BAB 3 - Perk embangan Perbankan Daerah
62 Rp5 miliar masing-masin g meningkat sebesar 44,34 , dan 26,20 . Secara triw ulanan
qt q, perkembangan realisasi penyaluran k redit usaha mikro, kredit usaha kecil, dan kredit usaha menengah masing-masing meningk at sebesar 4,04 , 5,92 dan 7,49 .
M enurut k omposisinya, k redit k ecil mempunyai pangsa tert inggi yaitu sebesar 46,33 dari keseluruhan k redit M ikro, Kecil, dan Menengah. Kemudian, kredit mik ro dan
k redit menengah masing-masing mempunyai pangsa sebesar 27,69 dan 25,99 . Pangsa penyaluran kredit k ecil mengalami peningk atan yang
robust sejak t riwulan yang sama t ahun sebelumnya.
3.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Umum Konvensional di Sumatera Selatan
Suk u bunga bank umum k onvensional yang terdiri dari suk u bunga simpanan dan suk u bunga pinjaman pada t riw ulan II 2010 mengalami pert umbuhan dengan arah yang sama,
yait u menurun. M enurunnya bunga simpanan dan suk u b unga pinjaman tidak t erlepas dari berk urangnya risik o di pasar seiring proses pemulihan perekonomian.
3.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan
Suk u bunga simpanan yang t erdiri dari suk u bunga simpanan yang berjangk a wakt u 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan, secara rata-rata mengalami penurunan
bila dibandingk an dengan t riwulan sebelumnya. Suk u bunga simpanan mengalami
penurunan secara terus-menerus pada beberapa periode t erak hir. Rat a-rat a suk u
bunga simpanan tercat at sebesar 7,30 , menurun apabila dibandingk an dengan
t ingk at suku bunga simpanan pada t riw ulan sebelumnya qt q yang t ercatat sebesar
7,56 maupun apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya yoy, suk u bun ga simpanan t ercatat jauh menurun dari tahun
sebelumnya sebesar 8,89 .
Grafik 3.1 1 Perk embang an Suku Bunga Si mpanan
Sumate ra Sel atan
Posisi M ei 2 01 0
BAB 3 - Perkembangan Perbankan Daerah
63 Bila diband ingk an dengan t riw ulan sebelumnya, berdasark an jangka w akt u
simpanan, jenis simpanan dengan berbagai jangk a w ak t u mengalami penurunan. Penurunan suku bunga yang secara relat if paling drast is t erjadi pada jenis simpanan dengan
jangk a wak t u 6 bulan, sedangkan suk u bunga simpanan dengan jangka wak tu 1 bulan meningk at t ipis.
Suk u bunga simpanan yang tert inggi saat ini dicat at oleh suk u bunga simpanan dengan jangka w ak t u 12 bulan, yakni sebesar 7,84 . Sedangk an suk u bunga simpanan
yang memilik i rat e paling rendah adalah dengan jangka wak t u 6 bulan yak ni sebesar
7,08 .
3.5.2. Perkembangan Suku Bunga Pinjaman
Perk embangan t ingk at suk u bunga pinjaman yang t erdiri dari suk u bunga k redit modal k erja, kredit invest asi, maupun k onsumsi, secara rat a-rat a mengalami penurunan baik
dibandingk an dengan periode yang sama t ahun sebelumnya yoy, maupun dengan t riw ulan sebelumnya qt q.
Rat a-rat a t ingk at suk u bunga pinjaman t ercat at sebesar 14,98 ,
menurun apabila dibandingkan dengan t ingk at suk u bunga pinjaman pada
t riw ulan sebelumnya qt q yang sebesar 15,16 dan juga lebih rendah
dibandingk an dengan t ahun sebelumnya yoy yang tercatat sebesar 15,93 .
Berdasarkan penggunaan, suk u bunga k redit yang t ert inggi pada t riw ulan II
2010 adalah suk u bunga k redit k onsumsi, yait u sebesar 16,20 . Sementara it u
k redit modal kerja tercat at sebagai kredit dengan suk u bunga t erendah, yak ni
sebesar 14,20 .
Grafik 3.1 2 Perk embang an Suku Bunga Pin jaman
Sumate ra Sel atan
Posisi M ei 2 01 0
BAB 3 - Perk embangan Perbankan Daerah
64 Berbeda dengan suk u bunga kredit investasi dan suk u bunga k redit modal kerja,
suk u bunga kredit k onsumsi mengalami peningk atan dibandingk an t riw ulan sebelumnya. dari 16,06 menjadi 16 ,20 , yang menunjuk k an t erjadinya
excess demand pada jenis k redit ini.
3.5.3. Perkembangan Spread Suku Bunga
Spread suku bunga bank umum k onvensional, yaitu selisih antara
suk u bunga k redit dan suk u bunga simpanan perbank an tercatat
mengalami peningk at an pada t riwulan II 2010 menjadi 7, 68 . Hal
ini di sat u sisi menun juk k an t ingginya k inerja perbank an unt uk
menghasilk an laba, namun di sisi lain memberik an indik asi adanya
excess demand dalam hal penyaluran kredit
pada t riw ulan II 2010.
3.6. Kualitas Penyaluran Kredit Pembiayaan