BAB 6 - Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
92
Tabel 6.9 IPM 2007-2008 Menurut Provinsi
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 6.10 UMP Sumsel Tahun 2010
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumsel
6.5. Indeks Pembangunan Manusia IPM
Indeks Pembangunan Manusia IPM atau Human Development Index HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup
untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah
sebuah wilayah adalah wilayah maju, wilayah berkembang atau wilayah terbelakang, serta
untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, IPM Sumatera
Selatan pada tahun 2008 adalah 72,05 menempati peringkat ke-12 dari seluruh provinsi
di Indonesia. Kondisi ini lebih baik dibandingkan peringkat tahun 2009 dimana Angka IPM
Sumatera Selatan tercatat sebesar 71,40 dan menempati peringkat ke-13 nasional. Peringkat IPM tertinggi masih dimiliki oleh DKI Jakarta
sedangkan IPM terendah adalah Provinsi Papua .
6.6. Upah Minimum Provinsi UMP Sumsel Tahun 2010
Upah Minimum Provinsi UMP Sumatera Selatan pada tahun 2010 ditetapkan sebesar
Rp927.840,- atau mengalami peningkatan sebesar 12,40 dibandingkan UMP tahun
2009 yang sebesar Rp824.730,-. Sektor bangunan mencatat UMP
paling tinggi yakni sebesar Rp1.200.000,- sementara UMP terendah diberlakukan
untuk sektor pertanian, sektor pertambangan penggalian, sektor Industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, serta sektor keuangan jasa perusahaan.
BAB 6 - Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
93
Tabel 6.11 Rasio Gini 2007-2009 Menurut Provinsi
Sumber : Badan Pusat Statistik
6.7. Rasio Gini Provinsi Sumatera Selatan
Rasio Gini adalah salah satu ukuran ketimpangan pendapatan penduduk secara menyeluruh. Rasio Gini didasari kurva Lorenz yaitu kurva dua dimensi antara distribusi
penduduk persentase kumulatif penduduk dan distribusi pengeluaran perkapita persentase kumulatif pengeluaran perkapita. Nilai Rasio Gini terletak antara 0 dan 1, nilai
Rasio Gini yang mendekati 0 memiliki pengertian bahwa tingkat ketimpangan pendapatan sangat rendah, atau distribusi pendapatan merata, sedangkan apabila nilainya mendekati 1
maka tingkat ketimpangan pendapatan berarti tinggi.
BAB 6 - Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
94
Perkembangan angka Rasio Gini Sumatera Selatan dalam tiga tahun terakhir relatif stabil. Pada tahun 2007 Indeks Gini tercatat 0,32, kemudian mengalami perbaikan pada
tahun 2008. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh hantaman krisis keuangan global yang sedikit menurunkan kesejahteraan golongan menengah ke atas. Setelah dampak krisis
sedikit berkurang, Indeks Gini pada tahun 2009 kembali mengalami peningkatan ke level 0,31.
Walaupun Indeks Gini Sumatera Selatan relatif lebih baik dibandingkan nasional, upaya-upaya untuk memperkecil angka rasio gini harus terus dilakukan. Upaya tersebut
antara lain dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan cara mendorong peningkatan peran investasi, terutama di sektor-sektor yang tradable. Upaya
yang lain adalah membenahi pengelolaan jaminan pengaman sosial, perlu dicarikan metode ataupun pola redistribusi pendapatan yang lebih adil untuk mengurangi ketidakmerataan.
OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH
• Laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami percepatan pada triwulan III 2010 seiring dengan percepatan pembangunan konstruksi proyek Sea Games
2011, namun terdapat risiko dari sisi suplai produksi. • Inflasi diperkirakan meningkat terutama didorong oleh kenaikan permintaan di
bulan puasa dan Idul Fitri, realisasi pembangunan fisik terkait proyek pemerintah dan swasta, serta sebagai dampak kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL
• Kinerja perbankan diperkirakan tumbuh stabil karena meningkatnya aktivitas perekonomian secara musiman walaupun terjadi gejolak pada sisi suplai produksi.
7.1. Pertumbuhan Ekonomi