Realisasi Dana Bagi Hasil DBH Tahun 2009 Realisasi Penerimaan Pajak Sumatera Selatan

BAB 4 - Perk embangan Keuangan Daerah 74 Pada komponen belanja, realisasi belanja tidak langsung t ercat at sebesar 37,94 at au mencapai Rp198,81 miliar, melebih i pencapaian t ahun sebelumnya yang sebesar 34,97 . Realisasi belanja hibah pada k omponen belanja t idak langsung t ercat at sebesar Rp49,10 miliar merupak an k omponen dengan tingk at realisasi paling t inggi sebesar 68,20 . Sement ara it u, realisasi belanja pegaw ai sebesar Rp198,81 miliar at au mencapai 42,74 . Komponen belanja t idak langsung yang terealisasi paling rendah adalah belanja t idak terduga yak ni sebesar 8,25 . Komponen belanja langsung terealisasi sebesar 20,86 atau mencapai Rp423,92 miliar, melebihi pencapaian t ahun sebelumnya yang sebesar 4,81 . Realisasi belanja pegawai pada k omponen belanja langsung t ercatat sebesar Rp174,85 miliar merupakan k omponen belanja langsung dengan t ingkat realisasi paling t inggi dengan persentase sebesar 26,36 . Sementara it u, realisasi belanja modal sebesar Rp190,51 miliar atau mencapai 20,22 . Komponen belanja langsung yang t erealisasi paling rendah adalah belanja barang dan jasa yak ni sebesar 13,72 .

4.3. Realisasi Dana Bagi Hasil DBH Tahun 2009

Dana Bagi Hasil DBH adalah dana yang bersumber dari pendapat an APBN yang dialok asik an kepada daerah dengan memperhat ikan pot ensi daerah penghasil berdasarkan angk a persentase t ertent u unt uk mendanai kebut uhan daerah dalam rangk a pelak sanaan desentralisasi. Dana Bagi Hasil t erdiri dari DBH Pajak dan DBH Sumber Daya Alam SDA. Grafik 4.2 Perbanding an Komponen Sisi Pengeluaran Realisasi APBD Sumsel Semester I 2010 Sum ber : Biro Ke uan gan Provinsi Sum at era Selat an Grafik 4.1 Perbandingan Komponen Sisi Pendapatan Realisasi APBD Sumsel Sem ester I 20 10 Sumber : Biro Ke uan gan Provinsi Sum at era Selat an BAB 4 - Perk embangan Keuangan Daerah 7 5 DBH Pajak t erbagi atas k omponen: i Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri WPOPDN dan PPh Pasal 21, ii Pajak Bumi dan Bangunan PBB, dan iii Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB. Dat a dari Direk t orat Jenderal Perimbangan Keuangan menunjukkan bahw a DBH Pajak Penghasilan Provinsi Sumat era Selatan pada t ahun 2009 t erealisasi 100 . Sement ara it u, DBH Pajak Bumi dan Bangunan tercatat sebesar Rp220,45 miliar atau 1,06 di atas t arget yang sebesar Rp218,14 miliar.

4.4. Realisasi Penerimaan Pajak Sumatera Selatan

Kant or Wilayah Direk torat Jenderal Pajak Sumat era Selatan dan Kepulauan Bangka Belit ung menginf ormasik an bahwa rat a-rat a penerimaan pajak data sampai dengan Mei 2010 mengalami penurunan dibandingk an periode yang sama t ahun sebelumnya. Penerimaan PPh Orang Pribadi tercatat sebesar Rp3,86 miliar atau mengalami penurunan sebesar 28,31 yoy. Kondisi tersebut relat if lebih baik dibandingkan k inerja t riw ulan sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar 37,86 yoy. Sement ara it u penerimaan PPh Pasal 21 dan PBB masing-masing mengalami penurunan sebesar 12,51 dan 49,04 . Bert olak belakang dengan kinerja penerimaan PPh Orang Pribadi, k inerja penerimaan PPh Pasal 21 dan PBB t ercatat mengalami penurunan dibandingk an k ondisi Tabel 4. 3 Realisasi DBH Pro vinsi Sumse l 200 9 M enurut KabKota Rupiah Sum ber : Direkt orat Jenderal Perim bangan Keuan gan ,Depart em en Keua nga n BAB 4 - Perk embangan Keuangan Daerah 76 t riw ulan sebelumnya dimana k edua sekt or tersebut mengalami peningk at an masing-masing sebesar 11,50 yoy dan 104,28 yoy. Grafik 4.3 Perk embang an Penerim aan PPh Orang Pribadi Sumate ra Sel atan Sum ber : Kant or Wilayah Direkt orat Jenderal Pajak Sum at era Selatan dan Kepulauan Ba ngka Belit ung Grafik 4.4 Perk embang an Penerim aan PPh Pasa l 21 Sumate ra Sel atan Sum ber : Kant or W ilayah Direkt orat Jenderal Pajak Sum at era Selat an dan Kepulauan Ba ngka Belit ung Grafik 4.5 Perk embang an Penerim aan PBB Sumate ra Sel atan Sum ber : Kant or W ilayah Direkt orat Jenderal Pajak Sum at era Selat an dan Kepulauan Ba ngka Belit ung Grafik 5.1 Perk embang an Kli ring Sumsel BAB 5 PERKEM BANGAN SISTEM PEM BAYARAN • Pert umbuhan kliring tahunan pada t riwulan ini mengalami perlambat an dibandingkan pert umbuhan t ahunan pada triwulan sebelumnya. • Tingginya akt ivitas sist em pembayaran t unai yang t erjadi pada bulan April 2010 di Lubuk Linggau tidak t erlepas dari masih berlangsungnya masa panen tabama.

5.1. Perkembangan Kliring dan Real Tim e Gross Settlem ent RTGS