Hak dan Kewajiban Partai Politik

34 2 Partai doktriner, merupakan partai politik yang memiliki sejumlah program dan kegiatan konkret sebagai penjabaran ideologi. Ideologi yang dimaksud adalah seperangkat nilai politik yang dirumuskan secara kongkret dan sistematis dalam bentuk program-program kegiatan yang pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai. Pergantian kepemimpinan tidak akan mengubah prinsip dan program dasar partai yang telah dirumuskan secara kongkret. Partai komunis dimana saja merupakan contoh partai doktriner. 3 Partai kepentingan, merupakan partai politik yang dibentuk dan dikelola atas dasar kepentingan tertentu seperti petani, buruh, etnis, agama, atau lingkungan hidup yang secara langsung ingin berpatisipasi langsung dalam pemerintahan. Biasanya ditemukan pada negara yang menganut sistem multi-partai, atau terkadang pada sistem dwi-partai. Tipologi partai politik berdasarkan komposisi dan fungsi anggota dibagi menjadi dua tipe, yakni: 1 Partai massa atau partai lindungan, merupakan partai politik yang mengandalkan kekuatan pada keunggulan jumlah anggota dengan cara memobilisasi massa sebanyak-banyaknya dan mengembangkan diri sebagai pelindung bagi pelindung bagi berbagai kelompok dalam masyarakat sehingga pemilihan umum dapat terselenggara dengan mudah dimenangkan, dan kesatuan nasional dapat dipelihara, tetapi juga masyarakat dapat dimobilisasi untuk mendukung dan melaksanakan 35 kebijakan tertentu. Kelemahan partai ini tampak pada saat pembagian kursi jabatan dan perumusan kebijakan karena karakter dan kepentingan setiap kelompok dan aliran sangat menonjol. Ketidakmampuan partai dalam membuat keputusan yang dapat diterima semua pihak merupakan ancaman bagi keutuhan partai. 2 Partai kader, merupakan partai yang mengandalkan kualitas anggota, keketatan organisasi, dan disiplin anggota sebagai sumber kekuatan utama. Seleksi keanggotaan dalam partai kader biasanya sangat ketat, yaitu melalui kaderisasi yang berjenjang dan intensif, serta penegakan disiplin partai yang konsisten. Struktur organisasi partai kader sangat hirarkis sehingga jalur perintah dan tanggungjawab sangat jelas, karena itu partai kader sering disebut partai yang sangat elitis H. Mangkubumi, 1989: 41. Organisasi politik masih terdapat adanya refleksi dan pengaruh- pengaruh ikatan sosial tertentu seperti agama dan atau kepentingan yang mewarnai kehidupan berorganisasi. Tantangan bagi Indonesia adalah bagaimana menemukan sebuah metode yang tepat untuk mengadakan perubahan secara positif tanpa mengakibatkan gejala sosial dengan tetap mempertahankan kestabilan sosial politik dan pertahanan keamanan dan bertanggung jawab berani mengambil resiko atas tindakan yang dilakukan dan adil tidak merugikan pihak lain untuk keuntungan golongan sendiri. Dalam hal ini, pendidikan politik massa menjadi teramat penting untuk mencapai perubahan reformasi politik secara baik dan wajar H.