Fungsi-fungsi Self awareness Upaya meningkatkan self awarenes

3 Selektivitas selectivity dan Subjektivitas subjectivity Kesadaran individu secara konstan akan memilih sangat sedikit pikiran pada setiap waktu, namun pikiran-pikiran itu akan berubah secara cepat akibat Aspek merupakan hal yang paling utama dalam self awareness, dari aspek- aspek ini individu dapat mengetahui sejauh mana individu itu sudah mengembangkan self awareness dalam kehidupannya agar dalam hidup bersosialisasi bisa aware terhadap diri sendiri maupun orang sekitar.

4. Fungsi-fungsi Self awareness

Baars dan McGovern dalam Solso, 2008 mengungkapkan sejumlah fungsi kesadaran diri, berikut ini adalah penjabaran fungsi-fungsi tersebut: a. Konteks-setting context-setting, yakni fungsi dimana sistem-sistem bekerja mengidentifikasi korteks dan pengetahuan mengenai sebuat stimuli yang datang dalam memori. Fungsi ini berperan untuk menjernikan pemahaman mengenai stimulus yang bersangkutan. b. Adaptasi dan pembelajaran adaptation and learning, yakni fungsi yang mengendalikan bahwa keterlibatan sadar di perlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses. c. Prioritisasi prioritizing, yakni fungsi akses dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat ketidaksadaran. d. Rekrutmen dan kontrol recruitment and control, yakni fungsi dimana kesadaran memasuki sistem-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. e. Pengambilan keputusan decision-making, yakni fungsi eksekutif yang berperan membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali. f. Deteksi dan penyuntingan kekeliruan error detection and editing, yakni fungsi yang berfokus pada kesadaran yang memasuki sisten norma kita. Sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan. g. Pengorganisasian dan fleksibilitas organization and flexibility, yakni fungsi yang memungkinkan kita mengendalikan fungsi-fungsi otomatis dalam situasi-situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligus memungkinkan kita memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalam situasi-situasi tidak terduga. Fungsi-fungsi di atas dapat membantu individu untuk menyadari apa yang ia miliki dan dapat menjadi tumpuan untuk mengembangkan dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Upaya meningkatkan self awarenes

Joseph Luft dan Johari Window dan Harry Ingham 1998 mengungkapkan bahwa self awareness berhubungan dengan komunikasi interpersonal. Makin tinggi kesadaran diri semakin mengetahui bagaimana orang berkomunikasi dengan orang lain. Sebaliknya, komunikasi dengan orang lain akan membantu meningkatkan pengetahuan tentang diri seseorang. Karenanya, kesadaran diri adalah suatu hal yang harus ditingkatkan. De Vito 1980 menyebutkan empat hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self awareness: 1. Bertanya tentang diri kepada diri sendiri. Self talk berbicara dengan diri sendiri, melakukan monolong dengan diri sendiri adalah salah satu cara mengetahui tentang diri dan pada gilirannya meningkatkan kesadaran- diri. Mendengarkan orang lain. Mendapatkan feedback dari orang lain dalam komunikasi interpersonal adalah hal yang membuat seseorang mendapatkan self knowledge pengetahuan tentang diri. Sehingga akan meningkatkan self awareness pada diri seseorang. 2. Secara aktif mencari informasi tentang diri sendiri. Tindakan ini akan memperkecil wilayah blind self sekaligus meningkatkan self awareness. 3. Melihat dari sisi yang lain. Setiap orang memiliki pandangan sendiri tentang orang lain. Mencoba melihat dari sudut pandangan orang lain mengenai seseorang akan membantu seseorang tersebut untuk menambah kesadaran tentang diri seseorang itu sendiri. 4. Meningkatkan open self. Dengan meluaskan wilayah terbuka pada diri sendiri berarti mengurangi wilayah hidden self. Ini berarti juga membuka diri melakukan self disclosure kepada orang lain. Membuka diri akan memberikan pengetahuan tentang diri dan meningkatkan kesadaran diri. Self-awareness biasanya berkurang atau menurun, sehingga menyebabkan kita akan bertindak tanpa mengindahkan standar atau tidak sesuai dengan nilai- nilai diri sendiri. Orang akan merasa bebas, tanpa ada halangan apapun dan bisa melakukan hal-hal yang oleh orang deindivid uation berkurangnya “nilai” lain biasanya tidak disetujui bisa terjadi akibat stimuli kondisi tertentu, keindividuan seseorang

B. Karakteristik Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2014

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Self awareness dan implikasinya pada usulan topik program pengembangan diri (Studi Deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakart

1 1 85

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90