Objek Kerja Pada Kouban 交番 di Jepang

59 dimiliki oleh para petugas pos tetap. Informasi mengenai peraturan lalu lintas biasanya diberikan kepada masyarakat melalui spanduk yang berisi himbauan, yang dipasang di beberapa persimpangan jalan, seperti himbauan tertib lalu lintas. Sedangakan informasi mengenai kegiatan polisi lainnya merupakan tugas yang dilalukan oleh bidang Dikyasa atau Pendidikan dan Rekayasa yang merupakan bagian dari Satlantas. Informasi dapat dilakukan melalui media online, media elektronik ataupun media cetak. Seperti melalui radio, televisi, koran dan sebaginya. 3. Merespon keadaan darurat Ketika terjadi kasus kecelakaan, kehilangan, pencopetan dan sebaginya di daerah pengawasan, maka petugas pos polisi akan meangani kasus tersebut. Penanganannya hanya sejauh penanganan pertama. Misalnya ketika terjadi kasus kecelakaan petugas akan memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan membawanya ke pukesmas atau rumah sakit terdekat, mengamankan daerah yang menjadi lokasi kecelakaan, mengamankan kendaraan atau barang-barang, membubarkan keramaian massa, mencari informasi terkait kecelakaan dari saksi mata, mengatur lalu lintas, menghubungi polisi yang bersangkutan dan sebagainya.

3.3.2 Objek Kerja Pada Kouban 交番 di Jepang

Bayley dalam Lubis 1988:7, Para perwira kouban merupakan garis terdepan satuan polisi dalam memberi bantuan. Merekalah yang pertama tiba di lokasi keadaan darurat, mereka berpotensi untuk menangkap tersangak yang Universitas Sumatera Utara 60 melakukan kejahatan, dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencegah terjadinya kekerasan. Hal ini didukung dengan fasilitas komunikasi masyarakat kepada polisi kouban, dan keberadaan mereka yang sangat dekat dengan masyarakat. Kegiatan petugas kouban mencakup pada 6 hal yaitu bekerja atau berjaga di kantor, berpatroli, kunjungan ke rumah dan kantor, mengadakan forum komunikasi kouban penyediaan informasi dan merespon keadaan darurat. 1. Bekerja di kantor Petugas harus berdiri di depan kouban secara rutin berdasarkan jadwal kerja untuk mengawasi disekitar kantor. Keberadaan diri petugas kouban di daerah sekitar dapat memberi perasaan aman kepada masyarakat. Ketika ada tamu atau masyarakat yang datang ke kouban pada saat petugas sedang berpatroli di luar, tamu dapat menghubungi police station dengan telepon khusus yang sudah dipasang di kouban. Hal yang sering ditemukan adalah masyarakat yang bertanya tentang alamat atau jalan-jalan yang ada di sekitar kouban. Untuk dapat memberitahu alamat dengan benar, maka petugas perlu mengetahui daerah sekitar dan mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik Suzuki, 2009:11. Petugas kouban menangani kehilangan dan penemuan barang dikantornya. Mereka bisa membantu mencarikan barang yang hilang atau menjadi tempat untuk menitipkan barang temuan yang ditemukan oleh masyarakat sekitar. Mereka juga sering menerim titipan anak tersesat. Melalukan penjagaan berdiri disekitar kouban ditujukan untuk mengawasi keadaan sekitar dan memberikan petunjuk kepada masyarakat yang tidak mengetahui alamat yang dituju. Kegiatan dikantor berupa mencatat laporan pengaduan dari masyarakat, mendata barang Universitas Sumatera Utara 61 hilang dan barang yang ditemukan dan pencatatan mengenai kegiatan satu hari tersebut. 2. Patroli Petugas kouban melaksanakan tugas patroli secara rutin berdasarkan jadwal kerja. Setiap kouban mempunyai wilayah tanggungjawabnya masing- masing. Patroli dilakukan dengan kendaraan dan berjalan kaki. Kendaraan yang paling sering digunakan adalah sepeda. Ketika ada kejadian maka mereka segera bergegas ke TKP Tempat Kejadian Perkara. Mereka kemudian melakukan penanganan pertama dan menghubungi bagian kepolisian lain sesuai dengan kondisi di TKP. Petugas akan berpatroli mengelilingi wilayahnya untuk mengawasi kegian masyarakat. Ketika menemukan seseorang yang mencurigakan, polisi akan menanyakan sesuai prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang yaitu, polisi berhak bertanya, memeriksa barang bawaan dan apabila menemukan barang atau benda yang melanggar peraturan, polisi akan mengamankan mereka ke kouban terdekat dan diproses lebih lanjut. Kegiatan patroli ini ditujukan sebagai pencegahan terhadap masalah keamanan yang mungkin akan terjadi di sekitar kouban. Seperti yang telah dikemukakan di atas, dalam pelaksanaan tugas polisi Jepang sangat mejaga integritasnya. Meraka melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan manjalankan prosedur yang telah ditetapkan. Di Indonesia, polisi dinilai belum melakukan tugasnya dengan maksimal. Masih sering ditemukan petugas yang lalai dalam menangani tugasnya. Universitas Sumatera Utara 62 3. Kunjungan ke rumah dan kantor Petugas kouban melaksanakan kunjungan di dalam wilayah tanggung jawab mereka masing-masing untuk memahami kebutuhan masyarakat. Mereka berkunjung ke semua rumah dan kantor secara rutin dan berbicara dengan masyarakat agar memahami lingkungan sekitar dan permintaan masyarakat. Petugas meminta penduduk mengisi kartu kunjungan untuk dapat dihubungi polisi pada waktu dalam keadaan darurat. Sambil kunjungan, petugas akan memberi saran kepada masyarakat untuk pencegahan kejahatan dan kecelakaan Suzuki, 2009:14. Wahyuniarti 2009:27, Satu polisi kouban bertanggungjawab melakukan kunjungan rutin kepada 450 kepala keluarga dan perusahaan. Kunjungan rutin ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam setaun. Pada saat melakukan kunjungan mereka melakukan pendataan jumlah penduduk, nama, pekerjaan, umur, jenis kelamin, tempat kerja atau tempat bersekolah, fasilitas yang ada dirumah dan informasi adanya masalah atau adanya tindakan kejahatan yang terjadi di daerah kewenangan yang dipegang suatu kouban. Polisi juga menyebarkan angket yang akan diisi masyarakat mengenai saran pencegahan kejahatan dan kecelakaan.Selain menanyakan informasi, petugas juga memberikan informasi mengenai kejahatan dan penduduk baru yang menempati daerah tersebut. Kegiatan ini menjadi ujung tombak dari terciptanya hubungan Interaksi dengan masyarakat Jepang. Polisi dapat mengetahui secara langsung keluhan dan saran dari masayarat terkait masalah yang sedang dialami masyarakat dan cara penanggulangannya. Universitas Sumatera Utara 63 4. Pengadaan forum komunikasi Forum komunikasi kouban adalah kegiatan community police untuk memahami permintaan dan pendapat masyarakat dalam wilayah yuridiksinya, polisi dan masyarakat berdiskusi serta bekerjasama. Anggota forum itu diseleksi dari masyarakat setempat. Mereka diskusi tentang keamanan wilayahnya dan saling tukar-menukar informasi. Kegiatan ini merupakan tugas utama sebagai penghubung masyarakat dengan polisi. Anggotanya berasal dari masyarakat setempat yang terpandang dan disegani Suzuki, 2009:15. Melalui kegiatan ini polisi mengajak masyarakat untuk berpartisiapasi dalam menciptakan kondisi wilayah yang aman dan tentram. Dengan mengangkat masyarakat setempat yang dinilai berpengaruh dan disegani oleh masyarakat lain akan dapat memunculkan tindakan kepatuhan dari mayarakat di wilayah tersebut. 5. Penyediaan informasi Kouban menyediakan informasi sesuai kebutuhan untuk masyarakat. Mereka menggunakan surat kabar kouban, jaringan faksimile, radio, internet, video humas dan lain-lain untuk meningingatkan masyarakat mengenai situasi keamanan wilayahnya. Misalnya berhati-hati dan mengunci rumah karena sering terjadi kasus pencurian yang meningkat pada belakangan ini Suzuki, 2009:16. Kegiatan ini merupakan wujud kegiatan yang diperoleh melalui hubungan Interaksi dengan masyarakat sekitar. Masyarakat akan memberikan informasi mengenai masalah yang terjadi di tengah-tengah mereka. Polisi kemudian akan memberikan informasi berupa himbauan, pemecahan masalah, peringatan dan sebagainya sebagai bentuk respon dari masalah yang mereka dapat. Universitas Sumatera Utara 64 6. Merespon keadaan darurat Petugas kouban melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan berbagai jenis situasi. Termasuk pergi ke TKP ketika ada sebuah kecelakaan ataupun masalah lain dan melakukan tindakan pertama di TKP, mempertahankan status quo TKP, memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, mengatur kerumunan masa,mengatur lalulintas, dan lainnya. Dalam mendatangai TKP petugas polisi Jepang berupaya datang secepat mungkin sehinggah mereka bisa tiba di TKP dalam waktu rata-rata 7 menit setelah menerima panggilan darurat Suzuki, 2009:17. Seperti yang telah dikemukakan di atas, petugas kouban dapat tiba di TKP dengan cepat didukung oleh alat komunikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk menghubungi petugas kouban serta jarak atau keberadaan kouban yang dekat dengan masyrakat, sehingga penangan dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Shuichi Ito 1998:40, Tugas utama dari kouban adalah siap melaksanakan tugas dengan fasilitas kepolisian yang diberikan, menangani berbagai laporan, permintaan dan keluhan penduduk, mengambil inisiatif bereaksi jika terjadi kecelakaan atau kejahatan termasuk menahan penjahat di tempat kejadian, melakukan patroli serta kunjungan ke rumah penduduk di daerah kewenangannya. Bayley 1988:9, Yang menarik mereka juga mengunjungi rumah warga lanjut usia secara rutin. Di Jepang warga lanjut usia sering terpinggirkan dan mereka banyak yang tinggal sendirian atau di panti jompo dan mereka sangat senang bila mendapat kunjungan dari polisi. Universitas Sumatera Utara 65 Seorang polisi Jepang sangat menjaga kehormatan sebagai aparatur negara sekaligus abdi masyarakat sehingga mereka sangat malu bila melakukan hal tercela. Polisi yang bertugas di garis depan seperti kouban harus terampil dalam teknis pelaksanaan tugasnya dan menguasai secara benar dan sungguh tentang apa yang ada dan terjadi di wilayah tanggung jawabnya. Berapa jumlah warga, siapa namanya dan dimana alamatnya. Mereka secara periodik melakukan patroli dan sambang kepada rumah warga sambil melakukan konseling. Personil di kouban juga menjunjung tinggi kesopanan. Setiap harinya mereka berdiri di depan kouban memberikan senyuman dan membungkukkan badannya bagi masyarakat yang datang ke kouban untuk membutuhkan pertolongan. 3.4 Perbandingan Fungsi Pos Polisi di Indonesia dan Kouban di Jepang 3.4.1 Fungsi Pos Polisi di Indonesia Fungsi dari pos polisi adalah unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencakup pengawasan dan pengaturan lalu lintas. Pelayanan kepada masyarakat dibidang lalu lintas dilaksanakan juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena dalam masyarakat sekarang ini lalu lintas merupakan faktor yang mendukung produktifitas. Dalam lalu lintas banyak masalah yang dapat menghambat dan mematikan proses produktivitas masyarakat. Seperti kecelakaan lalu lintas, kemacetan, tindak pidana dalam hal pelanggaran lalu lintas dan sebagainya. Untuk itulah polisi lalu lintas memiliki tugas yang penting dalam penanganan lalu lintas. Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 7 ayat 2e dinyatakan bahwa tugas pokok dari Polri dalam hal penyelenggaraan lau-lintas sebagai suatu Universitas Sumatera Utara 66 urusan pemerintah dibidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan mengemudi, penegak hukum, operasional manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pendidikan berlalu lintas. Semua hal itu secara teknis kemudian diatur didalam Satlantas. Sementara pos polisi menangani masalah yang mencakup identifikasi kendaraan bermotor dan mengemudi dan penegak hukum. Ini lebih menekankan bahwa tugas dan fungsi Polri di bidang lalu lintas, berikut kewenang- wenangan yang melekat, berkolerasi erat dengan fungsi kepolisian lainnya seperti penegakan hukum, pemelihara ketertiban dan keamanan serta pencegahan kejahatan. Pos polisi harus terdiri dari anggota-anggota polisi yang berpengalaman, bijaksana dan dipilih secara hati-hati yang diberi tanggung jawab melaksanakan pemolisian untuk suatu wilayah tertentu. Wilayah pos polisi seharusnya dibatasi agar satu atau dua orang anggota pos polisi dapat terus menerus berkonsultasi dengan warga dan lembaga-lembaga yang ada tentang masalah kriminalitas dan ketidak tertiban yang ada. Anggota pos polisi aharus diakui oleh warga setempat dan memiliki hubungan interaksi yang baik. Ketika polri mampu melaksanakan semua tugasnya sebagai penegak hukum, pemelihara ketertiban dan keamanan serta pencegahan kejahatan maka di sana akan terlihat fungsi pos polisi sebenarnya. Karena manfaat dari pos polisi akan terasa di kehidupan masyarakan ketika polisi sebagai tokoh pelaksanan hukum dan ketertiban lalu lintas mampu bekerja secara maksimal. Tugas dan fungsi lalu lintas bersentuhan langsung dengan masyarakat, menimbulkan konsekuensi dijadikannya fungsi ini sebagai sasaran penilaian terhadap konerja polisi. Hal ini hendaknya dilihat sebagai bentuk kepedulian Universitas Sumatera Utara 67 masyarakat terhadap kualitas pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Polri, serta dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja guna terwujudnya pelayanan publik yang bersih, mudah dan cepat. Pos Polisi harus mampu mendirikan lembaga pencegahan kejahatan untuk wilayah kerjanya. Karena pengorganisasian pos polisi yang meliputi wilayah yang kecil dalam jumlah yang banyak, maka satuan pos polisi akan merupakan suatu kecabangan terbesar dalam organisasi Polisi. Dari hal di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi utama pos polisi adalah Tempat Pengawasan dan pengaturan lalu lintas. mencakup menganalisa berbagai masalah keamanan dan ketertiban lalu lintas di wilayahnya.

3.4.2 Fungsi Kouban 交番 di Jepang