2. Tak  reaktif.  Data  yang  diperlukan  tidak  terpengaruh  oleh  kehadiran
peneliti atau pengumpul data. 3.
Cara yang terbaik untuk kasus yang bersifat longitudinal, khususnya yang menjangkau ke masa lalu.
4. Teknik  ini  memungkinkan  untuk  mengambil  sampel  yang  lebih  besar
karena biaya yang diperlukan relatif kecil. Sementara  itu,  kelemahan  dari  metode  studi  dokumen  menurut  Soehartono
1995: 70 adalah: 1.
Karena dokumen yang dibuat bukan untuk keperluan penelitian, data yang tersedia mungkin bias.
2. Catatan  tentang  orang  ternama  mungkin  disimpan  dengan  baik,  tetapi
catatan tentang orang biasa tidak selalu, bahkan tidak ada tersedia secara selektif.
3. Karena  dokumen  ditulis  bukan  untuk  penelitian,  mungkin  data  yang
tersedia tidak lengkaptidak tercatat pada dokumen. 4.
Format  dokumen  dapat  bermacam-macam  sehingga  bisa  mempersulit pengumpulan data dan sukar memberikan kode pada data.
F.  Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non tes. 1.
Tes Instrumen tes digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA siswa
kelas V SD se-Kecamatan Depok. Instrumen tes terdiri dari beberapa soal, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kisi-kisi yang dilampirkan pada tabel. Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subyek penelitian dengan
cara  pengukuran,  misalnya  untuk  mengukur  kemampuan  subyek penelitian  dalam  menguasai  materi  pelajaran  tertentu,  digunakan  tes
tertulis tentang materi pelajaran tersebut Sanjaya, 2013: 251. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA
pada siswa kelas V semester 2. Tes dilakukan pada bulan Mei 2015 di 34 SD Negeri yang menjadi tempat penelitian. Tes tersebut diberikan kepada
siswa  yang  telah  dipilih  secara  acak.    Sebelum  melakukan  tes,  dibuatlah instrumen penelitian berupa pilihan ganda dan esai. Untuk lebih jelasnya
kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.4 Kisi-kisi soal
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
No soal PG
No soal
esai 1.
5. Memahami
hubungan antara gaya, gerak, dan
energi, serta
fungsinya 5.1
Mendeskripsikan hubungan  antara
gaya,  gerak  dan energi
melalui percobaan  gaya
gravitasi, gaya
gesek, gaya
magnet 5.1.1  Menyebutkan  macam-
macam gaya
melalui percobaan
1, 2, 3 2
5.1.2  Mengidentifikasi  faktor- faktor  yang  mempengaruhi
gaya 4, 5, 6
5.2  Menjelaskan pesawat
sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah  dan  lebih cepat
5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana
7,  8,  9, 10,11, 12
1 5.2.2  Menyebutkan  contoh
jenis  tuas  atau  pengungkit jenis pertama
13, 14, 15 4
5.2.3 Menyebutkan
penerapan pesawat
sederhana dalam
kehidupan sehari-hari 16, 17, 18
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
No soal PG
No soal
esai 2.
6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui  kegiatan
membuat  suatu karya
atau model
6.1 Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya 6.1.1
Menyebutkan sifat-sifat
cahaya 19, 20, 21,
22, 23 6.1.2
Menjelaskan  sifat  bayangan pada cermin
24, 25, 26, 27, 28
6.2 Membuat
suatu karyamodel,
misalnya periskop
atau lensa  dari  bahan
sederhana  dengan menerapkan sifat-
sifat cahaya 6.2.1
Mengetahui  alat  dan  bahan yang
digunakan untuk
membuat  karyamodel  yang menerapkan sifat-sifat cahaya
29, 30, 31
3. 7.
Memahami perubahan  yang
terjadi  di  alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber
7.1 Mendeskripsikan
proses pembentukan
tanah
karena pelapukan
7.1.1  Menggolongkan  jenis- jenis batuan
32, 33, 34, 35
6 7.1.2
Menjelaskan proses
pembentukan  tanah  karena pelapukan
36, 37, 38 5
7.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah 7.2.1
Mengetahui  jenis-jenis tanah 39, 40, 41,
42, 43, 44, 45, 46, 47,
48 8-9
7.3 Mendeskripsikan
struktur bumi 7.3.1
Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
49,50 3, 7
Berdasarkan  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  soal  yang  mewakili KD 5.1 adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan nomor 2 untuk esai; KD 5.2
soal nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan untuk esai nomor 1 dan 4. Sementara itu, KD 6.1 diwakili soal nomor 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25,  26,  27,  28,  KD  6.2  soal  yang  mewakili  adalah  nomor  29,  30,  31. Sedangkan  soal  yang  mewakili  KD  7.1  adalah  nomor  32,  33,  34,  35,  36,
37, 38, dan 5, 6 esai, KD 7.2 soal nomor 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47, 48, dan 8, 9 esai, dan untuk KD 7.3 diwakili soal nomor 49, 50 dan 3, 7 esai.
2. Non tes
Instrumen non tes terdiri dari daftar cek  yang merupakan instrumen untuk  teknik  studi  dokumen  dan  pedoman  wawancara  untuk  teknik
wawancara.  Daftar  cek  check  list  adalah  daftar  variabel  yang  akan dikumpulkan  datanya  Sangadji,  2010:  154.  Daftar  cek  ini  digunakan
untuk mengetahui data mengenai tingkat pendidikan orang tua. Daftar cek dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 Data tingkat pendidikan orang tua
No. Nama SD
Sampel Penelitian
Tingkat Pendidikan Orang Tua SD
SMP  SMA D3
S1 S2
S3
1 SD N Timbulharjo
8 2
SD N Ambarukmo 5
3 SD N Depok 1
14 4
SD N Karangwuni 2
5 SD N Puren
8 6
SD N Catur Tunggal 3 8
7 SD N Gejayan
4 8
SD N Catur Tunggal 6 6
9 SD N Kledokan
8 10
SD N Maguwoharjo 16
11 SD N Nanggulan
12 12
SD N Deresan 14
13 SD N Perumnas CC
15 14
SD N Perumnas 3 6
15 SD N Nolobangsan
4 16
SD N Catur Tunggal 4 14
17 SD N Ringinsari
6 18
SD N Ngringin 7
19 SD N Sarikarya
8
No. Nama SD
Sampel Penelitian
Tingkat Pendidikan Orang Tua SD
SMP  SMA D3
S1 S2
S3
20 SD N Depok 2
6 21
SD N Percobaan 2 16
22 SD N Kentungan
12 23
SD N Karang Asem 8
24 SD N Gambiranom
14 25
SD N Tajem 7
26 SD N Samirono
9 27
SD N Adisucipto 2 5
28 SD N Bhaktikarya
7 29
SD N Kalongan 3
30 SD N Catur Tunggal I
5 31
SD N Mustokorejo 8
32 SD N Corongan
5 33
SD N Adisucipto 1 12
34 SD N Condongcatur
15
Jumlah
297
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang digunakan  dalam  penelitian  ini  ada  297  siswa  dari  34  SD  Negeri  se-
kecamatan Depok yang menggunakan KTSP. Instrumen  non  tes  berikutnya  adalah  pedoman  wawancara  yang
merupakan  instrumen  dari  teknik  wawancara.  Pedoman  wawancara disusun oleh peneliti supaya pertanyaan  yang akan dibuat peneliti dapat
lebih operasional atau spesifik agar dapat mencapat tujuan dari penelitian tersebut  Herdiansyah,  2013:  80.  Pedoman  wawancara  ini  dibuat  untuk
lebih  memudahkan  peneliti  dalam  mengetahui  miskonsepsi  pada pelajaran IPA Fisika yang terjadi pada siswa.
Peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur dengan tujuan untuk  memperoleh  jawaban  atas  dugaan-dugaan  sementara  yang  dibuat
oleh peneliti. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai siswa dan guru terdapat pada tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3.6 Pedoman wawancara siswa dan guru
Responden Pertanyaan
Siswa 1.
Apakah kamu paham tentang semua materi yang diajarkan di kelas V semester 2 ini?
2. Materi-materi apa saja yang kurang kamu pahami?
3. Apa yang menyebabkan kamu kurang paham pada materi tersebut?
Guru 1.
Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa kelas V  pada materi IPA fisika di semester II ?
2. Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V  pada materi IPA fisika di
semester II? 3.
Bagaimana guru menyikapi hasil pekerjaan siswa kelas V yang belum menguasi atau belum mencapai nilai sesuai KKM yang
sudah ditentukan untuk mata pelajaran IPA fisika? 4.
Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar siswa kelas V mudah dalam memahami konsep materi IPA fisika di semester II?
5. Bagaimana guru menyusun soal-soal IPA fisika untuk kelas V
semester II?
Tabel 3.6 menunjukkan pedoman wawancara yang terdiri dari 3 pertanyaan yang digunakan untuk mewawancarai siswa dan 5 pertanyaan
yang digunakan untuk mewawancarai guru. Pertanyaan-pertanyaan  yang  ada  di  pedoman  wawancara,
kemudian  digunakan  dalam  wawancara  dengan  siswa  dan  guru.  Hasil wawancara menunjukkan bahwa tidak semua materi yang diajarkan oleh
guru  dapat  dipahami  oleh  siswa.  Hal  itu  terjadi  karena  cara  mengajar guru  yang  kurang  tepat,  yang  hanya  menggunakan  metode  ceramah
sehingga siswa merasa bosan, kurang tertarik, dan enggan untuk belajar. Ada  beberapa  materi  yang  kurang  dipahami  oleh  siswa  misalnya  materi
tentang  cahaya,  cermin,  dan  bumi.  Sementara  itu,  dari  hasil  wawancara dengan guru terlihat bahwa dalam mengajar, guru sudah mempersiapkan
metode  yang  kira-kira  cocok  untuk  mengajarkan  suatu  materi.  Guru dalam  membuat  soal  pun  sudah  sesuai  dengan  kriteria  pembuatan  soal,
dimana  ada  soal  yang  mudah,  sedang,  dan  sulit.  Setiap  melakukan ulangan, hasil pekerjaan  siswa dikoreksi  untuk  mengetahui sejauh mana
pemahaman  siswa,  dan  jika  ada  siswa  yang  nilainya  tidak  mencapai KKM  akan  dilakukan  remedial  supaya  dapat  memperbaiki  nilai  yang
didapat. Hasil wawancara dapat dilihat lebih jelas pada lampiran.
G.  Teknik Pengujian Instrumen