Teori Sambungan Semi-Rigid TINJAUAN PUSTAKA

1.7. Teori Sambungan Semi-Rigid

Pada portal baja, hubungan balok ke kolom didesain sebagai hubungan kaku, sederhana, dan semi-rigid. Hubungan kaku untuk mempertahankan sudut- sudut semula tidak berubah. Hubungan sederhana membiarkan ujung balok berotasi secara bebas akibat beban aksial P. Sedangkan hubungan semi–rigid memiliki daya pikul momen dengan kemampuan menengah diantara hubungan sederhana dan hubungan kaku. Analisa portal dengan sambungan semi-rigid menggunakan metode yang sama dengan metode kaku penuh ataupun pin penuh. Analisa dapat dilakukan dengan metode Slope-Deflection dan dengan metode kekakuan Stiffness Method. Yang membedakannya adalah faktor kekakuan yang menunjukkan tingkat derajat kekakuan dari frame itu sendiri. Bila dimasukkan nilai koefisien dengan nilai maksimum satu maka akan diperoleh seperti analisa dengan hubungan jepit full-rigid, untuk sambungan yang pin sendi akan memiliki nilai faktor kekakuan sama dengan nol. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISA

1.8. Umum

Batang tekan compression member adalah elemen struktur yang mendukung gaya tekan aksial. Batang-batang lurus yang panjang kekuatannya ditentukan faktor tekuk elastis yang terjadi, sedangkan untuk kolom-kolom yang ukurannya sedang, kekuatannya ditentukan oleh faktor tekuk elastis yang terjadi. Sebuah kolom yang sempurna yaitu, bebas dari tegangan-tegangan sampingan, dibebani pada pusatnya serta mempunyai bentuk yang lurus, akan mengalami perpendekan yang seragam akibat terjadinya regangan tekan yang seragam pada penampangnya. Jika gaya yang bekerja pada kolom ditambah besarnya secara berangsur- angsur, maka akan mengakibatkan kolom mengalami lenturan lateral dan kemudian mengalami keruntuhan akibat terjadinya lenturan tersebut. Namun, bila pembebanan disusun sedemikian rupa sehingga perlawanan retasional ujung dapat diabaikan ataupun pembebanannya dikenakan secara simetrik dari batang-batang yang terangkai pada ujung kolom, dan lentur dapat diabaikan bila dibandingkan dengan gaya tekan langsungnya, batang tersebut dapat secara aman didesain sebagai kolom secara konsetrik. Dari mekanika bahan dasar diketahui bahwa hanya kolom yang sangat pendek saja yang dapat dibebani sampai ketegangan lelehnya, situasi yang umum, yakni tekukan buckling atau lenturan tiba-tiba akibat ketidakstabilan, terjadi sebelum tercapainya kekuatan penuh material batang yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara