PemeriksaanDokumen Supervisi ORGANISASI LAPANGAN

19 1. Diutamakan Kepala Seksi Statistik Ketahanan Sosial BPS Provinsi dan staf inti di lingkungan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial BPS RI. 2. Mampu mengajar dengan baik. 3. Berpendidikan minimal DIVS1. 4. Diutamakan yang sudah berpengalaman sebagai Innas atau instruktur lainnya pada sensus atau survei yang pernah dilaksanakan oleh BPS. Alokasi kebutuhan jumlah innas dapat dilihat pada Lampiran 2.

B. PelatihanPetugas

Pelatihan calon Petugas SNK 2015 dilaksanakan di masing-masing provinsi selama 2 dua hari efektif lihat jadwal pada kegiatan pelaksanaan SNK 2015, sehingga semua petugas telah siap untuk pencacahan lapangan pada pertengahan Bulan September 2015. Penanggung jawab penyelenggaraan pelatihan adalah Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi. Alokasi kebutuhan jumlah petugas dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.5. PemeriksaanDokumen

Pemeriksaan dokumen merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan lapangan. Kegiatan ini merupakan faktor penting dalam upaya menjaga kualitas data yang dikumpulkan. Proses pemeriksaan tidak hanya mencakup kelengkapan dokumen, tetapi sekaligus akurasi, kewajaran dan konsistensi isian.

3.6. Supervisi

Kegiatan supervisi dilaksanakan oleh BPS RI. Petugas supervisi adalah pejabat setingkat eselon I sampai IV di BPS RI. Beberapa kegiatan penting yang akan dilaksanakan oleh BPS RI dalam rangka supervisi adalah supervisi terhadap pelaksanaan lapangan terkait jadwal, mekanisme dan kualitas data hasil pencacahan lapangan. 20 21

BAB IV TATA CARA PENGISIAN KUESIONER

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT Sebelum pencacah mengunjungi rumah tangga dan memulai wawancara, isilah informasi identitas rumah tangga pada blok I Pengenalan Tempat. Informasi identitas rumah tangga diperoleh dari daftar sampel rumah tangga SNK2015 SNK2015.DSRT, yang akan diberikan oleh Kasie Statistik Sosial kepada pencacah. Isikan nama dan nomor kode provinsi, kabupatenkota, kecamatan, desakelurahan, klasifikasi wilayah, nomor blok sensus, nomor kode sampel NKS, dan nomor urut sampel rumah tangga NURT di dalam kotak pada kolom sebelah kanan. Kombinasi dari kode-kode ini akan menghasilkan satu nomor ID unik yang mengidentifikasi isian kuesioner ini berasal dari rumah tangga yang berbeda dari kuesioner lain. Tuliskan juga nama kepala rumah tangga KRT dan alamat rumah tangga dimana pencacah akan melaksanakan wawancara. Lengkapi alamat pada kuesioner jika ternyata alamat yang tercantum dalam SNK2015.DSRT kurang lengkap. Rincian 111. Hasil Kunjungan Rincian 111 mengenai hasil kunjungan diisi setelah pencacah melaksanakan wawancara dan telah meninggalkan rumah tangga tersebut. Ada enam macam kode respon berdasarkan sejauh mana kuesioner telah selesai diisi. Berikut penjelasan mengenai berbagai kemungkinan kode hasil kunjungan: Kode 1, Berhasil, jika pencacah telah menyelesaikan wawancara dengan responden terpilih dan telah memastikan bahwa tidak ada satu pertanyaan pun di kuesioner yang belum terisi dokumen lengkap. Kode 2, Tidak Berhasil, jika rumah tangga tidak berhasil diwawancarai. Lingkari dan tuliskan kode 2 pada kotak yang tersedia tuliskan pula alasan kenapa rumah tangga tersebut tidak berhasil diwawancarai pada tempat yang telah disediakan.