Kesimpulan Analisis Perbandingan Pos Polisi di Indonesia dengan Kouban ( 交番 ) di Jepang

73 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pembentukan pasukan keamanan, yang terdiri dari masyarakat pribumi, yang dibentuk oleh bangsa Belanda saat berada di Indonesia menjadi cikal bakal lahirnya polisi di Indonesia yang sampai kini terus berkembang. 2. Di Jepang, golongan samurai merupakan pasukan yang bertindak sebagai polisi pada zaman Edo. Meskipun bertindak sebagai polisi namun fungsinya masih mengarah pada kepentingan golongan kelas atas yang menyengsarakan golongan bawah melalui tindakan kasar dalam pengutipan pajak. 3. Kouban sudah ada sejak zaman Edo dan awalnya memiliki fungsi sebagai pos penjagaan yang berada di gerbang kediaman para shogun. Kouban pada masa itu beranggotakan para samurai yang bertugas menjaga keamanan kediaman shogun. 4. Secara struktur pos polisi di Indonesia dan kouban di Jepang sama-sama berada pada struktur paling bawah dari kedudukan kepolisian, memiliki tugas umum untuk menjaga keamanan daerahnya dan dalam sistem kerjanya sama-sama menggunakan shift atau kelompok kerja. 5. Pos polisi di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu pos polisi tetap atau pos tetap dan pos polisi sementara atau pos sementara. Perbedaan keduanya secara sederhada terdapat pada bangunan fisik posnya. Pos tetap memiliki bangunan atau pos tempat penjagaan, sedangkan pos sementara tidak. Universitas Sumatera Utara 74 6. Perlengkapan yang ada pada pos polisi Indonesia adalah meja, kursi, alat kebersihan dan AC. Sedangkan pada kouban di Jepang adalah beberapa unit laptop, mesin printer, mesin faximile, mesin penghancur kertas, kompor gas, lemari pendingin, alat pemanas makanan dan pemanas ruangan. 7. Bangunan pos polisi di Indonesia berukuran ±3-4m 2 . Sedangkan pada kouban di Jepang berukuran ±12-15m 2 . 8. Pos polisi memiliki tugas yang mengarah pada masalah lalu lintas sedangkan kouban mengarah pada pencegahan dan pemecahan masalah yang dialami masyarakat di wilayahnya. 9. Tugas dari pos polisi adalah penertiban lalu lintas, penyedia informasi dan merespon keadaan darurat. Di Indonesia, kunjungan rutin ke rumah warga dan pengadaan forum diskusi merupakan tugas dari BKPM. BKPM bertujuan untuk menciptakan polisi berbasis masyarakat di Indonesia. Tugas pos polisi yang berfokus pada masalah lalu lintas menunjukan sikap bahwa di Indonesia kinerja polisi dan tingkat sadar serta taat hukum di masyarakat masih rendah. 10. Tugas kouban adalah berjaga di pos, berpatroli, kunjungan rutin ke rumah dan kantor, mengadakan forum komunikasi, penyedia informasi dan merespon keadaan darurat. Semua tugas ini mengarah pada interaksi yang terjalin baik antara masayarakat dan kouban guna mencega dan memecahkan masalah di tengah-tengah masyarakat. Ini menunjukan bahawa masayarakat Jepang adalah masyarakat yang patuh hukum. Universitas Sumatera Utara 75 11. Fungsi pos polisi mengarah sebagai tempat pengawasan dan pengaturan lalu lintas, sedangkan kouban berfungsi untuk memecahkan masalah, memberikan informasi dan memahami kebutuhan masyarakat. 12. Kepercayaan dari masyarakat terhadap kinerja polisi masih rendah. Polisi dinilai tidak maksimal dalam melakukan tugasnya. Sering dijumpai beberapa petugas polisi yang mengutamakan kepentingan pribadinya dibandingkan dengan integritasnya sebagai seorang polisi yang menegakan hukum serta menjaga keamanan wilayahnya. Hal ini mengakibatkan interaksi masyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan dan hukum menjadi rendah. 13. Polisi kouban membangun interaksi dengan masyarakat melalui program serta tindakan yang dirancang untuk dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Selain itu, sikap patuh dan disiplin yang tertanam dalam masyarakat Jepang menjadikan tugas kouban dapat berjalan secara maksimal.

4.2 Saran