a. Perhatian siswa terhadap pelajaran b. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
c. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugas belajaranya d. Reaksi yang di tunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru
e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan f. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan
Fokus dalam penelitian ini menggunakan dua macam motivasi yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: a. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan
b. Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas c. Rasa suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh d. Keseriusan siswa dalam melakukan aktivitas pelajaran di kelas
e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas
H. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Suprijono, 2009:5. Menurut Dr. Nana Sudjana hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah
laku. Oleh karena itu, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan .
2. Jenis-jenis Hasil Belajar Jenis-jenis hasil belajar menurut Bloom dalam Mustaqim 2008
membedakan menjadi 3 ranah domain, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Khusus pada ranah kognitif, Anderson dan Krathwohl dalam
Gunawan dkk 2013 merevisi taksonomi Bloom yang sudah lama digunakan
menjadi mengingat
remember. Memahamimengerti
understand, menerapkan apply, menganalisis analyze, mengevaluasi
evaluate, dan menciptakan create.
a. Ranah Kognitif 1 Mengingat Remember
Mengingat merupakan
usaha mendapatkan
kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting daam proses
pembelajaran yang bermakna maningful learning dan pemecahan masalah problem solving. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali recognition dan memanggil
kembali recalling. 2 Memahamimengerti Understand
Memahamimengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan
komunikasi. Memahamimengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan
classification dan
membandingkan comparing.
3 Menerapkan Apply Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan
atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan
atau menyelesaikan
permasalahan. Menerapkan
berkaitan dengan dimensi pengetahuan prosedural procedural knowledge
. Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur executing dan mengimplementsikan implementing.
4 Menganalisis Analyze Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan
dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu
bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Mengalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut
attributeing dan mengorganisasikan organizing. 5 Mengevaluasi Evaluate
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria
yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri
Soleh siswa. Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Evaluasi meliputi
mengecek checking dan mengkritisi critiquing. Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten
atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis.
6 Menciptakan Create Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman
belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara total
berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan. Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan
dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Menciptakan meliputi menggeneralisasikan generating dan
memproduksi producing.
Menggeneralisasikan merupakan
kegiatan mempresentasikan permasalahan dan penemuan aternatif hipotesis yang diperlukan. Memproduksi mengarah pada
perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. b. Ranah afektif
1 Menyimak Proses menyimak meliputi taraf sadar memperhatikan, kesediaan
menerima, dan memperhatikan secara seektifterkontrol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Merespon Hal ini meliputi manut memperoleh sikap responsif, bersedia
merespon atas pilihan sendiri dan merasa puas dalam merespon. 3 Menghargai
Hal ini mencangkup menerima nilai, mendambakan nilai dan merasa wajib mengabdi pada nilai.
4 Mengorganisasi nilai Meliputi mengkonseptualisasi nilai dan organisasi sistem niai.
5 Mewatak Yaitu memberlakukan secara umum seperangkat niai, menjujung
tinggi dan memperjuangkan niai. Ranah afektif menurut Sudjana 2011, ada beberapa jenis kategori
ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks.
1 Receiving penerimaan, yakni semacam kepekan dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang kepada siswa dalam
bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaraan, keinginan untuk menerima stimulus, control, dan
seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2 Responding jawaban, yakni reksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencangkup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan, dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
3 Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di
dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai
tersebut. 4 Organization pengorganisasian, yakni pengembangan dari nilai
ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah
dimilikinya. Yang termasuk ke dalam orginisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dll.
5 Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi
pola kepribadian dan tingkah lakunya. Kedalamannya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
Fokus hasil belajar ranah afektif pada penelitian ini adalah pada tingkatan kategori receiving penerimaan, responding jawaban,
valuing penilaian dan orgnization pengorganisasian.
c. Ranah psikomotor 1 Mengindra
Hal ini bisa berbentuk mendengarkan, melihat, meraba, mencecap dan membau.
2 Bertindak secara terpimpin Meliputi gerakan menirukan, dan mencoba melakukan tindakan.
3 Bertindak secara kompleks Ini adaah taraf mahir, dan gerakketerampilan sudah disertai
berbagai improvisasi. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Nasution dalam Djamarah 2011:176, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Dalam lingkungan siswa hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan.
Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari. Selama hidup siswa tidak bisa menghindarkan diri dari
lingkungan alami dan lingkuangan sosial budaya. Lingkungan alami merupakan lingkungan yang masih asri dengan berbagai tanaman dan
pepohonan yang masih asri. Lingkungan alami sangat diperlukan karena agar tercipta suasana belajar yang nyaman. Selain itu, manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling menggantungkan satu sama lain sehingga terciptanya interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi baik di lingkungan sekolah maupun di luar karena bagaimanapun siswa harus mematuhi norma-norma, nilai-nilai
yang ada di lingkungan sosial. Kedua hal tersebut baik lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alami dan lingkungan sosial selalu ada untuk mendapatkan suatu kenyamanan
b. Faktor Instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dalam rangka untuk memperlancar diperlukan seperangkat kelengkapan
dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Faktor di dalamnya antara lain: kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru.
Kurikulum sangat mempengaruhi hasil belajar karena kurikulum dipakai guru untuk merancanakn program pengajaran. Kurikulum
adalah a plan for learning yang merupakan substansial dalam pendidikan karena kurikulum sangat mempengaruh hasil belajar siswa.
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program tersebut dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program yang dirancang oleh sekolah tersebut.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan seperti gedung sekolah yang nyaman tidak bolong, tidak rapuh, dan lain-lain. Selain
itu, fasilitas juga sangat penting dalam proses pembelajaran. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki
sekolah seperti buku pegangan guru dan buku penunjang. Sarana dan fasilitas sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar agar
mendapatkan hasil belajar yang baik karena siswa akan merasa nyaman.
Guru merupakan unsur manusia dalam pendidikan. Dalam proses belajar mengajar harus ada guru dan siswa agar proses belajar dapat
berjalan. Guru sangat dibutuhkan untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Transfer ilmu akan berlangsung dengan baik dan lancar ketika
guru dapat mengajar dengan baik sehingga hasil belajar siswa juga baik.
c. Faktor Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar
jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang-orang yang dalam keadaan lelah.
d. Faktor Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain yakni faktor luar dan dalam. Kedua faktor tersebut harus
seimbang, sehingga minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif merupakan faktor psikologis yang
utama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat yang besar merupakan suatu modal
yang besar untuk siswa mendapatkan sesuatu hasil belajar yang baik. Minat tidak dapat dipaksakan karena jika siswa sudah tidak minat jika
dipaksakan hasilnyapun tidak akan memuaskan. Kecerdasan merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, namun
kecerdasan mempunyai peranan penting dalam menentukan hasil belajar siswa.
Setiap orang memiliki bakatnya masing-masing, namun bakat itu masih perlu dikembangkan dan dilatih. Ada faktor yang mempengaruhi
bakat dapat berkembang yaitu diri sendiri dan lingkungannya. Lingkungan yang ramah dan kreatif dapat mengembangkan bakatnya,
namun karena tidak adanya hasrat untuk melatih dan mengembangkan bakatnya maka bakatnya tidak akan berkembang sebaliknya jika dia
mempunyai hasrat untuk berlatih maka bakatnya akan berkembang. Motivasi atau dorongan sangat diperlukan untuk melakukan
sesuatu. Kuat
lemahnya motivasi
belajar seseorang
turut mempengaruhi hasil belajar. Jika seseorang mendapat motivasi yang
tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga dia akan termotivasi dan mendapatkan hasil yang baik.
Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari tujuan pendidikan. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai jembatan untuk sampai pada
penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Kemampuan kognitif haruslah dikembangkan melalui belajar
sehingga mendapatkan hasil belajar yang baik. 4. Cara Mengukur Hasil Belajar
Menurut Makmun 2007: 167 ada beberapa indikator dan cara pengukuran hasil belajar dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Cara Pengukuran Hasil Belajar
Jenis Hasil Belajar
Indikator-Indikator Cara Pengukuran
A. Kognitif Hafalan
Ingatan Dapat menyebutkan
menunjukkan lagi Pertanyaantugas
Tes Pengertian
Pemahaman Dapat menjelaskan
mendefinisikan dengan kata- kata sendiri
Pertanyaan persoalan
testugas Aplikasi
Pengunaan Dapat
memberikan contohmenggunakan dengan
tepatmemecahkan masalah Tugaspersoalantes
Analisis Dapat menguraikan
Mengklasifikasi Tugaspersoalantes
Evaluasi Dapat menginterpretasikan
memberikan kritikmemberikan
pertimbanganpenilaian Tugaspersoalantes
Menciptakan Dapat
melaksanakan dan
menghasilkan karya yang dibuat oleh siswa
Tugaspersoalantes B. Afektif
Penerimaan Bersikap
menerimamenyetujui atau
sebaliknya Pertanyaantes
skala sikap
Sambutan Bersedia
terlibatpartisipasimemanfaat kan atau sebaliknya
Tugasobser-vasites
Jenis Hasil Belajar
Indikator-Indikator Cara Pengukuran
Penghargaan Apresiasi
Memandang pentingbernilaiberfaedahin
dahharmoniskagum atau Sebaliknya
Skala penilaiantu-gas
ekspresifproyektor
Internalisasi Pendalaman
Mengakuimempercayaimey akinkan atau sebaliknya
Skala sikaptugas
ekspresifproyekto Karakterisasi
Penghayatan Melembagakanmembiasa-
kanmenjelmakan dalam
pribadi dan
prilakunya sehari-hari
Observasitugas ekspresifproyektif
C. Psikomotorik Ketram-pilan
bergerak Bertin-dak
Koordinasi mata, tangan dan kaki
Tugasobservasites tindakan
Ketram-pilan ekspresi
verbal dan
non verbal Gerak, mimik, ucapan
Tugasobser-vasi testindakan
I. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika , yakni penelitian yang dilakukan oleh Virlina dan Sumardi 2013 yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada
Materi Pecahan dengan Media Alat Peraga Matematika Bagi siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Gatak Tahun Ajaran 20122013”. Hasil ketuntasan belajar
siswa secara klasikal sebelum tindakan 18,75 dan setelah tindakan sebesar 81,3.
J. Kerangka Berpikir