No. Nama SD
Kelas Paralel
Populasi Perhitungan
Sampel Pembulatan
Sampel
32 SD N Corongan
A 24
5 33
SD Adisucipto 1 A
28 6
B 27
6 34
SD Condongcatur A
33 8
B 32
7
JUMLAH 51
1301 297
297
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa populasi terdiri dari 34 SD Negeri se-Kecamatan Depok, dengan 51 kelas karena beberapa
sekolah terdiri dari kelas paralel. Jumlah populasi seluruhnya ada 1301 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 297 siswa. Adapun
jumlah yang tertera adalah jumlah siswa kelas V untuk masing-masing SD .
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 60. Sementara itu, Creswell 2009: 76 mengatakan bahwa variabel
merujuk pada karakteristik atau atribut seorang individu atau organisasi yang dapat diukur atau diobservasi. Variabel penelitian adalah hal yang diukur,
diobservasi, dan diteliti. Variabel dalam penelitan ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dependent variable adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 61. Variabel terikat merupakan outcome atau hasil
dari pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah miskonsepsi. Sementara itu, variabel bebas independent variable adalah
variabel yang mungkin menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada outcome. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang
tua siswa. Jadi penelitian ini ingin melihat apakah tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi terjadinya miskonsepsi pada siswa kelas V semester 2.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Ghani 2014: 176 dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni wawancara, kuesioner, dan observasi. Teknik
pengumpulan data yang pertama adalah wawancara. Wawancara adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara menanyakan kepada
responden secara langsung dan bertatap muka tentang beberapa hal yang diperlukan dari suatu fokus penelitian. Wawancara dalam penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh data awal. Dalam proses wawancara dapat digunakan pedoman umum wawancara yang didalamnya terdapat isu-isu
yang harus diliput, tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara juga bisa digunakan untuk mengingatkan pewawancara mengenai
aspek-aspek apa yang harus dibahas, serta menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang selanjutnya. Berbeda dengan wawancara, kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada responden untuk dijawab secara tertulis Ghani, 2014: 180. Karakteristik pertanyaan kuesioner tidak
boleh menimbulkan multitafsir, bahasa-bahasa yang digunakan juga perlu disusun secara lugas, tegas, dan terukur.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal penting yang terjadi
Ghani, 2014: 167. Jenis observasi pun bermacam-macam, ada observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur dan lain-lain. Masing-
masing teknik pengumpulan data mempunyai kelemahan tersendiri. Sementara itu, menurut Soehartono 1995: 70 mengatakan bahwa
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumen. Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subyek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berbagai macam, antara lain dokumen resmi yang dimiliki pihak yang terkait,
buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat dan lain-lain. Keuntungan metode studi dokumen Soehartono 1995: 70 antara lain:
1. Merupakan cara tepat untuk subjek penelitian yang sukar atau sulit
dijangkau. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tak reaktif. Data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran
peneliti atau pengumpul data. 3.
Cara yang terbaik untuk kasus yang bersifat longitudinal, khususnya yang menjangkau ke masa lalu.
4. Teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar
karena biaya yang diperlukan relatif kecil. Sementara itu, kelemahan dari metode studi dokumen menurut Soehartono
1995: 70 adalah: 1.
Karena dokumen yang dibuat bukan untuk keperluan penelitian, data yang tersedia mungkin bias.
2. Catatan tentang orang ternama mungkin disimpan dengan baik, tetapi
catatan tentang orang biasa tidak selalu, bahkan tidak ada tersedia secara selektif.
3. Karena dokumen ditulis bukan untuk penelitian, mungkin data yang
tersedia tidak lengkaptidak tercatat pada dokumen. 4.
Format dokumen dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data dan sukar memberikan kode pada data.
F. Instrumen Penelitian