55
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan peneliti gunakan ialah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas, sehingga hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan Daryanto, 2011:3. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan sasaran akhir
ialah memperbaiki hasil belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Rencana Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ialah
siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 3 Tulang Bawang Udik Lampung yang terdiri dari 33 siswa.
2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitan yang akan dilakukan ialah motivasi dan hasil
belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 3 Tulang Bawang Udik Lampung yang terdiri dari 33 siswa.
3. Tempat Penelitian Penilitian yang akan peneliti lakukan bertempat di SMP Negeri 3
Tulang Bawang Udik, yang beralamat di Waysido , Kecamatan Tulang Bawang udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
4. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada tangga; 2-18 Maret 2016.
C. Rancangan Tindakan
Penelitian ini dirancang untuk dilakukan dalam 2 siklus menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart,
setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan berulang meliputi tahap- tahap: Perencanaan Planning, Pelaksanaan Acting, Pemantauan
Observasing, Refleksi Reflecting. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian
indikator-indikator yang telah ditetapkan, berikut rancangan persiklus:
Tabel 3.1. Rancangan Tindakan Persiklus
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Materi Luas
permukaan kubus
dan balok
Volume kubus dan balok
Indikator yang akan dikembangkan
- Motivasi belajar
siswa - Hasil
belajar siswa
- Motivasi belajar
siswa - Hasil
belajar siswa
Treatment Alat
peraga berupa jaring-
Alat peraga
berupa kubus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
jaring kubus
dan balok satuan
Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam gambar 3.1.
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Taniredja,2011 Next
Refleksi Perencanaan
pelaksanaan Observasi
Refleksi
Siklus II
Perencanaa n
pelaksanaan Observasi
Siklus I
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan dilakukan
selama proses penelitian adalah sebagai berikut: 1. Siklus I
Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 2 x 40 menit, terdiri dari beberapa
tahapan, adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Planning Rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
1 Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan LKS yang digunakan pada saat melakukan penelitian.
2 Mempersiapkan materi pembelajaran yang diajarkan yaitu Luas Permukaaan Kubus dan Balok dengan indikator menentukan
Rumus Luas Permukaan Kubus dan Balok serta menghitung Luasnya.
3 Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu: a Membuat soal evaluasi tes awalpre test dan tes akhirpost test
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok
menggunakan alat peraga. c Membuat kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa.
b. Pelaksanaan Acting dan Pemantauan Observing a Tahap pelaksanaan Acting :
1 Siswa mengerjakan soal pre test sebagai data mengenai kemampuan awal siswa
2 Menjaring motivasi belajar siswa sebelum tindakan siklus I menggunakan lembar kuisioner.
3 Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan alat peraga.
4 Guru memberikan pengenalan materi terlebih dahulu mengenai materi yang akan dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam
menerima pelajaran. 5 Guru mengajak siswa masuk kedalam kelompok yang telah
ditentukan. Kelompok ini berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 5 siswa
sampai 6 orang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Guru memberikan tugas pada siswa. Tugas tersebut dalam bentuk Lembar Diskusi Siswa LDS berupa langkah-langkah dalam
menemukan suatu hal. Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti menerapkan dengan menggunakan alat peraga.
7 Siswa berdiskusi dalam kelompok. 8 Selanjunya
guru memanggil
beberapa kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
9 Siswa yang lain boleh menyanggah ataupun memberi saran. 10 Guru mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa.
11 Siswa mengerjakan post test diakhir di setiap siklus. b Tahap pemantauan Observing
Pada tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti. Peneliti terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai
guru pengamat dan observer. Selain itu, dalam tahap ini observer melakukan kegiatan pengamatan atas dampak dan hasil dari
pelaksanaan tindakan, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa didapatkan melalui
lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran Matematika yang dilaksanakan peneliti dan siswa. Peneliti
dan observer
mengamati, mengenali
dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan kemungkinan
permasalahan baru yang muncul selama tindakan kelas dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data hasil tes kognitif dan lembar observasi aktivitas siswa akan dijadikan bahan analisis atau dasar refleksi terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan bagi penyusun rencana tindakan berikutnya c. Refleksi Reflecting
Pada tahap ini, hasil yang telah diperoleh selama pembelajaran baik berupa hasil tes, kuisioner awal maupun
pengamatan yang dilakukan oleh observer dianalisis dan didiskusikan dengan guru pengampu mata pelajaran matematika kemudian
diidentifikasi kelemahan serta kelebihan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apa saja yang belum tercapai pada siklus I.
Hasil analisis tersebut kemudian digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan memperbaharui pembelajaran dengan
dilaksanakannya siklus II. 2. Siklus II
Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I.
a. Perencanaan Planning 1 Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan
refleksi pada siklus I. 2 Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai
karakteristik siswa untuk memetakan kembali kelompok baru murid. 3 Kelompok baru beranggotakan 5 atau 6 siswa. Kelompok ini
dibentuk secara acak berdasarkan hasil evalusi siklus I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
b. Pelaksanaan Acting dan Pemantauan Observing a Tahap pelaksanaan Acting
1 Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan alat peraga.
2 Guru memberikan pengenalan materi terlebih dahulu mengenai materi yang akan dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam
menerima pelajaran. 3 Guru mengajak siswa masuk kedalam kelompok yang telah
ditentukan. Kelompok ini berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 5 siswa
sampai 6 orang. 4 Guru memberikan tugas pada siswa. Tugas tersebut dalam bentuk
Lembar Diskusi Siswa LDS berupa langkah-langkah dalam menemukan suatu hal. Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti
menerapkan dengan menggunakan alat peraga. 5 Siswa berdiskusi dalam kelompok.
6 Selanjunya guru
memanggil beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. 7 Siswa yang lain boleh menyanggah ataupun memberi saran.
8 Guru mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa. 9 Siswa mengerjakan post test diakhir di setiap siklus.
b Pemantauan Observing Secara oprasional tahap ini masih sama seperti pada siklus I.
Pada tahap ini penelitiobserver mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan hanya pada ranah afektif
menggunakan lembar observasi. Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Sedangkan pengisian kueisoner motivasi dilakukan
sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II dan tes hasil belajar secara teknis sama seperti siklus I.
c Refleksi Reflecting Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses
belajar mengajar, kuisioner, hasil tes dan hasil dari lembar observasi dibahas setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan
berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar kelas VIII A SMP N 3 Tulang bawang Udik
meningkat. Kriteria keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas PTK sangat
diperlukan dalam pelaksanaan. Kriteria ini digunakan untuk melihat ketercapaian keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas. Kriteria keberhasilan
Penelitian Tindakan Kelas PTK dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Keberhasilan PTK Kondisi Awal
Siklus 1 Siklus 2
Motivasi
Rendah Cukup
Tinggi
Hasil Belajar Rata-rata kelas
58,00 Rata-rata
kelas Rata-rata
kelas
D. Instrumen Penelitian