Banyaknya sedimen yang terbawa oleh aliran yang masuk dapat ditentukan dari: Pengukuran langsung di lapangan
Rumus angkutan sedimen yang cocok Einstein – Brown, Meyer – Peter
Mueller, atau kalau tidak ada data yang andal Kantong lumpur yang ada di lokasi lain yang sejenis. Sebagai perkiraan
kasar yang masih harus dicek ketepatannya, jumlah bahan dalam aliran k k k 0, ‰.
Kedalaman tampungan di ujung kantong lumpur d
s
pada Gambar 2.16 biasanya sekitar 1,0 m untuk jaringan kecil sampai 10 m
3
dt, hingga 2,50 m untuk saluran yang sangat besar 100 m
3
dt.
2.6.4 Pemeriksaan Terhadap Berfungsinya Kantong Lumpur
Perencanaan kantong lumpur hendaknya mencakup cek terhadap efisiensi pengendapan.
2.6.4.1 Efisiensi pengendapan
Untuk pemeriksaan efisiensi kantong lumpur, dapat dipakai grafik Camp pada Gambar 2.17. Grafik Camp memberikan efisiensi sebagai fungsi dari dua
parameter. Kedua parameter itu adalah ww
dan wv Dimana:
w = kecepatan endap partikel-partikel yang ukurannya di luar ukuran partikel
yang direncana, mdt w
= kecepatan endap rencana, mdt v
= kecepatan rata-rata aliran dalam kantong lumpur, mdt Dengan menggunakan grafik Camp, efisiensi proses pengendapan untuk
partikel-partikel dengan kecepatan endap yang berbeda-beda dapat dicek.
Universitas Sumatera Utara
Suspensi sedimen dapat dicek dengan menggunakan kriteria Shinohara Tsubaki. Bahan akan tetap berada dalam suspensi penuh jika:
w v
3
5
………………………………………………………….. 2.50
Dimana: v
= kecepatan geser mdt = g h I
0.5
g = percepatan gravitasi, mdt
2
9,8 h
= kedalaman air, m I
= kemiringan energi w
= kecepatan endap sedimen, mdt Efisiensi pengendapan sebaiknya dicek untuk dua keadaan yang berbeda:
untuk kantong kosong untuk kantong penuh
Untuk kantong kosong, kecepatan minimum harus dicek. Kecepatan ini tidak boleh terlalu kecil yang memungkinkan tumbuhnya vegetasi atau
mengendapnya partikel-partikel lempung. Menurut Vlugter, untuk:
v 61
, 1
w ………………………………………………………….. 2.51
Dimana: v
= kecepatan rata-rata, mdt w = kecepatan endap sedimen, mdt
I = kemiringan energi
Semua bahan dengan kecepatan endap w akan berada dalam suspensi pada sembarang konsentrasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Grafik Pembuangan Sedimen Camp untuk Aliran Turbelensi
Camp, 1945 dalam KP-02 Apabila kantong penuh, maka sebaiknya dicek apakah pengendapan masih
efektif dan apakah bahan yang sudah mengendap tidak akan menghambur lagi. Yang pertama dapat dicek dengan menggunakan grafik Camp lihat Gambar 2.17
dan yang kedua dengan grafik Shields lihat Gambar 2.18.
0.001 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
1.0
2 3
4 6
8 0.01
2 3
4 6
8 0.1
2 3
4 6
8 1.0
a. pengaruh aliran turbulensi terhadap sedimentasi aliran masuk
aliran keluar
b.efisiensi sedimentasi partikel-patikel individual untuk aliran turbulensi
Wvo 2.0
1.5 1.2
1.1 1.0
0.9 0.8
0.7 0.6
0.5 0.4
0.3 0.2
0.1 e
fi s
ie n
s i
W Wo
daerah sedimentasi
Universitas Sumatera Utara
Sumber: KP-02 1986
Gambar 2.18 Tegangan geser kritis dan kecepatan geser kritis sebagai fungsi
besarnya butir untuk
s
= 2.650 kgm
3
pasir
0.01 0.001
2 3
4 5 6 8 0.1
2 3
4 5 6 8 1.0
2 3
4 5 6 8 10 2
3 4 5 6
8 100 0.002
0.003 0.004
0.005 0.006
0.008 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
0.06 0.08
0.10 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.8 1.0
BERGERAK
TIDAK BERGERAK
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.8 1.0
2 3
4 5
6 8
10 20
30 40
50 60
80 100
cr :d
cr = 800d d 4.10
-3
u .cr
=
C U
g d
al am
m d
t U.c
r :: d
c r d
a la
m N
m
2
d dalam milimeter Ps = 2.650 kgm
3
cr U.cr
S H
IE LD
S
Universitas Sumatera Utara
66
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tugas akhir adalah Jaringan Irigasi Bendung Perkotaan yang terletak di Sungai Sipare-pare. Bendung Perkotaan berfungsi untuk
menaikkan elevasi muka air yang akan mengaliri areal irigasi seluas ± 3.350 Ha. Lokasi Bendung Perkotaan adalah Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara.
Dan letak koordinat bendung eir 3°15’34,9” LU dan 99°20’5 8” BT Bendung Perkotaan adalah Bendung Gerak yang dibangun tahun 1985
memiliki 5 pintu yang bertujuan untuk mengendalikan elevasi muka air ketika banjir dan menyapu sedimen yang terdapat di hulu bendung.
Universitas Sumatera Utara