Kaderisasi Partai Gerindra Upaya Partai Gerindra dan PAN Untuk Meningkatkan Kualitas Caleg

94 Gerindra dan Partai Amanat Nasional melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dengan cara yang berbeda. Partai Gerindra melakukan pendidikan politik kepada masyarakat melalui sayap-sayap partai yang dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun secara rutin saat bantuan politik dari pemerintah lewat Kantor Kesbanglinmas Kesejahteraan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat diberikan. Hal ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan Gerindra untuk meningkatkan pengetahuan politik masyarakat dalam upaya memperbaiki kualitas dan jiwa nasionalisme bacaleg yang nantinya hendak menjadi caleg. Partai Amanat Nasional juga berupaya memberikan pendidikan politik bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas Bacaleg. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya sekolah reguler bidang politik bernama KIBAR Komunitas Indonesia Baru yang berpusat di Jakarta. Sekolah ini dikembangkan di berbagai kota, dalam hal ini DPW PAN DIY juga aktif mengembangkan KIBAR di Yogyakarta. Dengan pembahasan diatas, maka dapat dilihat secara garis besar terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan partai Gerindra dan PAN di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tabel 4 berikut: 95 Tabel 4. Upaya Partai Gerindra dan PAN untuk meningkatkan kualitas calon anggota legislatif No Sasaran PAN Gerindra 1. Anggota dan Kader Partai 1. PAN mewajibkan anggota dan kadernya untuk mengikuti kaderisasi yang dilakukan secara berjenjang mulai dari kader amanat dasar untuk anggota pemula, kader amanat madya untuk caleg kabupaten kota dan provinsi, dan kader amanat utama caleg pusat. 1. Partai Gerindra mewajibkan anggota dan kadernya untuk mengikuti kaderisasi yang dirancang sedemikian rupa dan dilakukan secara berjenjang dan terus menerus. Partai Gerindra memiliki tempat yang bernama Hambalang sebagai pusat dari kegiatan kaderisasi anggota dan kadernya. Disana sekaligus dijadikan tempat pelatihan saksi- saksi partai Gerindra. biasanya kaderisasi ini dilakukan sebanyak satu bulan satu kali. Selain itu, upaya kaderisasi juga dilakukan melalui sayap- sayap partai seperti KIRA, GEMASDHARMA, dll. 2. Masyarakat umum Pembangunan sekolah politik reguler bernama KIBAR Komunitas Indonesia Baru yang berpusat di Jakarta, yang dikembangkan juga di Yogyakarta dan kota-kota lainnya. Dengan adanya sekolah KIBAR, diharapkan masyarakat akan lebih berpartisipasi dalam kehidupan politik nasional. Pelaksanaan program- program terkait pendidikan politik masyarakat luas yang biasanya diadakan sebanyak dua kali dalam setahun. Program tersebut dilakukan secara teknis melalui sayap- sayap partai Gerindra. 96

D. Kesesuaian Pola Rekrutmen Partai Amanat Nasional dan Partai

Gerindra dengan Demokrasi Prosedural Demokrasi prosedural merupakan demokrasi yang bercirikan adanya perubahan kepemimpinan melalui Pemilu yang berlangsung jujur, bebas, terbuka, dan melibatkan massa pemilih yang universal tanpa pembedaan ras, gender, agama maupun suku. Selain itu, demokrasi prosedural secara umum dapat dikatakan sebagai demokrasi yang sesuai dengan prosedur aturan, dalam konteks ini yang dimaksud dengan aturan atau prosedur adalah berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi prosedural adalah demokrasi yang mengutamakan kebebasan mengeluarkan pendapat untuk warga negaranya, akan tetapi masih dalam lingkup atau harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara. Demokrasi menghendaki segala rekrutmen dan kontrol politik yang ada dilakukan secara terbuka, sehingga semua warga negara dapat berperan aktif dalam mengawasi pemerintahan yang sedang berjalan. Telah dibahas diatas mengenai pola rekrutmen yang dijalankan partai Gerindra dan PAN, termasuk juga upaya kedua partai dalam meningkatkan dan memperbaiki kualitas caleg yang mereka ajukan di DPRD Provinsi. Berdasarkan dengan apa yang telah dibahas diatas, maka kesesuaian pola rekrutmen dengan demokrasi prosedural secara lebih lanjut dapat dibahas sebagai berikut: 1. Kesesuaian pola rekrutmen partai Gerindra dengan demokrasi prosedural. Secara umum pola rekrutmen yang Gerindra gunakan adalah terbuka, hal ini dibuktikan dengan berbagai upaya sosialisasi yang partai lakukan