D. Tata Cara Penelitian 1. Pembuatan kurva baku beta karoten
a Pembuatan kurva baku beta karoten. Timbang seksama 10,0 mg beta karoten murni, larutkan dalam 25 ml pelarut aseton:heksan 1:9.
b Pembuatan larutan intermediet beta karoten. Larutan stok beta karoten sebanyak 2,5 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml dan
diencerkan dengan pelarut aseton:heksan 1:9 hingga tanda. c Pembuatan seri larutan baku beta karoten. Pipet larutan intermediet
beta karoten sebanyak 1,25 ; 2,5 ; 3,75 ; 5,0 ; dan 6,25 ml, masing- masing dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Tambahkan pelarut
aseton:heksan 1:9 hingga tanda sehingga diperoleh seri larutan baku dengan konsentrasi 2; 4; 6; 8; dan 10 ppm.
d Scanning panjang gelombang serapan maksimum beta karoten. Scanning
panjang gelombang serapan maksimum beta karoten menggunakan spektrofotometer visible pada panjang gelombang
390-500 nm terhadap 3 seri larutan baku 2, 6, dan 10 ppm. Kurva serapan dari ketiga seri larutan baku tersebut dibandingkan dan dapat
diketahui panjang gelombang serapan maksimum dari beta karoten. e Pengukuran serapan larutan seri baku beta karoten. Mengukur
serapan larutan seri baku beta karoten pada panjang gelombang serapan maksimum beta karoten yang diperoleh. Kemudian dibuat
persamaan regresi linier antara konsentrasi dengan absorbansi Y = BX + A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Ekstraksi dan penetapan kadar beta karoten dari wortel Daucus carota, Linn.
a Ekstraksi beta karoten dari wortel Daucus carota, Linn.. Satu kg wortel diperas dengan juicer dan disaring. Hasilnya disentrifugasi
dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit, lalu diambil bagian supernatannya.
Sebanyak 2 g filtrat ditambah 2 x 25 ml aseton, masing-masing di- stirer
dengan kecepatan 700 rpm selama 2,5 menit, lalu disaring dengan kertas saring. Residunya ditambah 25 ml heksan, di-stirer
dengan kecepatan 700 rpm selama 1 menit dan disaring dengan kertas saring.
Aseton dihilangkan dari ekstrak dengan menambahkan 5 x 100 ml aquadest
menggunakan corong pisah. Lapisan teratas fraksi heksan diambil, dilarutkan dalam pelarut aseton:heksan 1:9 hingga 25 ml.
Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. b Penetapan kadar beta karoten dari wortel Daucus carota, Linn..
Sampel filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn. yang sudah dilarutkan dalam pelarut aseton:heksan 1:9 hingga 25 ml diambil
sebanyak 5 ml dan diencerkan dengan pelarut aseton:heksan 1:9 hingga 10 ml. Dilakukan pengukuran serapan filtrat tersebut
menggunakan spektrofotometer Visible pada panjang gelombang maksimum beta karoten. Kadar beta karoten dalam wortel dapat
dihitung menggunakan persamaan kurva baku yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Optimasi pembuatan gel UV protection filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn..
Formula yang digunakan pada percobaan ini mengacu pada formula standar clear aqueous gel with dimeticone
menurut Allen et al. 2005:
Tabel II. Formula standar clear aqueous gel with dimeticone
Allen et al. 2005 Komposisi
Water 59,8
Carbomer 934
0,5 Triethanolamine
1,2 Glycerin
34,2 Propyleneglicol
0,2 Dimethicone copolyol
2,3
Tabel III. Rancangan Percobaan Simplex Lattice Design
Formula I II III IV V
Gliserol 48 36 24 12 0
Propilenglikol 0 12 24 36 48
Carbopol 1 1 1 1 1
Aquadest 47 47 47 47 47
Trietanolamin 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Filtrat perasan
wortel 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Carbopol dimasukkan ke dalam aquadest dan diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan 400 rpm selama 10 menit campuran 1. Di tempat yang
berbeda gliserol dan propilenglikol dicampur menggunakan mixer dengan kecepatan 200 rpm selama 5 menit campuran 2. Masukkan campuran 2 ke dalam
campuran 1 sambil terus diaduk sampai homogen menggunakan mixer dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecepatan 400 rpm selama 5 menit. Tambahkan filtrat perasan wortel Daucus carota,
Linn. yang digunakan. Terakhir tambahkan trietanolamin ke dalam campuran tersebut.
4. Prediksi nilai SPF beta karoten dalam filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn.
Filtrat wortel Daucus carota, Linn. sebanyak 0,875 g dilarutkan dengan pelarut kloroform hingga 25 ml, lalu diukur serapannya menggunakan
spektrofotometer UV pada panjang gelombang 365 nm. Rata-rata serapan yang diperoleh dihitung nilai SPF-nya sesuai dengan persamaan :
A = - log
10
SPF 1
= log
10
SPF Walters, 1997.
Keterangan : A = Absorbansi serapan SPF = Sun Protecting Factor
5. Uji sifat fisis dan stabilitas gel
a Uji daya sebar. Uji daya sebar dilakukan segera setelah pembuatan gel setelah 24 jam dengan cara: menimbang gel sebanyak 0,5 g lalu
diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125
g, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat penyebarannya Voigt, 1994.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Uji viskositas. Uji viskositas menggunakan Viscosimeter RION seri VT 04 dengan memasukkan gel ke dalam wadah dan memasangnya
pada portable viscotester, lalu mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan dua kali, segera setelah gel selesai
dibuat 24 jam dan setelah gel disimpan selama 1 bulan, dengan replikasi masing-masing pengujian sebanyak 6 kali Voigt, 1994.
Pergeseran viskositas ditentukan dengan besarnya persen pergeseran viskositas, yang perhitungannya sebagai berikut :
pembuatan setelah
s viskosita
rata -
rata pembuatan
setelah s
viskosita rata
- rata
- bulan
1 s
viskosita x100
Suatu sediaan dianggap stabilitasnya masih baik jika persen pergeseran viskositasnya kurang dari 15 Zatz et al.,1996.
6. Analisis data dan optimasi
Dari respon daya sebar, viskositas, dan persen pergeseran viskositas gel setelah penyimpanan selama 1 bulan menurut persamaan Simplex Lattice
Design Design Y = aA + bB + abAB dapat digunakan untuk melihat
pengaruh komposisi humektan terhadap sifat fisik gel daya sebar, viskositas, dan pergeseran viskositas.
Persamaan Simplex Lattice Design yang diperoleh diuji validitasnya menggunakan F tabel dengan taraf kepercayaan 95 dan digunakan untuk
mencari adanya range komposisi optimum humektan dalam pembuatan gel UV protection
filtrat perasan wortel Daucus carota, Linn. dan nilai dari range
komposisi optimum humektan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN