metode yang kira-kira cocok untuk mengajarkan suatu materi. Guru dalam membuat soal pun sudah sesuai dengan kriteria pembuatan soal,
dimana ada soal yang mudah, sedang, dan sulit. Setiap melakukan ulangan, hasil pekerjaan siswa dikoreksi untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa, dan jika ada siswa yang nilainya tidak mencapai KKM akan dilakukan remedial supaya dapat memperbaiki nilai yang
didapat. Hasil wawancara dapat dilihat lebih jelas pada lampiran.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk 1. untuk mengetahui deskripsi miskonsepsi, 2. untuk mengetahui perbedaan
miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat pendidikan orang tua. Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan
reliabilitas. Uji validitas meliputi tiga hal yaitu validasi isi, validasi muka, dan validasi konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada
instrumen tes. Sementara daftar cek tidak melalui uji validasi dan reliabilitas. 1.
Validitas Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2010: 363. Sementara itu Siregar 2010: 162 mengatakan
bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dibagi menjadi 2 yaitu
validitas logis dan validitas empiris Arikunto, 2005: 64. Validitas logis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan validitas yang menekankan pada penalaran yang logis. Validitas empiris dibagi menjadi empat macam, yaitu validitas isi,
validitas konstruk, validitas “ada sekarang”, dan validitas predictive. Peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk dalam penelitian
ini. a.
Validitas Isi Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen
mengukur isi konsep yang harus diukur Siregar, 2010: 163. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkapkan isi suatu konsep
atau variabel yang hendak diukur. Validitas isi juga dapat mengukur sejauh mana tes dapat mencerminkan ciri indikator yang diukur.
Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang divalidasi berupa
tes, yang terdiri dari soal pilihan ganda dan esai. Jumlah ahli yang dipilih untuk melakukan validasi ada 4 orang, yaitu 2 orang dosen dan
2 orang guru. Keempat validator tersebut adalah Romo PS, Ibu SAS, Ibu ATr, dan Bapak ATa. Romo PS dipilih sebagai validator karena
beliau adalah ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Selain itu, ahli dalam
bidang miskonsepsi karena beliau juga penulis buku miskonsepsi. Beliau menilai tepat atau tidaknya soal yang digunakan untuk
mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ahli yang kedua adalah ibu SAS. Ibu SAS dipilih sebagai validator karena beliau merupakan salah satu ahli di bidang konten
atau isi dalam hal ini adalah IPA Fisika. Beliau adalah seorang dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Ibu SAS
menilai bagian isi soal, yaitu menilai tepat atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban.
Ahli yang ketiga adalah ibu ATr. Beliau dipilih sebagai validator karena beliau merupakan salah satu guru kelas V di SD
Denggung dan sangat membantu di bidang ketatabahasaan dan keterbacaan soal. Yang terakhir adalah Bapak ATa, beliau dipilih
sebagai validator karena beliau merupakan salah satu guru di SD dan sangat membantu di bidang ketatabahasaan dan keterbacaan soal.
Ahlivalidator memberikan penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu Siregar,2010: 138. Skala Likert memiliki dua
bentuk pernyataan, yaitu : pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1 ; sedangkan bentuk pernyataan
negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Penelitian ini menggunakan bentuk pernyataan positif, skor 5 artinya sangat baik, skor 4 artinya
baik, skor 3 artinya cukup baik, skor 2 artinya kurang baik, dan skor 1 artinya sangat kurang baik.
Pengukuran menggunakan skala Likert, sering mengalami kecenderungan para ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Mengatasi
hal tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat penghilangan kategori skor ragu-ragu agar skor yang didapatkan jelas. Skor yang digunakan
dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : skor 1 tidak sesuai, skor 2 kurang sesuai, skor 3 sesuai, dan skor 4 sangat sesuai.
Lembar penilaian dibuat berdasarkan indikator-indikator dan hasilnya akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan
kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel berikut.
Tabel 3.7 Ketentuan pelaksanaan revisi instrumen
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif
komentar Keputusan
≥3 Positif
Tidak Revisi 3
Negatif Revisi pada bagian
tertentu 3
Positif Revisi
3 Negatif
Revisi
Berikut ini merupakan hasil penilaian dari para ahli. Yang pertama adalah hasil penilaian dari Romo PS, Ibu SAS Ibu ATr dan
Bapak ATa. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 3.8 Hasil validasi para ahli
No. Nama
Ahli Skor
PG Penilaian
Keputusan Skor
Esai Penilaian
Keputusan
1. PS
2,92 Positif
Revisi 3,5
Positif Tidak
Revisi 2.
SAS 3,68
Positif Tidak
Revisi 4
Positif Tidak
Revisi
No. Nama
Ahli Skor
PG Penilaian
Keputusan Skor
Esai Penilaian
Keputusan
3. Atr
3,76 Positif
Tidak Revisi
3,4 Positif
Tidak Revisi
4. ATa
3,1 Positif
Tidak Revisi
3 Positif
Tidak Revisi
b. Validitas Muka
Validitas muka face validity
adalah validitas
yang signifikansinya paling rendah karena hanya didasarkan pada penilaian
selintas mengenai isi alat ukur Margono, 2007: 188. Tujuan validitas muka adalah untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah
sesuai dengan apa yang ingin diukur. Validitas muka dilakukan untuk mengetahui bahwa soal tes yang dibuat mudah dipahami oleh siswa.
Validitas dilakukan pada instrumen tes. Instrumen tes berupa 38 soal pilihan ganda dan 9 soal esai, soal tersebut sebelumnya telah
divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh siswa kelas V di SD Negeri Candiroto 1 yang berjumlah 5 orang
siswa. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena setara dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
V dan para siswa juga sudah mempelajari materi mata pelajaran IPA semester 2 yang sesuai dengan penelitian ini.
Validitas muka
dilakukan dengan
teknik wawancara.
Wawancara dilakukan saat siswa sedang mengerjakan soal. Setelah siswa membaca dan mencoba mengerjakan instrumen tes yang telah
dibuat ada beberapa nomor soal dan pernyataan yang membingungkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Namun untuk keterbacaannya, siswa dapat memahami soal-soal yang ada. Hasil validitas muka dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.9 Hasil validasi muka
Tipe Soal No Item
Masukan dari siswa
Pilihan Ganda
18 Pilihan ganda susah dipahami
20 Pilihan ganda membingungkan
24 Pilihan ganda membingungkan
34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami
35 Tidak paham arti fisis
Esai 9
Merupakan soal yang paling sulit
Tabel di atas menunjukkan soal-soal yang kurang dipahami dan membingungkan bagi siswa. Maka untuk lebih mempermudah siswa
dalam mengerjakan, maka soal-soal tersebut direvisi terlebih dahulu sebelum disebarkandiujikan.
c. Validitas Konstruk
Validasi konstruk menurut Siregar 2010: 164 adalah kerangka dari suatu konsep, yang berkaitan dengan kesanggupan alat ukur dalam
mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan judgment experts dan dilanjutkan
dengan pengujian instrumen. Validitas konstruk minimal dilakukan pada 30 siswa Sugiyono, 2011: 125. Validitas konstruk dilakukan
kepada siswa yang pernah mendapatkan materi IPA kelas V SD semester 2. Validitas diuji dengan menggunakan product moment dari
Pearson. Rumus product moment dapat dilihat pada gambar 3.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Gambar 3.1. Rumus Product Moment Keterangan:
r
xy
= koefisien validitas X= skor butir soal
Y = skor total n= jumlah responden
Hasil dari uji validitas ini kemudian direkap menggunakan Ms. Excel dan perhitungan datanya menggunakan SPSS versi 21. Dari
hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21, soal yang valid ditandai dengan adanya tanda bintang satu dan bintang dua
pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti adalah bahwa soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal tersebut
sangat valid. Selain itu, ada pula soal yang tidak terdapat tanda bintang, artinya soal tersebut tidak valid. Valid atau tidaknya soal
juga dapat dilihat dari nilai r hitungnya. Apabila r hitung r tabel maka soal tersebut dianggap valid. Validitas konstruk ini dilakukan
pada 60 siswa. Maka untuk mengetahui harga r tabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Tabel r Product Moment pada Sign. 0,05 two tail
N r
N r
N r
N r
1 0.997
21 0.413
41 0.301
61 0.248
2 0.95
22 0.404
42 0.297
62 0.246
3 0.878
23 0.396
43 0.294
63 0.244
4 0.811
24 0.388
44 0.291
64 0.242
5 0.754
25 0.381
45 0.288
65 0.24
6 0.707
26 0.374
46 0.285
66 0.239
7 0.666
27 0.367
47 0.282
67 0.237
8 0.632
28 0.361
48 0.279
68 0.235
9 0.602
29 0.355
49 0.276
69 0.234
10 0.576
30 0.349
50 0.273
70 0.232
11 0.553
31 0.344
51 0.271
71 0.23
12 0.532
32 0.339
52 0.268
72 0.229
13 0.514
33 0.334
53 0.266
73 0.227
14 0.497
34 0.329
54 0.263
74 0.226
15 0.482
35 0.325
55 0.261
75 0.224
16 0.468
36 0.32
56 0.259
76 0.223
17 0.456
37 0.316
57 0.256
77 0.221
18 0.444
38 0.312
58 0.254
78 0.22
19 0.433
39 0.308
59 0.252
79 0.219
20 0.423
40 0.304
60 0.250
80 0.217
Sumber: Priyatno 2013: 139 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk N = 60,
harga r tabelnya sebesar 0,250. Hasil uji validitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Hasil validasi soal
No. Butir
soal r tabel
r hitung Hasil validasi
Keterangan No. Soal
setelah validasi
1. 0,250
a Tidak valid
Dibuang 2.
0,250 0,386
Valid Dipakai
1 3.
0,250 0,387
Valid Dipakai
2 4.
0,250 0,273
Valid Dipakai
3 5.
0,250 0,333
Valid Dipakai
4 6.
0,250 0,382
Valid Dipakai
7. 0,250
0,218 Tidak valid
Dibuang 8.
0,250 0,508
Valid Dipakai
5
No. Butir
soal r tabel
r hitung Hasil validasi
Keterangan No. Soal
setelah validasi
9. 0,250
0,560 Valid
Dipakai 6
10. 0,250
0,131 Tidak valid
Dibuang 11.
0,250 0,232
Tidak valid Dibuang
12. 0,250
0,307 Valid
Dibuang 13.
0,250 0,243
Tidak valid Dibuang
14. 0,250
0,257 Valid
Dipakai 7
15. 0,250
0,239 Tidak valid
Dibuang 16.
0,250 0,467
Valid Dipakai
8 17.
0,250 0,457
Valid Dipakai
9 18.
0,250 0,021
Tidak valid Dibuang
19. 0,250
0,329 Valid
Dipakai 10
20. 0,250
0,026 Tidak valid
Dibuang 21.
0,250 0,288
Valid Dipakai
11 22.
0,250 0,429
Valid Dipakai
12 23.
0,250 0,212
Tidak valid Dibuang
24. 0,250
0,288 Valid
Dipakai 13
25. 0,250
0,152 Tidak valid
Dibuang 26.
0,250 0,260
Valid Dipakai
14 27.
0,250 0,403
Valid Dibuang
28. 0,250
0,268 Valid
Dipakai 15
29. 0,250
0,341 Valid
Dipakai 17
30. 0,250
0,232 Tidak valid
Dibuang 31.
0,250 0,246
Tidak valid Direvisi
16 32.
0,250 0,099
Tidak valid Dibuang
33. 0,250
0,003 Tidak valid
Dibuang 34.
0,250 0,204
Tidak valid Dibuang
35. 0,250
0,405 Valid
Dipakai 18
36. 0,250
0,189 Tidak valid
Dibuang 37.
0,250 0,455
Valid Dipakai
19 38.
0,250 0,500
Valid Dipakai
20
Berdasarkan tabel hasil validasi soal di atas, dapat dilihat bahwa untuk soal tipe pilihan ganda dari 38 soal yang ada, jumlah soal yang valid
ada 22 yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 35, 37 dan 38. Jumlah soal yang valid ternyata belum mewakili
semua indikator yang ada. Maka dari itu ada 1 nomor yang meskipun tidak valid akan tetap dipakai dan direvisi terlebih dahulu yaitu soal nomor 31.
Dari 22 soal yang valid dan telah direvisi tersebut, diambilah 20 soal yang dipakai yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 8, 9, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 24, 26, 28, 29,
31, 35, 37 dan 38. Untuk validasi soal esai dapat dilihat hasilnya pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.12 Hasil validasi soal esai
No. Butir
soal r tabel
r hitung Hasil validasi
Keterangan No. Soal
setelah validasi
1. 0,250
0,623 Valid
Dibuang 2.
0,250 0,435
Valid Dipakai
1 3.
0,250 0,540
Valid Dibuang
4. 0,250
0,650 Valid
Dipakai 2
5. 0,250
0,363 Valid
Dipakai 3
6. 0,250
0,539 Valid
Dipakai 4
7. 0,250
0,700 Valid
Dibuang 5
8. 0,250
0,754 Valid
Dibuang 9.
0,250 0.486
Valid Dibuang
. Sementara itu, untuk soal tipe esai dapat dilihat bahwa ternyata
semua nomor dinyatakan valid. Dari 9 soal yang ada dipilihlah 5 soal yang akan dipakai untuk penelitian yaitu nomor 2, 4, 5, 6, dan 7.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arifin 2012:258 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dikatakan
reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Reliabilitas menunjukkan pada ketepatan atau suatu keajegan alat dalam menilai apa yang diinginkan.
Reliabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan pengujian internal consistensy. Pengujian semacam ini dilakukan dengan cara
mengujikan instrumen hanya dengan sekali pelaksanaan saja Sugiyono, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2011: 131, kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan teknik Cronbach Alpha. Hasil dari analisis data tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi reliabilitas dari instrumen penelitian ini. Dalam gambar 3.2 berikut ini disajikan rumus Cronbach Alpha .
Gambar 3.2 Rumus Cronbach Alpha Keterangan :
r
11
= nilai reliabilitas ∑S
i
= jumlah varians skor tiap-tiap item ∑S
t
= varians total k
= jumlah item Metode Cronbach’s Alpha ini sangat cocok digunakan pada skor
berbentuk skala misal 1-4, 1-5 atau skor rentangan misal 0-10, 0-30. Pengambilan keputusan uji reliabilitas adalah sebagai berikut Priyatno,
2013: 30. Cronbach’s alpha 0,6 = reliabilitas buruk
Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima Cronbach’s alpha 0,8 = reliabilitas baik
Hasil uji reliabilitas untuk soal tipe pilihan ganda menggunakan SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.13 Reliabilitas soal pilihan ganda
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,739
22
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0, 739. Nilai Cronbach’s Alpha berada pada rentang 0,6-0,79 yang
artinya reliabilitas diterima, berarti soal-soal tersebut dikatakan reliabel. Sementara itu, hasil uji reliabilitas soal esai dapat dilihat pada tabel 3.15.
Tabel 3.14 Reliabilitas soal esai
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,741
9
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0, 741. Nilai Cronbach’s Alpha berada pada rentang 0,6-0,79 yang
artinya reliabilitas diterima, berarti soal-soal tersebut dikatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data