Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara Tahunan 5.3 5.7

Grafik 1.1 PDRB dan Laju Per tumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Sumse l ADHK 2 00 0 Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an, diolah PERKEM BANGAN EKONOM I M AKRO REGIONAL • Laju pert umbuhan ek onomi Sumsel pada triw ulan II 2010 sebesar 5,7 yoy dit opang oleh k enaik an ek spor dan meningkat nya k inerja sekt or indust ri pengolahan. • Kondisi cuaca yang k ondusif dan meningk atnya harga k omodit as unggulan d i pasar int ernasional menjadi penopang membaik nya k inerja subsek t or perk ebunan. • ACFTA belum mengk haw atirkan dalam jangk a pendek, namun tetap menjadi ancaman dalam jangka panjang

1.1. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara Tahunan

Laju pert umbuhan ekonomi Sumat era Selat an Sumsel secara tahunan pada triw ulan II 2010 adalah sebesar 5,7 yoy. Kondisi tersebut mengalami peningk atan dibandingk an dengan pert umbuhan t ahunan pada t riw ulan sebelumnya yang sebesar 5,6 yoy. Produk Domestik Regional Brut o PDRB Provinsi Sumsel At as Dasar Harga Konst an ADHK 2000 pada t riw ulan ini mencapai Rp15,8 t riliun, lebih t inggi dibandingk an PDRB periode yang sama pada t ahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp14,9 triliun. Tingginya laju perek onomian di Sumsel t erkonf irmasi oleh survei bisnis yang menunjuk kan kondisi u saha secara umum semakin membaik . Kondisi perekonomian saat ini dit andai dengan meningk at nya penjualan, terjadinya ek spansi pasar, maupun membaik nya opt imisme pelak u bisnis t erhadap kondisi usaha dan perek onomian secara umum pada masa yang ak an datang. M eskipun demik ian, t erdapat beberapa kendala yang membat asi pengembangan usaha ant ara lain f ak t or cuaca yakni curah hujan yang t inggi d ibandingk an t ahun sebelumnya yang berdampak pada penurunan k uant itas sert a k ualit as produk si beras dan saw it . Selain it u, terdapat isu lingk ungan terkait BAB 1 BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional 8 Tabel 1. 1 Laju Pertumbuhan Tahunan yo y Se ktora l PDRB Provinsi Sumat era Se lat an ADHK 20 00 Lapangan Usaha 200 9 201 0 II III IV I II Pert anian 2.2 4.2 6.3 9.0 4.6 Pert am bangan dan Pe nggalian 1.8 2.3 0.8 0.6 1.6 Indust ri Pengola han 1.8 2.4 5.2 4.5 5.9 LGA 1.3 3.5 10. 4 13. 9 5.5 Banguna n 7.3 8.2 8.7 7.0 8.5 PHR 3.0 2.4 4.4 5.5 6.7 Pengan gkut an Komunikasi 15. 0 12. 7 12. 3 12. 5 13. 9 Keu., Persew aan Js. Perusahaan 7.0 6.5 6.6 6.8 7.8 Jasa-jasa 10. 8 9.2 9.5 7.8 8.4 Total PDRB 4.0

4.4 5.3

5.6 5.7

Sum ber : BPS Provinsi Sum atera Selat an, diolah dengan subsek t or perk ebunan Lihat Suplemen 1. ACFTA; Jangka Pendek Aman, Jangka Panjang Ancaman. Kinerja dunia usaha pada t riw ulan II 2010 menunjuk kan perbaikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, mesk ipun pada beberapa sek t or pemulihan dari dampak k risis global belum sepenuhnya t erjadi. Membaik nya k inerja dunia usaha diant aranya disebabkan t erus berlanjut nya peningkat an harga k omodit as unggulan, t erutama k aret dan saw it serta meningk at nya permintaan terhadap k omodit as t ersebut . Kinerja perek onomian t riw ulan II 201 0 berdasark an komponen sek toral dit andai dengan pertumbuhan tahunan tert inggi pada sektor Pengangk ut an dan Komunik asi yak ni sebesar 13,9 yoy namun dengan andil t erhadap laju PDRB yang masih t erbat as yakni sebesar 0,7 . Adapun sektor ek onomi yang memberik an andil yang paling t inggi adalah sek tor indust ri pengolahan yang memberik an sumbangan t erhadap laju pert umbuhan ek onomi sebesar 1,0 . Sektor pengangkutan dan komunikasi menunjuk kan pert umbuhan tahunan yang paling t inggi yak ni sebesar 13,2 yoy. Ek spansif nya k inerja subsekt or k omunik asi diproyek sik an memberi andil yang cuk up besar dalam mendorong peningk at an k inerja sek t or pengangk utan dan k omunik asi dibandingk an t ahun sebelumnya. Di sisi lain, ak t ivitas perek onomian yang lebih baik dibanding t ahun sebelumnya memberi pengaruh posit if t erhadap peningk at an k inerja subsekt or pengangk ut an. BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional 9 ACFTA; JANGKA PENDEK AM AN, JANGKA PANJANG ANCAM AN Perk embangan usaha di Sumat era Selat an secara umum menunjuk k an k ondisi yang semakin membaik . M embaik nya perek onomian dit unjuk k an dengan meningk at nya penjualan, t erjadinya ek spansi pasar, maupun opt imisme t erhadap k ondisi usaha dan perek onomian secara umum k e depan. Mesk ipun demikian, t erdapat beberapa kendala yang membatasi pengembangan usaha antara lain f ak t or cuaca yak ni curah hujan t inggi yang berdampak pada penurunan kuant itas serta kualit as produk si beras dan sawit . Selain it u, t erdapat isu lingk ungan t erkait dengan subsek t or perk ebunan. Tingk at penjualan domest ik diperkirakan tet ap membaik seiring dengan meningk at nya ak t ivit as perek onomian yang diduk ung oleh berlanjutnya t ren membaik nya harga k omodit as unggulan. Selain it u, pelak sanaan event berskala int ernasional sepert i SEA Games, diharapk an dapat berdampak positif bagi peningk at an kinerja pelak u usaha dan pada gilirannya akan meningkat kan daya beli masyarak at sert a memperluas lapangan k erja. Penjualan ek spor saat ini secara umum menunjukkan berlanjut nya t ren posit if penjualan dibanding t ahun sebelumnya t erut ama unt uk k omodit as crumb rubber. Selain it u, peluang pasar yang masih t erbuk a merupakan f akt or yang k ondusif bagi t erealisasinya ek spansi pasar k omodit as jagung yakni ek spor k e M alaysia dengan pangsa mencapai 35 dan t ingk at harga yang mengunt ungk an. Harga jual k omodit as unggulan pada t riw ulan II-2010 secara umum lebih t inggi dibanding t ahun sebelumnya terutama unt uk komodit as karet dan saw it . Di sisi lain, beberapa pelak u bisnis menginformasikan bahw a harga jual masih mengalami penurunan dibanding t ahun sebelumnya. Khusus unt uk komoditas padi, k ualitas yang menurun ak ibat t erendam air juga mendorong penurunan harga jual. Sekt or properti mengalami peningk atan permint aan terutama unt uk rumah t ipe menengah k e bawah. Hal t ersebut disebabkan masih t ingginya permint aan dan ketersediaan lahan. Fak t or yang dirasak an menjadi k endala dalam peningk at an k inerja sekt or bangunan adalah k eengganan sebagian besar bank unt uk menyalurk an k redit dengan bunga bersubsidi, padahal sebagian besar permint aan kredit rumah adalah yang bersubsidi. Selain itu, t ingkat suk u bunga yang berlak u saat ini dirasakan masih cuk up t inggi d i t engah rendahnya BI- rate. Pelak u usaha mengharapkan agar t ingk at suk u bunga KPR dapat berada pada k isaran mak simal 3 di at as BI- rate. Permint aan luar negeri juga mengalami peningk at an dibanding t ahun sebelumnya. Di sek t or indust ri pengolahan, ek spor crumb rubber meningkat seiring dengan meningk at nya permint aan dunia. Hal ini terk ait dengan ek spansi usaha yang dilak ukan oleh pembeli crumb rubber dari Korea yang membuk a pabrik baru di Cina. Terkait dengan implementasi perdagangan bebas ASEAN-China, pelak u bisnis menilai bahwa hal t ersebut sangat mengunt ungkan dan berdampak posit if bagi k inerja mereka k arena meningkat nya peluang dan pangsa pasar ek spor. Su p lem en 1 Diperoleh dari hasil Busi ness Survey yang m erupakan ke giat an pem ant aua n kondisi usaha den gan m ew aw ancarai lan gsu ng pelaku usaha BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional 10 Pemberlak uan perdagangan bebas ASEAN-China ACFTA di sat u sisi merupak an peluang unt uk meningk atk an ek spor k omodit as unggulan sepert i karet , namun di sisi lain dapat menjadi ancaman masuk nya produk dari Cina k e dalam negeri ataupun ancaman direbut nya pasar ek spor produk Indonesia. Selain it u, k enaikan harga pupuk yang mulai diberlak ukan pada bulan April lalu, ak an menjadi ancaman bagi pupuk lokal apabila petani ak hirnya lebih t ert arik unt uk menggunakan pupuk dari Cina yang harganya lebih murah dan lebih hemat pemak aiannya. Selain it u, daya saing yang masih rendah t erut ama untuk usaha k ecil dan menengah dibanding Cina menjadi fak t or yang perlu menjadi perhat ian. Bagi pelak u usaha yang bergerak di sekt or perdagangan otomot if , saat ini belum merasak an dampak dari perdagangan bebas t ersebut . Namun, diperk irakan dalam jangka w akt u 5 t ahun mendatang, dengan masuknya barang-barang dari Cina dan ASEAN yang diperkirak an harganya lebih murah akan meningk atk an k egiatan ek onomi dan pada ak hirnya meningkat kan kebut uhan terhadap alat pengangk utan yak ni mobil. Sehingga ak an menjadi peluang bagi pelak u usaha di perdagangan ot omot if unt uk meningk atkan k inerjanya. Sement ara it u, pelak u usaha di bidang dist ribusi con sumer goods, sampai saat ini belum merasakan dampak negat if perdagangan bebas ASEAN-China. Namun dalam jangk a panjang, merek a memperk irakan bahw a produk Cina dapat menjadi ancaman k arena harga produk yang relat if lebih murah. BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional 1 1 Sektor bangunan dan sektor jasa-jasa masing-masing t umbuh sebesar 8,5 yoy dan 8,4 yoy. Sebagaimana t erk onf irmasi pada business survey yang dilak ukan Bank Indonesia , sek t or bangunan khususnya propert i t erindik asi mengalami peningk atan penjualan, t erutama unt uk rumah t ipe menengah ke baw ah. Hal t ersebut disebabkan masih t ingginya t ingk at permint aan dan ketersediaan lahan yang mencuk upi. Namun demik ian, ada beberapa fakt or yang dirasakan menjadi k endala dalam peningk atan k inerja sektor bangunan yang salah sat unya adalah k eengganan sebagian besar bank unt uk menyalurkan k redit bunga bersubsidi, padahal sebagian besar permintaan k redit rumah adalah yang bersubsidi. Sement ara it u, pert umbuhan sek t or jasa-jasa yang lebih t inggi diband ingk an dengan pert umbuhan t ahunan pada triw ulan sebelumnya disebabkan membaik nya perek onomian secara umum, terutama pada sekt or indust ri pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran PHR. Sektor keuangan, persew aan dan jasa perusahaan sert a sekt or Perdagangan, Hotel, dan Restoran PHR pun mengalami pertumbuhan t ahunan yang relat if t inggi. Sekt or k euangan, persewaan dan jasa perusahaan t umbuh sebesar 7,8 yoy. Cukup t ingginya k inerja sekt or k euangan t idak terlepas dari perkembangan sek t or perbankan pembahasan lebih lanjut sekt or ini dibahas pada Bab III Perkembangan Perbank an Daerah. Sement ara it u, meningk at nya k inerja sekt or industri pengolahan sebagai sek t or unggulan Sumsel berdampak langsung pada peningk atan daya beli masyarakat sehingga menyebabk an k inerja sek t or PHR pun mengalami peningk atan. Lebih jauh lagi, k ondisi perek onomian global yang terus membaik t elah meningk atk an permint aan domest ik dan ak t ivit as perekonomian sehingga sekt or PHR mengalami peningk atan sebesar 6,7 yoy. Pada triw ulan II 2010 ini sektor industri pengolahan mengalami pert umbuhan sebesar 5,9 yoy. Relat if membaiknya k inerja tahunan sekt or indust ri pengolahan t idak t erlepas dari meningkat nya harga k omodit as unggulan di pasar internasional dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal t ersebut memberi insentif kepada pelaku bisnis pada sekt or indust ri pengolahan maupun petani perk ebunan karet dan sawit sehingga pada ak hirnya dapat mendorong k inerja sekt or indust ri pengolahan jauh lebih baik dibanding pencapaian t riw ulan sebelumnya. BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional 12 Grafik 1.3 Perk embang an Lifting M iny ak Bumi Provinsi Sumsel Sum ber: Direkt orat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Depart emen Energi dan Sum ber Daya M i neral Grafik 1.2 Perk embang an Jumlah Pe langgan dan Penju alan Air Bersih Sum ber : PT PD AM Tirt a M usi Pert umbuhan ek onomi sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih LGA tercatat sebesar 5,5 yoy. Selesainya program konversi minyak t anah k e gas menjadi salah sat u pendorong ut ama melambat nya kinerja subsek t or gas k ota. Sementara it u, membaik nya k inerja subsekt or Air Bersih yang diindikasik an dengan bertambahnya jumlah pelanggan PDAM sebesar 25,90 yoy dan meningk at nya penjualan air bersih sebesar 10,86 yoy menjadi penahan melambat nya sekt or LGA. Sektor pertanian mengalami perlambat an pert umbuhan t ahunan yak ni menjadi sebesar 4,6 yoy yang disebabk an menurunnya k inerja subsekt or tanaman bahan mak anan tabama. Berdasarkan hasil survei di beberapa sent ra pertanian diindik asikan t erjadi penurunan produk t ivit as tabama dibandingkan dengan k ondisi pada t ahun sebelumnya yang salah sat unya diak ibat kan panen gadu t ahun ini k urang optimal disebabkan banyak nya serangan hama dan bencana alam sepert i banjir. Sement ara itu, t ingginya harga komoditas k aret dan saw it di pasar int ernasional dibandingk an dengan k ondisi pada tahun sebelumnya memberikan dorongan k epada pet ani perkebunan unt uk lebih produk t if dan memberik an dampak posit if t erhadap t ingginya k inerja subsek t or perkebunan. Sektor pertambangan dan penggalian merupak an sek t or ek onomi yang mengalami pert umbuhan tahunan paling rendah yak ni sebesar 1,6 yoy namun relat if lebih baik dibandingk an k inerja tahunan pada t riw ulan sebelumnya yang t ercatat sebesar 0,6 yoy. Berdasarkan pemantauan pada beberapa perusahaan yang bergerak di sek t or ini, menguat nya harga minyak bumi dan bat u bara t idak diiringi dengan peningk at an jumlah produk si yang signif ik an sehingga menyebabkan k inerja sekt or pert ambangan belum opt imal. BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional 1 3 DAM PAK ACFTA TERHADAP SEKTO R UNGGULAN ZO NA SUMBAGSEL Analisis ini didasark an at as hasil quick survey “ Dampak Perdagangan Bebas ACFTA t erhadap Kinerja Perusahaan” . Responden t erdiri at as 3 sekt or pert anian, industri, perdagangan masing-masing sebanyak 25, 17 dan 14. M ayoritas responden adalah usaha besar dan usaha menengah. Lokasi survei adalah empat provinsi d i Sumbagsel Sumat era Selatan, Lampung, Bengk ulu, dan Bangk a Belit ung dengan dist ribusi awal set iap provinsi sesuai dengan proporsi PDRB sek t oral. Rat a-rat a pangsa domest ik responden mencapai 77,05 dengan negara t ujuan ek spor ut ama Eropa, ASEAN, dan China. Mayorit as responden memilik i badan huk um PT yang t elah berdiri lebih dari 10 t ahun. Tujuan penjualan utama adalah perseorangan dan perusahaan lain. Adapun ju mlah responden yang t ujuan penjualan ut amanya ek spor adalah sebesar 13,08 . M ayorit as responden berpendapat bahwa ACFTA t idak berdampak signif ik an. Sebanyak 35,6 responden berpendapat bahwa ACFTA akan mengunt ungkan. Responden yang berpendapat ACFTA ak an merugik an hanya sebesar 18,6 responden. Berdasarkan sek t or, mayorit as responden di sek t or pertanian dan sek t or indust ri berpendapat bahwa ACFTA t idak berdampak signif ik an. Responden sek t or pert anian t erlihat lebih opt imis d ibandingk an sek tor indust ri maupun perdagangan. Adapun ek spekt asi responden sek tor perdagangan at as dampak ACFTA cuk up beragam. Berdasarkan hal t ersebut , sek t or pert anian diperkirakan sebagai sekt or yang berprospek posit if t erk ait adanya ACFTA. M ayorit as responden 48,8 berpendapat bahw a dampak ACFTA adalah sedang, sebanyak 41,6 responden berpendapat bahwa dampak ACFTA ringan, sement ara responden yang berpendapat ACFTA berdampak berat hanya sebanyak 9,8 responden. Su plem en 2 Grafik 1 Dampak Perd agangan Bebas ACFTA menurut Sektor Tabel 1 Pengaruh M asukny a Ba rang dar i ASEAN-China terhadap Indik ator Kin erj a Perusahaan perubahan Omset 0.38 Profit 0.00 Kas 0.22 Produksi 1.22 Stok 0.91 Kapasitas 1.22 Tenaga Kerj a -1.96 rata-rata terti mbang BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional 14 M enurut hasil quick survey, masuk nya barang dari ASEAN dan Cina relat if t idak berpengaruh signif ik an t erhadap omset , keunt ungan, arus k as, produk si, persediaan, ut ilisasi, dan tenaga kerja. Hal ini dapat terjadi karena meningk at nya ak t ivit as ek onomi dan perdagangan pasca masuk nya barang dari ASEAN dan Cina. Walaupun demik ian, variasi pada sampel cuk up t inggi. Walaupun rata-rata tert imbang menunjuk kan bahw a pengaruh masuknya barang dari ASEAN-China akan menurunkan penggunaan t enaga k erja, namun dampak nya relat if kecil dan variasi ant ar sampel t inggi yang d isebabk an oleh adanya dua sampel outlier. Pada umumnya, responden menyat ak an bahw a t idak merasakan dampak tersebut t erhadap penggunaan tenaga kerja. Perbedaan perubahan indik at or k inerja antar sek tor hanya terjadi secara signif ik an pada perubahan omset yang dik onf irmasi oleh uji Chi-Square unt uk pert anyaan non parametrik unt uk pengaruh masuk nya barang dari ASEAN Cina naik t urunst abil. M enurut sk ala usaha, t erdapat perbedaan pengaruh masuk nya barang dari ASEAN dan China pada beberapa indik ator k inerja perusahaan, yait u omset , keunt ungan, dan t enaga k erja. Sk ala usaha yang lebih besar lebih mampu menjaga omset dan k eunt ungannya t et ap st abil at au meningk at . Sebalik nya, usaha yang bersk ala lebih k ecil cenderung mengalami penurunan omset dan k eunt ungan k et ik a barang-barang dari ASEAN dan China masuk . Tenaga k erja pada usaha k ecil cenderung menurun setelah masuknya barang-barang dari ASEAN dan China. Tabel 2 Pengaruh M asukny a Ba rang dar i ASEAN-China terhadap Indik ator Kinerja Perusaha an, menurut Omset p er Bulan BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional 1 5 Berdasarkan pengolahan data, biaya bahan bak u, biaya bunga, biaya tenaga kerja dan biaya lainnya tidak berbeda signif ik an ant ara k ondisi sebelum ACFTA dan sesudah ACFTA. Unt uk menghadapi meningkat nya persaingan dari berlak unya perdagangan bebas ACFTA, mayorit as responden belum merealisasik an langk ah at aupun kebijak an tertent u. Persiapan yang paling banyak dilak uk an adalah melak uk an invest asi, k hususnya dalam meningk atk an k apasitas produk si 43,3 responden. Disamping it u, perusahaan juga melak uk an penyesuaian harga 38,5 dan ju ga merubah strategi pemasarannya langsung k epada k onsumen 38,9 . Pada masa yang akan dat ang, mayorit as responden 90,2 t idak merencanak an pengurangan t enaga k erja. Begit upun pada masing-masing sekt or yang diamati. Namun, secara relat if sek t or indust ri merupakan sek t or yang paling mungk in mengurangi t enaga k erjanya dibandingk an dua sek t or lainnya. Tabel 3 Langkah d an Keb ija kan untuk M enghadapi ACFTA Tabel 3 Rencana Pengurangan Tenag a Kerj a Sektor Usaha Ya Tidak Pertani an 8.3 91. 7 Industri 14. 3 85. 7 Perdag angan 7.7 92. 3 Total 9.8 90. 2 BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional 16 Terk ait dengan kebijak an pemerint ah unt uk mendorong k egiatan usaha, mayoritas responden mengingink an agar pemerint ah mempermudah ak ses kredit bank , membangun inf rastrukt ur, meningk atk an kepast ian pasokan energi, melonggark an kebijakan perdagangan, dan mempermudah proses perolehan SNI. Sebagian besar responden 73,6 merasa opt imis dengan k ondisi usaha pada masa yang ak an datang dengan adanya ACFTA, 11,3 sangat opt imis. Sement ara responden yang k urang opt imis hanya sebesar 15,1 . Gambar 1 . Ringkasan Temuan Quick Sur ve y BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional 1 7 Tabel 1. 2 Laju Pertumbuhan Triwul anan qtq Se ktora l PDRB Provinsi Sumat era Se lat an ADHK 20 00 Lapangan Usaha 200 9 201 0 II III IV I II Pert anian 9.8 18. 2 18. 9 3.6 5.4 Pert am bangan dan Pe nggalian 0.8 1.4 0.7 0.9 2.0 Indust ri Pengola han 3.5 4.9 2.2 1.7 4.6 LGA 0.8 3.4 5.3 3.9 1.1 Bang una n 3.6 4.6 1.7 2.9 4.8 PHR 1.9 5.3 2.0 0.2 3.0 Pengan gkut an Kom unikasi 1.4 4.8 4.7 1.0 2.6 Keu., Persewaan Jasa Perusahaan 0.4 2.3 0.3 3.6 0.7 Jasa-jasa 3.2 2.6 1.4 0.4 3.9 Total PDRB 3.5

6.5 4.4