Kaderisasi Sebagai Proses Penempaan
20
Partai politik tidak saja sebagai salah satu sarana penyalur aspirasi rakyat kepada pemerintah negaranya, akan tetapi partai politik sekaligus terlibat
dalam proses penyelenggaraan negara melalui wakil-wakilnya yang duduk dalam berbagai lembaga negara yang ada Cheppy Haricahyono, 1991: 189.
Di negara-negara yang sudah maju, terutama negara Barat, persaingan untuk memperoleh suara dalam pemilihan yang bebas dan bersifat nasional
dianggap sebagai alternatif terbaik untuk menentukan figur pemimpin politik yang mempunyai tanggungjawab terhadap pemilihnya sehingga partai politik
tidak dapat dipisahkan dengan alternatif tersebut. Dengan demikian, partai politik bertindak sebagai instrumen perwakilan dan sarana untuk menjamin
pergantian pemerintahan secara teratur dan tanpa pergolakan yang dapat menghancurkan keseluruhan sendi-sendi masyarakat dan negara yang sudah
mapan. Tetapi perlu diingat bahwa dalam masyarakat yang demikian ini partai politik muncul ketika persoalan identitas nasional telah teratasi dan
legitimasi lembaga-lembaga pemerintahan telah mengakar kuat Any Rohyati, 2006: xviii.
Berbeda dengan perkembangan partai-partai di banyak negara maju, di negara-negara berkembang kebangkitan dan aktivitas partai politik seringkali
berkaitan dengan proses pembentukan identitas nasional, pembentukan kerangka sistem politik, pengabsahan lembaga pemerintah, serta usaha-usaha
untuk memperkuat persatuan nasional. Dalam kaitan ini partai politik seringkali tidak berfungsi sebagai penyedia akses bagi penyaluran tuntutan
yang absah kepada penguasa, tetapi semata-mata sebagai elemen dalam
21
strategi persatuan nasional dan pengontrolan perbedaan pendapat Any Rohyati, 2006: xix.
Pengertian partai politik secara etimologis menurut Jimly Assiddiqie berasal dari kata part yang berarti bagian atau golongan. Kata partai
menunjuk pada golongan sebagai pengelompokan masyarakat berdasarkan kesamaan tertentu seperti tujuan, ideologi, agama, atau bahkan kepentingan.
Pengelompokan itu berbentuk organisasi secara umum, yang dapat dibedakan menurut wilayah aktivitasnya, seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi
keagamaan, organisasi kepemudaan, serta organisasi politik. Dalam perkembangannya, kata partai lebih banyak diasosiasikan untuk organisasi
politik, yaitu organisasi masyarakat yang bergerak di bidang politik Muhammad Ali Syafa’at, 2011: 30.
Pengertian partai politik telah banyak dikemukakan oleh para ahli politik di dunia. Mengutip pendapat dari Carr 1965 dalam Hafied Cangara
2011: 116, partai politik adalah: “political party is an organization that attemps to achieve and
maintain contro l of government” Partai politik adalah suatu
organisasi yang berusaha untuk mencapai dan memelihara pengawasan terhadap pemerintah.
Partai politik menurut Miriam Budiardjo 2008: 403 merupakan suatu kelompok yang terorganisasi yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,
nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan yang dimaksud dalam pengertian ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik atau merebut kedudukan
22
politik secara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan umum. Di dalam Undang-undang No. 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik, dinyatakan bahwa:
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan
negara,
serta memelihara
keutuhan Negara
Kesatuan RepublikIndonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Definisi partai politik menurut Carl J. Friedrich dalam Miriam Budiardjo 2008: 404 adalah:
Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan
terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan
yang bersifat idiil secara materiil.A political, party is a group of human beings, stably organized with the objective of securing or
maintaining for its leaders control of a government, with the further objective of giving to members of the party, trough such control
ideal and material benefits and advantages.
Pendapat mengenai definisi partai politik juga dikemukakan oleh Sigmund Neumann dalam Miriam Budiardjo 2008: 404:
Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut
dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda
A political party is the articulate organization of society’s active political agents; those who are concerned with the control of
governmental polity power, and who compete for popular support with the other group or groups holding divergent views.
Sedangkan menurut Giovanni Sartori: Partai politik adalah suatu kelompok politik yang mengikuti
pemilihan umum dan melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan
publik. A party is any political group that present at elections, and