2.6.2 Kecepatan Endap
Penentuan kecepatan endap amat penting karena sangat berpengaruh terhadap dimensi kantong lumpur. Ada dua metode yang bisa digunakan untuk
menentukan kecepatan endap yakni KP-02: 1. Pengukuran di tempat, yaitu pengukuran kecepatan endap mengambil sampel
sedimen dari sungai. Metode yang akan akurat jika dilaksanakan oleh tenaga berpengalaman. Dalam metode ini dilakukan analisis tabung pengendap
settling tube terhadap contoh air yang diambil dari lapangan. 2. Menggunakan grafik kecepatan endap dan diameter butiran lihat gambar
2.15. Faktor-faktor lain yang dipertimbangkan dalam pemilihan dimensi
kantong lumpur adalah KP-02: 1. Kecepatan aliran dalam kantong lumpur hendaknya cukup rendah, sehingga
partikel yang telah mengandap tidak menghambur lagi. 2. Turbulensi yang mengganggu proses pengendapan harus dicegah.
3. Kecepatan hendaknya tersebar secara merata di seluruh potongan melintang, sehingga sedimentasi juga tersebar merata.
4. Kecepatan aliran tidak boleh kurang dari 0,30 mdetik, guna mencegah tumbuhnya vegetasi.
5. Peralihantransisi dari pengambilan ke kantong dan dari kantong ke saluran primer harus mulus, tidak menimbulkan turbulensi atau pusaran.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: KP-02 1986
Gambar 2.15 Hubungan Antara Diameter Saringan dan Kecepatan Endap untuk
Air Tenang Gambar 2.15 berguna untuk menentukan nilai kecepatan endap yang dapat
dicari dengan mengetahui besar diameter sedimen dan suhu air dan atau mengetahui nilai bilangan reynold.
2.6.3 Volume Tampungan
Tampungan sedimen di luar di bawah potongan melintang air bebas dapat mempunyai beberapa macam bentuk. Gambar 2.16 memberikan beberapa
metode pembuatan volume tampungan. Volume tampungan bergantung kepada
Universitas Sumatera Utara
banyaknya sedimen sedimen dasar maupun sedimen layang yang akan hingga tiba saat pembilasan.
Sumber: KP-02 1986
Gambar 2.16 Potongan Melintang dan Potongan Memanjang Kantong
Lumpur yang
Menunjukkan Metode
Pembuatan Tampungan
a. kantong lumpur dengan dinding vertikal dan
tanpa lindungan dasar b. kemiringan talut bisa lebih
curam akibat pasangan
d kombinasi alternatif c potongan memanjang
f alternatif dengan penurunan dasar pada pengambilan
e potongan melintang skematik alternatif
dengan cara mengecilkan
lebih dasar alternatif
dengan lebar dasar konstan
kantong lumpur kantong lumpur
alternatif 1 alternatif 2
1.5 1
1.5 1
1 1
1 1
potongan melintang pada pengambilan
potongan melintang pada ujung kantong lumpur
kantong lumpur lebar dasr
diperkecil lebar dasar
konstan
muka air normal muka air
pada akhir pembilasan
Is kantong lumpur
ds = diperdalam Is
kantong lumpur p
e n
g a
m b
ila n
p e
m b
ila s
p e
n g
a m
b ila
n p
e n
g a
m b
ila n
p e
m b
ila s
p e
m b
ila s
. .
L L
IL ds ISL
d1 IL
ds ISL
I
Universitas Sumatera Utara
Banyaknya sedimen yang terbawa oleh aliran yang masuk dapat ditentukan dari: Pengukuran langsung di lapangan
Rumus angkutan sedimen yang cocok Einstein – Brown, Meyer – Peter
Mueller, atau kalau tidak ada data yang andal Kantong lumpur yang ada di lokasi lain yang sejenis. Sebagai perkiraan
kasar yang masih harus dicek ketepatannya, jumlah bahan dalam aliran k k k 0, ‰.
Kedalaman tampungan di ujung kantong lumpur d
s
pada Gambar 2.16 biasanya sekitar 1,0 m untuk jaringan kecil sampai 10 m
3
dt, hingga 2,50 m untuk saluran yang sangat besar 100 m
3
dt.
2.6.4 Pemeriksaan Terhadap Berfungsinya Kantong Lumpur