Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Gel

E. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Gel

Kualitas dari sediaan gel dapat dilihat dari sifat fisik dan stabilitas sediaan gel tersebut. Uji sifat fisik meliputi uji daya sebar dan uji viskositas, sedangkan stabilitas gel dapat dilihat dari persen pergeseran viskositas yang terjadi setelah penyimpanan gel selama 1 bulan. Pengujian-pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah gel yang dibuat sudah memenuhi syarat sediaan gel yang baik sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Tabel VIII. Respon pengujian dari masing-masing formula gel Respon Daya sebar cm Viskositas setelah 24 jam d.Pa.s. Persen pergeseran viskositas I 4,18 ± 0,075 295,83 ± 21,075 3,66 ± 1,851 II 3,98 ± 0,248 291,67 ± 7,527 0,57 ± 0,000 III 4,26 ± 0,301 296,67 ± 5,163 3,46 ± 1,894 IV 4,10 ± 0,178 283,33 ± 5,164 1,76 ± 0,644 V 4,36 ± 0,413 296,67 ± 5,163 7,30 ± 1,066 Tabel IX. Persamaan Simplex Lattice Design berbagai pengujian Pengujian Persamaan Simplex Lattice Design Daya sebar Y = 4,18X 1 + 4,36 X 2 - 0,03 X 1 X 2 Viskositas Y = 295,83 X 1 + 296,66 X 2 + 1,66 X 1 X 2 Pergeseran viskositas Y = 3,66 X 1 + 7,30 X 2 - 8,07 X 1 X 2 Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui luas area penyebaran gel saat diaplikasikan ke kulit. Daya sebar untuk sediaan gel yang dibuat yaitu memiliki diameter sebar antara 3-5 cm. Dengan diameter sebar yang kurang dari 5 cm, gel yang dibuat tergolong bersifat semi kaku semistiff Garg et al., 2002. Hal ini disebabkan karena sediaan yang dibuat memiliki viskositas yang cukup tinggi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dimana viskositas berbanding terbalik dengan kemampuan sebar suatu sediaan. Namun demikian, diameter sebar 3-5 cm sudah cukup baik dan merata saat gel diaplikasikan ke kulit. Daya sebar sediaan gel dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karakteristik formula gel, kecepatan evaporasi pelarut yang digunakan dalam gel, dan peningkatan viskositas akibat proses evaporasi tersebut. Karakteristik sediaan gel yang dibuat dipengaruhi oleh sifat dan komposisi humektan yang digunakan, yaitu gliserol dan propilenglikol. Sediaan gel pada penelitian ini menggunakan pelarut aquadest yang kecepatan evaporasinya tidak secepat gel yang menggunakan pelarut alkohol, sehingga daya sebarnya lebih terjaga. GRAFIK DAYA SEBAR 3.95 4 4.05 4.1 4.15 4.2 4.25 4.3 4.35 4.4 25 50 75 100 Propilenglikol d seb ar cm respon SLD respon uji Gambar 9. Grafik uji daya sebar gel UV protection filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn. Dari grafik yang dibuat dari persamaan Simplex Lattice Design diatas terlihat bahwa komposisi humektan mempengaruhi daya sebar sediaan gel, 100 75 50 25 Gliserol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dimana semakin banyak jumlah propilenglikol yang digunakan maka daya sebar gel menjadi semakin besar, sehingga diharapkan sediaan akan merata saat diaplikasikan di kulit. Hal ini juga tampak pada formula II 25 propilenglikol, 75 gliserol dan formula IV 75 propilenglikol, 25 gliserol dimana daya sebar formula II 3,98 cm lebih kecil daripada formula IV 4,10 cm. Namun daya sebar hasil pengujian tidak similar dengan hasil perhitungan dengan Simplex Lattice Design, yaitu daya sebar formula II sebesar 4,22 cm dan daya sebar formula IV sebesar 4,31 cm. Hasil yang berbeda cukup bermakna ini dapat disebabkan karena kelemahan dari The parallel-plate method yang digunakan, yaitu kurang presisi dan kurang sensitif dalam pengamatannya Garg et al., 2002. Viskositas sediaan gel merupakan tahanan gel tersebut untuk mengalir, dimana semakin besar viskositas berarti sediaan tersebut semakin kental, demikian juga sebaliknya. Viskositas yang diharapkan dari gel yang terbentuk adalah 260-300 d.Pa.s. Uji viskositas dilakukan dua kali, yaitu sesaat setelah pembuatan gel 24 jam dan 1 bulan penyimpanan setelah sediaan dibuat. Uji viskositas sesaat setelah pembuatan dimaksudkan untuk melihat sifat fisis sediaan, yaitu profil kekentalan dari gel tersebut. Kelima formula gel yang dibuat memiliki nilai viskositas antara 283,33- 296,67 d.Pa.s, yang masuk dalam rentang viskositas yang diharapkan. Hal ini berhubungan dengan sifat fisis lain dari gel yaitu daya sebar, dimana gel yang dibuat tidak terlalu encer sehingga perlekatannya di tempat aplikasi lebih baik, dan juga gel tersebut tidak terlalu kental sehingga sukar merata saat diaplikasikan dan sukar dikeluarkan dari kemasannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari data pengujian terlihat adanya penurunan viskositas setelah gel diuji dalam beberapa kali replikasi. Hal ini menunjukkan sediaan gel yang dibuat memiliki tipe aliran non-Newtonian yang bersifat pseudoplastik, dimana viskositas gel berkurang dengan meningkatnya rate of shear Martin et al., 1993, sehingga semakin banyaksering gaya yang diberikan, sediaan gel menjadi semakin encer. Sifat pseudoplastik yang dihasilkan dari penelitian ini sesuai dengan literatur yang menyatakan basis gel polimer sintetik seperti carbopol pada konsentrasi rendah 1 bersifat pseudoplastik Barry, 1983. GRAFIK VISKOSITAS 282 284 286 288 290 292 294 296 298 25 50 75 100 Propilenglikol visk o sitas d .P a s respon SLD respon uji Gambar 10. Grafik uji viskositas gel UV protection filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn. Pada grafik tampak bahwa respon viskositas gel hasil perhitungan Simplex Lattice Design sebanding dengan komposisi propilenglikol dalam sediaan. Semakin besar jumlah propilenglikol, viskositasnya semakin besar pula. Namun grafik ini kurang sesuai bila dibandingkan dengan grafik uji daya sebar, karena 100 75 50 25 Gliserol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI antara daya sebar dan viskositas terdapat hubungan yang berkebalikan. Maka seharusnya dengan peningkatan jumlah propilenglikol dalam sediaan, maka viskositasnya akan semakin kecil. Hal ini tampak dari hasil pengujian gel formula II 25 propilenglikol, 75 gliserol dan formula IV 75 propilenglikol, 25 gliserol yang menunjukkan penurunan viskositas, yaitu 291,67 dan 283,33 d.Pa.s. Uji viskositas setelah penyimpanan selama 1 bulan bertujuan untuk melihat kestabilan dari sediaan gel tersebut. Jika setelah penyimpanan 1 bulan tidak terjadi pergeseran viskositas yang berarti, maka sediaan tersebut dikatakan stabil. Kestabilan sediaan akan berpengaruh pada kemampuan basis gel dalam mempertahankan filtrat perasan wortel yang terjebak dalam matriks gel sehingga kemampuan antioksidan dari gel UV protection ini tetap optimal. Pergeseran viskositas ditentukan dengan besarnya persen pergeseran viskositas, yaitu viskositas gel setelah penyimpanan 1 bulan dikurangi viskositas rata-rata gel setelah pembuatan, dibagi dengan viskositas rata-rata gel setelah pembuatan dikalikan 100 . Suatu sediaan dianggap stabilitasnya masih baik jika persen pergeseran viskositasnya kurang dari 15 Zatz et al., 1996. Dari kelima formula gel yang dibuat, semua memiliki persen pergeseran viskositas yang sesuai dengan kriteria sehingga sediaan gel yang dibuat dapat dikatakan stabil. Persen pergeseran viskositas gel yang paling kecil dihasilkan oleh formula IV 75 propilenglikol, 25 gliserol yaitu sebesar 0,57 sedangkan persen pergeseran viskositas gel yang paling besar dihasilkan oleh formula V 100 propilenglikol, 0 gliserol yaitu sebesar 7,30 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI GRAFIK PERGESERAN VISKOSITAS 1 2 3 4 5 6 7 8 25 50 75 100 Propilenglikol vi s kosit as d .Pas respon SLD respon uji Gambar 11. Grafik pergeseran viskositas gel UV protection filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn. Pergeseran viskositas yang terjadi pada gel setelah penyimpanan 1 bulan dapat disebabkan karena perubahan agen pembentuk viskositas dalam sediaan atau interaksi dengan sistem pada kondisi istirahat. Basis gel carbopol yang merupakan polimer mengalami depolimerisasi yang mengakibatkan penurunan berat molekul sehingga akan menurunkan viskositas gel. Hal ini tampak pada pengujian, dimana viskositas gel setelah penyimpanan 1 bulan lebih kecil daripada viskositas gel yang diukur langsung setelah pembuatan. Selain pergeseran viskositas, stabilitas dari sediaan gel juga dapat dilihat dari perubahan organoleptis bau dan warna gel, ada tidaknya pertumbuhan mikrobia, dan fenomena-fenomena yang sering terjadi pada gel, seperti swelling absorbsi cairan dalam volume meningkat, ditandai dengan masuknya pelarut dalam matriks gel dan syneresis kontraksi matriks gel sehingga cairan tertekan 100 75 50 25 Gliserol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keluar. Sediaan hidrogel yang dibuat tidak mengalami swelling dan syneresis, juga tidak ditumbuhi oleh mikrobia karena sudah diberi pengawet metil paraben 0,2 . Namun terjadi sedikit perubahan warna menjadi lebih muda, akibat terpapar cahaya selama penyimpanannya. Seharusnya kemasan gel yang digunakan tidak tembus cahaya agar warna gel tetap terjaga dan tidak terjadi degradasi senyawa aktif, sehingga efek UV protection dari beta karoten tetap maksimal. Dari ketiga grafik pengujian diatas dapat dilihat pula profil sifat fisis dari gel UV protection filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn. yang dibuat berdasarkan persamaan Simplex Lattice Design, yaitu grafik uji daya sebar berupa garis linier, grafik uji viskositas berupa garis cembung, dan grafik persen pergeseran viskositas berupa garis cekung. Menurut Amstrong 1996, garis linier pada grafik menunjukkan respon yang dihasilkan dari kedua komponen humektan dalam sediaan gliserol dan propilenglikol murni aditif, sehingga tidak ada interaksi dari kedua humektan yang digunakan tersebut. Bila garis pada grafik cembung atau cekung, berarti terjadi interaksi antara kedua komponen humektan dalam sediaan gel tersebut. Garis cembung menandakan respon yang dihasilkan semakin besar, sedangkan garis cekung menandakan respon yang dihasikan semakin kecil. Grafik persen pergeseran viskositas menunjukkan hasil uji sesuai dengan yang diharapkan, dimana grafik berupa garis cekung dengan nilai persen pergeseran viskositas gel setelah satu bulan penyimpanan yang cukup kecil kurang dari 15 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Uji Validitas menggunakan F tabel