PINJAMAN DALAM NEGERI PENJELASAN POS-POS NERACA

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 7. ai dengan Akta Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri IX Perum Perumnas tahun 2009 223 tanggal 22 Desember 2009 dibuat dihadapan Arry Supratno, SH Notaris di Jakarta. ifikat Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri IX senilai maksimal sebesar 2009 2008 - Utang Dana Pembangunan Semesta 69,575,637,648 69,575,637,648 - Utang Imbalan Kerja Jangka Panjang 47,702,060,590 47,755,509,001 Jumlah 117,277,698,238 117,331,146,649 2009 2008 - DPS 19901991 s.d 1992 11,676,837,648 11,676,837,648 - DPS 1993 7,538,800,000 7,538,800,000 - DPS 1994 14,000,000,000 14,000,000,000 - DPS 1995 14,370,000,000 14,370,000,000 - DPS 1996 13,740,000,000 13,740,000,000 - DPS 1997 8,250,000,000 8,250,000,000 Jumlah 69,575,637,648 69,575,637,648 merupakan kewajiban Perum Perumnas jangka panjang terkait Dana

3.26. PINJAMAN DALAM NEGERI lanjutan

6. Sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri VIII Perum Perumnas tahun 2009 tanggal 17 Desember 2009 dibuat dihadapan Arry Supratno, SH Notaris di Jakarta. Sertifikat Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri VIII senilai maksimal sebesar Rp.25.000.000.000,- adalah : - Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri VIII A Surat Sanggup Seri IV B senilai maksimal Rp.20.000.000.000,- berjangka waktu 3 bulan sejak diterbitkan dengan tingkat Kupon Surat Sanggup sebesar 17 per tahun. Surat Sanggup ini sudah dilunasi pada tanggal 23 Desember - Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri VIII B Surat Sanggup Seri VIII B senilai maksimal 2009. Rp.3.000.000.000,- berjangka waktu 3 bulan sejak diterbitkan dengan tingkat Kupon Surat Sanggup sebesar 17 per tahun. - Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri VIII C Surat Sanggup Seri VIII C senilai maksimal Rp.1.000.000.000,- berjangka waktu 3 bulan sejak diterbitkan dengan tingkat Kupon Surat Sanggup sebesar 17 per tahun. - Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri VIII D Surat Sanggup Seri VIII D senilai maksimal Rp.1.000.000.000,- berjangka waktu 3 bulan sejak diterbitkan dengan tingkat Kupon Surat Sanggup sebesar 17 per tahun. Sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri IX Perum Perumnas tahun 2009 No. 223 tanggal 22 Desember 2009 dibuat dihadapan Arry Supratno, SH Notaris di Jakarta. Rp.40.000.000.000,- berjangka waktu 1 tahun atau 360 hari sejak diterbitkan Surat Sanggup Sertifikat Surat Sanggup berdenominasi Rupiah Seri IX senilai maksimal sebesar dengan tingkat kupon surat sanggup sebesar 17,25.

3.27. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA

117,277,698,238 117,331,146,649 Utang Dana Pembangunan Semesta Pembangunan Semesta DPS dari pembagian laba Perum Perumnas sebagai berikut : 28 PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

3.27. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA lanjutan

Atas kewajiban DPS tersebut Perum Perumnas mengajukan permohonan perubahan status kewajiban DPS menjadi tambahan Penyertaan Modal Pemerintah PMP atau Penyertaan Modal Negara PMN melalui surat No. Dirut6113VIII98 tanggal 11 Agustus 1998, surat No. Dirut6893IX98 tanggal 10 September 1998 dan surat No. Dirut05310II2004 tanggal 6 Februari 2004. Departemen Keuangan melalui surat Direktur Penerimaan Minyak dan Bukan Pajak No. S-798LK2004 tanggal 20 Februari 2004 meminta kepada Perum Perumnas data pendukung permohonan perubahan status DPS menjadi PMNPMP. Berdasarkan rapat pembahasan penyelesaian tunggakan pembayaran Dana Pembangunan Semesta antara Perum Perumnas dengan Departemen Keuangan RI, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak tertanggal 12 Mei 2009, Perum Perumnas bersedia membayar angsuran pertama DPS paling lambat 30 Juni 2010 minimal sebesar Rp. 500.000.000,- dan bersedia ditinjau kembali setiap tahun besarnya angsuran sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan. Perum Perumnas telah menyampaikan data pendukung untuk permohonan perubahan status DPS menjadi PMNPMP melalui surat No. Dirut16010III2004 tanggal 11 Maret 2004 . Kewajiban Imbalan Kerja Jangka Panjang merupakan kewajiban jangka panjang perusahaan kepada karyawan atas jasa yang telah diberikannya sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Bersama Perum Perumnas dengan karyawan. Efektif tahun 2005 Perum Perumnas telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Estimasi kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut: 2009 2008 - Saldo awal tahun 47,755,509,001 49,859,050,691 - Beban manfaat karyawan 31,614,540,291 17,160,284,656 - Pembayaran manfaat pesangon karyawan 31,667,988,702 19,263,826,346 Jumlah kewajiban imbalan kerja 47,702,060,590 47,755,509,001 Asumsi yang dipakai dalam estimasi kewajiban imbalan kerja antara lain sebagai berikut: 2009 2008 - Tingkat diskonto 11,0 12,0 - Tingkat proyeksi kenaikan gaji 10,0 10,5 - Tingkat kemungkinan meninggal mortality rate 100 CSO80 100 CSO80 - Tingkat cacat dan sakit 5 CSO80 5 CSO80 - 1,0 1,0 - Proporsi pengambilan Pensiun Dini 1,0 1,0 - Proporsi pengambilan Pensiun Normal 100 100 - Tingkat PHK karena alasan lain Nil Nil Tingkat pengunduran diri sd usia 45 tahun, lalu menurun linier sd usia pensiun Efektif tahun 2005 Perum Perumnas telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK nomor 24 revisi. Perum Perumnas telah mencatat kewajiban imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh Raksaka Consulting untuk tahun 2009 dan 2008 yang dalam laporannya tertanggal 12 April 2010 dan 8 April 2009. Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan “Projected Unit Credit Method ”. Berdasarkan metode ini, manfaatimbalan diakui secara prorata sesuai jasa atau dengan kata lain manfaatimbalan dibagi tahun jasa, menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan manfaatimbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban final. 29