SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

(1)

ABSTRAK

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)

Juniarti Sonda Sambara Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran mengenai seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme, 2) melihat apakah ada perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi, dan 3) mengidentifikasi instrumen penelitian yang masuk kategori rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan dan pencegahan plagiarisme.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79 mahasiswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner Sikap Mahasiswa Terhadap Tindakan Plagiarisme yang terdiri dari 36 item yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan koefisien reliabilitas .918. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi yang terdiri dari lima kategori yaitu distribusi normal. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat kurang negatif.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki sikap menolak atau tidak mendukung tindakan plagiarisme. 15 mahasiswa (23%) yang memiliki sikap sangat negatif, 35 mahasiswa (55%) yang memiliki sikap negatif, 12 mahasiswa (19%) yang memiliki sikap cukup negatif, 2 mahasiswa (3 %) yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat mahasiswa (0%), yang memiliki sikap sangat kurang negatif. (2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi. Mahasiswi memiliki sikap yang lebih negatif dibandingkan dengan mahasiswa. (3) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir sikap, diperoleh 6 butir-butir item yang masuk dalam kategori cukup negatif yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar yang implikatif untuk sikap negatif mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.


(2)

ABSTRACT

STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PLAGIARISM

(A Descriptive Study on the Second Semester of 2014 Batch Students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University and

Its Implication of Personal and Learning Guidance Topics Consideration) Juniarti Sonda Sambara

Universitas Sanata Dharma 2015

The research is a descriptive research which aims to 1) find out the

description of the students’ attitude towards plagiarism of the second semester of

2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University, 2) to observe whether there is a attitude difference between male and female students., and 3) to identify the low category instrument to be considered as the basis of guidance topics arrangement and also the prevention of plagiarism.

The type of this research is a qualitative research. The research subject is 79 second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University. The research uses questionnaire as the research instrument. There are 36 items developed based on the Likert scale model with reliability coefisien .918. The data analysis technique used is categorisation which consists of 5 categories (normal distribution). This category consists of five grade; very negative, negative, averagely negative, less negative, and very less negative.

The result of the research shows that most students do not accept or disagree with plagiarism. There are 15 students (23%) show very negative attitude towards plagiarism, 35 students (55%) show negative attitude, 12 students (19%) show averagely negative attitude, and 2 students (3%) show less negative attitude, and none of them (0%) shows very less negative attitude. (2) The results show that there is a difference between male and female students attitude. Female students show more negative attitude towards plagiarism. (3) Based on the analysis of attitude items, there are 6 items included in averagely negative category which are used as the basis for the consideration of personal and learning guidance topics which can be implicated in the negative attitude of the second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University.


(3)

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Juniarti Sonda Sambara

NIM: 111114061

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

i

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh

Juniarti Sonda Sambara NIM: 111114061

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(5)

(6)

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan

dibukakan bagimu.

Lukas 11:9

Saya akan mengatakan ini mengenai bagaimana menjadi seorang optimis: meskipun segala sesuatu tak berjalan dengan baik, Anda yakin mereka akan menjadi lebih baik.

-Frank Huges-

Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus

2. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 3. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 4. Papa dan Mama tercinta yang senantiasa mendoakan serta

mendukungku

5. Kakak-kakak, adek serta keponakanku yang juga selalu membantuku dan menyemangatiku

6. Daniel Indra Utama Marpaung yang selalu memberikan semangat dan doa untukku


(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2015


(9)

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Juniarti Sonda Sambara NIM : 111114061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Yang menyatakan


(10)

vii

ABSTRAK

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)

Juniarti Sonda Sambara Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran mengenai seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme, 2) melihat apakah ada perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi, dan 3) mengidentifikasi instrumen penelitian yang masuk kategori rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan dan pencegahan plagiarisme.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79 mahasiswa. Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner Sikap Mahasiswa Terhadap Tindakan Plagiarisme yang terdiri dari 36 item yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert dengan koefisien reliabilitas .918. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi yang terdiri dari lima kategori yaitu distribusi normal. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat kurang negatif.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki sikap menolak atau tidak mendukung tindakan plagiarisme. 15 mahasiswa (23%) yang memiliki sikap sangat negatif, 35 mahasiswa (55%) yang memiliki sikap negatif, 12 mahasiswa (19%) yang memiliki sikap cukup negatif, 2 mahasiswa (3 %) yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat mahasiswa (0%), yang memiliki sikap sangat kurang negatif. (2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sikap antara mahasiswa dan mahasiswi. Mahasiswi memiliki sikap yang lebih negatif dibandingkan dengan mahasiswa. (3) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir sikap, diperoleh 6 butir-butir item yang masuk dalam kategori cukup negatif yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar yang implikatif untuk sikap negatif mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.


(11)

ABSTRACT

STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PLAGIARISM

(A Descriptive Study on the Second Semester of 2014 Batch Students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University and

Its Implication of Personal and Learning Guidance Topics Consideration) Juniarti Sonda Sambara

Universitas Sanata Dharma 2015

The research is a descriptive research which aims to 1) find out the

description of the students‟ attitude towards plagiarism of the second semester of

2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University, 2) to observe whether there is a attitude difference between male and female students., and 3) to identify the low category instrument to be considered as the basis of guidance topics arrangement and also the prevention of plagiarism.

The type of this research is a qualitative research. The research subject is 79 second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University. The research uses questionnaire as the research instrument. There are 36 items developed based on the Likert scale model with reliability coefisien .918. The data analysis technique used is categorisation which consists of 5 categories (normal distribution). This category consists of five grade; very negative, negative, averagely negative, less negative, and very less negative.

The result of the research shows that most students do not accept or disagree with plagiarism. There are 15 students (23%) show very negative attitude towards plagiarism, 35 students (55%) show negative attitude, 12 students (19%) show averagely negative attitude, and 2 students (3%) show less negative attitude, and none of them (0%) shows very less negative attitude. (2) The results show that there is a difference between male and female students attitude. Female students show more negative attitude towards plagiarism. (3) Based on the analysis of attitude items, there are 6 items included in averagely negative category which are used as the basis for the consideration of personal and learning guidance topics which can be implicated in the negative attitude of the second semester of 2014 batch students in Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University.


(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas bimbingan, pertolongan, dan AnugerahNya dalam persiapan pelaksanaan serta penyelesaian dalam bentuk skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangat tulus dari lubuk hati yang paling dalam kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Juster Donal Sinaga, M. Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah begitu sabar dan tulus dalam memberikan waktu, motivasi, masukan, arahan serta ide-ide maupun gagasan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling, yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.

4. Kedua orang tua (Bapak Sonda Sambara dan Ibu Marlina) yang selalu mendoakan dan mendukung penulis

5. Saudara-saudaraku (Linda, Prilda, Marson, Gerson, Agus, dan Nando) yang juga banyak mendukung baik dari segi materi, doa, semangat serta hiburan kepada penulis.

6. Keponakanku (Javier Ernest Petra, Gareth Naelo Agimo, dan Ni Putu Kyana Indhira) yang selalu membuat penulis semangat.

7. Daniel Indra Utama Marpaung yang dengan tulus memberikan semangat serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat dan teman-teman BK 2011 (Nurul, Riska, Reta, Linggar, Resa, Nita, Tari, Fika, Metta, Cicil, mba‟ Sulis, Frida, Sr. Laura, Sr. Kiki, Sr. Vero, Lilis, Adven, Aji, Andri, Ridam, Bayu, Rino, Yosua, Piter, Desta , Ocha, Graces, Irma, Noel) atas motivasi yang diberikan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

9. My Unbiological sisters ( Yovi, Agi, Yolan, dan Sibra) atas segala motivasi dan semangat kepada penulis.


(13)

10.Seluruh Mahasiswa Prodi BK yang juga membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.

11.Mas Moko sebagai karyawan TU di prodi BK yang membantu penulis untuk mengurus segala keperluan surat-surat selama proses pembuatan skripsi.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 25 Agustus 2015


(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Definisi Oprasional Variabel ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Hakikat Sikap ... 10

1. Definisi Sikap ... 10

2. Ciri-ciri Sikap ... 12

3. Komponen Sikap ... 15

4. Fungsi Sikap ... 16


(15)

B. Hakikat Plagiarisme... 18

1. Definisi Plagiarisme ... 18

2. Tipe-tipe Plagiarisme ... 20

3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme ... 21

4. Faktor-faktor Penyebab Tindakan Plagiarisme ... 22

C. Plagiarisme yang dilakukan Mahasiswa ... 23

D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling ... 24

E. Kerangka Pikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Variabel Penelitian ... 28

E. Metode Pengumpulan Data... 28

F. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29

G. Validitas dan Reliabilitas ... 30

1. Validitas ... 30

2. Reliabilitas ... 31

H. Teknik dan Prosedur Ananilis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan ... 44

C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar ... 48

BAB V PENUTUP ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian ... 26

Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ... 27

Tabel 3. Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang Mengisi Kuesioner .... 28

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme ... 29

Tabel 5. Kriteria Guilford ... 32

Tabel 6. Norma Kategorisasi... 34

Tabel 7. Norma Kategorisasi Sikap ... 35

Tabel 8. Norma Kategorisasi Item ... 36

Tabel 9. Norma Kategorisasi Skor Item ... 37

Tabel 10. Kategorisasi Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme ... 39

Tabel 11. Kategorisasi Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme Berdasarka Jenis Kelamin... 41

Tabel 12. Kategorisasi Skor Item Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Plagiarisme... 43

Tabel 13. Item-item Pernyataan yang Tegolong dalam Kategori Rendah ... 43

Tabel 14. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar yang Relevan untuk Meningkatkan Sikap Negatif Mahasiswa terhadap Tindakan Plagiarisme ... 48


(17)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Grafik Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap

Tindakan Plagiarisme ... 40

Grafik 2. Grafik Perbedaan Sikap Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap Tindakan Plagiarisme Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42


(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Sikap ... 53

Lampiran 2 Kuisioner Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme ...58

Lampiran 3. Hasil Penelitian ...64

Lampiran 4.Uji Validitas ...87

Lampiran 5. Rincian Item Valid dan Gugur...95

Lampiran 6. Uji Reliabilitas ...97


(19)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian. Ketujuh sub-judul tersebut

merupakan bagian-bagian dari pendahuluan yang harus ada dalam sebuah

penelitian. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis,

ilmiah, dan dapat dipertaggungjawabkan. Masing-masing sub bagian dijabarkan

secara singkat, padat, dan jelas. Berikut ini merupakan penjabaran dari

masing-masing sub bagian.

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa adalah mereka yang berada pada jenjang yang lebih

tinggi yaitu Strata-1 (S1). Mahasiswa berada pada tahap yang lebih tinggi

lagi dari siswa oleh karena itu disebut mahasiswa. Mahasiswa Bimbingan

dan Konseling juga berada pada jenjang Strata 1 yang tergabung dalam

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Mahasiswa Bimbingan dan

Konseling angkatan 2014 saat ini berada pada semester 2. Mahasiswa

Bimbingan dan Konseling kebanyakan berada pada usia remaja akhir yaitu

sekitar 18-21 tahun. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah mereka

yang nantinya akan menjadi seorang guru BK dan menjadi seorang

konselor apabila mengambil kuliah profesi. Menjadi seorang mahasiswa

BK artinya mereka akan menjadi tenaga pendidik dan akan mendidik


(20)

sejak sekarang, haruslah memiliki sikap yang sekiranya bisa

mencerminkan dirinya sebagai calon guru yang akan mendidik banyak

orang.

Sebagai calon guru yang akan mendidik penerus atau generasi

bangsa maka sangat penting untuk mengetahui sikap mahasiswa mengenai

tindakan yang kurang berkenan seperti halnya plagiat. Sebelum menjadi

seorang pendidik maka penting untuk mengukur sejauh mana mahasiwa

yang adalah calon guru menyikapi kejahatan seperti plagiat ini.

Plagiat adalah tindakan mengambil karangan (pendapat, dan

sebagainya) orang lain lalu menyiarkannya sebagai karangan (pendapat,

dan sebagainya) sendiri (KBBI, 2015). Melihat definisi plagiat maka

tindakan tersebut akan sangat memalukan bila dilakukan oleh mahasiswa.

Mengambil karya orang lain dengan sengaja tanpa menyertakan

sumbernya sangat tidak bisa ditolelir karena merugikan banyak pihak.

Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat sejauh manakah sikap

mahasiswa Bimbingan dan Konseling terkait tindakan seperti ini.

Di era modern dan terus berkembang sekarang ini membuat

manusia secara khusus mahasiswa menjadi lebih mudah untuk bisa

mendapatkan sesuatu. Kemajuan tehnologi yang semakin tahun semakin

canggih mampu membuat mahasiswa lebih di mudahkan dalam melakukan

aktivitasnya. Perkembangan ini membuat hampir semua orang terpengaruh

baik dari segi moral, kepribadian, gaya hidup dan sebagainya. Perubahan


(21)

oleh perkembangan yang semakin maju ini. Perubahan sikap yang

diharapkan terjadi pada diri manusia diharapkan kearah yang baik akan

tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak yang mengalami perubahan

kearah yang negatif. Adanya kemajuan tehnologi membuat segalanya bisa

didapatkan secara mudah (instant). Sifat manusia yang ingin serba instan

bisa menimbulkan perubahan sikap dalam diri manusia seperti

menghalakan segala cara untuk bisa dengan mudahnya mendapatkan

sesuatu yaitu dengan melakukan tindakan plagiarisme. Sikap yang tidak

pantas ini tak menutup kemungkinan dilakukan juga oleh mahasiswa,

khususnya mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif

maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis

(Thurstone, dalam Walgito 1990). Sikap manusia sangat dipengaruhi oleh

lingkungan dimana seseorang tumbuh dan berkembang. Pembentukan

sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk seiring denga

berjalannya waktu dan dalam perkembangan zaman. Sikap manusia bisa

diukur dengan beberapa baik secara langsung maupun tak langsung.

Secara langsung, sikap manusia dapat diukur melalui skala likert, skala

thurstone, skala bogardus, dan skala perbedaan sistematik. Sedangkan

secara tak langsung dapat diukur dengan komunikasi secara lisan (verbal).

Peneliti yang juga adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling


(22)

menjalankan kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Peneliti banyak

melihat kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa

khususnya mahasiswa tingkat atas, ketika mendapatkan tugas dari dosen.

Ada indikasi bahwa tidak menutup kemungkinan mahasiswa semester

bawah khususnya semester II juga melakukan hal yang sama. Kebanyakan

mahasiswa ingin menyelesaikan tugas-tugas secara cepat sehingga

mengambil jalan pintas yaitu melakukakn penjiplakan atau plagiat. Hal ini

juga dirasakan oleh beberapa dosen ketika melihat tugas yang

dikumpulkan mahasiswa. Mahasiswa hanya mengopi tulisan dari internet

dan mengumpulkannya tanpa menuliskan sumbernya.

Setelah melihat semua hal di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat judul “SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar)” dalam pemenuhan tugas akhir. Melalui skripsi ini peneliti berharap akan ada manfaat yang dapat diambil oleh

program studi bimbingan dan konseling dalam peningkatan kesadaran dan

prestasi bagi mahasiswa. Pemilihan subyek yaitu mahasiswa semester II

memiliki alasan dimana peneliti ingin melihat bagaimana sikap mahasiswa

khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling terhadap tindakan

plagiarisme. Pemilihan tingkat studi yaitu tingkat awal atau semester II agar


(23)

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tindakan

plagiarisme, dapat diidentifikasikan berbagai masalah yaitu:

1. Ada mahasiswa mengopi karya orang lain dari internet dan mengakui

itu sebagai miliknya karena tidak menyertakan sumbernya.

2. Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa mereka melakukan plagiat

untuk memenuhi tugas kuliah adalah hal yang sudah biasa dan sudah

membudaya.

3. Mahasiswa memilih untuk melakukan plagiarisme agar bisa

mendapatkan nilai tanpa harus bersusah-susah mengerjakan tugas yang

diberikan oleh bapak-ibu dosen.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab

masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan

Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan

Belajar).

D. Rumusan Masalah


(24)

1. Seberapa negatif sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap

tindakan plagiarisme?

2. Apakah ada perbedaan sikap terhadap plagiarisme antara mahasiswa

dan mahasiswi?

3. Item-item instrumen penelitian mana yang teridentifikasi rendah

sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pencegahan

plagiarisme?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Mendeskripsikan sikap negatif mahasiswa mengenai tindakan

plagiarisme.

2. Mendeskripsikan perbedaan sikap terhadap plagiarisme antara

Mahasiswa dan Mahasiswi.

3. Mengidentifikasi item instrumen penelitian yang teridentifikasi rendah

sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pencegahan

bimbingan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap


(25)

mengenai tindakan plagiarisme sehingga Program Studi Bimbingan

dan Konseling bisa menjadikan sebagai wacana untuk menyusun

program dalam memperbaiki sikap mahasiswa yang masih kurang

negatif mengenai tindakan plagiarisme.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat digunakan

oleh Program studi Bimbingan dan Konseling untuk melihat sikap

mahasiswa mengenai tindakan plagiarisme yang sering terjadi.

Selain itu, prodi juga dapat menentukan langkah-langkah yang

dapat diberikan kepada mahasiswa semester II untuk dapat

memperbaiki sikap yang masih rendah terkait dengan plagiarisme.

b. Bagi mahasiswa semester II Angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Para mahasiswa semester II ini dapat menggunakan hasil penelitian

ini untuk melihat bagaimana sikap mereka terhadap tindakan

plagiarisme, apakah sudah baik atau belum sehingga bisa


(26)

G. Definisi Operasional Variabel

Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Mahasiswa adalah pelajar yang berada pada strata tertinggi dalam

jenjang pendidikan.

2. Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif

maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis.

3. Plagiarisme adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif

maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis

yang berkaitan dengan pengambilan karangan (pendapat) orang lain

dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri.

4. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah

mahasiswa yang sedang menempuh Strata-1 yang tergolong dalam

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan nantinya akan menjadi

seorang pendidik/konselor sekolah.

5. Topik-topik Bimbingan adalah Usulan materi yang sesuai dan akan

diberikan kepada subyek yang membutuhkan topik bimbingan

untuk memenuhi kebutuhnnya.

6. Bimbingan Pribadi adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan

batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam

batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian,

perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu


(27)

7. Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara

belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan

dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan


(28)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab Landasan Teori ini dipaparkan mengenai Hakikat Sikap dan Hakikat

Plagiarisme.

A. Sikap

1. Definisi Sikap

Mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan,

mewarnai perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan perilaku

individu terhadap manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh

individu, bahkan terhadap diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap.

Fenomena sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang

sedang dihadapi tetapi juga dengan kaitannya dengan

pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di saat sekarang, dan oleh

harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap manusia, atau untuk singkatnya

disebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli (Azwar,

2007).

Thurstone mendefinisikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek

negatif terhadap suatu objek psikologis (Azwar, 2007). Sikap atau Attitude

senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek. LaPierre (Azwar, 2007)

mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi, atau kesiapan

antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau

secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah

terkondisikan. Definisi Petty & Cacioppo secara lengkap mengatakan sikap


(29)

lain, objek atau isu-isu (Azwar, 2007). Kimball Young menyatakan bahwa

sikap merupakan suatu prediposisi mental untuk melakukan suatu tindakan.

Ahli lain yaitu Fishbein dan Ajzen menyebutkan bahwa sikap sebagai

prediposisi yang dipelajari untk merespon secara konsisten dalam cara

tertentu berkenaan dengan obyek tertentu. Sherif dan Sherif mengatakan

bahwa sikap menentukan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungannya

dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan

suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perubahan atau tingkah

laku (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012).

Aswar (2007) menggolongkan definisi sikap dalam tiga kerangka

pemikiran. Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli

psikologi seperti Louis Thurstone (salah-seorang tokoh terkenal di bidang

pengukuran sikap), Rensis Likert (juga seorang pionir di bidang pengukuran

sikap), Charles Osgood. Menurut mereka, sikap adalah suatu bentuk evaluasi

atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan

mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung

atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Berkowitz, dalam

Azwar 2007).

Pemikiran kedua diwakili oleh para ahli seperti Chave, Bogardus,

LaPierre, Mead, dan Gordon Allport (tokoh terkenal di bidang psikologi

sosial dan psikologi kepribadian) yang konsepsi mereka mengenai sikap lebih

kompleks. Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam


(30)

Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang di maksudkan merupakan

kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu

dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki respons. LaPierre (dalam

Azwar, 2007) mendefinisikan sikap sebagai „suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi

sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial

yang telah terkondisikan‟.

Kelompok pemikiran ketiga adalah kelompok yang berorientasi

kepada skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini

suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif,

dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan

berperilaku terhadap suatu objek.

Jadi berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap

adalah kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan

berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi

komponen kognitif, afektif dan konatif.

2. Ciri-ciri sikap

Walgito (1990: 113-115) mengemukakan pendapat bahwa sikap

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Sikap tidak dibawa sejak lahir

Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa

sikap-sikap tertentu terhadap sesuatu objek. Karena sikap-sikap tidak


(31)

terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan.

Oleh karena sikap itu terbentuk atau dibentuk, maka sikap itu

dapat dipelajari, dan karenanya sikap itu dapat berubah.

b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap.

Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya

dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi

terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif dan negatif

antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap

tertentu pula dari individu terhadap objek tersebut.

c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek.

Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang,

orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk

menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana

seseorang tersebut tergabung didalamnya. Di sini terlihat adanya

kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap.

d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar.

Kalau sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai

dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama

bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap akan sulit

berubah, dan kalaupun dapat berubh akan memakan waktu yang


(32)

mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut secara

relatif tidak bertahan lama, sikap tersebut akan mudah berubah.

e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi.

Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh

perasaan tertenyu yang dapat bersifat positif (yang

menyenangkan) tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak

menyenangkan) terhadap objek tersebut. Sikap juga

mengandung motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai

daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu

terhadap objek yang dihadapinya.

Sedangkan menurut Brigham (dalam Dayakisni dan

Hudaniah, 2012) ada empat ciri-ciri sifat (karakteristik) dasar

dari sikap yaitu:

1) Sikap disimpulkan dari cara-cara individu

bertingkah laku;

2) Sikap ditujukan mengarah kepada obyek psikologis

atau kategori, dalam hal ini skema yang dimiliki

orang menentukan bagaimana mereka

mengkategorisasikan target object dimana sikap

diarahkan;

3) Sikap dipelajari;

4) Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu


(33)

satu alasan untuk berperilaku mengarah pada obyek

itu dengan suatu cara tertentu.

3. Komponen Sikap

Menurut Azwar (2007), ada tiga komponen sikap yaitu

sebagai berikut :

a. Komponen Kognitif

Komponen kognitif yaitu berisi kepercayaan

seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar

bagi objek sikap yang berkaitan dengan tindakan

plagiarisme.

b. Komponen Afektif

Komponen afektif yaitu menyangkut masalah

emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap

mengenai tindakan plagiarisme. Secara umum, komponen

ini disamakan dengan perasaan pribadi seringkali sangat

berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap.

c. Komponen Konatif

Komponen perilaku atau komponen konatif dalam

struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau

kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya terkait

dengan tindakan plagiarisme. Kaitan ini didasari oleh


(34)

mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara

konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini

membentuk sikap individual.

4. Fungsi Sikap

Menurut Katz ( dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) ada

empat fungsi sikap yaitu:

a. Utilitarium Function: sikap memungkinkan seseorang untuk

memperoleh atau memaksimalkan ganjaran (reward) atau

persetujuan dan meminimalkan hukuman. Dengan kata lain,

sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial.

b. Knowledge Function: sikap membantu dalam memahami

lingkungan (sebagai skema) dan melengkapi ringkasan evaluasi

tentang objek dan kelompok obyek atau segala sesuatu yang

dijumpai di dunia ini.

c. Value-expressive Function: sikap kadang-kadang

mengkominikasikan nilai dan identitas yang dimiliki seseorang

terhadap orang lain.

d. Ego Defensive Function: sikap melindungi diri, menutupi

kesalahan, agresi, dan sebagainya dalam rangka

mempertahan-kan diri. Sikap seperti ini mencerminmempertahan-kan kepribadian individu

yang bersangkutan dan masalah-masalah yang belum


(35)

berusaha mempertahankan dirinya secara tidak wajar karena ia

merasa takut kehilangan statusnya.

5. Pembentukan atau Perubahan Sikap

Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk

pola sikap tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapinya.

Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap

penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan

lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu (Azwar,

2007). Sedangkan menurut Bimo Walgito (1999) ada dua faktor

pokok yang mempengaruhi pembentukan sikap, yaitu (1) faktor

individu itu sendiri atau faktor dalam, dan (2) faktor dari luar atau

faktor ekstern. Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam, yaitu

bagaimana individu tersebut menanggapi dunia luarnya

bersifat selektif, ini berarti bahwa apa yang datang dari luar

tidak semuanya begitu saja diterima, tetapi individu

mengadakan seleksi nama yang akan diterima dan yang akan

di tolaknya. Hal ini akan menentukan apakah sesuatu dari

luar dapat diterima atau tidak, karena itu faktor individu


(36)

b. Faktor dari luar atau faktor ekstern, yaitu hal-hal atau

keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus

untuk membentuk atau mengubah sikap.

Sementara itu menurut Mednick, Higgins dan Kirschenburg (

dalam Dayakisnih dan Hudaniah, 2012) pemebntukan sikap

dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:

1) Pengaruh sosial, seperti norma dan kebudayaan

2) Karakter kepribadian individu

3) Informasi yang selama ini diterima individu.

B.Plagiarisme

1. Definisi Plagiarisme

Plagiarisme berasal dari Bahasa Latin Plagiari(us) atau Plagi(um)

yang memiliki arti penculik/menculik, pembajak atau merampok. Definisi

plagiarisme sangat banyak, salah satu contohnya menurut KBBI (Kamus

Besar Bahasa Indonesia) “Plagiat merupakan tindakan mengambil

karangan (pendapat, dan sebagainya) orang lain lalu menyiarkannya

sebagai karangan (pendapat, dan sebagainya) sendiri. Misalnya menjiplak

dan menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri.

Sementara plagiator adalah orang yang melakukan plagiat, atau disebut

juga penjiplak”.

Dalam Henry (2011), defenisi plagiarisme yang dikutip dari sebuah


(37)

“The deliberate and knowing presentation of another person’s ideas or creative expression as one’s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression’s creator gives unrestricted permission for its use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyrigth laws. If the original expression is copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism result in material gain, it may be deemed as passing-off activity that violate the Lanham Act”.

Definisi dari kamus tersebut membedakan antara tindakan immoral

dengan illegal. Namun yang pasti, apabila yang diplagiasi merupakan

original creative expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU

Hak Cipta. Sementara itu, penilaian bahwa plagiarisme merupakan

pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas dinyatakan oleh the World

Intellectual Property Organization/WIPO, dalam glossary tahun 1980,

sebagai berikut:

“Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist; he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyrigt, also infringement of copyright”.

Definisi WIPO menekankan satu syarat normatif, bahwa

pelanggaran Hak Cipa terjadi bila ciptaan yang diplagiat merupakan karya

yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara implisit mengindikasikan

norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan

public domain, maka plagiarisme yang dilakukan itu bukan mmerupakan


(38)

2. Tipe-tipe Plagiarisme

Dalam Henry (2011), ada empat tipe plagiarisme yaitu sebagai berikut:

a. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)

Tipe plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau

gagasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan

dengan ide orang lain. Atau, ada kemungkinan adanya dua ide yang

sama pada dua orang pencipta yang berbeda. Oleh sebab itu, perlu

bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiarisme.

Namun demikian, salah satu kunci untuk membuktikan adanya

plagiarisme adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan

keuntungan dari pemikiran orang lain.

b. Plagiarisme Kata Demi Kata (Word for Word Plagiarism)

Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya

orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.

Plagiarisme dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat

substansial, sehingga seluruh ide atau gagasan penulisannya

benar-benar terambil. Plagiarisme seperti ini banyak dilakukan pada karya

tulis puisi.

c. Plagiarisme Atas Sumber (Plagiarisme of Source)

Plagiarisme tipe ini memiliki banyak „dosa‟ karena tidak

menyebutkan secara lengkap selengkap-selengkapnya referensi yang


(39)

d. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarisme of Autoship)

Plagiarisme kepengarangan terjadi apabila seseorang mengaku

sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain.

Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk

„membohongi‟ publik.

3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme

Felicio (Henry 2011: 35-36) mengemukakan beberapa bentuk

tindakan plagiarisme antara lain:

a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;

b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;

c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;

d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil

sendiri;

e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda

tana menyebutkan asal-usulnya;

f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tidak langsung)

tanpa menyebutkan sumbernya; dan

g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya

tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu mirip


(40)

4. Faktor-faktor penyebab tindakan plagiarisme

Dalam Henry (2011), ada tiga fator yang menjadi penyebab

tindakan plagiarisme yaitu sebagai berikut:

a. Aspek lemahnya etika akademik

Dari segi etika, setiap komunitas memiliki norma-norma

penuntun perilaku tersendiri dalam rangka mewujudkan keutamaan

pribadi. Sebagai norma, implementasi tuntunan etika itu lebih

bersifat soft ketimbang hukum. Selain itu, norma etika juga tidak

mengedepankan sanksi sekeras aturan hukum. Sanksi terhadap

pelanggaran etika tidak lebih dari cela dan kecaman.

b. Aspek kohesi dengan penegakan hukum

Tindakan plagiarisme merupakan salah satu misteri

pelanggaran hukum yang belakangan ini semakin meluas dan

beragam. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun

hasilnya tidak memuaskan atau menggembirakan. Mungkin

pemerintah dan masyarakat sudah terlalu apatis dalam

menyikapinya. Para ahli hukum sering mendiagnosa sumbernya

pada tiga faktor kolektif, yakni perangkat hukumnya, pemahaman

aparatnya dan kesadaran hukum masyarakat.

Pertama, makin meluasnya mentalitas menerobos (jalan

pintas) dikalangan masyarakat, termasuk mereka yang berstatus


(41)

ilusif/keseolah-olahan. Ketiga, minimnya sanksi hukum terhadap

pelaku plagiarisme.

c. Aspek lemahnya mekanisme filtering orisinilitas

Di luar ketiga faktor di atas, ada fenomena lain yang turut

mendorong intesitas praktek penjiplakan. Hal ini terkait dengan

mekanisme filtering dalam proses dan penilaian karya tulis.

Betapapun, setiap orang memiliki kelemahan, kepentingan dan

kecenderungan untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu,

penelitian terhadap keaslian dan otentitas karya ilmiah tetap harus

secara sungguh-sungguh dilakukan.

C. Penelitian-penelitian Plagiarisme yang Dilakukan Mahasiswa

Skripsi Puspita Mahesti Ririh (2010) yang berjudul Perilaku

Plagiarisme Internet (Studi Tentang Tipologi Perilaku Plagiarisme Internet di

Kalangan Mahasiswa Sarjana FISIP Unair) terhadap 100 responden di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menyebutkan bahwa

sebanyak 94% responden pernah melakukan copy paste dari internet tanpa

mencantumkan nama penulis maupun sumber tulisannya.

Berbeda dengan skripsi dari Yohana Inga Wfy (2010) yang berjudul

Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non Eksak (Studi

Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan FISIP

terhadap perilaku plagiat di Unair) menyebutkan bahwa mahasiswa eksak yaitu

FST lebih tinggi melakukan plagiat daripada mahasiswa non eksak yaitu FISIP.


(42)

sama-sama pada saat menyusun tugas individu. Yang menjadi stimulus atau

perangsang mahasiswa dalam melakukan tindakan plagiat adalah teman sekelas

karena beberapa mahasiswa tidak ketahuan disaat melakukan plagiat, maka

tindakan plagiat itu pun ditiru oleh mahasiswa lainnya. Sikap para staf pengajar

baik di kalangan mahasiswa eksak maupun non eksak beragam, ada yang

bersikap kognitif atau cenderung melarang atau bersikap normal atau biasa saja

karena mengganggap bahwa tindakan plagiarisme mahasiswa adalah suatu hal

yang wajar.

D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma tergolong dalam Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (Strata

1). Program Studi Bimbingan dan Konseling menyelenggarakan pendidikan

akademik yang menghasilkan Sarjana Pendidikan yang unggul dan

profesional dalam bindang helping profession yang piawai dalam merancang

dan melaksanakan program layanan sosio-psikologis edukatif bagi individu

maupun kelompok pada semua jenjang.

Program Studi Bimbingan dan Konseling mempunyai Visi yaitu

menghasilkan sarjan pendidikan bidang Bimbingan dan Konseling yang

profesional, berkarakter tangguh, dan kompeten menyelenggarakan pelayanan

bimbigan dan konseling yang bermartabat di sekolah, luar sekolah dan

institusi rehabilitas sosial (dikutip dari selebaran prodi BK).

Sikap mahasiswa terhadap tindakan plagiarisme sepertinya acuh dan


(43)

Sikap

Afektif Konatif

Kognitif

Kuisioner/Angket

Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme

dianggap sangat biasa terjadi. Hal ini sudah sangat membudaya dikalangan

umum khususnya mahasiswa.

E. KERANGKA PIKIR

Kerangka konsep di bawah ini merupakan

gambaran/konsep mengenai penelitian yang dibahas. Manusia

dalam hal ini adalah mahasiswa memiliki sikap (positif/negatif)

tergantung bagaimana seseorang melihat suatu objek sikap. Sikap

memiliki tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen

afektif, dan komponen konatif. Melalui ketiga komponen tersebut,

maka disusun sebuah alat ukur (kuesioner) yang bisa dipakai untuk

mengukur sikap mahasiswa terhadap objek yang akan diteliti.

Kuesioner yang telah disusun akan membantu untuk mengetahui

sikap mahasiswa terhadap objek yang diteliti.

Manusia


(44)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu

Penelitian, Subjek dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Teknik dan

Instrumen Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Teknik

Analisa Data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/stasistik. (Sugiyono, 2013).

Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

gambaran tentang sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan

plagiarisme.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti mengambil tempat yaitu di kampus III Universitas Sanata

Dharma, berikut adalah waktu pelaksanaan penelitian:

Tabel 1. Waktu penelitian

No. WAKTU AGENDA KETERANGAN

1. Januari 2015 Observasi di kampus terlaksana

2. Februari-April 2015 Pembuatan kuisioner terlaksana

3. Mei 2015 Menyebarkan kuisioner ke mahasiswa semester II


(45)

Prodi BK USD

4. Mei-Juni 2015 Mengolah data dan menguji validitas

terlaksana

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 79

mahasiswa. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji terpakai yaitu seluruh mahasiswa angkatan 2014

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

Arikunto (2010) menyatakan bahwa apabila subyek kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian

populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%

atau 20-25% atau lebih. Berikut ini adalah rincian mahasiswa semester II

angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma:

Tabel 2.

Jumlah Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma

NO KELAS JUMLAH

1. Angkatan 2014 A 40

2. Angkatan 2014 B 39


(46)

Berikut ini adalah tabel jumlah mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling yang mengisi kuesioner:

Tabel 3.

Rincian Jumlah Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma yang mengisi kuesioner

NO KELAS JUMLAH

1. Angkatan 2014 A 31

2. Angkatan 2014 B 33

TOTAL 64

D. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti adalah Sikap Mahasiswa Angkatan 2014

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Terhadap Tindakan Plagiarisme. Sikap akan dilihat dari tiga aspek yaitu

kognitif, afektif, dan konatif. Dari ketiga aspek tersebut maka akan

dibuatkan skala pengukuran sikap sehingga bisa diperoleh hasil yang akan

memaparkan sejauh mana sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi

bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan

plagiarisme.

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan yang digunakan adalah kuesioner. Menurut

Sugiyono (2013) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan


(47)

peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).

F. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu

menggunakan kuesioner. Kuesioner memuat beberapa item mengenai

sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma. Kisi-kisi kuisioner disajikan dalam tabel

antara lain sebagai berikut:

Tabel 4

Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Aspek Indikator Item-item

Fav Unfav

Kognitif a. Pengetahuan akan tindakan plagiarisme.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

- 10

Afektif a. penerimaan akan tindakan plagiarisme.

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18

- 8

b. perasaan akan tindakan plagiarisme.

19, 20, 21, 22, 23

- 5

Konatif a. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh orang lain).

24, 25, 26, 27, 28, 29,

30, 31

- 8

b. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh diri sendiri).

32, 35, 36 33, 34 5


(48)

G. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas

Menurut Azwar (2005) validitas menunjuk pada sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini

adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis

rasional dengan cara professional judgement (Azwar, 2004).

Menurut Sugiyono (2013) instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Validitas isi melihat kecakupan butir-butir

setiap itemnya secara konseptual, dengan kata lain, pada tahap ini

akan melihat apa alat yang dibuat oleh penulis sudah mewakili apa

yang menjadi topik penelitian. Validitas isi dilakukan melalui

Profesional judgment, penilaian oleh ahli, dalam hal ini,

Profesional judgment oleh pembimbing skripsi. Peneliti meminta

pertimbangan dari dosen pembimbing dalam proses penyusunan

ukur.

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus

korelasi Product-Moment dari pearson, dengan formula sebagai


(49)

Keterangan:

Rxy : korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir.

N : Jumlah subyek

X : Skor sub total kuesioner

Y : Skor total butir-butir kuesioner

XY : hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS (Statistic Programme for Social Science) versi 16.0. perhitungan

dengan SPSS menggunakan patokan 0,300. Jika koefisien korelasinya

> 0.300 maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Sedangkan

jika koefisien korelasinya < 0,300 maka item yang bersangkutan

dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah

dilakukan peneliti , diperoleh 36 item yang dinyatakan valid dan 4 item

dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil

pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu

yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai

reliabel (Azwar, 2007).

Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini

menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun

rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai


(50)

α = 2[1- S 2 2 S + 2 S

x i x

]

Keterangan rumus :

S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 : varians skor skala

Hasil uji sikap pada mahasiswa angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma diperoleh

perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrumen dengan

menggunakan rumus koefisien alpha ( ) yaitu .918 hasil reliabilitas

yang valid dengan yang gugur telah di pisah sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen masuk dalam

kriteria tinggi. Artinya instrumen ini memiliki keajegan yang tinggi.

Perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan kriteria

(Guilford Masidjo, 1995:209) seperti yang disajikan dalam tabel 5.

Tabel 5 Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 negatif – 0,20 Sangat Rendah


(51)

H. Teknik dan Prosedur Analisis Data

Sugiyono (2013; 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah yang

ditempuh penulis untuk menganalisis data penelitian tentang sikap

mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma terhadap tindakan plagiarisme adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang

sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor dari

masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung

total skor masing-masing subjek penelitian dan total skor tiap item

pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Excel

dan SPSS versi 16,0.

2. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi jawaban pada

setiap item “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”.

3. Membuat kategorisasi sikap subjek penelitian secara umum

berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi jenjang.

Tujuannya untuk menempatkan subjek penelitian ke dalam


(52)

suatu kontinum berdasar pada atribut yang diukur. Kontinum

jenjang ini berpedoman pada Azwar (2009; 107) yang

mengelompokkan tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa

dalam lima ketegori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

dan sangat tinggi (Azwar 2009; 108). Adapun norma

kategorisasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Norma Kategorisasi

µ- 1,5 σ Kategori sangat rendah

µ- 1,5 σ < X ≤ µ-0,5 σ Kategori rendah

µ- 0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ Kategori sedang

µ+0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ Kategori tinggi

µ+1,5 σ < X Kategori sangat tinggi

Keterangan :

Xmaksimal teoretik : Skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalam skala

Xminimum teoretik : Skor terendah yang mungkin

diperoleh subjek peneliti dalam skala

σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentangan yang dibagi

menjadi 6 satuan deviasi standar. µ (Mean teoretik) : Rata-rata teoretis dari skor

maksimum dan minimum.

4. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari

Xmaksimum teoretik, Xminimum teoretik, standar deviasi, dan

mean teoretik. Kategori negatif sikap mahasiswa angkatan 2014


(53)

Dharma terhadap plagiarisme secara keseluruhan dengan item total

= 36, diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut

Xmaksimum : 36 x 4 = 144 Xminimum : 36 x 1 = 36

σ (Standar deviasi teoretik) : 108 : 6 = 18

µ (mean teoritik) : (144 + 36) : 2 = 90

Hasil perhitungan analisis data skor subyek disajikan dalam norma

kategorisasi sikap mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:

Tabel 7

Norma Kategorisasi Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Norma Rentang Skor Kategori Makna Kategori

µ + 1,5 σ < X ≥ 117 Sangat Tinggi Sangat Negatif

µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5 σ 99 – 117 Tinggi Kurang Negatif

µ- 0,5σ < X ≤ µ+0,5 σ 81 – 99 Sedang Cukup Negatif

µ- 1,5σ < X ≤ µ- 0,5 σ 63 – 81 Rendah Negatif

Xµ- 1,5 σ 63 Sangat Rendah Sangat Kurang

Negatif

Selanjutnya data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan skor

total yang telah diperoleh ke dalam norma kategorisasi di atas. Dengan demikian,

dapat diketahui jumlah dan persentase Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terhadap plagiarisme


(54)

5. Setelah mengkategorisasikan secara umum, kemudian

dikategorisasikan juga skor setiap item dalam skala. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan item-item skala yang nantinya akan

dijadikan dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi,

kategorisasi skor setiap item itu berpedoman pada Azwar

(2007:108) yang mengelompokkan dalam lima kategori yaitu

sangat negatif, negatif, cukup negatif, kurang negatif, dan sangat

kurang negatif. Adapun norma kategorisasi untuk item-item skala

adalah sebagai berikut.

Tabel 8

Norma Kategorisasi Item

µ + 1,5 σ < Xitem Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ < Xitem≤ µ + 1,5 σ Tinggi

µ - 0,5 σ < Xitem≤ µ + 0,5 σ Cukup

µ - 1,5 σ <item≤ µ - 0,5 σ Rendah

Xitem <µ–1,5 σ Sangat Rendah

Keterangan :

Xitem maksimum teoretik : Skor tertinggi yang

mungkin dicapai item dalam skala.

Xitem minimum teoretik : Skor terendah yang

mungkin dicapai item dalam skala.

σ (Standar deviasi) : Luas jarak rentangan yang

dibagi dalam 6 satuan deviasi standar.

µ (Mean teoretik) : Rata-rata teoretis dari skor maksimum dan minimum.


(55)

6. Mencari kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item secara

keseluruhan dengan menggunakan N = 64. Perhitungannya sebagai

berikut.

Xitem maksimum teoretik : 64 x 4 = 256

Xitem minimum teoretik : 64 x 1 = 64

σ (Standar deviasi) : 192 : 6 = 32

µ (Mean teoretik) : 320 : 2 = 160

Hasil perhitungan analisis data skor subyek disajikan dalam norma

kategorisasi sikap mahasiswa semester II angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:

Tabel 9

Norma Kategorisasi Skor Item Skala Sikap Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma

Perhitungan Skor Kategori

µ +1,5σ < Xitem Xitem > 218 Sangat Tinggi

µ+0,5σ <Xitem≤ µ +1,5σ 176< Xitem≤ 218 Tinggi

µ-0,5σ < Xitem≤ µ+0,5σ 144< Xitem≤ 176 Cukup

µ - 1,5 σ < Xitem≤ µ-0,5σ 112< Xitem≤ 144 Rendah

Xitem ≤ µ- 1,5 σ Xitem ≤ 112 Sangat Rendah

7. Dari kategori skor item tersebut, data kemudian dikelompokkan

berdasarkan norma yang ada. Setelah itu, item-item yang memiliki

skor yang masuk dalam kategori sangat negatif sampai sedang

selanjutnya dibahas dan dikembangkan menjadi topik-topik

bimbingan pribadi.


(56)

a. Sangat Negatif artinya sikap mahasiswa sangat tidak

mendukung tindakan plagiarisme.

b. Negatif artinya sikap mahasiswa tidak mendukung terjadinya

tindakan plagiasrisme.

c. Cukup negatif artinya sikap mahasiswa tidak sepenuhnya

mendukung dan tidak sepenuhnya menolak.

d. Kurang negatif artinya sikap mahasiswa mendukung terjadinya

tindakan plagiarisme.

e. Sangat kurang negatif artinya sikap mahasiswa sangat


(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan.

Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau

pertanyaan-pertanyaan penelitian.

A.Hasil Penelitian

Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner sikap, dilakukan analisis data dengan teknik

deskriptif kategoris dan persentase yang disajikan dalam tabel 10 dan dalam

grafik 1.

Tabel 10

Kategorisasi sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Kategori Skor Frekwensi (ƒ) %

Sangat Negatif ≥ 117 15 23% Negatif 99 – 117 35 55% Cukup Negatif 81 – 99 12 19% Kurang Negatif 63 – 81 2 3%

Sangat Kurang Negatif

63 0 0 %


(58)

Grafik 1. Grafik Sikap Mahasiswa Angkatan 2014 Prodi BK USD terhadap Plagiarisme

Berdasarkan tabel 10 dan grafik 1 tampak bahwa;

Sikap mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma terhadap plagiarisme masuk dalam kategori tinggi

artinya sebagian besar mahasiswa memiliki sikap negatif yaitu tidak mendukung

tindakan plagiarisme. Terdapat 15 mahasiswa (23%), yang memiliki sikap sangat

negatif, terdapat 35 mahasiswa (55%), yang memiliki sikap negatif, terdapat 12

mahasiswa (19%), yang memiliki sikap cukup negatif, terdapat 2 mahasiswa (3

%), yang memiliki sikap kurang negatif, tidak terdapat siswa (0%), yang memiliki

sikap sangat kurang negatif.

Jadi, sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma telah memiliki sikap yang negatif

(tidak mendukung/menolak) tindakan plagiarisme hanya 3% saja dari jumlah

subjek yang diteliti teridentifikasi memiliki sikap kurang negatif (masih memiliki


(59)

Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner sikap, dilakukan analisis data dengan teknik

deskriptif kategoris dan persentase berdasarkan jenis kelamin yang disajikan

dalam tabel 11 dan dalam grafik 2.

Tabel 11

Kategorisasi sikap mahasiswa angkatan 2014 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

berdasarkan jenis kelamin

Kategori Skor Laki-laki Perempuan

Frekwensi (ƒ)

% Frekwensi (ƒ)

%

Sangat Negatif ≥ 117 3 12% 12 31% Negatif 99 – 117 14 56% 20 51% Cukup Negatif 81 – 99 8 32% 5 13% Kurang Negatif 63 – 81 - - 2 5%

Sangat Kurang Negatif

63 - - -


(60)

Grafik 2. Grafik Perbedaan Sikap Mahasiswa Angkatan 2014 Prodi BK USD dilihat dari Jenis Kelamin

Pengamatan pada tabel 11 dan grafik 2 menunjukkan:

Terdapat 3 mahasiswa (12%) dan 12 mahasiswi (31%) yang memiliki

sikap sangat negatif terhadap tindakan plagiarisme, terdapat 14 mahasiswa (56%)

dan 20 mahasiswi (51%) yang memiliki sikap negatif terhadap tindakan

plagiarisme, terdapat 8 mahasiswa (32%) dan 5 mahasiswi (13%) yang memiliki

sikap cukup negatif terhadap tindakan plagiarisme, dan terdapat 2 mahasiswi (5%)

yang memiliki sikap kurang negatif terhadap tindakan plagiarisme, tidak terdapat

mahasiswa maupun mahasiswi yang memiliki sikap sangat kurang negatif (0%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada kecenderungan mahasiswi memiliki sikap

yang berkecenderungan lebih negatif/menolak tindakan plagiarisme dibandingkan


(61)

Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner sikap, diperoleh item-item yang terindentifikasi

rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar

dan disajikan dalam tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12 Kategori Skor Item Sikap

Pada Mahasiswa Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Rentang Skor Kategori No. Item Jumlah

Xitem ≤ 112 Sangat Rendah -

112< Xitem≤ 144 Rendah -

144< Xitem≤ 176 Cukup 25, 26, 27, 31, 34, 36 6

176< Xitem≤ 218 Tinggi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 32, 33, 35

30

Xitem > 218 Sangat Tinggi -

Total 36

Data yang terdapat dalam tabel di atas menunjukkan bahwa item dengan

skor yang berada dalam kategori sangat tinggi tidak ada satupun item yang

dinyatakan sangat tinggi, item dengan skor yang berada dalam kategori tinggi

berjumlah 30 item, item dengan skor yang berada dalam kategori cukup berjumlah

6 item, dan tidak ada satupun item yang berada dalam kategori rendah dan sangat

rendah. Item-item dengan skor yang berada dalam kategori cukup menunjukkan

bahwa item-item tersebut masih belum optimal dicapai. Oleh sebab itu, item-item


(62)

merumuskan usulan topik-topik bimbingan pribadi dan belajar untuk

meningkatkan sikap mahasiswa agar menjadi lebih tinggi.

Tabel 13

Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategori Sedang

No. Aspek Indikator No. Item dan Pernyataan Skor

1. Konatif 3.2. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh diri sendiri)

25. Mengambil tulisan orang lain dari internet dan mengakui sebagai hak milik sering saya lakukan. (+)

115

2. Konatif 3.1. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh orang lain)

26. Menolak berteman dengan teman yang melakukan plagiarisme. (-)

136

3. Konatif 3.1. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh orang lain)

27. Melarang siapa saja untuk melakukan tindakan plagiarisme. (-)

136

4. Konatif 3.2. perilaku langsung terhadap plagiarisme (plagiat oleh diri sendiri)

31. Memarahi teman bila melakukan tindakan plagiarisme. (-)

157

5. Afektif 2.1. penerimaan akan tindakan plagiarisme

34. Saya kurang bisa memaklumi pelaku plagiarisme. (-)

167

6. Afektif 2.1. penerimaan akan tindakan plagiarisme

36. Bila teman melakukan tindakan plagiarisme, saya sangat terganggu. (-)

175

Beberapa item- item di atas adalah yang terindikasi cukup pada aspek

Konatif dan Afektif, sehingga diperlukan untuk membuat topik- topik bimbingan

agar mampu meningkatkan sikap negatif mahasiswa angkatan 2014 Program


(63)

B.Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar dalam tabel 10, terdapat

15 mahasiswa (23%) memiliki sikap dalam kategori sangat negatif, terdapat

35 mahasiswa (55%) memiliki sikap dalam kategori negtif, terdapat 12

mahasiswa (19%) memiliki sikap dalam kategori cukup negaif, terdapat 2

mahasiswa (3%) memiliki sikap dalam kategori kurang negatif, dan tidak ada

mahasiswa yang memiliki sikap dalam kategori sangat kurang negatif.

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma memiliki sikap yang negatif dan

sebagian kecil memiliki sikap yang kurang negatif terhadap tindakan

plagiarisme artinya sebagian besar mahasiswa tidak mendukung terjadinya

tindakan plagiarisme. Adanya sikap positif mahasiswa yang terlihat pada

hasil penelitian, sikap tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa hal yang

membentuk sikap. Bimo Walgito (1999) ada dua faktor pokok yang

mempengaruhi pembentukan sikap antaralain;

1. Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam yaitu, bagaimana

individu tersebut menanggapi dunia luarnya bersifat selektif, ini

berarti bahwa apa yang datang dari luar tidak semuanya begitu

saja diterima, tetapi individu mengadakan seleksi nama yang akan

diterima dan yang akan ditolaknya. Hal ini akan menentukan

apakah sesuatu dari luar dapat diterima atau tidak, karena itu


(64)

Universitas Sanata Dharma sebagai seorang individu banyak

belajar dan menyeleksi hal-hal yang datang dari lingkungan

dimana mereka berada. Sebagai individu mereka melihat dan

mampu untuk menolak setiap hal yang mereka anggap tidak

memberikan manfaat atau hanya akan memberikan kerugian pada

diri mereka masing-masing. Mereka juga sepertinya menyadari

bahwa mereka akan menjadi seorang pendidik sehingga sangat

perlu untuk memiliki sikap baik sehingga mampu menyeleksi

setiap rangsangan. Pengalaman-pengalaman individu juga

mempunyai peranan yang sangat penting sehingga mereka bisa

semakin banyak belajar mengenai apa yang mereka lihat.

2. Faktor dari luar atau faktor ekstern yaitu, hal-hal atau keadaan yang

ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk

atau mengubah sikap. Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma sebagai

seorang individu mengalami sangat banyak interaksi baik dengan

individu yang satu maupun dengan sebuah komunitas/kelompok,

serta media-media sosial atau alat komunikasi yang semakin

berkembang. Dalam interaksi-interaksi tersebut, maka akan

banyak hal-hal yang mampu mengubah sikap setiap individu.

Hubungan secara langsung dan tidaak langsung tersebut bisa saja

dengan cepat mengubah sikap mereka dan memberikan efek-efek


(65)

besar mahasiswa memiliki sikap yang negatif artinya mereka bisa

dengan baik menolak rangsangan-rangsangan dari lingkungan atau


(66)

48

No. Item Topik Tujuan Waktu Bidang

Bimbingan

Metode Sumber

1. Mengambil tulisan orang lain dari internet dan mengakui sebagai hak milik sering saya lakukan.

Menghargai Hasil Karya Orang Lain

Agar mampu menghargai hasil karya orang lain sebagai suatu hak cipta

2 JP Pribadi dan Belajar

Diskusi, tanya jawab, dan refleksi 2. Menolak berteman dengan

teman yang melakukan plagiarisme.

Hargai Karya Orang Lain dan Stop Plagiat!

Agar setiap orang mampu menghargai hasil karya orang lain

2 JP Pribadi dan Belajar

Diskusi, tanya jawab, dan refleksi 3. Melarang siapa saja untuk

melakukan tindakan plagiarisme.

Stop Plagiat! Agar setiap orang mampu menghargai hasil karya orang lain

2 JP Pribadi dan Belajar

Diskusi, tanya jawab, dan refleksi 4. Memarahi teman bila

melakukan tindakan plagiarisme.

Menghargai Hasil Karya Orang Lain dan Menolak Tindakan Plagiarisme

Mampu menghargai hasil karya orang lain sebagai suatu hak cipta

2 JP Pribadi dan Belajar

Diskusi, tanya jawab, dan refleksi 5. Saya kurang bisa

memaklumi pelaku plagiarisme.

Plagiarisme Perbuatan Kotor!

Mampu menghargai hasil karya orang lain sebagai suatu hak cipta

2 JP Pribadi dan Belajar

Diskusi, tanya jawab, dan refleksi 6. Bila teman melakukan

tindakan plagiarisme, saya sangat terganggu.

Plagiarisme Merugikan! Agar setiap orang menyadari pentingnya menghargai hasil karya orang lain dan mengetahui kerugian dibalik tindakan Plagiarisme

2 JP Pribadi dan Belajar

Diskusi, tanya jawab, dan refleksi


(1)

Rincian Item-item yang valid dan gugur

Aspek

Indikator

No. Item

Valid

No. Item

Gugur

Kognitif

a.

Pengetahuan akan

tindakan plagiarisme.

1, 3, 7, 10, 13,

17, 22, 31, 35,

36

-

10

Afektif

a.

penerimaan

akan

tindakan plagiarisme.

2, 4, 11, 13,

16, 18, 37, 40

-

8

b.

perasaan akan tindakan

plagiarisme.

6, 20, 21, 23,

26, 30

-

6

Konatif

a.

perilaku langsung

terhadap plagiarisme

(plagiat oleh orang

lain).

5, 8, 9, 12, 25,

28, 29, 32, 34,

38

10

b.

perilaku langsung

terhadap plagiarisme

(plagiat oleh diri

sendiri).

15, 27, 39

19, 24, 33

6


(2)

LAMPIRAN 6


(3)

Reliabilitas Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Sebelum Analisis Item

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 64 100.0

Excludeda 0 .0

Total 64 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(4)

Reliabilitas Sikap Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Setelah Analisis Item

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 64 100.0

Excludeda 0 .0

Total 64 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(5)

LAMPIRAN 7


(6)

No

Hal

: 028/PenlBl(J lPru/201 5

: ljin Penelitian

Kepada

Yth. Ketua Pogram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Dengan hormat,

Dengan inikami memohonkan ijin bagimahasiswa kami,

Nama

No Mahasiswa Program Studi

Jurusan Fakultas

Perguruan Tinggi

:

.Juniarti S0nda Sambara

:

111114061

:

Bimbingan dan Konseling

:

llmu Pendidikan

:

Keguruan dan llmu Pendldikan

:

Universitas Sanata Dhanna Yogyakarta

Untuk mefaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuan bahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waktu yang diberikan oLeh pihak prodi,

JudulSkripsi

:

SIKAP

MAHASISWA TERHADAP PLAGIARISME

(Studi

Deskriptif

Pada Mahasiswa Semester lt Angkalan 2014 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Imptikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan dan belajar)


Dokumen yang terkait

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa dan impilkasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma).

0 1 112

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

0 0 109

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112