28
2.2 Defenisi Makna Polisi
Suyono 2013:9, Kata polisi oleh beberapa negara didefinisikan dengan arti yang berbeda-beda, yang banyak sedikitnya dipengaruhi oleh latar belakang
sejarah pengorganisasian kepolisian dalam masyarakat dan keanekaragaman bahasanya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya keanekaragaman kata polisi yang
dipakai oleh negara-negara di seluruh dunia. Ada yang menggunakan istilah kata politia, police, polizey, politie dan di Indonesia disebut polisi. Istilah polisi berasal
dari bahasa Yunani Kuno “politia” yang berarti pemerintahan negara kota polls, yaitu pada jamam Kaisar Agustus “praetorian guard” atau pengawal kerajaan.
Pada abad 15 dan 16 saat berlakunya hukum Romawi di Eropa Barat, kata “politia” yang dipakai mulai diserap ke seluruh daratan Eropa.
2.2.1 Defenisi Makna Polisi Di Indonesia
Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur dalam Undang-undang. Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 13 Tahun 1961 merupakan
undang-undang pertama yang mengatur tentang tugas dan wewenang kepolisian, Kemudian digantikan menjadi Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 28
Tahun 1997 yang memantapkan kedudukan, peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Yang terakhir adalah Undang-undang Negara Republik
Indonesia No. 2 Tahun 2002 yang merupakan hasil dari reformasi Suyono, 2013:54.
Ketentuan Umum pasal 1 ayat 1 Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 2 Tahun 2000, disebutkan bahwa kepolisian adalah segala
hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
29 peraturan perundang-undangan. Polisi adalah suatu pranata umum sipil yang
mengatur tata tertib orde dan hukum http:id.wikipedia.orgwikiPolisi. Dan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 30 ayat 4 disebutkan bahwa Kepolisian
Negara Republik Indonesia atau Polri sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat serta menekakan hukum. Dilihat dari makna, tugas dan wewenang kepolisian yang dirumuskan
dalam perundang-undangan, kepolisian menjadi suatu alat negara yang berperan dalam pemeliharaan keamanan dan memiliki peranan penting. Artinya kepolisian
merupakan bagian dari pemerintahan yang sangat dekat dengan kehidupan masyakat dan memiliki peranan yang dibutuhkan dan melekat dalam kehidupan
manusia. Ketika masyarakat menunjukan dan menyampaikan sikap perlawanan
terhadap sistem pemerintah yang dipandang buruk dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh warga masayarakat, Polri salah satu sasarannya. Baik
dengan cara bentrok antara masyarakat dan anggota kepolisian dan perusakan bangunan kantor polisi dan pos-pos polisi oleh masyarakat Tabah, 2002:43.
Karena merupakan bagian dari pemerintahan, sering sekali Polri menjadi sasaran masyarakat ketika masyarakat merasa bahwa sistem pemerintahan yang
dijalankan dianggap tidak baik. Polri sering sekali menjadi korban amukan warga disamping beberapa kasus di lapangan yang dijumpai menunjukan sikap
ketidakprofesionalan seorang Polri. Beberapa penanganan kasus kejahatan seperti pembunuhan, pencurian dan
sebagainya oleh pihak kepolisian juga dirasakan masih sangat lambat. Lain lagi
Universitas Sumatera Utara
30 dengan masalah lalu lintas yang selalu menjadi perhatian nasional maupun
internasional. Polisi yang menangani kasus lalu lintas sering sekali terlihat sangat buruk. Sering dijumpai beberapa kasus yang menunjukan bagaimana polisi tidak
bekerja menurut aturan hukum yang sudah ditetapkan. Ketika dijumpai kasus pelanggaran hukum lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat, beberapa polisi
menanganinya dengan hanya memberikan denda kepada masyarakat yang bersangkutan. Beberapa tindakan dari Kepolisian tersebut menjadikan mutu
personil Polri dan keprofesionalannya rendah. Sehinggah, citra dan kepercayaan pada kepada Polri termasuk pemerintah oleh masyarakat, juga menjadi sangat
rendah Tabah, 1991:12. Tabah 2002: 4 menyatakan bahwa kurangnya kinerja polri salah satunya
disebabkan oleh karena rendahnya perbandingan rasio antara Polri dengan jumlah penduduk Indonesia. Polri saat ini ditinjau dari Police Population Ratio atau
perbandingan dengan jumlah penduduk, maka termasuk kepolisian dengan rasio yang rendah, yaitu 1:1.500. Ketimpangan ini menjadi salah satu penyebab kinerja
Polri menjadi kurang optimal. Pada tahun 2014 pemerintah melakukan penambahan jumlah personil Polri sebanyak kurang lebih 20.000 orang dan dalam
penambahan ini juga lebih memperhatikan jumlah persolil Polwan. Pemerintah
berambisi meningkatkan jumlah personil Polri sampai batas yang efektif agar dapat memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat. Kedepan,
diharapkan tidak ada lagi pelayanan yang buruk ataupun kinerja yang kurang maksimal akibat kurangnya personil Polri tersebut
http:www.presidenri.go.idindex.phpfokus201403109936.html.
Universitas Sumatera Utara
31 Data di atas menunjukan bahwa Polri harus bekerja lebih ekstra dan
dalam menjalankan semua peranannya ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Tugas dan wewenang Polri sebagai pengayom, pelindung dan pelayan kepada
masyarakat, akan nyata terlaksana apabila masyarakat merasakan sendiri bagaimana dirinya merasa terlindungi dengan kehadiran polisi. Selain itu, Polri
harus selalu berbenah diri dengan mereformasikan sistem dan mutu dari setiap personil Polri. Penambahan jumlah personil juga diharapkan mampu menjadi
salah satu penunjang kinerja Porli yang lebih baik lagi.
2.2.2 Defenisi Makna Polisi Di Jepang