Pos Polisi di Indonesia

33

2.3.1 Pos Polisi di Indonesia

Telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengertian dari pos polisi yaitu tempat penjagaan dan satuan fungsi yang diisi dengan personil yang cukup untuk melaksanakan tugas pemeliharaan keamanan. Pos polisi merupakan perpanjangan tangan dari Polisi Sektor atau Polsek. Pos polisi di Indonesia seperti yang telah dijelaskan di atas terbagi menjadi dua jenis, yaitu pos polisi tetap atau pos tetap dan pos polisi sementara atau pos sementara. Perbedaan mendasar antara kedua pos polisi ini tertelak pada bangunannya dimana pos polisi tetap memiliki bangunan, sedangkan pos polisi sementara tidak memiliki bangunan. Kedua pos polisi ini secara struktur berada dibawah Polsek. Pada tahun 2005, sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja Polri baik dari segi organisasi, sistem maupun personil dan sebagai dukungan terhadap reformasi Polri, maka Polri membuat sebuah strategi dasar yang dinamakan Perpolisian Masyarakat atau Polmas Community Policing yang diadopsi dari negara Jepang. Sistem Polmas ini ditujukan untuk menciptakan polisi sipil yang diharapkan dapat meraih kepercayaan akan sosok polisi dari masyarakat. Dari dasar Polmas tersebut, kemudian Polri membagun beberapa pos polisi yang disebut Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat atau BKPM http:www.id.emb- japan.go.jpodaidtopics_200810_police.htm . Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat BKPM ditujukan sebagai tempat terdepan pelayanan kepolisian terhadap masyarakat dan mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka menciptakan keamanan di masyarakat, khususnya sejak mulai dikembangkannya Polmas sebagai strategi Polri. Pelayanan polisi kepada masyarakat yang berorientasi polmas mencerminkan suatu pendekatan Universitas Sumatera Utara 34 sikap dan perilaku anggota Polri yang lebih mendekatkan hubungan polisi dengan masyarakatnya sehinggah diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada Polri. BKPM ditempatkan di tinggkat kecamatan. Tugas dari BKPM adalah penjagaan, pelayanan, patroli, kunjungan dan penanganan pertama. Penjagaan adalah bentuk kegiatan petugas di lingkungan BKPM yang dilakukan dalam rangka mengawasi situasi dan aktifitas masyarakat. Penjagaan dapat dilakukan dalam bentuk jaga berdiri dan jaga duduk. Jaga berdiri dilakukan didepan kantor apabila aktifitas masyarakat saat itu sedang sibuk dan jaga duduk dilakukan dalam kantor pada saat situasi masyarakat tenang. Perlengkapan anggota petugas BKPM adalah HT, borgol, senter, senjata, peluit, buku saku, alat tulis dan sebagainya. Petugas akan berjaga berdiri selama 15 menit kemudian dialanjutkan dengan pengawasan dengan berjalan kaki disekitar BKPM dengan berjalan kaki. Pelayanan merupakan bentuk kegiatan untuk memenuhi segala permintaan, laporan dan pengaduan masyarakat yang perlu penanganan dari kepolisian. Hal ini ditujukan agar menumbuhkan kepercayaan masyarakan kepada polisi. Patroli dilakukan dengan berjalan kaki, bersepeda ataupun dengan kendaraan mobil apabila cuaca buruk. Sasaran utama kegiatan patroli adalah lingkungan pemukiman, tempat hiburan, lokasi wisata dan daerah rawan kriminalitas lainnya. Kunjungan merupakan kegiatan dalam rangka memastikan kondisi wilayah tanggung jawabnya aman, menjalin komunikasi masyarakat serta memberikan informasi mengenai keamanan kepada masyarakat. Tindakan pertama adalah kegiatan petugas polisi yang tiba pertama di TKP Tempat Kejadian Perkara kriminal maupun kecelakaan lalu lintas seperti, menangkap Universitas Sumatera Utara 35 pelaku kriminal, mengamankan TKP, mengumpulkan informasi mengenai tindak krimimal tersebut Proyek Bekasi, 2007:14 BKPM sebagai unit didalam organisasi kepolisian yang keberadaannya paling dekat dengan masyarakat, membentuk FKPM atau Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat sebagai penggubung antara polisi dengan masyarakat. FKPM tercipta suatu komunikasi timbal balik yang baik antara masyarakat dan polisi sehinggah tercipta hubungan yang erat dan saling membutuhkan. Melalui FKPM diharapkan dapat memberikan informasi secara persis mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat dan ditindaklanjuti dengan bekerjasama dengan masyarakat dalam mengatasi permasalahan tersebut, sehinggah dapat menjaga kehidupan yang aman dan tentram dalam masyarakat. FKPM menjadi akses bagi masyarakat dalam memberikan saran maupun informasi yang berguna bagi arah pelaksanaan tugas operasional BKPM. Tugas FKPM adalah melakukan pertemuan berkala dan intensif dengan mengumpulkan data permasalahan di lingkungan, membahas dan merencanalan proses pemecahan masalah hinggah terselesaikan. FKPM bertempatan di tingkatan kelurahan dan pada setiap FKPM diisi oleh 1-2 orang petugas Polmas FKPM Proyek Bekasi, 2007:47. Pos polisi sementara hanya bertugas disaat kondisi lalu lintas padat dan tidak bertugas dalam waktu yang lama, biasanya hanya pagi hari dan sore hari saja atau sering disebut pos sementara padat pagi dan sore. Hal ini yang kemudian menyebabkan pos sementara tidak memiliki bangunan atau pos seperti pos polisi tetap. Pada pos polisi sementara, tidak ada bangunan yang disediakan. Melainkan hanya beberapa personil kepolisian yang ditugaskan untuk mengamankan daerah sekitar karena kemacetan lalulintas yang terkadang terjadi. Kegiatan penertiban Universitas Sumatera Utara 36 lalu lintas yang dilakukan oleh petugas kepolisian juga hanya dilakukan pada jam- jam tertentu saja. Seperti pada saat jam sibuk yaitu pagi dan sore hari. Pos polisi sementara, karena tidak memiliki bangunan, para personil kepolisian yang ditugaskan mengamnkan daerah tersebut diperlengkapi dengan alat komunikasi berupa HT dan sebuah kendaraan roda dua. Pada pakaian mereka menggunakan. Polisi yang bertugas di pos polisi sementara tidak menggunakan shift jaga, melainkan telah dijadwalkan dalam piket pagi. Polisi yang bertugas di pos polisi sementara berjumlah 2 orang. Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa mereka bertugas untuk menertibkan lalu lintas suatu daerah yang diakibatkan oleh karena tingginya aktifitas lalu lintas pagi atau sore hari. Polisi yang bertugas tersebut akan bertugas di daerah tersebut sampai kondisi lalu lintas kembali lancar. Pos polisi sementara, karena bersifat sementara dan dengan tugas menertibkan lalu lintas pada jam-jam tertentu saja, maka batasan tugasnya berkisar di daerah penertiban lalu lintas yang bersangkutan saja. Polisi yang bertugas akan mengatur kemacetan yang terjadi karena banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang dan mengamankan pengendara yang dijumpai melanggar ketentuan berlalulintas dengan memberikan kartu tilang dan sebagainya. Pos polisi tetap ditempatkan tidak berdasarkan pada ukuran jarak tertentu melainkan berdasarkan situasi di daerah atau wilayah, khususnya jalan raya yang diperkirakan membutuhkan pengamanan lalu lintas dan ataupun polisi. Jumlah untuk pos polisi tetap dan pos polisi sementara pada masing- masing polsek berbeda. Hal ini didasari oleh penempatan pos polisi di Indonesia yang diadakan sesuai dengan kondisi ingkat aktiitas dan lalu lintas yang ada di Universitas Sumatera Utara 37 wilayah sekitar masing-masing sektor kepolisian. Di kota Medan terdapat 11 Polsek dengan jumlah masing-masing pos tetap dan pos sementara yang berbeda. Tabel 2.1 Pos Tetap dan Pos Sementara pada Satuan Lalu Lintas Polresta Medan Sumber : Satuan Lalu lintas Polresta Medan NO POLSEK POS TETAP POS SEMENTARA 1 Medan Area 3 Titik 4 Titik 2 Percut Sei Tuan 2 Titik 4 Titik 3 Mean Barat 3 Titik 3 Titik 4 Helvetia 3Titik 2Titik 5 Sunggal 2 Titik 3 Titik 6 Medan Baru 4 Titik 4 Titik 7 Deli Tua 3 Titik 3 Titik 8 Patumbak 3 Titik 3 Titik 9 Medan Timur 4 Titik 3 Titik 10 Medan Kota 4 Titik 3Titik 11 Pancur Batu - 2 Titik JUMLAH 31 Titik 32 Titik Strategi Polri dalam meningkatan pelayanan Polri terhadap masyarakat dengan dibuatnya BKPM merupakan langkah yang sangat baik. BKPM dan FKPM sebagai bentuk atau wajah baru dari perwujudan bagaimana seharusnya pos polisi ada dengan fungsi komplit pelayanannya terhadap masyarakat. BKPM dan FKPM merupakan bentuk dari pos polisi modern dengan segala sistem pelayanan yang kompit dan mampu menjawab segala kebutuhan keamanan dari masyarakat. Namun pelaksanaan BKPM dan FKPM di Indonesia saat ini masih belum terealisasi sepenuhnya, semuanya secara garis besar masih sebatas wacana. FKPM, yang mana dalam pelaksanaannya seharusnya berkoordinasi dengan Universitas Sumatera Utara 38 perangkat desa, masih belum mendapat kesempatan untuk melaksanakan fungsi sepenuhnya. Dengan adanya FKPM seharusnya ajakan dan pembelajaran bagi masyarakat untuk mencegah dan mengatasi kejahatan di lingkungan bisa terlaksana. Sehinggah menjadikan masyarakat sebagai polisi di lingkungan masyarakat sendiri atau pencegah masalah ditengah-tengah masyarakat. Polisi masih belum mendapat kepercayaan di tengah-tengah masyarakat. Pengadaan pos FKPM dan BKPM juga masih sebatas dambaan para penegak hukum. Anggaran yang tidak ada menjadikan FKPM yang seharusnya menjadi garda pemolisian masyarakat Indonesia tidak dapat bekerja secara maksimal.

2.3.2 Kouban 交番 di Jepang