K. Keterangan Empiris
Paparan kronik sinar UV B 290-315 nm diketahui menyebabkan terjadinya sunburn dan erythema pada kulit. Sinar ini merupakan karsinogen fisik
yang dapat menyebabkan kanker kulit, penuaan kulit secara dini, dan berbagai penyakit fotosensitivitas Sies dan Stahl, 2004. Untuk mencegah hal tersebut
dapat digunakan antioksidan, yang mekanisme kerjanya dengan menginaktifkan sensisitasi tingkat triplet, bereaksi dengan singlet oksigen dan menginaktifkannya,
serta pemotongan rantai radikal bebas Thiele et al., 2000. Sediaan UV protection di pasaran umumnya berupa cream dan lotion.
Namun kandungan minyak dalam cream menjadi masalah pada pengguna dengan produksi kelenjar sebasea berlebih karena dapat merangsang timbulnya jerawat.
Di sisi lain, viskositas yang encer dari lotion tidak dapat bertahan lama pada kulit sehingga daya perlindungan UV protection akan cepat berkurang. Maka perlu
dikembangkan bentuk sediaan lain dengan sifat fisis dan estetika yang lebih baik yaitu gel.
Pembuatan sediaan gel UV protection dalam penelitian ini menggunakan kandungan aktif beta karoten dari filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn.
yang diketahui memiliki aktivitas fotoprotektif berkaitan dengan kemampuannya sebagai antioksidan untuk bereaksi dengan singlet oksigen molekular dan radikal
peroksil serta menginaktifkan keduanya Sies dan Stahl, 2004. Penggunaan humektan pada sediaan gel berfungsi sebagai pelembab
Boyland et al., 1986, untuk memproteksi hilangannya air dari sediaan yang dapat mempengaruhi sifat fisis gel. Selain itu humektan dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengurangi efek paparan sinar UV dalam sediaan gel UV protection. Penggunaan gliserol dan proplenglikol secara bersamaan akan memperbaiki sifat fisis dari
sediaan. Gliserol akan meningkatkan kelarutan solut lipofilik Buchmann, 2001 sehingga beta karoten yang bersifat lipofil akan lebih terdispersi merata dalam
sediaan gel. Sedangkan sifat higroskopis propilenglikol Boyland et al., 1986 akan menjaga konsistensi sediaan.
Optimasi formula gel terhadap humektan pada penelitian ini menggunakan metode Simplex Lattice Design dua komponen. Metode ini dapat
digunakan untuk mengetahui sifat-sifat fisis dari campuran bahan, memprediksi sifat-sifat campuran tersebut pada semua perbandingan, dan mengestimasi respon
yang dihasilkan Bolton, 1997. Dalam penelitian ini diharapkan perolehan range komposisi optimum humektan yang menghasilkan gel dengan sifat fisis daya
sebar dan viskositas dan stabilitas persen perubahan viskositas selama penyimpanan satu bulan yang dikehendaki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental semu yang bersifat eksploratif, dengan desain penelitian secara Simplex Lattice Design.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian a Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi gliserol dan
propilenglikol dalam formula gel UV protection filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn..
b Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisis gel daya sebar dan viskositas serta stabilitas gel pergeseran viskositas
setelah satu bulan penyimpanan. c Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah lama
kecepatan putar dan pengadukan, suhu penyimpanan, dan lama penyimpanan.
2. Definisi operasional a Filtrat adalah supernatan dari perasan wortel Daucus carota, Linn.
yang telah disentrifugasi, diekstraksi, dan diberi pengawet metil paraben 0,2 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI