906. Frekuensi melakukan musyawarah ODHA, merupakan singkatan dari Orang Dengan HIV AIDS, yaitu orang yang

52 kode bila responden percaya, kode bila sikap responden cenderung percaya, kode bila sikap responden cenderung tidak percaya, dan kode bila sikap responden tidak percaya.

R. 906. Frekuensi melakukan musyawarah

Rincian ini digunakan untuk mengetahui seberapa sering responden menerapkan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin sering seseorang menerapkan musyawarah sebagai cara untuk mengambil sebuah keputusan menunjukkan sikap demokratis seseorang yang peka terhadap aspirasi orang lain di lingkungan sekitarnya. Bacakan pertanyaan sesuai dengan redaksi pada kuesioner kemudian isikan jawaban responden pada kotak yang disediakan. Jawaban rincian ini berkisar antara 0 – 10. Semakin kecil nilainya menunjukkan semakin jarang menggunakan musyawarah untuk mufakat sebagai cara pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari- hari. Pertanyaan ini kemungkinan tidak dapat langsung dipahami oleh responden, oleh karena itu pencacah boleh mengajukan pertanyaan tambahan atau probing, dengan cara: a. Menanyakan apakah responden sering menggunakan musyawarah untuk mufakat sebagai cara untuk mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian tanyakan alasannya. Jika alasan yang diberikan menunjukkan pemahaman responden dengan maksud pertanyaan maka mintalah responden untuk memberikan penilaian. b. Jika responden sering maka mintalah responden memberikan penilaian salah satu dari angka 5 sampai 10. Sebaliknya jika responden merasa jarang mintalah responden memberikan penilaian salah satu dari angka 0 sampai 5. c. Jika alasan yang diberikan menunjukkan ketidak pahaman responden maka pencacah perlu melakukan probing lanjutan. d. Jika telah yakin dengan jawaban responden, isikan angka yang disebutkan pada kotak yang tersedia. BLOK X. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Blok ini bertujuan untuk mengukur implementasi nilai-nilai dalam sila kelima dari Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sila kelima dalam Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangsih yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut rakyat Indonesia untuk mempunyai sikap luhur yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak- 53 hak orang lain. Adapun butir-butir sila kelima yaitu: a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d. Menghormati hak orang lain. e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. i. Suka bekerja keras. j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Responden diminta untuk menjawab sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami maupun menurut persepsisikap responden atas pertanyaan yang diajukan. Pencacah diminta untuk tidak mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu maupun menjustifikasi jawaban yang diberikan oleh responden.

R. 1001: Sikap Menghadapi Antrian di Pelayanan Publik