3.1 2 Pronomina Persona Kedua a.

‘Iyalah’ Selain pronomina hanami dan hita, dalam bahasa Simalungun dikenal juga pronomina hanami ganupan ‘kami semua’ dan pronomina hita ganupan ‘kita semua’ yang merupakan variasi dari pronomina persona hanami dan hita. Fungsi kata ganupan hanya untuk mempertegas dan menyatakan keseluruhan satuan yang kokoh. Contoh : a. Hanami ganupan laho hujai patar [Kami semua hendak ke sana besok] ‘Kami semua hendak ke sana besok’ b. Hita ganupan laho hujai patar [Kita semua hendak ke sana besok] ‘Kita semua hendak ke sana besok’

4. 3.1 2 Pronomina Persona Kedua a.

ho dan ham ‘kamu’ Pronomina persona ho dan ham ‘kamu’ dalam bahasa Simalungun merupakan pronomina persona kedua tunggal. Pronomina ini mengacu kepada lawan bicara. Pronomina ho dan ham mempunyai fungsi yang berbeda. Pronomina ho digunakan untuk lawan bicara yang sebaya atau di bawah umur si pembicara sedangkan pronomina ham digunakan untuk lawan bicara yang lebih tua dan status sosialnya lebih tinggi dari si pembicara. Pronomina ham dianggap lebih sopan daripada Universitas Sumatera Utara pronomina ho. Jika penggunaan pronomina ho dan ham tidak sesuai dengan lawan bicara maka si pembicara dianggap tidak sopan dan tidak mempunyai tatakrama kesopanan sesuai adat Simalungun. Selain itu dalam bahasa Simalungun juga mengenal pronomina untuk panggilan keakraban antarpenutur yaitu ambiabaya . Kedua pronomina ini tidak mempunyai arti yang sesungguhnya dalam bahasa Indonesia tetapi lebih dekat arti kata ambia dan baya adalah teman atau kawan. Pronomina itu digunakan apabila si pembicara dengan lawan bicara sebaya dan sudah kenal atau akrab. Pronomina persona yang digunakan oleh orang yang sudah akrab tentunya berbeda dengan pronomina persona orang yang belum akrab. Pronomina persona ambia digunakan untuk antarpenutur yang berjenis kelamin laki-laki yang sebaya dengan si pembicara sedangkan pronomina persona baya digunakan untuk antarpenutur yang berjenis kelamin perempuan yang sebaya. Pronomina persona ambia dan baya tidak selamanya dapat berdiri sendiri pada kalimat antarpenutur, biasanya bersamaan dengan pronomina ho Contohnya : a. percakapan antara anak dan Ibu Anak : Huja do Ham patar Inang? [Ke mana nya kamu besok Ibu?] ‘Ibu ke mana besok?’ Inang : Hu juma [Ke ladang] ‘Ke ladang’ Universitas Sumatera Utara b.Percakapan antarpenutur yang sebaya Nita : Domma mangan ho? [Sudah makan kamu?] ‘Sudah makan kamu?’ Simon : Domma [Sudah] ‘Sudah’ c. Percakapan antarpenutur sesama perempuan yang sebaya dan sudah akrab Nita : Etah Baya hu bah bolon [Ayo Teman ke sungai besar] ‘Ayo ke sungai besar’ Rani : Etah ma [Ayo lah] ‘Ayolah’ Friska : Ija do Ho marjabu saonnari Baya? [Di mana nya kamu berumah sekarang teman?] ‘Dimana kamu tinggal sekang?’ Lusi : Di huta Bah Tonang [Di Desa Bah onang] ‘Di desa bah Tonang’ e. Percakapan antarpenutur sesama laki-laki yang sebaya dan sudah akrab Daniel : Lang dihut Ho hujai Ambia? [Tidak ikut kamu ke sana teman?] ‘Kamu tidak ikut kesana?’ Simon : Lang Ambia [Tidak Teman] ‘Tidak’ Universitas Sumatera Utara Doni : Patar ma au dihut Ambia [Besok lah aku ikut Teman] ‘Besoklah aku ikut’ Ardy : Alo [Iya] ‘Iya’ b . hanima nassiam ‘kalian’ Pronomina hanimanassiam ‘kalian’ dalam bahasa Simalungun merupakan pronomina persona kedua jamak. Pronomina ini digunakan untuk mengacu pada lawan bicara. Pronomina persona hanima dan nassian ‘kalian’ mempunyai fungsi yang berbeda sekalipun artinya sama. Pronomina persona hanima digunakan untuk lawan bicara yang sebaya atau di bawah umur si pembicara sedangkan pronomina nassiam digunakan untuk lawan bicara yang lebih tua. Kesalahan pemakaian pronomina tersebut dapat mengakibatkan kesalahpahaman. Apabila seseorang menggunakan pronomina hanima kepada lawan bicara yang lebih tua maka si pembicara tersebut dianggap tidak memiliki tatakrama dalam adat Simalungun. Setiap penutur harus memperhatikan pronomina yang akan digunakan kepada lawan bicara sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Contoh : a. Percakapan antarpenutur yang sebaya Simon : Laho huja Hanima? [Hendak ke masa Kalian?] Universitas Sumatera Utara ‘Hendak ke mana Kalian?’ Roi : Laho hu bah bolon [Hendak ke sungai besar] ‘Hendak ke sungai besar’ b. Percakapan antarpenutur yang tidak sebaya Simon : Ija do Nassian marjuma? [Di mana nya Kalian berladang?] ‘Di mana Kalian berladang?’ Bapak : Ijai [Di sana] ‘Di sana’ 4.3.1.3 Pronomina Persona Ketiga

a. ia ‘dia’