40 serta pilihan kosa kata yang sering digunakan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, atau lingkungan bermain. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cerita anak
memiliki beberapa unsur seperti, tema dan amanat, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan sarana kebahasaan. Unsur-unsur tersebut sebaiknya diolah agar
mudah dicerna oleh anak. Dalam penelitian ini, guru memilih cerita dengan unsur- unsur yang sesuai dengan karakteristik anak.
5. Cerita Dengan Boneka
Bercerita dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu yang disebut sebagai bercerita dengan alat peraga. Alat peraga sangat bermanfaat bagi guru dalam
proses bercerita. Menurut Muhammad Nur Mustakim 2005: 158 alat peraga dapat mempercepat proses pemahaman isi cerita. Guru akan semakin mudah
mendeskripsikan dialog antar tokoh melalui suara. Dialog menjadi lebih jelas karena pergiliran bicara tokoh divisualisasikan ke dalam media. Alat peraga akan
menarik perhatian anak sehingga mendorong anak dalam menyimak isi cerita. Sejalan dengan pendapat tersebut, Tadkiroatun Musfiroh 2008: 157
mengemukakan ada beberapa manfaat penggunaan alat peraga dalam bercerita yaitu, a menghidupkan suasana cerita, b mengkontruksikan kembali jalan cerita,
dan c sebagai media komunikasi. Alat peraga yang digunakan untuk bercerita sebaiknya memperhatikan
karakteristik anak usia dini. Anak mempunyai karakteristik unik tersendiri yang muncul ketika mereka berada dalam proses mendengarkan cerita. Anak juga
41 mempunyai keterbatasan daya kemampuan anak terhadap waktu yang dapat
dilakukan dalam mempertahankan diri untuk mendengarkan cerita. Hal tersebut disebabkan oleh faktor usia yang membatasi kemampuan berpikirnya. Menurut
Bachtiar S Bachri 2005: 68 pada saat berusia 4-5 tahun anak memiliki waktu 10- 20 menit untuk mendengarkan cerita. Anak dapat memusatkan perhatiannya
dalam jangka waktu tersebut. Apabila cerita terlalu panjang, maka anak akan bosan untuk menyimak cerita tersebut. Selain karakteristik tersebut, menurut
Piaget perkembangan kognitif anak pada usia 4-5 tahun berada pada masa praoperasional. Pada masa ini anak mampu mengadakan representatif dunia pada
tingkatan yang konkret, mampu berpura-pura, dan melakukan imitasi tertunda Tadkiroatun Musfiroh, 2008: 15.
Salah satu alat peraga yang dapat diguakan untuk bercerita adalah boneka. Menurut Bachtiar S Bachri 2005: 138 boneka merupakan representatif wujud
dari banyak obyek yang disukai oleh anak. Boneka dapat mewakili langsung berbagai objek yang akan dilibatkan dalam cerita. Objek yang sering digunakan
sebagai boneka adalah manusia dan hewan. Sejalan dengan pendapat tersebut, secara khusus menurut Suhartono
2005: 5-6, menyatakan bahwa pengertian boneka adalah: “Tiruan bentuk manusia dan binatang. Jadi sebenarnya boneka
merupakan salah satu model perbandingan. Boneka dalam penampilannya memiliki karakteristik khusus, maka dalam bahasan ini
dibicarakan tersendiri. Dalam penggunaan boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka.
Boneka merupakan model manusia atau yang menyerupai manusia atau hewan. Seringkali boneka dimaksudkan untuk dekorasi atau koleksi
untuk anak yang sudah besar atau orang dewasa, namun kebanyakan boneka ditujukan sebagai mainan untuk anak-anak terutama anak
perempuan
”.
42 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
memperhatikan karakteristik dan kemampuan anak dalam mendengar cerita, maka boneka dapat digunakan dalam kegiatan bercerita. Dengan memaanfaatkan
boneka dalam kegiatan bercerita, diharapkan dapat membantu guru untuk menghidupkan suasana cerita sehingga anak tertarik dalam menyimak cerita.
Selain itu, alat peraga juga dapat mempercepat proses pemahaman isi cerita serta digunakan sebagai media komunikasi dalam bercerita.
6. Jenis - Jenis Boneka