Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data

53 peneliti sebagai hasil wawancara dan dokumentasi sangat banyak dan terkadang bersifat umum kurang fokus pada permasalahan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan kejelasan dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya apabila diperlukan. Data hasil wawancara pertama penelitian ini masih tergolong umum, sehingga data direduksi pada wawancara kedua sehingga masalah menjadi lebih fokus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Kategorisasi Kategorisasi merupakan upaya memilah setiap satuan ke dalam bagian- bagian yang memiliki kesamaan. Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’ Lexy J. Moloeng, 2010: 289. Dalam penelitian ini, labelisasi merupakan hal penting terutama terkait dengan labelisasi mengenai kategori aspek yang menjadi acuan untuk membedakan pola rekrutmen yang PAN dan Gerindra lakukan. 3. Display Data Setelah melakukan reduksi data dan kategorisasi, maka data yang diperoleh kemudian disajikan display data. Dalam penelitian kualitatif, display data dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, 54 merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami Sugiyono, 2012: 249. Display data yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan dengan tabel, berupa tabel perbedaan dan persamaan pola rekrutmen, serta tabel yang menyajikan upaya PAN dan Gerindra untuk meningkatkan kualitas calegnya. 4. Kesimpulan Tahap terakhir yang dilakukan dalam teknik analisis data adalah penarikan kesimpulan conclusion. Kesimpulan yang dikemukakan bersifat sementara dan dapat berubah apabila tidak ditemukan bukti- bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi, jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut bersifat kredibel Sugiyono, 2012: 252. Kesimpulan disajikan dengan mendiskripsikan hasil display data yang telah dilakukan. 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi PAN dan Partai Gerindra di Daerah Istimewa Yogyakarta

Partai Amanat Nasional PAN di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kantor sebagai pusat kegiatan kepartaian yang ditentukan berdasarkan tingkatan daerahnya. Untuk tingkat Provinsi Yogyakarta, PAN memiliki DPW Dewan Pimpinan Wilayah yang beralamat di Jalan Ngeksigondho No.5, Prenggan, Kotagede Yogyakarta. Selain DPW, PAN juga memiliki DPD yaitu Dewan Pimpinan Daerah untuk tingkat Kabupaten, DPC Dewan Pimpinan Cabang untuk tingkat Kecamatan, dan DPRt Dewan Pimpinan Ranting untuk tingkat Kelurahan. Partai Gerindra di Daerah Istimewa Yogyakarta juga memiliki kantor pusat yang masing-masing ditentukan oleh tingkatan daerahnya, yaitu DPD Dewan Pimpinan Daerah untuk tingkat Provinsi, dan DPC Dewan Pimpinan Cabang untuk tingkat Kabupaten. Selain itu Gerindra memiliki PAC Pimpinan Anak Cabang untuk tingkat Kecamatan, dan Pimpinan Ranting untuk tingkat Kelurahan. Pembagian masing-masing berdasarkan tingkat daerahnya dimaksudkan untuk mempermudah berbagai hal terkait tugas kepartaian berdasarkan wilayahnya masing-masing. Masing-masing partai politik memiliki culture tertentu yang tidak dapat disamakan satu sama lain yang pada akhirnya menjadi ciri khas tersendiri dari sebuah partai politik. Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra dan Partai Amanat Nasional PAN merupakan dua partai yang berbeda latar belakang dan keduanya sama-sama terdaftar sebagai partai peserta pemilu tahun 2014