75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Tulang Bawang Udik, Lampung. Peningkatan motivasi
dan hasil belajar siswa dilihat dari adanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, keterlibatan siswa juga dilihat dari bagaimana tanggapan
siswa tehadap pembelajaran. Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif diukur dari hasil post-test pada setiap akhir siklus.
A. Deskripsi dan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII A SMP Negeri 3 Tulang Bawang Udik, Lampung dilakukan dengan penelitian tindakan kelas yang di dalamnya
memuat 2 siklus. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Berikut ini akan diuraikan mengenai proses pelaksanaan penelitian
dan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian. 1. Siklus 1
a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti berdiskusi dengan guru mata
pelajaran matematika sebelum penelitian berlangsung mengenai pembelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran
yang akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan. Selanjutnya
peneliti menyusun
instrumen-instrumen pembelajaran, yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
dan Lembar Diskusi Siswa LDS. Selain membuat instrumen-instrumen pembelajaran juga menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi,
soal pre-test, post-test dan kuisioner.terlampir b. Pelaksanaan
Pada penelitian ini, siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 Maret 2016, 4 Maret 2016, dan 7 Maret 2016. Pertemuan
pertama yang dimulai pada tanggal 2 Maret 2016 jam ke 1 dan 2, pukul 07.30
– 08.50 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan pertama ialah 32 siswa dari 33 siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membagikan
kuisioner awal dan soal pre test kepada 32, dan 1 siswa tidak hadir diberikan pre test pada pertemuan berikutnya. Setelah mengerjakan soal
pre test peneliti memberikan motivasi dan memfokuskan siswa dalam
pembelajaran. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya tentang jaring-jaring kubus. Pada kegiatan apersepsi beberapa siswa
bersedia menjawab pertanyaan yang peneliti berikan. Peneliti juga meyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu kepada siswa.
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, peneliti yang dibantu oleh guru untuk mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar.
Kelompok belajar terbagi menjadi 6 kelompok kecil yang terdiri dari 6 atau 5 orang. Kelompok yang terbentuk dibagi secara heterogen
berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Setiap kelompok mendapatkan sebuah alat peraga berupa jaring-jaring kubus dan Lembar Diskusi Siswa
LDS yang berisikan petunjuk untuk menemukan rumus luas permukaan kubus. Setelah mendapatkan alat peraga dan Lembar Diskusi Siswa
LDS, siswa dapat memulai diskusinya. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan atau menemukan rumus luas permukaan
kubus dengan cara mereka sendiri. Mereka juga dapat memanfaatkan buku yang mereka punyai seperti pada gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Para Siswa Sedang Memanfaatkan Buku Sebagai Referensi
Setelah selesai berdiskusi, dalam kelompok siswa mencoba soal mengerjakan soal dengan apa yang sudah mereka temukan, kemudian
dilanjutkan dengan presentasi. Akan tetapi kegiatan presentasi tidak dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilanjutkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki. Oleh karena itu, presentasi dilanjutkan di pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan pertama, peneliti merasakan proses pembelajaran belum kondusif dikarenakan saat pembagian kelompok, siswa ingin memilih
sendiri teman satu kelompoknya. Hal ini menyebabkan kegiatan presentasi tidak dapat dilakukan, karena pembagian kelompok yang cukup lama serta
harus menata meja dan kursi terlebih dahulu. Kondisi ini menghambat dalam proses pembelajaran. Oleh karena keterbatasan waktu yang dimiliki,
presentasi akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2016 pada jam
pelajaran ke 1 dan 2, yang dimulai dari pukul 07.30 – 08.50 WIB. Pada
pertemuan ini tidak diawali dengan Pre Test dan para siswa diajak untuk melanjutkan kegiatan yang belum diselesaikan pada pertemuan pertama.
Penelitipun mengorganisasikan siswa kembali dalam kelompok belajar sesuai dengan pembagian pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, peneliti
mengundi 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya. Saat dua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas kelompok lain menanggapi hasil yang dipresentasikan dan peneliti mengklarifikasi jika ada jawaban yang kurang tepat dan membahas materi
sesuai dengan tujuan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan materi baru dan penjelasan tujuan pembelajaran pada pertemuan saat ini. Kemudian
peneliti membagikan alat peraga berupa jaring-jaring balok dan Lembar Diskusi Siswa LDS 2 kepada setiap kelompok. Dengan petunjuk yang ada
pada Lembar Diskusi Siswa LDS 2 para siswa mendiskusikannya dalam kelompok. Di dalam kelompok para siswa mencoba menemukan rumus luas
permukaan balok dengan menggunakan jaring-jaring balok dan Lembar Diskusi Siswa LDS 2 kemudian dilanjutkan dengan presentasi. Kegiatan
presentasi dilakukan oleh 2 kelompok dengan cara diundi. Kelompok yang terpilih maka kelompok tersebut harus mempresentasikan hasil diskusi
mereka. Kegiatan presentasi pada saat proses pembelajaran bisa dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Siswa Sedang Melakukan Kegiatan Presentasi
Kegiatan prestasi berjalan dengan baik di mana kelompok lain yang tidak presentasi dapat menyanggah ataupun member masukan. Kegiatan
presentasi berlangsung sampai akhir pembelajaran dan peneliti memberikan penguatan di akhir pembelajaran.
Peneliti merasa pertemuan kedua sudah lebih kondusif daripada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua siswa sudah dapat
bekerjasama dengan anggota kelompok dalam menemukan luas permukaan balok dengan menggunakan jaring-jaring balok dan Lembar Lembar Diskusi
Siswa LDS sebagai petunjuk mereka. Selain itu, siswa juga sudah mulai aktif bertanya ketika mereka merasa bahwa mereka tidak dapat memahami
dan mengerti materi yang disampaikan maupun langkah-langkah dalam menemukan luas permukaan.
Tanggal 7 Maret 2016 merupakan pertemuan terakhir dari siklus I. Pada pertemuan ini hanya diberikan 5 butir soal Post Test. Pemberian Post
Test ini bertujuan untuk melihat perkembangan hasil belajar yang diperoleh
setelah perlakuan dengan menggunakan alat peraga pada siklus I. 1 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif
Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan soal pretest kepada 33 siswa kelas VIII A. Pretest yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui dan mengukur kemampuan awal siswa pada materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bangun ruang sisi datar dengan indikator luas permukaan dan volume kubus serta balok. Berdasarkan anaslisis data yang telah dilakukan,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Nilai Pretest Siswa Kelas VIII A No
Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas
58,00 2
Nilai tertinggi 79
3 Nilai terendah
25 4
Jumlah siswa yang tuntas belajar 3
5 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
30 6
Ketuntasan klasikal dalam 9
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan awal para siswa secara klasikal adalah 58,00. Tentu saja hasil ini berada
jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Berdasarkan hasil pre test
, diperoleh nilai tertinggi 79 dan nilai terendah 25. Dari data yang diperoleh 91 siswa belum mencapai ketuntasan. Nilai hasil Pre
test siswa kelas VIII A selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
25 .
Hasil belajar aspek kognitif siswa diukur dengan menggunakan Posttest
yang dilaksanakan dua kali. Posttest I dengan indikator luas permukaan kubus dan balok pada tanggal 7 Maret 2015. Tes ini
dikerjakan oleh 33 siswa kelas VIII A dengan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran siklus I dan sesudah dilakukan
tindakan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, berikut ini adalah hasil yang di peroleh:
Tabel 4.2 Hasil Analisis Nilai Posttest Siklus I Kelas VIII A No
Keterangan Ketercapaian
1 Rata-rata kelas
71,67 2
Nilai tertinggi 100
3 Nilai terendah
25 4
Jumlah siswa yang tuntas belajar 15
5 Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
18 6
Ketuntasan klasikal dalam 45,45
Hasil yang diperoleh pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata secara klasikal pada kelas VIII A ialah 71,67. Dengan nilai
tertinggi pada kelas VIII A ialah 100 dan nilai terendahnya ialah 25. Berdasarkan hasil tersebut didapat juga jumlah siswa yang telah
mencapai ketuntasan sebanyak 15 siswa dan sisanya belum mencapai ketuntasan atau secara klasikal menunjukkan ketuntasan sebesar
45,45. Dengan demikian, hasil belajar siswa kelas VIII A pada siklus I masih dibawah indikator ketercapaian yang telah ditentukan
yaitu 75. NIlai hasil Posttes siklus I siswa kelas VIII A selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.
2 Motivasi Belajar Awal Motivasi belajar awal merupakan nilai motivasi yang dimiliki
oleh siswa sebelum diberi tindakan. Nilai motivasi ini diperoleh dari hasil kuisioner. Kuisioner diberikan kepada siswa sebelum
pembelajaran dimulai pada tanggal 2 Maret 2015. Kuisioner diisi oleh 32 siswa dari 33 siswa pada kelas VIII A SMP Negeri 3 Tulang
Bawang Udik. Siswa yang tidak hadir nantinya akan mengisi kuisoner juga. Hasil analisis kuisioner siswa terdapat pada tabel 4.4,
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas VIII A
Interval Kategori
Jumlah Siswa Skor Motivasi
84-100 Sangat Tinggi
8 24,24
68-83 Tinggi
20 60,61
52-67 Cukup
5 15,15
36-51 Rendah
20-35 Sangat Rendah
Hasil analisis awal motivasi siswa kelas VIII A berdasarkan kuisiner yang telah diisi, didapat 0 siswa tergolong dalam kategori
rendah dengan kata lain tidak ada siswa yang memiliki motivasi rendah. Siswa yang tergolong dalam kategori cukup sebanyak 5 siswa
atau 15,15. Dua puluh siswa tergolong dalam kategori tinggi atau jika dipresentasekan sejumlah 60,60 siswa dan sisanya tergolong
dalam kategori sangat tinggi yaitu sejumlah 8 siswa atau 24,24. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sebagaian besar
siswa kelas VIII A memiliki motivasi belajar awal yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa kelas VIII
A tinggi. c. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran secara garis besar sudah baik. Dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, diperoleh data hasil belajar
kognitif, dan afektif siswa kelas VIII A. Berdasarkan hasil belajar aspek kognitif didapat sebesar 45,45 dari 33 siswa pada kelas VIII A telah
mencapai KKM dengan nilai yang didapat ≥75. Salain itu, berdasarkan data yang telah diperoleh mengenai motivasi awal belajar siswa kelas VIII
A, didapat 60,60 siswa memiliki motivasi belajar tinggi. Hasil yang diperoleh didukung dengan kondisi pembelajaran yang
sudah baik. Proses pembelajaran dengan meggunakan alat peraga pada siklus I berjalan sesuai dengan prosedur yang telah direncakan. Siswa
sudah memperhatikan pejelasan dari peneliti ketika mereka bertanya tentang kesulitan yang mereka alami, berusaha menjawab pertanyaan
yang diajukan, mengerjakan LKS dengan baik dan bersemangat dalam pembelajaran.
Keberhasilan-keberhasian yang telah dicapai tidak luput dari kendala dalam pembelajaran. Kendala tersebut membuat pembelajaran menjadi
tidak maksimal. Kendala tersebut yaitu tidak sesuainya waktu yang telah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Hal ini
dikarenakan siswa tidak bisa dipaksakan untuk segera selesai dalam menemukan rumus luas permukaan kubus serta balok, dan proses
penerapan yang ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, ada dua kelompok yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran
dikarenakan mereka tidak menyukai anggota kelompoknya. Untuk ketercapaian indikator pada siklus I pada hasil belajar kognitif belum
mencapai indikator yang telah ditetapkan sedangkan pada motivasi awal siswa sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan.
2. Siklus 2 a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti melakukan perbaikan dari masalah yang terdapat pada siklus I. Permasalahan itu ialah ada 2
kelompok yang angotanya tidak terlibat aktif. Untuk mengatasi masalah tersebut, dengan melihat nilai hasil belajar aspek kognitif dan efektif pada
siklus I, peneliti membentuk kelompok baru pada siklus II. Kelompok baru dibentuk dengan tujuan agar dua kelompok yang anggota-
anggotanya tidak terlibat aktif dalam kelompok menjadi aktif. Selain itu, pembentukan kelompokan dilakukan untuk mengantisipasi kebosanan
yang siswa rasakan saat pembelajaran, dan memberikan kesempatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk bekerjasama dengan teman yang lain. Selanjutnya, peneliti menyiapkan beberapa instrumen dan alat peraga seperti Lembar Diskusi
Siswa LDS, kubus satuan, soal posttest II, lembar observasi dan kuisioner.
b. Pelaksanaan Tahap pelaksaan pada siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.
Tiga pertemuan tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016, 16 Maret 2016, dan 18 Maret 2016. Pembelajaran pertama, dilaksanakan
pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 07.30 – 08.50 WIB yang diikuti oleh
33 siswa. Pada pertemuan ini tidak diberikan pretest seperti siklus pertama. Pembelajaran diawali dengan memberikan sapaan dengan
bertanya kabar para siswa. Kemudian peneliti memotivasi dan memfokuskan siswa dalam pembelajaran serta melakukan apersepsi
dengan bertanya mengenai unsur-unsur kubus. Pada pertemuan kali ini, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan pembentukan kelompok baru. Peneliti mulai mengintruksikan siswa dalam
kelompok yang baru dan membagi siswa dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Peneliti menjelaskan kembali kegiatan
pembelajaran hari ini dengan menggunakan alat peraga. Setiap kelompok diberikan sebuah alat peraga berupa kubus-kubus satuan untuk
menemukan volume kubus dengan menggunakan Lembar Diskusi Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LDS 3 sebagai petunjuk kerjanya. Setelah selesai berdiskusi dalam kelompok, siswa mempresentasikan apa yang sudah mereka temukan.
Pada pertemuan ini, tidak semua kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka karena keterbatasan waktu yang dimiliki. Sehingga hanya
dua kelompok saja yang presentasi dan kelompok yang lain menanggapi. Dua kelompok yang presentasi didapat dengan cara pengundian. Setelah
presentasi selesai peneliti memberikan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan terhadap keberhasilan kelompok dan tidak lupa
memberikan tugas rumah kepada mereka untuk melanjutkan menyelesaikan soal yang ada di Lembar Diskusi Siswa LDS. Di akhir
pembelajaran, peneliti tidak lupa untuk memberikan apresiasi kepada siswa yang telah bekerjasama dalam kelompok.
Pada tanggal 16 Maret 2016 pukul 07.30 – 08.50 WIB dilaksanakan
pertemuan kedua siklus II yang dihadiri oleh 33 siswa. Pada awal pertemuan peneliti menanyakan kabar para siswa dan memotivasi serta
memfokuskan siswa agar siap dalam pembelajaran. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya materi pembelajaran sebelumnya
megenai unsur-unsur balok, dan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
Peneliti mengkondisikan kembali para siswa dalam kelompok yang sudah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok
mendapatkan alat peraga berupa kubus-kubus satuan dan Lembar Diskusi Siswa LDS 4 berupa petunjuk untuk menemukan rumus volume balok.
Siswa pun berdiskusi dalam kelompok dan peneliti memperhatikan, memotivasi, dan memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami
kesulitan. Setelah siswa selesai berdiskusi dalam kelompok, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi maupun memberikan masukan. Tanggal 18 Maret 2016 pukul 07.30
– 08.50 WIB dilaksanakan post- test 2
dan penyebaran kuisioner motivasi belajar akhir yang dihadiri oleh 33 siswa kelas VIII A. Suasana pembelajaran pada siklus II terlihat pada
gambar 4.4, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27
Gambar 4.3. Suasana Pembelajaran pada Siklus II
1 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh:
Tabel 4.4. Hasil Analisis Nilai Post Test Siklus II Kelas VIII A No Keterangan
Ketercapaian
1 Rata-rata kelas
76,39 2
Nilai tertinggi 100
3 Nilai terendah
34 4
Jumlah siswa yang tuntas belajar 29
5 Jumlah siswa yang tidak tuntas
belajar 6
6 Ketuntasan klasikal dalam
87,87
Dari tabel 4.5 didapat bahwa ketuntasan belajar siswa kelas VIII A sebesar 87,87 dan sebanyak 6 siswa belum mencapai
KKM. Bersadarkan posttest II didapatkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 34 dengan rata-rata kelas secara klasikal
sebesar 76,39, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19. 2
Motivasi Belajar Akhir Motivasi belajar akhir adalah motiasi belajar siswa setelah
mendapatkan tindakan. Hasil motivasi belajar akhir didapatkan dari kuisioner. Pengisian kuisioner akhir dilaksanakan pada
tanggal 18 Maret 2016 yang dilakukan oleh 33 siswa kelas VIIIA.
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh seluruh siswa kelas VIIIA diketahui bahwa 0 siswa tergolong dalam
kategori sangat rendah, rendah, dan cukup atau dengan kata lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak ada siswa yang memiliki motivasi dalam kategori sangat rendah, rendah, dan cukup. Lima siswa tergolong dalam
kategori sangat tinggi atau sebesar 15,15 dari 33 siswa, sedangkan sisanya tergolong dalam kategori sangat tinggi
dengan jumlah 28 siswa atau 84,84. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil analisis motivasi akhir siswa kelas VIII A
setelah pembelajaran memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi dan sangat tinggi Berikut adalah hasil belajar akhir siswa
kelas VIII A, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tabel 4.5. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas VIII A
Interval Kategori
Jumlah Siswa
Skor Motivasi
84-100 Sangat Tinggi
28 84, 85
68-83 Tinggi
5 15, 15
52-67 Cukup
36-51 Rendah
20-35 Sangat Rendah
c. Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II, diperoleh
hasil belajar kognitif, dan hasil belajar afektif siswa kelas VIII A. Hasil belajar kognitif didapat sebesar 87,87 siswa kelas VIII A telah
mencapai KKM dengan nilai ≥75. Hasil tersebut telah mencapai indikator yang telah ditetapkan pada aspek kognitif di siklus II. Pada
motivasi akhir belajar siswa kelas VIII A yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sangat tinggi sebesar 15,15 dan 84,84.
Hasil tersebut menunjukkan seluruh aspek dalam pembelajaran telah mencapai indikator yang ditentukan. Hal ini didukung dengan
kondisi pembelajaran yang lebih baik dari pada pembelajaran siklus I, dimana siswa terlibat aktif dalam kelompok untuk menemukan rumus
volume balok. Selain itu, siswa juga memperhatikan penjelasan peneliti, berusaha memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan, dan bersemangat. Akan tetapi, pada siklus II ini kendala yang dirasakan masih sama dengan siklus I yaitu waktu yang
digunakan tersita cukup banyak saat siswa menemukan rumus dan volume sehingga siswa tidak sempat untuk berlatih soal dan saat
penyampaian penegasan atau kesimpulan dirasa terlalu cepat. Kendala- kendala tersebut yang membuat hasil yang peroleh tidak maksimal.
Untuk ketercapaian indikator pada siklus II pada hasil belajar kognitif dan motivasi awal siswa sudah mencapai indikator yang telah
ditetapkan.
B. Pembahasan