8 Keterangan:
: jumlah sampel kabkota di strata ke-g berdasarkan alokasi proporsional
: jumlah sampel kabupatenkota di strata ke-g berdasarkan alokasi sama : jumlah sampel kabupatenkota di strata ke-g berdasarkan compromise
allocation : koefisien yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,4
: jumlah rumah tangga pada strata ke-g : jumlah total rumah tangga di Indonesia
Tabel 2.1. Jumlah Sampel KabupatenKota menurut Region dan UrbanRural, Survei Kebangsaan 2015
No Region
Jumlah populasi
kabkota Rumah tangga
Jumlah sampel kabkota
Urban Rural
Total Urban Rural Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1
Sumatera 154
4.690.179 7.586.684
12.276.863 15
25 40
2 Jawa Bali
128 21.619.647
16.096.075 37.715.722
72 52
124 3
Kalimantan 56
1.438.730 2.003.060
3.441.790 5
6 11
4 Sulawesi
78 1.354.793
2.700.030 4.054.823
4 9
13 5
Lainnya 95
1.114.761 2.501.871
3.616.632 4
8 12
Total 511
30.218.110 30.887.720 61.105.830 100 100
200
2.3. Desain Sampling
Sampel blok sensus Survei Nilai Kebangsaan adalah subsampel dari blok sensus terpilih Susenas Maret 2015. Pengambilan sampel adalah Multistages Two Phase Sampling,
sebagai berikut: 1.
Pertama, memilih sejumlah kabupatenkota dengan metode PPS sistematik with replacement dengan size jumlah rumah tangga SP2010 menurut klasifikasi perkotaan
dan pedesaan secara independent. Realisasi jml KabKota terpilih dengan metode ini adalah 172 KabKota. Dengan metode ini sebaran sampel blok sensus di
kabupatenkota terpilih ada yang untuk urban saja, rural saja, atau keduanya.
9 2.
Kedua, memilih sejumlah blok sensus dari blok sensus Susenas Maret 2015 di kabupaten terpilih dengan cara sistematik menurut daerah perkotaan urban dan
pedesaan rural. Alokasi sampel blok sensus ke daerah urban dan rural menyesuaikan dengan distribusi sampel susenas dengan tujuan agar sampel di
daerah urban dan rural tersebar secara merata. 3.
Ketiga, dari sampel blok sensus terpilih, dilakukan penarikan daftar sampel rumah tangga berdasarkan hasil pemutakhiran Susenas Maret 2015 sebanyak 15 rumah
tangga secara sistematik. Petugas akan menentukan 10 rumah tangga dari 15 rumah tangga di lapangan. Hal ini ditujukan dalam mengantisipasi non respon karena tidak
ada proses updating rumah tangga. 4.
Keempat, dari setiap rumah tangga terpilih selanjutnya ditentukan satu orang sebagai responden terpilih yang selanjutnya akan diwawancarai. Pemilihan responden
terpilih dilakukan secara acak dengan menggunakan Tabel Kish. Cara pemilihan responden akan dijelaskan secara rinci pada bagian tata cara pengisian kuesioner di
Bab IV
2.4. Daftar Sampel Rumah Tangga
Daftar Sampel Rumah Tangga akan disiapkan oleh BPS Pusat. Kerangka sampel rumah tangga yang digunakan adalah hasil pemutakhiran rumah tangga di blok sensus Susenas
Maret 2015 yang terpilih sebagai blok sensus Survei Nilai Kebangsaan. Penarikan sampel dilakukan secara independent dengan angka random yang berbeda sehingga diharapkan
rumah tangga Survei Nasional Kebangsaan berbeda dengan rumah tangga terpilih Susenas. Jumlah rumah tangga yang tertera dalam DSRT adalah sebanyak 15 rumah tangga,
namun petugas hanya akan mendata 10 rumah tangga pertama yang semuanya berhasil diwawancarai. Pemberian cadangan sebanyak 5 rumah tangga dilakukan untuk menjaga
kemungkinan tingginya non respon karena pemutakhiran rumah tangga telah dilakukan 6 bulan sebelumnya. Untuk itu, jika rumah tangga ke 3 tidak dapat ditemukan, keluar blok
sensus, tidak dapat diwawancarai dan sebagainya sehingga tidak dapat diwawancarai, maka rumah tangga tersebut dapat diganti dengan ruta ke 11, dan begitu seterusnya.
2.5. Mekanisme Pencacahan