Pengendalian Sosial
85
5. Keluarga
Keluarga merupakan kesatuan masyarakat yang terkecil yang terdiri dari bapak, ibu, anak, dan orang lain yang dianggap sebagai anggota. Salah satu fungsi utama adalah pendidikan
yang diselenggarakan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Begitu besarnya peranan keluarga dalam memberikan pendidikan sampai-sampai Ki Hajar Dewantoro mengatakan
bahwa “Pendidikan di keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama”.
Keluarga yang harmonis akan menciptakan suasana pendidikan yang kondusif bagi pembentukan kepribadian anak. Seperti yang sering diketahui bahwa anak-anak drop out
dan para gelandangan biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang berantakan broken home. Ini berarti bahwa keluarga memegang peranan yang sangat besar bagi pengendali-
an sosial selaras dengan pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya. Namun demikian, besar kecilnya peran keluarga terhadap pendidikan anak sangat tergantung pada komitmen
keluarga, terutama dari pihak orang tua bapak dan ibu terhadap pertumbuhan dan per- kembangan anak-anak mereka.
Pengendalian sosial merupakan suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana ataupun tidak terencana, yang mengajarkan, membujuk, atau bahkan memaksa
setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kehidupan kelompok. Dengan demikian, tujuan dari pengendalian sosial adalah:
1. Memelihara pelaksanaan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat,
2. Mencegah terjadinya penyimpangan terhadap sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, dan
3. Memulihkan keadaan sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan terhadap sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Memelihara pelaksanaan sistem nilai dan sistem norma serta mencegah terjadinya penyimpangan terhadap sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat sering disebut dengan pengendalian preventif. Sedangkan memulihkan keadaan sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan terhadap sistem nilai dan sistem norma yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat sering disebut dengan pengendalian represif.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk melakukan pengendalian sosial adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan sosialisasi tentang sistem nilai dan sistem norma yang telah disepakati
bersama sehingga setiap anggota masyarakat akan memperoleh pengertian dan pemahaman.
2. Dilakukan tekanan sosial, baik secara perorangan maupun kelompok sehingga setiap anggota masyarakat segan dalam melakukan pelanggaran.
3. Jika langkah di atas tidak membuahkan hasil, maka diperlukan kekuatan dan kekuasaan yang dapat menegakkan pengendalian sosial secara resmi.
R
angkuman
Sosiologi SMA Kelas X
86 Pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
Pengendalian sosial yang bersifat represif adalah pengendalian yang dilaksanakan setelah terjadi pelanggaran terhadap sistem nilai dan sistem norma yang disepakati bersama.
Pengendalian sosial yang merupakan perpaduan antara preventif dan represif dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi penyimpangan dan sekaligus untuk memulihkan kembali
agar keadaan kembali normal. Bentuk-bentuk pengendalian sosial diantaranya adalah gosip, teguran, sanksihukuman, pendidikan, dan agama.
Selain itu, pengendalian sosial juga dilakukan oleh lembaga sosial, antara lain kepolisian, pengadilan, agama, adat istiadat, dan keluarga.
Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan benar
1. Jelaskan pengertian pengendalian sosial menurut Roucek 2. Jelaskan tujuan dari pengendsalian sosial
3. Sebutkan dan jelaskan sifat pengendalian sosial 4. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk pengendalian sosial
5. Sebutkan dan jelaskan peranan pranata sosial dalam pengendalian sosial
F
Latihan