cukup tentang barang dan jasa yang mereka bertanggung jawab untuk menjual ke konsumen.
Pengetahuan produk akan menjadi sumber bagi konsumen untuk terciptanya rasa percaya pada produk, dengan adanya pengetahuan tentang produk
konsumen akan mengetahui dan percaya bahwa produk yang digunakan bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen yang memiliki
pengetahuan tentang produk tersebut akan melakukan keputusan pembelian ulang.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sumarwan, 2003:119 yang menyatakan bahwa, memahami pengetahuan konsumen sangat penting bagi pemasar.
Informasi tentang apa yang akan dibeli, dimana membeli, dan kapan akan membeli akan tergantung pada pengetahuan konsumen.Pengetahuan konsumen
akan mempengaruhi keputusan pembelian bahkan pembelian ulang.Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik
dalam mengambil keputusan, lebih efisien, lebih tepat dalam mengolah informasi dan mampu mengingat kembali informasi dengan lebih baik.
4.6.2 Pengaruh KepercayaanTerhadap Keputusan Membeli Ulang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli ulang. Hal ini
dibuktikan dengan nilai koefisien regresi logistik yang bernilai positif 0,247dan nilai t
hitung
1,746 yang lebih besar dari nilai t
tabel
1,663 dengan tingkat signifikansi 0,038.
Kepercayaan merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap calon konsumen untuk dapat memutuskan membeli suatu produk. Kepercayaan timbul
Universitas Sumatera Utara
dari suatu harapan dalam benak konsumen tentang kenyataan yang akan kinerja suatu produk yang akan digunakan. Ketika harapan konsumen berbanding terbalik
dengan kenyataan, maka akan timbul suatu perasaan kecewa yang ditimbulkan, akan tetapi kalau kenyataan melebihi apa yang diharapkan oleh konsumen maka
akan timbul rasa kepuasan tersendiri bagi konsumen sehingga menimbulkan wordof mouth yang positif dari konsumen kepada koneumen yang lainnya
sehingga mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Hal ini sejalan dengan pendapat CostabileFerrinadewi,2008:153 yang
menyatakan kepercayaan atau trust didefinisikan sebagai “persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman atau
terpenuhinya harapan akan kinerja produk. Kepercayaan bersumber dari harapan konsumen akan terpenuhinya janji merek. Ketika harapan mereka tidak
terpenuhinya maka kepercayaan akan berkurang bahkan hilang”. Jika ciri-ciri fisik suatu merek dinilai sesuai dengan kesan dari konsumen
terhadap suatu produk, kemungkinan besar konsumen akan percaya pada merek tersebut.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kesamaan antara konsep diri
konsumen dengan kepribadian merek sangat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.
Bila konsumen merasa bahwa orang lain berpendapat bahwa perusahaan yang berada dibalik merek yang dipilihnya terkenal adil dan bijaksana, konsumen
tersebut akan merasa lebih aman dalam menerima dan menggunakan produk perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan produk dan kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan
membeli ulang. 2. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,611
berarti 61,1 variabel keputusan membeli ulang dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan produk dan kepercayaan. Sedangkan sisanya 38,9 dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Berdasarkan Uji-t disimpulkan bahwa yang dominan mempengaruhi keputusan
membeli ulang blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah pengetahuan produk.
Universitas Sumatera Utara