d. Metode Sampling Meyer Petter Muller
Dalam metode MPM diperluka: a Menghitung Beban Layang Suspended Load
Untuk menghitung beban layang diperlukan data sebagai berikut: Konsentras sedimen
Debit saluran
b Menghitung Beban Dasar Bed Load Untuk menghitung beban dasar diperlukan data sebagai berikut:
Lebar saluran Debit yang mengalir di atas bebal layang
Persentase diameter butiran lolos 90 Diameter rata-rata
Kemiringan dasar saluran
Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menghitung konsentrasi sedimen
2. Menghitung debit saluran 3. Menghitung beban layang
4. Menghitung lebar saluran dilapangan 5. Menghitung kemiringan dasar saluran
6. Menghitung diameter butiran dengan percobaan di laboratorium 7. Menghitung beban dasar sedimen
8. Menjumlahkan beban layang dan beban dasar
3.3.6 Perencanaan Kantong Lumpur
Setelah perhitungan laju angkutan sedimen dan prediksi volume erosi maka kemudian direncanakan salruan kantong lumpur.
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah perencanaan kantong lumpur: 1. Menentukan ukuran partikel rencana yang akan tersangkut ke jaringan
irigasi. 2. Menentukan volume V kantong lumpur yang diperlukan.
3. Membuat perkiraan awal luas rata-rata permukaan kantong lumpur. Dengan menggunakan persamaan 2.46.
4. Menghitung kemiringan energi di kantong lumpur selama eksploitasi normal, untuk ini digunakan rumus manning sebagai berikut:
V
n
= 1n . R
n 23
. I
n 12
... 3.1 Q
n
= V
n
. A
n
3.2 Dimana:
V
n
= kecepatan rata-rata selama eksploitasi normal, ms n = koefisien kekasaran manning
R
n
= jari-jari hidrolis selama eksploitasi normal, m I
n
= kemiringan energi selama eksploitasi normal Q
n
= kebutuhan pengambilan rencana, m
3
det A
n
= luas penampang basah eksploitasi normal, m
2
5. Menghitung kemiringan energi di kantong lumpur selama pembilasan dalam keadaan kosong dengan menggunakan rumus manning:
V
s
= 1n . R
s 23
. I
s 12
3.3 Q
s
= V
s
. A
s
3.4 Dimana:
V
s
= kecepatan rata-rata selama pembilasan, ms n = koefisien kekasaran manning
R
s
= jari-jari hidrolis selama pembilasan, m I
s
= kemiringan energi selama pembilasan Q
s
= debit untuk membilas, m
3
det A
s
= luas penampang basah pembilasan, m
2
6. Menentukan dimensi kantong lumpur.
Universitas Sumatera Utara
3.3.7 Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan perencanaan kantong lumpur kemudian penulis memberikan solusi dan pandangan terhadap permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
89
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Erosi
Untuk menghitung prediksi erosi yang terjadi pada suatu DAS dapat menggunakan metode USLE Universal Soil Loss Equation. USLE adalah suatu
model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-rata erosi jangka panjang dari erosi alur di bawah keadaan tertentu. USLE dikembangkan di USDA-SCS United
State Departemen of Agriculture-Soil Conservation Service bekerja sama dengan Universitas Purdue oleh Wischemeier dan Smith, 1965 Suripin, 2002.
Persamaan USLE dapat dinyatakan sebagai: Ae = R x K x LS x C x P
Dimana: Ae = perkiraan besarnya jumlah erosi tonhatahun
R = faktor erosivitas curah hujan tahunan rata-rata cm
K = indeks erodibilitas tanah
LS = indeks panjang dan kemiringan lereng
C = indeks pengelolahan lahan
P = indeks upaya konservasi tanah atau lahan
4.1.1 Erosivitas Hujan R
Curah hujan merupakan unsur iklim yang memberikan kontribusi dalam menentukan besar kecilnya jumlah erosi pada suatu DAS. Erosivitas merupakan
nilai indeks yang menjelaskan kemampuan hujan untuk menimbulkan atau menyebabkan terjadinya erosi. Makin tinggi nilai indeks erosivitas hujan, maka
makin besar pula kemampuannya untuk menimbulkan erosi. Berdasarkan data curah hujan selama 10 tahun 2001-2010 yang
diperoleh dari Balai Wilayah Sungai II BWS II Sampali Medan untuk 4 stasiun
Universitas Sumatera Utara