Penyisihan Piutang KEBIJAKAN AKUNTANSI

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

j. PenyusutanAmortisasi

1. 2. 3. 4. 5. No 1. Bangunan Kantor 40 tahun 2.5 2. Instalasi listrik, air, gas dan telepon 40 tahun 2.5 3. Rumah Sewa 25 tahun 4 4. Peralatan Teknik Bangunan 10 tahun 10 5. Kendaraan Dinas 5 tahun 20 6. Meubel dan Peralatan Kantor 5 tahun 20

k. Kebijakan Akuntansi Pajak Penghasilan

l. Kebijakan Akuntansi Imbalan Kerja

Dengan berlakunya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan, sejak tahun 2001 Perum Perumnas menghitung pendapatan beban pajak penghasilan badan berdasarkan PSAK tersebut. Dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan, terdapat pasal-pasal yang mengatur kewajiban hukum bagi perusahaan terhadap karyawannya, yaitu Bab XII mengenai Pemutusan Hubungan Kerja pasal 156 ayat 1, 2, 3 dan 4. Aset Tak Berwujud dibukukan sebesar nilai bukunya. Masa penggunaan dan persentase penyusutan dan amortisasi untuk semua jenis harta adalah sebagai berikut : Jenis Aset Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : Dir.519251076 tanggal 21 Pebruari 1976, Nomor : Dir.5112KPTS101983 tanggal 4 Februari 1983 tentang Perubahan batas jumlah harga maksimum inventaris yang dapat dibebankan sekaligus pada Beban Umum dan masa penyusutan kendaraan dinas dan disempurnakan dengan SK Direksi Nomor : Dir.Ad.Keu68KPTS102001 tanggal 28 Desember 2001 tentang perubahan besarnya nilai perolehan peralatan dan inventaris yang dibebankan sebagai biaya umum sekaligus, telah ditetapkan tata cara permbukuan, penyusutan aset tetap dan amortisasi sebagai berikut : Inventaris dibukukan sejumlah harga beli dengan batas minimum Rp 50.000,- untuk pembelian sampai dengan 31 Desember 2001, dan diatas Rp 500.000,- untuk inventaris yang dibeli sejak 1 Januari 2002. Metode penyusutan dan amortisasi yang digunakan adalah metode garis lurus Straight Line Method . Nilai sisa per unit Aset Tetap ditetapkan sebesar Rp 1.000,-. Ekonomis Umur 13 PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Pengakuan Pendapatan : 14 1. Penjualan Rumah secara Tunai Penjualan diakui pada saat terbitnya Berita Acara Penyerahan Rumah. 2. Penjualan Rumah melalui fasilitas KPR Penjualan diakui pada saat ditandatangani Akta Jual Beli Rumah dengan fasilitas 3. Penjualan Kavling Tanah Matang KTM Penjualan diakui secara proporsional menurut jatuh tempo pembayaran yang diatur dalam perjanjian. 4. Penyewaan Rumah Pendapatan sewa diakui pada saat jatuh tempo pembayaran sewa yang diatur dalam perjanjian sewa. 5. Penerimaan Beban Pemeliharaan Pendapatan iuran diakui pada saat jatuh tempo pembayaran dari penghuni rumah. 6. Pendapatan Kerjasama Operasi Pendapatan kerjasama operasi diakui secara proporsional pada saat diterima perusahaan sesuai dengan besarnya nilai penyertaan. 7. Penjualan Unit Produksi Komponen Bangunan Penjualan hasil produk Unit Produksi Komponen Bangunan diakui pada saat Berita Acara Penyerahan ke proyek pembangunan. KPR. Secara umum pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan rumah, penjualan Kapling Tanah Matang, sewa rumah, penjualan produk Unit Produksi Komponen Bangunan, pendapatan iuran pemeliharaan serta pendapatan kerjasama operasi.

l. Kebijakan Akuntansi Imbalan Kerja lanjutan

m. Pendapatan

Ayat 1 menetapkan dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau penghargaan masa kerja dan uang pesangon hak yang seharusnya diterima. Ayat 2 menetapkan perhitungan besarnya uang pesangon berdasarkan lamanya masa kerja. Ayat 3 menetapkan perhitungan uang penghargaan hak yang seharusnya diterima. masa kerja berdasarkan lamanya masa kerja. Ayat 4 menetapkan uang penggantian