Asimilasi Assimilation Bentuk-Bentuk Interaksi yang Mendorong Terciptanya Keteraturan Sosial

Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial 39 Dalam proses akulturasi, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima dan sekaligus terdapat unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima. Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima adalah: 1 unsur kebudayaan yang bersifat material atau kebendaan, 2 unsur teknologi ekonomi yang mudah dioperasikan dan secara cepat dapat dimanfaatkan, 3 unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat, dan 4 unsur kebudayaan yang dampaknya tidak begitu mendalam. Sedangkan unsur- unsur kebudayaan yang sukar diterima adalah: 1 unsur kebudayaan yang keberadaannya mendasari pola pikir masyarakat, seperti sistem kepercayaan, sistem falsafah hidup, agama, dan 2 unsur kebudayaan yang sudah diterima secara meluas dalam kehidupan masyarakat, seperti sistem kekerabatan, mata pencaharian, makanan pokok, kebiasaan makan, dan lain sebagainya. Kegiatan Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat memperhatikan bentuk-bentuk interaksi yang mendorong terciptanya keteraturan sosial 1. Diskusikan dengan teman sekelas kalian, apakah yang dimaksud dengan keteraturan sosial tersebut? 2. Berikan beberapa contoh kerja sama yang terjadi di lembaga pendidikan tempat kalian menuntut ilmu 3. Apakah beberapa bentuk kerja sama seperti gotong royong dan gugur gunung masih efektif untuk dilaksanakan? 4. Carilah beberapa contoh proses asimilasi yang terjadi di lingkungan tempat tinggal kalian 5. Berikan pandangan kalian tentang kebudayaan, apakah suatu kebudayaan sebaiknya dipertahankan atau dirubah sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Bentuk-bentuk Interaksi yang Menghambat Terciptanya Keteraturan Sosial

Interaksi yang menghambat terciptanya keteraturan sosial adalah interaksi yang bersifat disosiasif, yakni interaksi yang mengarah pada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik, seperti persaingan, kontravensi, dan konflik.

a. Persaingan Competitive

Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui persaingan, baik yang dilakukan oleh seseorang maupun oleh sekelompok orang. Di sekolah terjadi persaingan antara beberapa kandidat pengurus OSIS untuk memperoleh posisi ketua. Di pedesaan terjadi persaingan antara beberapa kandidat Kepala Desa untuk memenangkan pilkades, dan lain sebagainya. Pada dasarnya persaingan merupakan suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh hasil yang diinginkan tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dari pesaingnya. Sesungguhnya persaingan dapat diatur dan dilaksanakan secara sehat dan tertib. Akan tetapi dalam pelaksanaannya persaingan sering diwarnai dengan tindakan-tindakan yang tidak wajar sehingga menimbulkan konflik.