46
8. Langkah-Langkah Bercerita dengan Boneka
Dalam kegiatan bercerita guru terlebih dahulu menetapkan rancangan langkah-langkah yang dilalui dalam bercerita. Menurut Moeslichatoen 2004:
179-200 ada enam langkah yang harus dipersiapkan sebelum bercerita yaitu: a. Langkah pertama, guru mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan
bercerita kepada anak. b. Langkah kedua, setelah mengkomunikasikan tentang tujuan dan tema bercerita,
kemudian guru mengatur tempat duduk anak. Selain mengatur tempat duduk anak, guru juga mengatur alat yang digunakan sebagai alat bantu untuk
bercerita. c. Langkah ketiga, guru membuka kegiatan bercerita. Guru dapat menggali
pengalaman-pengalaman anak yang berkaitan dengan peristiwa dalam cerita. d. Langkah keempat, merupakan pengembangan cerita yang dituturkan oleh guru.
Guru menyajikan fakta-fakta disekitar kehidupan anak tentang peristiwa yang berkaitan dengan judul cerita.
e. Langkah kelima, guru menetapkan cara-cara menyampaikan cerita yang dapat menggetarkan perasaan anak. Guru memberikan gambaran kepada anak
seolah-olah anak mengalami apa yang dialami tokoh-tokoh ataupun peristiwa dalam cerita. Selanjutnya guru merancang upaya untuk menyentuh hati nurani
anak. f. Langkah keenam, merupakan langkah penutup kegiatan bercerita. Guru dapat
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
47 Dalam penelitian ini, langkah-langkah bercerita dengan boneka dalam
kegiatan menyimak pada anak terdiri dari beberapa tahapan yaitu: a. Guru mengatur tempat duduk, anak menghadap ke arah panggung.
b. Guru mengajak anak berdoa terlebih dahulu. c. Guru mengajak anak bercakap-cakap tentang cerita yang akan disimak oleh
anak dan juga menunjukkan boneka yang akan diperankan. d. Anak mulai mendengarkan cerita yang diceritakan oleh guru dengan boneka.
e. Ketika bercerita guru melakukan improvisasi melalui tokoh dengan melakukan interaksi langsung dengan anak.
f. Setelah selesai bercerita, guru memberikan beberapa pertanyaan tentang cerita tersebut. Misalnya: Siapa saja nama tokoh yang ada dalam cerita? Apa yang
terjadi? dan lain-lain. g. Anak juga diberi kesempatan untuk menceritakan kembali isi cerita secara
sederhana. h. Guru memberi pujian kepada anak yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
C. Kerangka Berpikir
Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dikembangkan pada anak usia dini karena bahasa merupakan alat untuk
berkomunikasi dengan lingkungan. Apabila mampu berkomunikasi dengan baik, maka anak dapat mengungkapkan pikiran da n perasaannya dalam bentuk
lisan maupun tertulis. Perkembangan bahasa usia dini terbagi dalam empat aspek yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan