Petrus : domma das sidea? Erma: Laho huja sidea? Rony: Huja do halak ai lahou? Rani : Patugah ma tu halak ai

Pronomina ni tidak boleh digunakan untuk membicarakan seseorang yang lebih tua kepada lawan bicara. Misalnya percakapan antara seorang bapak dengan anaknya yang sedang membicarakan baju nenek. Contoh : Bapak : Baju ni ise on? [Baju nya siapa ini?] ‘Baju siapa ini?’ Nita : a. Bajuni [Bajunya] b. Baju oppung [Baju oppung] ‘Baju Nenek’

c. Sidea halak ai ‘mereka’

Pronomina persona sidea halak ai ‘mereka’ dalam bahasa Simalungun merupakan pronomina persona jamak. Pronomina ini digunakan untuk menggantikan lawan bicara yang jumlahnya lebih dari satu atau jamak. Pronomina sidea dan halak ai dapat digunakan untuk siapa saja tanpa melihat umur, jenis kelamin, status sosial, maupun keakraban antara si pembicara dengan lawan bicara. Contoh : a. Petrus : domma das sidea? [Sudah sampai mereka?] ‘Sudah sampai mereka?’ b. Erma: Laho huja sidea? [Hendak ke mana mereka?] Universitas Sumatera Utara ‘Hendak ke mana mereka?’ c. Rony: Huja do halak ai lahou? [Ke mana nya orang itu pergi?] ‘Orang itu pergi ke mana?’

d. Rani : Patugah ma tu halak ai

[Bilang lah kepada orang itu] ‘Bilanglah kepada orang itu’

4.3.1.4 Pronomina Persona Tidak Sebenarnya

Pronomina persona tidak sebenarnya adalah persona yang berfungsi untuk menggantikan pronomina persona sebenarnya. Pronomina persona diuraikan menjadi pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga Badudu, 1981 :126. Dalam bahasa Simalungun di Kecamatan Raya Kahean pronomina sebenarnya meliputi au ‘aku’, ia ‘dia’, sidea ‘mereka’, nassiam ‘kalian’ dan lain-lain. Sedangkan pronomina tidak sebenarnya dalam bahasa Simalungun meliputi pronomina persona inang ‘ibu’, bapa ‘bapak’, oppung ‘kakeknenek’, tulang ‘paman’, atturang ‘bibi’, dan sebagainya. Pronomina tersebut ditulis sebagai pronomina tidak sebenarnya karena dapat menggantikan pronomina sebenarnya.

1. Bapa ‘bapak’

Dalam bahasa Simalungun pronomina tidak sebenarnya bapa ‘bapak’ adalah pronomina persona yang dapat menggantikan pronomina sebenarnya ham ‘kamu’ dan ia ‘dia’. Contoh : Universitas Sumatera Utara a. Pengganti ham ‘kamu’ Simon : Laho huja Bapa? [Hendak ke mana Bapak] ‘Hendak ke mana bapak?’ Bapa : Laho hu juma [Hendak ke ladang] ‘Hendak ke ladang’ b. pengganti ia ‘dia’ Simon : Domma mangan bapa? [Sudah makan bapak?] ‘Sudah makan bapak?’ Nita : Domma ‘Sudah’ Pronomina persona bapa ‘bapak’ dapat bervariasi menjadi bapa tua, bapa tongah, dan bapa anggi. Dalam bahasa Simalungun hal itu terjadi karena perbedaan urutan waktu kelahiran. Pronomina persona bapa tua adalah panggilan kepada saudara bapak yang paling sulung. Pronomina persona bapa tongah adalah panggilan kepada saudara bapak yang letaknya di tengah yaitu antara saudara bapak yang bungsu dan sudara bapak yang sulung, sedangkan bapa anggi adalah panggilan kepada saudara bapak paling bungsu. Contoh :

a. Bakku ma sen ni Ham Bapa tua