806. Perasaan ketika melihat peristiwa kebangsaan tertentu 807. Nilai kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

47 Kode 1, Merelakan, jika responden langsung menyatakan menerima tanpa mensyaratkan bentuk ganti rugi tertentu, Kode 2, Cenderung merelakan, jika responden menyatakan menerima dengan syarat bentuk ganti rugi yang diberikan pemerintah harus sesuai. Kode 3, Cenderung tidak merelakan, jika responden menyatakan menerima dengan syarat bentuk gantirugi yang diberikan pemerintah harus menguntungkan lebih besar dari seharusnya. Kode 4, Tidak merelakan, jika responden tidak merelakan pembebasan lahan apapun bentuk ganti rugi yang ditawarkan atau responden menuntut ganti rugi yang tidak wajar sebagai upaya untuk menggagalkan tindak pembebasan lahan.

R. 806. Perasaan ketika melihat peristiwa kebangsaan tertentu

Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui kadar rasa berkebangsaan dan bertanah air Indonesia yang dimiliki oleh responden. Berbagai momen yang dapat menimbulkan rasa bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia adalah ketika melihat bendera merah putih dikibarkan dalam suatu acara, mendengar lagu kebangsaan Indonesia Raya, melihat presiden RI berpidato di acara kenegaraan, dan melihat tim Indonesia bertanding di kejuaraan internasional. Tanyakan perasaan responden pada saat menyaksikan momen-momen tersebut: Kode 1, Bangga. Kode 2, Agak bangga. Kode 3, Biasa saja, jika responden tidak merasakan perasaan khusus dan menganggap kejadian tersebut sebagai kejadian yang tidak memiliki makna tertentu. Kode 4, Tidak peduli, jika responden sama sekali tidak mempedulikan kejadian tersebut.

R. 807. Nilai kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui kadar atau rasa bangga respoden menjadi bangsa Indonesia. Bacakan pertanyaan sesuai dengan redaksi pada kuesioner kemudian isikan jawaban responden pada kotak yang disediakan. Pertanyaan ini kemungkinan tidak dapat langsung dipahami oleh responden, oleh karena itu pencacah boleh mengajukan pertanyaan tambahan atau probing.  Pertama, tanyakan apakah responden bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Jika responden merasa bangga ataupun tidak bangga, tanyakan 48 alasannya. Jika alasan yang diberikan menunjukkan pemahaman responden dengan maksud pertanyaan maka mintalah responden untuk memberikan penilaian.  Kedua, jika responden menyatakan tidak bangga maka mintalah responden memberikan penilaian salah satu dari angka 0 sampai 5. Sebaliknya jika responden merasa bangga mintalah responden memberikan penilaian salah satu dari angka 5 sampai 10.  Ketiga, jika alasan yang diberikan menunjukkan ketidakpahaman responden maka pencacah perlu melakukan probing lanjutan.  Keempat, jika telah yakin dengan jawaban responden, isikan angka yang disebutkan pada kotak yang tersedia. BLOK IX. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATANPERWAKILAN Blok ini bertujuan untuk mengukur implementasi nilai-nilai dalam sila keempat dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahanperwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, baik secara langsung maupun tidak langsung namun bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing. Oleh karena itu setiap orang dituntut berperan aktif dalam melaksanakan berbagai pengambilan keputusan baik di lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, maupun dalam kehidupan berbangsa dan berbegara dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Hal ini dimaksudkan agar setiap keputusan yang dibuat dapat mencerminkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan, adapun butir- butir yang terdapat pada sila ke empat yaitu: 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 49 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Responden diminta untuk menjawab sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami maupun menurut persepsisikap responden atas pertanyaan yang diajukan. Pencacah diminta untuk tidak mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu maupun menjustifikasi jawaban yang diberikan oleh responden.

R. 901a. Penggunaan Hak Pilih