Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Metode Analisis Data

75

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan dengan penyebaran angket terstruktur, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut digabungkan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang berkaitan dengan hotel mengenai faktor-faktor internal pemasaran yang berhubungan dengan bauran pemasaran dan pendapat dari pimpinan hotel mengenai faktor-faktor eksternal pemasaran sekaligus pemberian bobot terhadap faktor-faktor tersebut. Sedangkan data kualitatif berupa pendapat para wisatawan dan pimpinan hotel. Data kualitatif tersebut akan dikuantifikasikan ke dalam bentuk angka- angka berupa skor yang dapat diukur. Lokasi penelitian ini dilakukan di Hotel Four Seasons Resort Jimbaran Bali. Berdasarkan Tabel 1.2 hotel pesaing Four Seasons Resort Jimbaran Bali dari tahun 2006 sampai tahun 2011 semakin banyak jumlahnya, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian tentang strategi pemasaran dan diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk meningkatkan nilai penjualan kamar hotel. 4.2 Sumber dan Jenis Data 4.2.1 Jenis Data 1. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang meliputi jumlah kedatangan tamu dan jumlah pendapatan kamar dari tahun 2006-2010. 76 2. Data kualitatif yaitu data baik berupa angka maupun fakta yang hanya dapat dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Data yang dimaksud berupa informasi-informasi yang jelas dan sesuai dengan kenyataan yang dapat mendukung penelitian ini seperti gambaran umum tentang lokasi penelitian, dan penjelasan-penjelasan lainnya yang berhubungan dengan penulisan.

4.2.2 Sumber Data

1. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari hotel sebagai obyek penelitian baik dari wisatawan maupun pimpinan hotel. Data tersebut antara lain jumlah kamar yang dimiliki hotel, tingkat hunian kamar hotel, tanggapan wisatawan terhadap faktor-faktor internal pemasaran dari hotel dan tanggapan pimpinan hotel terhadap faktor-faktor eksternal pemasaran. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang menunjang penelitian ini yaitu jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. 4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Identifikasi Variabel Berdasarkan kerangka konseptual, ada beberapa variabel teridentifikasi yang menyangkut internal pemasaran yaitu : product, price, place, promotion, people, packaging, programming, partnership. Dalam evaluasi eksternal variabel yang diidentifikasi meliputi lingkungan pemasaran yaitu: competition , legislation and regulation , economic environment , technology , societal and cultural environment , dan natural environment . Untuk dapat melakukan analisis terhadap 77 variabel-variabel tersebut diperlukan analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, yang dipengaruhi oleh kebijakan internal perusahaan serta peluang dan ancaman yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan.

4.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dari indikator variabel dalam faktor internal pemasaran adalah sebagai berikut : a Persepsi responden terhadap produk. Produk adalah segala fasilitas yang dimiliki dan yang ditawarkan oleh Four Seasons Resort Jimbaran Bali seperti: ruang rapat, spa, salon kecantikan, butik, tempat fitnes, kolam renang dan restoran dengan standar internasional. Fasilitas hotel berfungsi dengan baik dan bersih seperti kotak penyimpanan barang berharga, kulkas kecil, mobil, dan lain-lain. b Persepsi responden terhadap harga. Harga adalah satuan nilai yang ditawarkan seperti: harga spesial untuk tamu yang berkunjung berkali-kali atau tamu yang menjadi anggota Four Seasons dan jasa yang diberikan sesuai dengan harga yang ditawarkan nilai uang. c Persepsi responden terhadap lokasi. Lokasi adalah letak dimana hotel itu berada, letak hotel ini dekat dengan pantai dan dapat dicapai dengan mudah dari berbagai lokasi. 78 d Persepsi responden terhadap promosi. Promosi adalah penawaran yang menarik yang diberikan kepada tamu untuk menarik minat wisatawan untuk menggunakan jasa Four Seasons Resort Jimbaran Bali seperti: tarif diskon dan promo khusus. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan pengiklanan melalui internet. e Persepsi responden terhadap sumber daya manusia. Dalam menjalankan operasionalnya, Four Seasons Resort Jimbaran Bali memiliki sumber daya manusia yang berpengetahuan luas, berpenampilan bersih dan rapi serta tingkah laku yang baik. f Persepsi responden terhadap paket. Four Seasons Resort Jimbaran Bali menawarkan paket pernikahan dan bulan madu. g Persepsi responden terhadap program. Four Seasons Resort Jimbaran Bali menawarkan beberapa program seperti kelas memasak, pertunjukan musik secara langsung, pertunjukan budaya tradisional, lukisan, dan lain-lain. h Persepsi responden terhadap hubungan kerja. Dalam hal untuk mendapatkan wisatawan Four Seasons Resort Jimbaran Bali bekerjasama dengan agen-agen perjalanan, selain itu untuk memperkenalkan budaya Bali hotel bekerjasama dengan galeri dan menjadi tuan rumah untuk pameran lukisan di hotel. Sedangkan definisi dari indikator variabel dalam faktor eksternal pemasaran adalah sebagai berikut : 79 a Persepsi responden terhadap tingkat pertumbuhan hotel. Tingkat pertumbuhan hotel adalah jumlah hotel yang berdiri setiap tahunnya yang dapat menjadi pesaing dari Four Seasons Resort Jimbaran Bali. b Persepsi responden terhadap stabilitas keamanan Bali. Stabilitas keamanan Bali adalah kondisi dimana daerah Bali dalam keadaan aman dan terkendali yang mendukung kenyamanan wisatawan untuk berkunjung ke Bali dan khususnya untuk menginap di Four Seasons Resort Jimbaran Bali. c Persepsi responden terhadap kebijakan pemerintahan daerah. Kebijakan pemerintahan daerah adalah sebuah peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah di masing-masing daerah seperti pengelolaan pajak hotel dan restoran, penertiban ijin usaha pariwisata, pengawasan ekspatriat yang bekerja di usaha pariwisata. d Persepsi responden terhadap tingkat inflasi. Tingkat inflasi adalah suatu kondisi dimana terjadi kenaikan harga barang secara keseluruhan yang menyebabkan daya beli menurun. e Persepsi responden terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika adalah perbandingan nilai nominal rupiah terhadap dolar bila terjadi pertukaran. f Persepsi responden terhadap perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang dapat membantu operasional hotel misalnya semua 80 kamar tamu dilengkapi dengan akses internet termasuk penggunaan komputer dalam operasional hotel. g Persepsi responden terhadap budaya masyarakat di lingkungan hotel memberikan kenyamanan. Peranan masyarakat lokal dalam industri pariwisata dan eksistensi budaya lokal seperti upacara keagamaan, tarian tradisonal dan yang lainnya. h Persepsi responden terhadap pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitar hotel. Pelestarian terhadap sumber daya alam di lingkungan sekitar hotel mempunyai peranan penting dalam mendukung kenyamanan para tamu hotel saat menginap di Four Seasons Resort Jimbaran Bali

4.4 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan Sampling Judgemental. Dengan judgement atau keahliannya, pemilihan elemen-elemen yang akan dimasukkan ke dalam sampel, sebagai elemen-elemen yang mewakili atau memang sesuai dengan populasi yang sedang diteliti Malhotra, 2009: 373.

4.4.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran Malhotra, 2009: 364. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajemen strategis di Four Seasons Resort Jimbaran Bali. 81 Sampel adalah sub kelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi Malhotra, 2009: 364. Dalam menentukan ukuran sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penetapan sampel dengan pertimbangan sebagai pengambil keputusan yakni General Manager , Director of Rooms , Director of Human Resources , Director of FB, Director of Finance , Director of Sales and Marketing , dan Director of Engineering . Khusus untuk responden eksternal, yang menjadi pertimbangannya adalah responden itu harus mempunyai kompetensi di dalam menjawab kuesioner. Lima orang tamu yang menginap di Four Seasons Resort Jimbaran Bali, dua orang dari lingkungan eksternal dalam bidang keahlian tertentu yaitu staf Bank Indonesia untuk lingkungan ekonomi dan Kapolda Bali untuk poliltik, legislasi, dan regulasi yang kemudian dikonfirmasi kembali dengan manajemen strategis yang berjumlah tujuh orang dari Four Seasons Resort Jimbaran Bali. 4.5 Instrumen Penelitian a Penyebaran angket kuesioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner terstruktur. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan penilaian wisatawan terhadap kinerja variabel-variabel dari faktor-faktor internal pemasaran. Data yang dikumpulkan melalui angket merupakan data ordinal. Adapun responden untuk variabel dari faktor-faktor eksternal pemasaran adalah Adi Nugroho staf ekonomi moneter Bank Indonesia 82 untuk penilaian lingkungan ekonomi, dari lingkungan politik, legislasi dan regulasi dilakukan wawancara dengan Kapolda Bali Hadi Atmoko, yang kemudian dikonfirmasi kembali dengan tujuh orang manajemen stategis. Untuk pertanyaan dari segi kompetisi, sosial budaya dan teknologi tidak banyak melibatkan pihak eksternal. Instrumen yang digunakan adalah panduan yang berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dengan skala Likert yaitu : 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Demikian juga tingkat kepentingan diurut dengan mengggunakan skala Likert yaitu : 1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = netral, 4 = penting, 5 = sangat penting. b Teknik Delphi Delphi Techniques , yaitu wawancara yang berulang-ulang dengan para praktisi di bidang perhotelan sampai konsensus tercapai Jennings, 2001: 175-176. Dalam metode ini, kuesioner disampaikan 2-3 kali putaran kepada para responden penelitian, tetapi mereka tidak harus berada di tempat yang sama dan pendapat sebagian besar dapat diwakili oleh nilai rata-ratanya Peters dan Ameijde, 2003: 163. c Dokumentasi adalah metode pengumpulan data secara dokumen dilakukan untuk menelusuri dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini seperti daftar hotel pesaing, daftar jumlah kedatangan tamu dan penjualan kamar. 83

4.6 Metode Analisis Data

Semua variabel dalm penelitian ini dapat membantu dalam melakukan reformulasi strategi. Matrik IE meembantu dalam hal analisis lebih lanjut. Sebelum membuat matrik IE, terlebih dahulu dilakukan analisis SWOT yang hasilnya dirangkum dalam tabel EFAS dan IFAS. Penerapan analisis SWOT dilakukan dengan mempertimbangkan kekuatan strength dan kelemahan weakness sebagai faktor internal serta peluang opportunity dan ancaman threat sebagai faktor eksternal yang dimiliki Four Seasons Resort Jimbaran Bali. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menyusun EFAS dan IFAS adalah sebagai berikut : a. Identifikasi faktor-faktor sukses kunci utama baik internal maupun eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Four Seasons Resort Jimbaran Bali. b. Analisis kekuatan dan kelemahan Four Seasons Resort Jimbaran Bali yang meliputi bauran pemasaran hospitality yaitu: product , price , place , promotion , people , partnership , packaging and programming . c. Analisis peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi Four Seasons Resort Jimbaran Bali meliputi: kompetisi, legalhukum, ekonomi, teknologi, sosial budaya dan lingkungan alam. d. Menentukan bobot dari faktor-faktor sukses kunci, pada tahap ini akan dilakukan pembobotan oleh responden, besarnya bobot menunjukkan strategis indikator variabel penentu terhadap keberhasilan Four Seasons Resort 84 Jimbaran Bali. Variabel ini diberi bobot dengan angka dari 0.01 kurang mempengaruhi sampai dengan 0.99 sangat mempengaruhi sehingga jumlah bobot semua variabel adalah 1.00 satu atau 100 persen. Pemberian bobot merupakan penilaian oleh wisatawan tentang tingkat kepentingan terhadap variabel-variabel dari faktor-faktor internal pemasaran dan tentang tingkat kepentingan terhadap variabel-variabel dari faktor-faktor eksternal. e. Menentukan nilai rating dari setiap faktor sukses kunci. Responden akan menilai setiap faktor sukses kunci dengan menggunakan skala likert lima tingkat, yaitu memberikan respon terhadap setiap pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 pilihan yang bersifat berjenjang seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Skala Penilaian Dengan Model Skala Likert Skala Internal Eksternal 5 4 3 2 1 Kekuatan Sangat Besar Kekuatan Besar Kekuatan Sedang Kelemahan Besar Kelemahan Sangat Besar Peluang Sangat Besar Peluang Besar Ancaman Sedang Ancaman Besar Ancaman Sangat Besar Sumber : Duarta 2008 : 79 f. Menentukan nilai total. Tahap selanjutnya adalah menentukan nilai total dengan cara menjumlah seluruh nilai sebagai hasil dari perkalian antara nilai bobot dan rating untuk faktor strategis eksternal dan internal seperti pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 85 Tabel 4.2 Internal Factor Analysis Summary IFAS Faktor-Faktor Bobot Rating Skor Bobot x Rating Strategi Internal Kekuatan Kelemahan Total Sumber : Rangkuti 2006: 24-25 Tabel 4.3 External Factor Analysis Summary EFAS Faktor-Faktor Bobot Rating Skor Bobot x Rating Strategi Eksternal Peluang Ancaman Total Sumber : Rangkuti 2006: 24-25 g. Menentukan strategi perusahaan. Nilai total masing-masing faktor strategi baik internal maupun eksternal kemudian diposisikan pada matrik faktor strategis eksternal dan internal untuk merumuskan strategi pemasaran yang memadai untuk diterapkan pada Four Seasons Resort Jimbaran Bali. h. Rentang nilai, pemberian interval penilaian atas posisi Four Seasons Resort Jimbaran Bali terhadap faktor eksternal dan internal digunakan rumus sebagai berikut: Range 4 Interval = = = 0,80 Kelas 5 Berdasarkan pada rumus tersebut diatas kemudian ditentukan kriteria penelitian hasil analisis dalam Tabel 4.4 86 Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Hasil Analisis Nilai Rentang Hasil Internal Hasil Eksternal 1 2 3 4 5 1,00-1,80 1,81-2,60 2,61-3,40 3,41-4,20 4,21-5,00 Kelemahan utama Kelemahan kecil Kekuatan sedang Kekuatan kecil Kekuatan utama Ancaman besar Ancaman kecil Ancaman sedang Peluang besar Peluang kecil Sumber : Duarta 2008 : 79 Berdasarkan Tabel 4.4, variabel eksternal memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman. Apabila nilai yang diperoleh dengan sebutan baik dan sangat baik, maka akan merupakan suatu peluang sebagai suatu perusahaan, tetapi apabila nilai yang diperoleh dengan sebutan kurang, maka hal tersebut merupakan suatu ancaman. Langkah-langkah yang diambil setelah data penelitian diperoleh adalah: 1 Tahap pertama responden diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengidentifikasi variabel internal dan eksternal yang dianggap mempengaruhi operasional Four Seasons Resort Jimbaran Bali. 2 Kuesioner pada tahap pertama yang sudah diisi oleh responden diklasifikasikan dan masing-masing indikator disusun berdasarkan variabel yang dijawab oleh responden. 3 Indikator variabel yang sudah diklasifikasikan itu diminta persetujuannya dari pihak manajemen bahwa indikator tersebut dianggap signifikan mempengaruhi Four Seasons Resort Jimbaran Bali. 4 Berdasarkan hasil persetujuan manajemen atas hasil klasifikasi tiap-tiap 87 indikator variabel, maka dibuat kuesioner tahap kedua untuk diisi kembali oleh responden. 5 Pengisian kuesioner tahap kedua, responden diminta untuk memberi bobot dan rating masing-masing indikator variabel. 6 Bobot dan rating dari responden dikalikan untuk mendapat hasil akhir dari masing-masing tabel. 7 Memasukkan nilai total ke dalam matrik IE untuk mengetahui posisi bisnis Four Seasons Resort Jimbaran Bali untuk menentukan strategi pemasaran. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci. Total nilai Faktor Strategis Internal digambarkan pada sumbu X dan total nilai Faktor Strategis Eksternal digambarkan pada sumbu Y. Pada sumbu X matriks IE, total nilai Faktor Strategis Internal yang diberi bobot 1,00 sampai 2,60 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,61 sampai 3,40 dianggap rata-rata, dan nilai 3,41 sampai 5,00 kuat. Begitu pula pada sumbu Y, total nilai Faktor Strategis Ekstemal yang diberi bobot 1,00 sampai 2,60 rendah, 2,61 sampai 3,40 menengah, dan 3,41 sampai 5,00 tinggi. Pada Gambar 4.1 tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu : a. Strategi Pertumbuhan Growth Strategy, yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel 1, 2, 5, dan pertumbuhan dengan upaya diversifikasi 88 sel 7 dan 8. b. Strategi Stabilitas Stability Strategy, sel 4 yaitu Strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. c. Strategi Penciutan Retrenchment Strategy, sel 3, 6, 9 adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. Total Skor Faktor Strategis Internal IFAS Kuat Sedang Lemah 3,41-5,00 2,61-3,40 1,00-2,60 4 3 2 1 Tinggi 3,41-5,00 3 Sedang 2,61-3,40 2 Rendah 1,00-2,60 1 Gambar 4.1 Matriks Internal Eksternal IE Sumber: Rangkuti 2006: 42 Secara detail tindakan dan kesembilan sel strategi tersebut dapat dijelaskan seperti pada bagian berikut ini : 1 Strategi pertumbuhan growth strategy 1 Pertumbuhan growth , 2 Pertumbuhan growth , 3 Penciutan Turn Around 4 Stabilitas Hati-hati 5 Pertumbuhan Konsentrasi via Integrasi Horizontal 6 Penciutan Divestment 7 Pertumbuhan growth Diversifikasi 8 Pertumbuhan growth Diversifikasi 9 Likuidasi BangkrutLikuidasi 89 Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi dan ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, rnengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara meminimalkan biaya minimize cost sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut berada dalam pertumbuhan cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk peningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian, perusahaan yang belum tercapai critical mass mendapat profit dari large-scale production akan mengalami kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang menguntungkan. Menurut David 2006: 303, Sel I II dan IV termasuk dalam Devisi “Tumbuh dan Kembangkan Grow and Develop ” dan strategi yang paling cocok adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk, atau integratif integrasi ke belakang, ke depan, dan horisontal. 2 Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi Terdapat dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan konsentrasi sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki 90 kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya. Apabila perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, perusahaan tersebut dapat tumbuh melalui integrasi horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumberdaya eksternal. Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi, perusahaan tersebut dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui pengembangan produk baru, atau eksternal melalui akuisisi. 3 Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal Sel 1 Untuk mencapai pertumbuhan dapat dilakukan konsentrasi melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration mengambil alih fungsi supplier atau dengan cara forward integration mengambil alih fungsi distributor. Hal ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat high market share dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Supaya dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, perusahaan harus melakukan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas serta distribusi produk. Keuntungan dari Integrasi Vertikal yaitu dapat menurunkan biaya serta meningkatkan koordinasi dan kontrol. 4 Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal Sel 2 dan 5 Strategi pertumbuhan melalui integrasi horisontal merupakan suatu kegiatan 91 untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi lain, dan rneningkatkan jenis produk serta jasa. Apabila perusahaan berada dalam industri yang sangat atraktif sel 2, tujuannya adalah meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan economic of scale baik diproduksi maupun pemasaran. Sedangkan, jika perusahaan ini berada dalam moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah konsolidasi sel 5. Tujuannya relatif lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Kondisi perusahaan yang berada dalam posisi ini dapat mempeluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau joint venture dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. 5 Diversifikasi Konsentris sel 7 Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik. Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi 2 + 2 = 5 dengan harapan bahwa dua bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit dari pada jika melakukan sendiri-sendiri. 92 6 Diversifikasi konglomerat Sel 8 Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak begitu kuat average dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya memiliki competitive position rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada strategi finansial daripada sinergi pasar produk product market synergy, seperti yang terdapat pada strategi diversivikasi konsentris David, 2006: 300-308. 93

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Sejarah Singkat Four Seasons Resort Jimbaran Bali

Bermula pada tahun 1960 Isadore Sharp tidak mempunyai rencana untuk memasuki bisnis hotel dalam skala besar ketika Isadore bekerja di perusahaan kontraktor milik ayahnya Max Sharp. Selama satu dekade, hotel pertama dibuka pada hari pertama di musim semi tahun 1961 di Toronto, Kanada. Pada tahun 1970-an dimulai dengan menentukan pembukaan sebuah hotel di London, Inggris. Hotel ini mengatur arah masa depan perusahaan dan mempelopori layanan Four Seasons di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun, portfolio perusahaan juga termasuk 10 hotel di Kanada, dan kontrak manajemen pertama di Amerika Serikat San Francisco dan Chicago. Dengan penutupan dekade, Four Seasons telah memasuki pasar Amerika Serikat. Tahun 1980, perusahaan mulai mengubah dirinya dari operator pemilik hotel menjadi sebuah perusahaan manajemen. Four Seasons mulai mengelola hotel di perkembangan campuran, digunakan sebuah konsep baru pada saat itu yang memungkinkan untuk memperluas keahlian ke dalam lingkungan hotel berkualitas tinggi. Pada tahun 1990 pertumbuhan Four Seasons di seluruh dunia diakui sebagai pemimpin pada bisnis perhotelan di Amerika Utara. Untuk mengantisipasi permintaan generasi baru perusahaan fokus pada perluasan portfolio resort