Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAPKEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

LEBRITA FINITRI NASUTION 120521099

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Lebrita Finitri

NIM : 120521099

Program Studi : S1 - Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan

Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(3)

120521099 Lebrita Finitri


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Lebrita Finitri

NIM : 120521099

Program Studi : S1 - Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan

Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai


(5)

S.E.,M.Si.

NIP. 19620513 199203 2 001 NIP. 19590710 198703 1 003

Ketua Program Studi

NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini,

S.E.,M.Si.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Lebrita Finitri

NIM : 120521099


(6)

Judul : Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Tanggal : Januari 2015 Ketua Program

Studi Manajemen

NIP. 19620513 199203 2 001

Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.

Tanggal : Januari 2015 Ketua Departemen

NIP. 19671019 199303 2 002 Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E.


(7)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(8)

120521099 Lebrita Finitri


(9)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin meningkat, maka

dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat, tetapi perkembangan itu

menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pula. Oleh karena itu,

perusahaan kini dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien serta tanggap

mengantisipasi pasar yang akan dimasuki baik pada saat ini maupun pada saat

yang akan datang, agar pelanggan melakukan pembelian ulang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan terhadap Keputusan Membeli

Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental

samplingyang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu dengan

narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian iniadalah pelanggan

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang

menggunakan Blackberry. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus

Supramono dan Haryanto sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak


(10)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif, metode analisis regresi logistik, uji hipotesis yang terdiri dari

uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf

signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkannilai R Square sebesar 0,611 berarti 61,1% keputusan membeli ulang dapat dijelaskan oleh pengetahuan produk, dan kepercayaan.

Sedangkan sisanya 38,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci :Pengetahuan Produk, Kepercayaan, Keputusan Membeli Ulang.


(11)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT KNOWLEDGE AND BELIEF ON THE DECISION TO BUY AGAIN BLACKBERRY STUDENTS FACULTY

OF ECONOMICS AND BUSINESSUNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA

Nowadays, the development of technology increases, the business world has also experienced rapid growth , but growth that led to the emergence of increasingly fierce competition as well . Therefore , companies are now required to work more effectively and efficiently as well as to anticipate market response will be entered both at present and in the moment will come , so that customers make repeat purchases .

This study aims to identify and analyze the Influence of Product Knowledge and Confidence in Buying Decision Birthday Blackberry Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra . The sampling technique uses accidental sampling method is done by chance when researchers met with matching speakers . The population in this study is the customer's Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra who use the Blackberry . Determination of the number of samples using the formula Supramono and Haryanto so that the sample in this study as many as 86 people .

The method used in this research is descriptive analysis , logistic regression analysis , hypothesis testing consisting of partial significance test ( t-test ) , simultaneous significance t-test ( Test - F ) with a significance level of 5 % . , And the coefficient of determination ( R2 ).

Based on the value of R Square of 0.611 means that 61.1 % re -buying decisions can be explained by the product knowledge , and confidence . While the remaining 38.9 % can be explained by other variables not examined in this study.


(12)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karunia-Nyayang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari Orangtua tercintaPapa Taufik Nasution, SPddan Mama Septiria Mulyati Br. Ginting, SPdserta keluarga besar Alm. Atok H.M. Ridwan Nasution, dan Alm. Bolang Terum Gintingyang selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan,arahan kepada Peneliti.


(13)

4. Drs. Liasta Ginting, MSi selaku Dosen Pembaca Nilai yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembanding 2 yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Abangda Ferry Daniel Parulian L.Tobing dan Adinda Taty Dwie Setya Nasution dan Aldi Fikra Nasution yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

8. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan S1- Manajemen Ekstensi 2012 yang telah memberikan semangat, harapan dan motivasi yang besar terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.

Medan, Januari 2015 Peneliti,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengetahuan Produk ... 9

2.1.1 Pengertian Pengetahuan Produk ... 9

2.2 Kepercayaan ... 12

2.2.1 Pengertian Kepercayaan ... 12

2.3 Keputusan Membeli Ulang ... 19

2.3.1 Pengertian Keputusan Membeli Ulang ... 19

2.4 Penelitian Terdahulu ... 21

2.5 Kerangka Konseptual ... 22

2.6 Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan Watu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional ... 24

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 25

3.5 Skala Pengukuran ... 26

3.6 Populasi dan Sampel ... 27

3.6.1 Populasi ... 27

3.6.2 Sampel ... 27

3.7 Jenis Data ... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

3.9.1Uji Validitas ... 30

3.9.2Uji Reliabilitas ... 31

3.10 Teknik Analisis Data ... 32

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 32

3.10.2 Analisis Regresi Logistik ... 32


(15)

(16)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 37

4.1.1 Logo Perusahaan ... 39

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 40

4.2.1 Karakteristik Responden ... 40

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Produk, Kepercayaan, dan Keputusan Membeli Ulang ... 41

4.3 Analisis Regresi Logistik ... 45

4.4 Uji Hipotesis ... 47

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 47

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 49

4.5 Pengujian Koefesien Determinasi (R2) ... 51

4.6 Pembahasan ... 52

4.6.1 Pengaruh Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan 4.6.1 Membeli Ulang... 52

4.6.2 Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli 4.6.2 Ulang ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(17)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk

smarthphone 2011 ... 4

Tabel 1.2 Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone 2012 ... 4

Tabel 1.3 Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone 2013 ... 5

Tabel 1.4 Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone 2014 ... 5

Tabel 2.1 Definition of Trust ... 12

Tabel 2.2 Pengertian Kepercayaan ... 13

Tabel 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 26

Tabel 3.2 Skala Likert ... 27

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 31

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 32

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 40

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli ... 41

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Produk (X1) ... 41

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepercayaan (X2) ... 43

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Membeli Ulang (Y) ... 45

Tabel 4.7 Analisis Regresi Logistik ... 46

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 48

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 50


(18)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 1.1 Grafik data penjualan BlackBerry di Indonesia ... 6

Gambar 1.2 Pangsa pasar BlackBerry di Indonesia ... 6

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 3.1 Model Regresi Logistik ... 33


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 59

2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 61

3 Daftar Distribusi Jawaban Responden... 62


(20)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin meningkat, maka

dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat, tetapi perkembangan itu

menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pula. Oleh karena itu,

perusahaan kini dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien serta tanggap

mengantisipasi pasar yang akan dimasuki baik pada saat ini maupun pada saat

yang akan datang, agar pelanggan melakukan pembelian ulang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan terhadap Keputusan Membeli

Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental

samplingyang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu dengan

narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian iniadalah pelanggan

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang

menggunakan Blackberry. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus

Supramono dan Haryanto sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak


(21)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif, metode analisis regresi logistik, uji hipotesis yang terdiri dari

uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf

signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkannilai R Square sebesar 0,611 berarti 61,1% keputusan membeli ulang dapat dijelaskan oleh pengetahuan produk, dan kepercayaan.

Sedangkan sisanya 38,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci :Pengetahuan Produk, Kepercayaan, Keputusan Membeli Ulang.


(22)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT KNOWLEDGE AND BELIEF ON THE DECISION TO BUY AGAIN BLACKBERRY STUDENTS FACULTY

OF ECONOMICS AND BUSINESSUNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA

Nowadays, the development of technology increases, the business world has also experienced rapid growth , but growth that led to the emergence of increasingly fierce competition as well . Therefore , companies are now required to work more effectively and efficiently as well as to anticipate market response will be entered both at present and in the moment will come , so that customers make repeat purchases .

This study aims to identify and analyze the Influence of Product Knowledge and Confidence in Buying Decision Birthday Blackberry Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra . The sampling technique uses accidental sampling method is done by chance when researchers met with matching speakers . The population in this study is the customer's Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra who use the Blackberry . Determination of the number of samples using the formula Supramono and Haryanto so that the sample in this study as many as 86 people .

The method used in this research is descriptive analysis , logistic regression analysis , hypothesis testing consisting of partial significance test ( t-test ) , simultaneous significance t-test ( Test - F ) with a significance level of 5 % . , And the coefficient of determination ( R2 ).

Based on the value of R Square of 0.611 means that 61.1 % re -buying decisions can be explained by the product knowledge , and confidence . While the remaining 38.9 % can be explained by other variables not examined in this study.


(23)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin meningkat, maka dunia

usaha pun mengalami perkembangan yang pesat, tetapi perkembangan itu

menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pula. Oleh karena itu,

perusahaan kini dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien serta tanggap

mengantisipasi pasar yang akan dimasuki baik pada saat ini maupun pada saat

yang akan datang, agar pelanggan melakukan pembelian ulang.

Pembelian ulang merupakan pembelian terhadap merek tertentu yang sama

secara berulang kali. Konsumen yang melakukan pembelian ulang terhadap suatu

merek setelah mereka mempunyai pengalaman dengan merek produk tersebut.

Mempertahankan semua pelanggan yang ada umumnya akan lebih

menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk

menarik pelanggan baru bisa lebih besar dari biaya mempertahankan seorang

pelanggan yang sudah ada. Konsumen akan bersedia melakukan pembelian ulang

apabila memiliki pengetahuan yang baik tentang produk.

“Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi mengenai

produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk,

atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk”

(Sumarwan, 2003:122). Pengetahuan produk akan menjadi sumber bagi konsumen


(24)

produk konsumen akan mengetahui dan percaya bahwa produk yang dikonsumsi

bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen yang memiliki

pengetahuan tentang produk tersebut akan melakukan keputusan pembelian ulang.

Menurut Hoyer dan Maclnnis (1997:49), “pengetahuan produk bisa didapat dari

produk itu sendiri ataupun dari pengalaman penggunaan produk, seperti

periklanan, interaksi dengan tenaga penjual, informasi dari teman atau media,

pengambilan keputusan yang sebelumnya atau penggunaan produk, dan ingatan

konsumen”. Selain pengetahuan produk, hal yang membuat konsumen melakukan

pembelian ulang adalah kepercayaan.

Menurut Mowen dan Minor (2003 : 312) kepercayaan adalah “semua

pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat

oleh konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek dapat berupa

produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki

kepercayaan dan sikap”. Kepercayaan konsumen terhadap merek produk juga

berpengaruh terhadap loyalitas kosumen. Pada saat konsumen mempercayai merek produk tersebut, konsumen akan menggantungkan dirinya pada merek

tersebut. Kehandalan untuk mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap

produk tersebut, karena kehandalan merek bersumber pada keyakinan konsumen

bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata

lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel (wireless handheld device) yang mendukung kemampuan layanan e-mail gegas (push-mail), telepon


(25)

bergerak, pesan pendek, faksimili Internet, berselancar Internet dan berbagai

kemampuan nirkabel lainnya. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun

1999 oleh perusahaan Kanada Research In Motion (RIM), perangkat pintar ini mengirimkan informasi lewat jaringan data nirkabel yang disediakan

operator-operator seluler.BlackBerry sebagai merek produk dari sebuah produsen

smartphone (sama halnya seperti Nokia, Sony Ericsson dan Motorola) yang dihasilkan oleh Research In Motion (RIM) , Email yang berukuran asli 1 Mb jika diterima dengan fasilitas push e-mailBlackBerry bisa menjadi 10 kb dengan isi yang tetap, BlackBerry juga bisa dengan mudah menampilkan lampiran file yang

berformat PDF ataupun microsoft office seperti microsoft word, microsoft excel

dan power point, dimana manfaatnya adalah para pengguna Blackberry dapat menerima dan mengirim email dengan cepat semudah mengirim SMS, selain itu mereka dapat online melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Dengan sesama pengguna Blackberry mereka dapat chatting menggunakan

Blackberry Messenger yang tidak dimiliki merek smartphone lain. Tidak hanya itu, Blackberry sebagai suatu alat komunikasi dapat digunakan sebagai penunjuk

arah dan peta online dengan menggunakan GPS (General Positioning System)

serta penggunaan aplikasi pendukung lainnya yang bisa didapatkan dengan

mengunduh secara gratis atau berbayar. Untuk mendapatkan semua fasilitas

tersebut para pengguna Blackberry harus berlangganan Blackberry Internet Service (BIS) yang ditawarkan oleh para operator seluler yang ada di Indonesia.

Di Indonesia, industri telekomunikasi tumbuh sangat cepat dan membawa


(26)

telekomunikasi dua arah juga ikut merasakan efek positifnya, salah satunya yaitu

BlackBerry. Persaingan yang kian ketat menuntut produsen BlackBerry untuk

meningkatkan loyalitas mereknya karena konsumen yang telah memiliki loyalitas

terhadap merek akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing. Kemunculan

produk serupa dengan harga yang relatif murah, merupakan tantangan terbesar

bagi produk BlackBerry untuk mempertahankan loyalitas konsumennya.

Berdasarkan Top brand index kategoriTelekomunikasi/IT untuk

smarthphone, Blackberry menguasai pangsa pasar smartphone di Indonesiadan menjadi top brand ditahun 2011 hingga 2014.

Tabel 1.1

Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone 2011

Merek TBI TOP

Blackberry 41,5 TOP

Nokia 39,8 TOP

iPhone 6,2

Samsung 5,3

Sony Ericcson 3,3

Sumber: Tabel 1.2

Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone 2012

Merek TBI TOP

Blackberry 40,7% TOP

Nokia 37,9% TOP

Samsung 6,6%

Nexian 3,9%

iPhone 3,8%

Sony Ericson 3,6%

Sumber:

Tabel 1.3

Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone 2013

Merek TBI TOP


(27)

Nokia 37,0% TOP

Samsung 11,1% TOP

Nexian 3,6%

iPhone 2,0%

Salib 1,9%

Sumber: Tabel 1.4

Top brand index kategori Telekomunikasi/IT untuk smarthphone2014

Merek TBI TOP

Blackberry 44,3% TOP

Nokia 22,7% TOP

Samsung 18,0% TOP

iPhone 4,3%

Sony Ericson 3,3%

Nexian 2,2%

Cross 1,6%

Sumber:

Indonesia selalu disebut-sebut sebagai basis pengguna perangkat

BlackBerry terbesar dibanding negara-negara lain saat ini. Bahkan, Indonesia

mendapat julukan "BlackBerry Nation".

Sekitar lima tahun yang lalu, perangkat BlackBerry mendominasi

etalase-etalase gerai penjual ponsel di pusat-pusat perbelanjaan. Bahkan, pada tahun

2011, sembilan dari sepuluh smartphone yang dijual di Indonesia adalah perangkatBlackBerry. Namun, kondisinya kini telah berbeda. Perangkat

smartphone Android buatan Samsung, Lenovo, Sony, dan bahkan vendor lokal seperti Andromax, Mito, dan Evercoss lebih mendominasi di gerai-gerai ponsel.


(28)

Gambar 1.1 Grafik data penjualan BlackBerry di Indonesia Sumber : Indonesia Data Center (IDC)

Menurut IDC, pangsa pasar BlackBerry memang kian menurun. Pada 2011 lalu, BlackBerry masih memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen di

Indonesia. Dua tahun berselang, pangsa pasar BlackBerry turun tajam, hanya 13,5

persen untuk pasar smartphone.Data terakhir yang dirilis IDC, pangsa pasar BlackBerry di Indonesia tinggal tersisa 3 persen saja pada semester pertama 2014.

Gambar 1.2 Pangsa pasar BlackBerry di Indonesia Sumber : Indonesia Data Center (IDC)


(29)

Blackberry terus mengalami kemerosotan penjualan di pasar Indonesia.

Penurunan lebih disebabkan karena smartphonetersebut dinilai sudah tidak memiliki keunggulan kompetitif dibanding vendor lain. Dari segi service, device,

harga maupun fitur tidak ada yang bisa diunggulkan lagi dari Blackberry.

Penjualan Blackberry dari segala jenis menurun drastis pasca sejak aplikasi

Blackberry Messager (BBM) resmi bisa diunduh pengguna Android. Ini tentunya sangat membantu bagi para pengguna fanatik Blackberry Messager (BBM) jika ingin migrasi ke ponsel Android tetapi tetap masih menggunakan layanan

Blackberry Messager (BBM).

Kompas Tekno dari The Globe and Mail, mantan Country Head BlackBerry Indonesia, Andy Cobham mengatakan bahwa ada tiga hal utama penyebab pangsa pasar BlackBerry terus menurun. Yaitu, kesalahan strategi

perusahaan, kompetisi yang ketat, serta friksi atau gesekan-gesekan yang terjadi

dalam tubuh perusahaan yang berpusat di Ontario, Kanada.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah: “ Apakah pengetahuan produk dan kepercayaan Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU berpengaruh signifikan terhadap keputusan


(30)

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pengetahuan Produk dan

KepercayaanMahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USUterhadap Keputusan

Membeli Ulang Blackberry.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk memberikan

pengetahuan produk dan meningkatkan kepercayaanuntuk melakukan pembelian

ulang Blackberry.

2. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang

nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa

yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas wawasan

peneliti mengenai pengetahuan produk dan kepercayaan kaitannya dengan


(31)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan Produk

2.1.1 Pengertian Pengetahuan Produk

Pengetahuan produk menurut Sumarwan (2003 : 122) adalah “kumpulan

berbagai informasi mengenai produk.Pengetahuan ini meliputi kategori produk,

merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan

kepercayaan mengenai produk”.

Product knowledge is an understanding of a good or service that MIGHT include having acquired information about its application, function, features, use and support requirements. A business sales representative is an example of an individual that is typically expeted to acquire a considerable product knowledge about the goods and services that they are responsible for selling to consumer (Kolysnikova:2010).

Artinya: Pengetahuan produk adalah pemahaman tentang barang atau layanan/jasa yang mungkin mencakup setelah diperoleh informasi tentang perusahaan aplikasi, fungsi, fitur, penggunaan dan dukungan persyaratan. Sebuah bisnis perwakilan penjualan adalah contoh dari suatu individu yang biasanya diharapkan memperoleh pengetahuan produk yang cukup tentang barang dan jasa yang mereka bertanggung jawab untuk menjual ke konsumen (Kolysnikova:2010).

Pengetahuan produk akan menjadi sumber bagi konsumen untuk

terciptanya rasa percaya pada produk, dengan adanya pengetahuan tentang produk

konsumen akan mengetahui dan percaya bahwa produk yang dikonsumsi

bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen yang memiliki


(32)

Memahami pengetahuan konsumen sangat penting bagi pemasar.

Informasi tentang apa yang akan dibeli, dimana membeli, dan kapan akan

membeli akan tergantung pada pengetahuan konsumen. Pengetahuan konsumen

akan mempengaruhi keputusan pembelian bahkan pembelian ulang. Ketika

konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik

dalam mengambil keputusan, lebih efisien, lebih tepat dalam mengolah informasi

dan mampu mengingat kembali informasi dengan lebih baik (Sumarwan,

2003:119).

Menurut Sumarwan (2003:120), ”pengetahuan konsumen adalah semua

informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta

informasi lainnya yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen”.

Engel et al dalam Sumarwan (2003:120), membagi pengetahuan konsumen menjadi tiga jenis yaitu:

1. Pengetahuan produk

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi mengenai produk.

Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut

atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Peter &

Olson menyatakan bahwa konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk

yang berbeda-beda. Menurut Hoyer dan Maclnnis (1997:49), pengetahuan

produk bisa didapat dari produk itu sendiri ataupun dari pengalaman

penggunaan produk, seperti periklanan, interaksi dengan tenaga penjual,


(33)

atau penggunaan produk, dan ingatan konsumen. Peter & Olson (2003:122)

juga membagi tiga jenis pengetahuan produk antara lain:

a. Pengetahuan tentang karakterisktik atau atribut produk

Atribut suatu produk dibagi menjadi atribut fisik dan atribut abstrak.

menggambarkan ciri-ciri fisik suatu produk, misalnya ukuran dari telepon

genggam. Sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik

subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen.

b. Pengetahuan tentang manfaat produk

Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu

produk yaitu manfaat fungsional (manfaat yang dirasakan konsumen

secara psikologis) dan manfaat psikososial (yang menyangkut aspek

psikologis seperti perasaan, emosi, dan suasana hati).

c. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen

Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan oleh suatu produk juga

tentu akan mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Pengetahuan pembelian

Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk

di dalam toko tersebut, dan penempatan produk di dalam toko. Keputusan

konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh

pengetahuannya.

3. Pengetahuan pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk


(34)

maksimal, maka konsumen harus mampu menggunakan produk tersebut

dengan benar. Kesalahan dalam penggunaan akan menyebabkan produk

tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, produsen berkewajiban

memberikan informasi yang cukup karena pengetahuan pemakaian sangat

penting bagi konsumen.

2.2 Kepercayaan

2.2.1 Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan menurut Mowen dan Minor (2003 : 312) kepercayaan adalah

“semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang

dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek dapat berupa

produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki

kepercayaan dan sikap”. Atribut adalah karakteristik atau fitur yang mungkin

dimiliki oleh objek. Manfaat adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada

objek.

Tabel 2.1

Definition of Trust

Author Definition

James 2002 Trust viewed from an economic standpoint is an expectation that people will not be exploited by others, which exists when there are no strong incentives for people to behave opportunistically

Sako 1992 Trust can be treated as a state of mind, an expectation held by one trading partner about another, that the other ehaves or responds in a predictable and mutually acceptable manner

Anderson and Naurus 1990

Trust is the firm’ belief that another company will perform actions that will result in positive outcomes for the firms as well as not take unexpected actions that result in negative outcomes.


(35)

Tabel 2.2

Pengertian Kepercayaan

Penulis Pengertian

James 2002 Kepercayaan lihat dari sudut pandang ekonomi adalah harapan bahwa orang tidak akan dimanfaatkan oleh orang lain, yang ada jika tidak ada insentif kuat bagi orang untuk berprilaku oportunis.

Sako 1992 Kepercayaan dapat diperlakukan sebagai keadaan pikiran, harapan yang diselenggarakan oleh salah satu mitra dagang tentang yang lain, bahwa berperilaku lain atau menanggapi dengan cara yang dapat diprediksi dan dapat diterima bersama.

Anderson and Naurus 1990

Kepercayaan adalah kepercayaan perusahaan bahwa perusahaan lain akan melakukan tindakan yang akan menghasilkan hasil yang positif bagi perusahaan serta tidak melakukan tindakan tak terduga yang menghasilan hal negative

Sumber: Kolyesnikova (2010)

Menurut Mowen dan Minor (2003:312), seseorang membentuk tiga jenis

kepercayaan, yaitu:

1. Kepercayaan atribut-objek

Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut

dengan kepercayaan atribut-objek. Kepercayaan atribut objek

menghubungkanantara atribut dengan objek.

2. Kepercayaan atribut-manfaat

Kepercayaan atribut manfaat merupakan hubungan antara atribut dan manfaat

yang dikenal.

3. Kepercayaan objek-manfaat

Kepercayaan objek manfaat dibentuk dengan menghubungkan objek dengan


(36)

Luarn dan Lin (dalam Ferrinadewi,2008) menyatakan bahwa kepercayaan

adalah “sejumlah spesifik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan

kemampuan menepati janji), benevolence (perhatian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka),

competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan konsistensi perilaku pihak yang dipercaya”.

Dalam riset Costabile (Ferrinadewi,2008 : 153) kepercayaan atau trust

didefinisikan sebagai “persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen

didasarkan pada pengalaman atau terpenuhinya harapan akan kinerja produk.

Kepercayaan bersumber dari harapan konsumen akan terpenuhinya janji merek.

Ketika harapan mereka tidak terpenuhinya maka kepercayaan akan berkurang

bahkan hilang”.

Menurut Lau dan Lee (1999:344) terdapat 3 faktor yang mempengaruhi

kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas

yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga

faktor tersebut adalah merek sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen.

Selanjutnya kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek.

Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek sebagai berikut:

1. Karakteristik Merek (Brand Characteristic)

Karakteristik Merek (Brand Characteristic) mempunyai peran yang penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai

suatu merek. Hal ini disebabkan konsumen melakukan penilain sebelum


(37)

meliputi reputasi (reputation), dapat diramalkan (predictability) dan kompetensi (competence).

a. Reputasi merek (brand reputation)

Reputasi merek (brand reputation) adalah opini orang lain bahwa merek baik dan dapat dipercaya. Bila konsumen merasa bahwa orang lain

berpendapat bahwa perusahaan yang berada dibalik merek yang

dipilihnya terkenal adil dan bijaksana, konsumen tersebut akan merasa

lebih aman dalam menerima dan menggunakan produk perusahaan

tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, persepsi

konsumen bahwa perusahaan memiliki reputasi kesetaraan sangat

berkaitan erat dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

b. Peramalan terhadap merek (brand predictability)

Kemungkinan peramalan terhadap suatu merek (brand predictability) adalah kemampuan satu bagian untuk meramalkan kebiasaan bagian lain.

Sebuah merk yang dapat diramalkan adalah satu dari acuan pengguna

merek (konsumen) untuk mengantisipasi dan membentuk kepercayaan

yang rasional sehingga akan membentuk kepercayaan terhadap suatu

merek.

c. Kompetensi Merek (Brand Competence)

Kompetensi merek adalah merek yang memiliki kemampuan untuk dapat

memecahkan permasalahan yang dihadapi konsumen dan memenuhi

segala kebutuhannya. Jika diyakini bahwa mereka mampu memecahkan


(38)

2. Karakteristik Perusahaan (Company Characteristic)

Karakteristik perusahaan yang ada dibalik suatu merek juga dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

Karakteristik perusahaan yang diperkirakan dapat mempengaruhi

kepercayaan konsumen terhadap perusahaan (trust in company) adalah reputasi perusahaan (company reputation), motivasi yang dirasakan oleh perusahaan (perceive motive of the company) dan integritas perusahaan yang dirasakan (company integration) .

a. Kepercayaan terhadap perusahaan (trust in company)

Ketika suatu entitas dipercaya oleh konsumen, maka bagian-bagian kecil

dari entitas tersebut juga cenderung dipercaya oleh konsumen. Dilihat

dari sudut perusahaan dan produk yang dihasilkan, perusahaan yang lebih

besar merupakan entitas yang lebih besar pula, sementara merek

merupakan bagian kecil. Jadi konsumen yang menaruh kepercayaan pada

perusahaan maka akan menaruh pula kepercayaan pada merek produk

yang dihasilkan perusahaan tersebut.

b. Reputasi Perusahaan (company reputation)

Jika konsumen menganggap pendapat orang lain bahwa perusahaan

dibalik sebuah merek adalah benar dan jujur, maka konsumen akan

merasakan lebih aman dalam memakai dan menggunakan merek

perusahaan tersebut. Dengan kata lain bahwa kepercayaan akan lebih


(39)

3. Motif yang menguntungkan bagi perusahaan (Company Perceived Motives) Motif yang dirasakan dari partner jual beli mempengaruhi kepercayaan

tehadap partner tersebut. Dengan demikian bahwa pandangan konsumen

bahwa perusahaan memiliki motif yang menguntungkan sangat berkaitan

dengan kepercayaan konsumen terhadap merek yang diluncurkan perusahaan

tersebut.

4. Integritas Perusahaan (Company Integrity)

Integritas perusahaan merupakan persepsi konsumen yang sesuai dengan

prinsip-prinsip yang logis, misalnya berlaku jujur.Jika perusahaan dirasakan

mempunyai integritas, maka merek produknya akan dipercaya oleh

konsumen.

5. Karakteristik merek pelanggan (consumer brand characteristic)

Hubungan bukanlah suatu cara yang mutlak, karena kedua kelompok saling

mempengaruhi hubungan diantara mereka. Oleh karena itu karakteristik

konsumen merek dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap suatu

merek. Konsep diri merupakan totalitas pemikiran dan perasaan individu

dengan acuan dirinya sebagai suatu obyek. Sebuah analogi popular yang

digunakan dalam konteks pemasaran adalah merek sama dengan orang. Jadi

suatu merek dapat memiliki kesan antar kepribadian. Kepribadian merek

adalah asosiasi yang terikat dengan merek yang diingat oleh konsumen dalam


(40)

a. Persamaan antara konsep diri dan merek (Similarity between consumer self concept and brand)

Jika ciri-ciri fisik suatu merek dinilai sesuai dengan kesan dari konsumen

terhadap suatu produk, kemungkinan besar konsumen akan percaya pada

merek tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kesamaan

antara konsep diri konsumen dengan kepribadian merek sangat berkaitan

dengan kepercayaan knsumen terhadap merek tersebut.

b. Kegemaran terhadap suatu merek (brand liking)

Liking menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tariknya. Secara

formal dapat dinyatakan, simpati konsumen terhadap suatu merek sangat

berhubungan dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

c. Pengalaman merek (brand experience)

Brand experience adalah pengalaman masa lalu konsumen dengan merek tersebut, khususnya dalam lingkup pemakaian. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pengalaman konsumen terhadap suatu merek

sangatlah berkaitan dengan kepercayaan terhadap merek tersebut.

d. Kepuasan terhadap merek (brand satisfaction) \

Kepuasan terhadap suatu merek dapat didefinisikan sebagai hasil ektif

terhadap apa yang telah dicapai oleh merek terpilih dalam rangka


(41)

2.3 Keputusan Membeli Ulang

2.3.1 Pengertian Keputusan Membeli Ulang

Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2007:193), merupakan

“keputusan yang dilakukan oleh seorang pelanggan yang awalnya ditetapkan

sebagai calon pelanggan yang paling mungkin, yang kemudian menjadi pelanggan

yang membeli ulang, dan kemudian menjadi klien (orang-orang yang diperlakukan oleh perusahaan secara sangat istimewa dan dipahami secara

penuh)”. Tantangan berikutnya adalah mengubah klien menjadi anggota dengan memulai program keanggotaan yang menawarkan manfaat kepada pelanggan

yang bergabung, dan kemudian menjadi pendukukung, yaitu pelanggan yang

secara bergairah merekomendasikan perusahaan dan produk serta jasanya kepada

orang lain. Tantangan terakhir adalah mengubah pendukung menjadi mitra.

Menurut Kotler dan Keller (2007:238), Kepercayaan orang tentang produk

atau merk juga mempengaruhi keputusan pembelian mereka.Perusahaan yang

cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan

pelangan, semua pengalaman mereka dalam belajar, memilih, menggunakan

bahkan dalam mendisposisikan produk (Kotler dan Keller, 2007:234).

Para konsumen telah ,melewati 5 tahap proses keputusan pembelian, yaitu:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.


(42)

2. Pencarian informasi

Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam 4 kelompok, yaitu:

sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, sumber pengalaman.

3. Evaluasi alternatif

Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi

konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,

konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen

memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat dalam memenuhi

kebutuhan tersebut.

4. Keputusan pembelian

Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil 5

keputusan: merk, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. 5. Perilaku pasca pembelian

Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca

pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.

Menurut Kotler dan Keller (2007:235), proses pembelian konsumen terdiri

dari 5 tahap yang digambarkan dalam Gambar 2.1

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Sumber: Kotler dan Keller (2007 : 235) Pengenalan

Masalah

Perilaku Pasca Pembelia

Keputusan Pembelian Evaluasi

Alternatif Pencarian


(43)

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Tinjauan Penelitian Terdahulu No Peneliti Jurnal

Penelitian Variabel

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1 Dewi (2010) “Pengaruh

Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasisw aFakultas Ekonomi UMSU Medan. ” Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada MahasiswaFa kultas Ekonomi UMSU Medan (variable terikat)&Trus t In a Brand

(variabel bebas) Regresi Linear Berganda brand reliability

dan brand intentions berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan kepuasan pelanggan dengan Fhitung (70,121) > Ftabel (3,09).

2 Magdalena (2009) “Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Mahasisw a Politeknik Negeri Medan Pada Toko Buku Gramedia Gajah Mada Medan”. Keputusan Pembelian Ulang Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Pada Toko Buku Gramedia Gajah Mada Medan” (variable terikat)& Bauran Pemasaran Ritel (variable bebas) Regresi Linear Berganda

Nilai Adjusted R Square = 0,380, berarti 38% faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas sedangkan sisanya 62% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.


(44)

3 Marpaung (2011) “Pengaruh Store Environme ntTerhada p Minat Pembelian Ulang Konsumen Metro Supermark et Medan Plaza” Minat pembelian ulang pada Metro supermarket Medan Plaza (variabel terikat) & store image, store atmosphere, store theatric (variabel bebas) Regresi Linear Berganda Diperoleh 34,5 % variabel terikat dipengaruhi variabel bebas.

Sedangkan sisanya sebesar 65,5% minat pembelian ulang dipengaruhi oleh variabel lain

4 Kolyesnikova (2010) “The Influence of Product Knowledg e on Purchase Venue Choice: Does Knowing More Lead from Bricks to Clicks”. Purchase Venue Choice is a dependent variable & The Influence of Product Knowledge is independent variable The measurem ent model was tested using reflective multi-item measures( subjective knowledge and involveme nt) The results indicate the subjective product knowledge is positively related to the use of physical purchase venues and negatively related to the use of virtual venues.

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menurut Sugiono (2010:60) merupakan “sintesa

tentang hubungan antara variabel yang diteliti dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan dan yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis”.

Variabel yang akan diteliti antara lain keputusan pembeliansebagai variabel

terikat, pengetahuan produk dan kepercayaansebagai variabel bebas.

Pengetahuan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang.


(45)

bahwa produk yang dikonsumsi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehingga

konsumen akan melakukan pembelian ulang.

Kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. Pada saat

konsumen mempercayai merek produk tersebut, konsumen akan menggantungkan

dirinya pada merek tersebut. Keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu

memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek

tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.Sehingga konsumen akan

melakukan pembelian ulang.

Pembelian ulang menunjukan pembelian yang terjadi setelah konsumen

mempunyai pengalaman dengan produk maupun perusahaan. Kerangka

konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.6 Hipotesis

Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis

ataspenelitian ini adalah: “ Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Berpengaruh

Signifikan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”. Kepercayaan (X2)

Keputusan

Membeli Ulang (Y) Pengetahuan


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif kausal, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih

(Ginting dan Situmorang, 2008:57). Dengan kata lain desain kausal berguna

untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk

menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara, yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. T.M. Hanafiah, SH. Kampus

USU, Medan 20155. Sementara waktu penelitian dimulai dari bulan September

2014 hingga Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dibuat untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

penelitian karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan peneliti serta adanya

keterbatasan informasi yang diperoleh pada objek penelitian.

Penelitian yang dilakukan peneliti terbatas pada faktor-faktor sebagai berikut:

1. Variabel Independent (X) terdiri dari variabel pengetahuan produk (X

1) dan kepercayaan ( X

2).


(47)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti

merupakan suatu cara untuk mempermudah dan memberi gambaran yang jelas

dalam pengukuran variabel penelitian.

Variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Variabel Independent (X) a. Pengetahuan Produk(X

1)

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi mengenai

Blackberry. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi

produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai

produk.

b. Kepercayaan(X 2)

Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan

semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang atribut, dan

manfaat Blackberry.

2. Variabel Dependent (Y)

a. Keputusan Membeli Ulang (Y)


(48)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator

Variabel

Skala Pengukuran

Pengetahuan Produk

(X1)

Kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk

1. Kategori produk 2. Merek produk 3. Fitur produk 4. Harga produk 5. Terminology

produk

Likert

Kepercayaan (X2)

Persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman atau terpenuhinya harapan akan kinerja produk.

1. Kepercayaan atribut-objek 2. Kepercayaan atribut-manfaat 3. Kepercayaan objek-manfaat Likert KeputusanM embeliUlang (Y)

Keputusan yang

dilakukan oleh seorang pelanggan yang awalnya ditetapkan sebagai calon pelanggan yang paling mungkin, yang kemudian menjadi pe- langgan yang membeli ulang, dan kemudian menjadi klien.

1. Membeli Ulang 2. Tidak membeli

ulang

Likert

Sumber: Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi (2007), (diolah)

3.5 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert

menurut Sugiyono (2010:93) “digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”.

Untuk keperluan analisis maka pengukuran dengan skala Likert ini


(49)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-Ragu (RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2010:93)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih terdaftar aktif

perkuliahan yang menggunakan Blackberry.

3.6.2 Sampel

Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling,menurut Sugiyono (2010:85)merupakanteknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti ditempat

penelitian, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai nara

sumber“.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang

menjadi konsumen Blackberry serta pernah melakukan pembelian


(50)

(2003:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada

populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

n : Jumlah sampel

Zα : Nilai standar normal yang besarnya tergantung α,

bila α = 0,05 Z = 1,67

bila α = 0,01 Z = 1,96

p : Estimasi proporsi populasi yang sesuai criteria sampel (1-q)

q : Proporsi sampel yang tidak sesuai criteria sampel (1-p)

d : Penyimpangan yang ditolelir, yang digunakan dalam penelitian ini 10%

Berdasarkan pra-survei yang dilakukan secara acak pada 30 orang

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera, ditemukan 20

(70%) orang melakukan pembelian Blackberry lebih dari satu kali, maka p = 0,7

dan 10 orang lainnya (30%) adalah diluar yang dimaksud, maka q = 0,3.

Dengan memakai rumus tersebut menghasilkan sejumlah sampel sebagai berikut:

(1,96)2 (0,66)(0,34)

= = 86 orang


(51)

3.7 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden pada

lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar

pernyataan (kuesioner) kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui

dokumen organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi

dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang

dapat menjadi referensi bagi penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data-data penelitian dengan tiga cara berikut:

1. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian yaitu

pada lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Kuesioner

Peneliti melakukan teknik ini dengan cara mengajukan pertanyaan melalui

daftar pertanyaan yang diisi oleh responden yang sesuai dengan kriteria


(52)

3. Studi Dokumentasi

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara meninjau,

membaca, mempelajari berbagai macam buku maupun artikel yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Data 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner atau angket yang

disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan

untuk mengukur menunjukkan apakah data yang diperoleh merupakan data yang

valid. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai responden di luar dari sampel yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang digunakan. Pengujian

validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

SPSS (Statistic and Service Solution ) 19.0 for windows. Suatu data dikatakan valid atau tidak valid dengan kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai

berikut:

1. Jika r hitung ≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dilakukan dengan cara menyebarkan kuesionar kepada 30 orang

diluar dari responden atau sampel penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df =

N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh


(53)

Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada

30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,694 0,361 Valid

2 P2 0,694 0,361 Valid

3 P3 0,366 0,361 Valid

4 P4 0,373 0,361 Valid

5 P5 0,417 0,361 Valid

6 P6 0,396 0,361 Valid

7 P7 0,405 0,361 Valid

8 P8 0,405 0,361 Valid

9 P9 0,455 0,361 Valid

10 P10 0,363 0,361 Valid

11 P11 0,362 0,361 Valid

12 P12 0,407 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r

hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap

pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179)

butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha> 0.60 maka pertanyaanreliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha> 0.80 makapertanyaan reliabel.


(54)

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.822 .853 12

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada 12 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien

alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,822, ini berarti 0,822 > 0,60 dan 0,822 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan

dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk

merumuskan,mengelompokkan, menginterpretasikan, dan menganalisis hasil

penelitianberupa identitas responden dan deskriptif variabel sehingga

diperolehgambaran mengenai suatu keadaan.

3.10.2 Analisis Regresi Logistik

Regresi Logistik (kadang disebut model logistik atau model logit) digunakan

untuk menjelaskan hubungan antara variable respon yang berupa data

dikotomi/biner dengan variable bebas yang berupa data berskala interval dan atau


(55)

variable yang hanya mempunyai dua kategori saja, yaitu kategori yang

menyatakan kejadian sukses (Y=1) dan kategori yang menyatakan kejadian gagal

(Y=0)

Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk

menganalisis variable dependen(terikat) yang kategori dan variable

independen(bebas) bersifat kategori, kontinu, atau gabungan dari keduanya. Regresi logistik juga digunakan secara luas pada bidang pemasaran seperti

kecendrungan pelanggan untuk membeli suatu produk atau berhenti berlangganan.

Regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan

autokolerasi, dikarenakan variable terikat yang terdapat pada regresi logistik

merupakan variable dummy(0 dan 1), sehingga residualnya, tidak memerlukan ketiga pengujian tersebut.

Regresi logistik merupakan regresi non linear dimana model yang ditentukan

akan mengikuti pola kurva seperti gambar 3.1


(56)

Model yang digunakan pada regresi logistik adalah :

Log ( P / 1 – p ) = β0 + β1x1 + β2x2 + …… + βkXk

Dimana :

P : Kemungkinan bahwa Y = 1

X1,

x

2,

x

3 : Variabel Independen

β : Koefisien Regresi

Regresi logistik akan membentuk variable predictor atau respon (p/(1-p))

yang merupakan kombinasi linear dari variable independen. Nilai variable

predictor ini kemudian ditransformasikan menjai probabilitas dengan fungsi logit.

Regresi logistik juga menghasilkan rasio peluang (odds ratios) terkait dengan nilai setiap prediktor. Peluang (odds) dari suatu kejadian diartikan sebagai probabilitas hasil yang muncul yang dibagi dengan probabilitas suatu kejadian

tidak terjadi. Secara umum, rasio peluang (odds ratios) merupakan sekumpulan peluang yang dibagi oleh peluang lainnya. Rasio peluang bagi prediktor diartikan

sebagai jumlah relatif dimana peluang hasil meningkat (rasio peluang > 1) atau


(57)

3.10.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatmaka

dilakukan pengujian dengan menggunakan :

1. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh positif terhadap variabel

terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0 : βi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. H1 : βi≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. H0 diterima jika F hitung< F tabelpada α= 5% 2. H0 ditolak jika F hitung> F tabelpada α= 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0 : µi= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan


(58)

2. H1: µi≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% 2. H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%

3.10.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi

(R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil

(mendekatinol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan

tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap


(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuatdi kalangan pengguna handphone.Smartphone. Blackberry pertama kalidiperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion(RIM). Blackberry diciptakan oleh Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret 1961, diIstambul Turki. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia lima tahun, ia

ikutkeluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor, Ontario.

Tahun1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Namun, Miketidak menyelesaikan kuliahnya hingga tamat dan bahkan Drop Out. Akan tetapi,beberapa tahun kemudian lewat produk telepon pintar atau

smartphoneciptaannya, Blackberry,kini dia mampu mengantarkan perusahaannya,

ResearchIn Motion (RIM) menjadi perusahaan besar dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahanDesember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Di

Indonesia,Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai

instalasiBlackberry melalui operator Indosat. Pasar Blackberry kemudian diramaikan olehdua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkomindo

Pratama danTelkomsel. Dan semakin ke masa kini, provider seluler lainnya

mulaimenawarkan paket-paket murah untuk pengguna Blackberry. RIM memproduksitiga dari sepuluh peringkat teratas yang terjual laku di dunia yaitu


(60)

BlackberryCurve, Blackberry Strom, dan Blackberry Bold. Jumlah penjualan

Blacberrymampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone)selama periode januari 2010.

Blackberry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif namun kinisemua orang ingin mengunakan blackberry. Hal ini juga tidak terlepas darimeningkatnya daya beli konsumen dan perusahaan RIM yang juga

semakinaffordable. Peningkatan daya beli konsumen ini mengakibatkan

blackberry lessexclusive namun namun exclusive karena harga blackberry masih diatas jangkauanharga konsumen kebanyakan.

Pertumbuhan penjualan blackberry terus meningkat signifikan, informasi dariResearch in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi blackberry

menyatakanbahwa pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah yang paling

tinggidibandingkan dengan kawasan lain di benua Asia pasifik. Hal ini didukung

jugaoleh kemampuan operator dalam menyediakan inovasi layanan paket

blackberrydengan basis tarif yang semakin terjangkau.

Blackberry dinilai telah berhasil mewujudkan permintaan pasar padaumumnya yakni perangkat mobile canggih dengan prosesor yang kuat, memorimelimpah, layar yang lebih besar dan fitur-fitur canggih seperti yang

terdapatpada komputer. Kecanggihan fitur yang paling menonjol pada

handphoneBlackberry adalah instant messaging. Pesan instan (Instant messaging) adalahsebuah teknologi Internet yang mengizinkan para pengguna dalam

jaringaninternet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada


(61)

sedangterhubung ke jaringan yang sama. Fungsi antar muka yang terdapat dalam

InstantMessaging adalah : Instant messages, Chat, Web links, Video, Images,

Files, Talk,Mobile Capabilties.

Blackberry juga digunakan untuk chatting seperti halnya yahoo messagerdengan cara memasukkan pin / nomor identitas blackberry disebut dengan BBM(Blackberry Messanger). Pengguna akan terhubung eksklusif dengan penggunaBlackberry yang lain dan setiap saat dapat melakukan chatting BlackberryMessanger (BBM) yang saat ini lebih dikenal dengan BBMan. Sehingga melaluilayanan BBM ini dapat digunakan membangun silaturahmi yang

baik denganteman, kerabat dan hadaitaulan. Disamping itu banyak pula orang

yangmenggunakan media BBM sebagai sarana dalam berbisnis fashion pakaian ataufashion yang lainnya untuk mempromosikan barang mereka.

4.1.1 Logo Perusahaan

Sumber: www.blackberry.com

Gambar 4.1 Logo Perusahaan


(62)

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan

menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi

jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang

berjumlah 86 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Presentase

21 - 25 tahun 62 72%

26 - 30 tahun 18 21%

> 31 tahun 6 7%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.1menunjukkan bahwa mayoritas umur responden adalah 21 -

25 tahun dengan presentase sebesar 72%, 26 - 30 tahun sebesar 21%, dan > 31

tahun sebesar 7%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Pria 62 72%

Wanita 24 28%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.2menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pria


(63)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli

Frekuensi Membeli Jumlah Presentase

Dua kali 71 82%

Lebih dari dua kali 15 18%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.3menunjukkan bahwa mayoritas frekuensi

membeliblackberry adalah dua kali dengan presentase sebesar 82%, dan lebih dari

dua kali sebesar 18%.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap VariabelPengetahuan Produk,Kepercayaan, dan Keputusan Membeli Ulang

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Produk(X1)

No. Item STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 2 2,3 19 22,1 65 75,6 86 100

2 0 0 0 0 19 22,1 25 29,1 42 48,8 86 100

3 0 0 0 0 13 15,1 29 33,7 44 51,2 86 100

4 0 0 0 0 0 0 10 11,6 76 88,4 86 100

5 0 0 0 0 6 7 68 79,1 12 14 86 100

6 0 0 0 0 0 0 7 8,1 79 91,9 86 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 75,6% responden

menyatakan sangat setuju bahwaBlackberry merupakan perangkat genggam

nirkabel (wireless handheld device) yang mendukung kemampuan layanan telepon, e-mail, pesan pendek, internet, dan kemampuan nirkabel lainnya,

22,1% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan

tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan


(64)

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 48,8% responden

menyatakan sangat setuju bahwaBlackberry mengirimkan informasi lewat

jaringan data nirkabel yang disediakan operator-operator seluler, 29,1%

menyatakan setuju, 22,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 51,2% responden

menyatakan sangat setuju bahwaBlackberry adalah merek produk dari

produsen smartphoneyang dihasilkan oleh Research In Motion (RIM), 33,7% menyatakan setuju, 15,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 88,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwaBlackberry adalah alat komunikasi yang dapat

digunakan sebagai penunjuk arah dan peta online dengan menggunakan

General Positioning System (GPS),11,6% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 14% responden

menyatakan sangat setuju bahwaBlackberry memiliki berbagai macam tipe,

79,1% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan

tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan


(65)

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 91,9% responden

menyatakan sangat setuju bahwaBlackberry selama ini telah menghasilkan

smartphone yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern, 8,1%

menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak

setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepercayaan(X2)

No. Item STS TS KS S SS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 15 17,4 28 32,6 43 50 86 100

2 0 0 0 0 0 0 17 19,8 69 80,2 86 100

3 0 0 0 0 0 0 8 9,3 78 90,7 86 100

4 0 0 0 0 2 2,3 14 16,3 70 81,4 86 100

5 0 0 0 0 2 2,3 16 18,6 68 79,1 86 100

6 0 0 0 0 0 0 12 14 74 86 86 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 50% responden

menyatakan sangat setuju bahwaSaya percaya bahwa Blackberry Messager

dalam Blackberry merupakan aplikasi chatting terbaik, 32,6% menyatakan

setuju, 17,4% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0%

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 80,2% responden

menyatakan sangat setuju bahwaSaya percaya bahwa profil pada Blackberry

sangat flexible, 19,8% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju


(66)

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 90,7% responden

menyatakan sangat setuju bahwaSaya percaya bahwa GPS pada Blackberry

dapat memberi informasi yang akurat, 9,3% menyatakan setuju, 0%

menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 81,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwaSaya percaya bahwa Blackberry dapat

menyampaian pesan instan dan akses kejejaring sosial,16,3% menyatakan

setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0%

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 79,1% responden

menyatakan sangat setuju bahwaSaya percaya bahwa Blackberry dapat

menjalankan fungsinya dengan baik, 18,6% menyatakan setuju, 2,3%

menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 86% responden

menyatakan sangat setuju bahwaSaya percaya bahwa Blackberry dapat

menyampaikan pesan dengan cepat, 14% menyatakan setuju, 0% menyatakan

kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan


(67)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Membeli Ulang(Y)

Pertanyaan Tidak Ya TOTAL

F % F % F %

Apakah anda akan melakukan pembelian

ulang? 30 34,9 56 65,1 86 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jawaban responden paling banyak

melakukan pembelian ulang yaitu 65,1% dan paling sedikit menyatakan tidak

melakukan pembelian ulang yaitu 34,9%.

4.3 Analisis Regresi Logistik

Metode analisis regresi logistik digunakan untuk menguji

apakahprobabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel

bebasnya.Regresi logistik hampir sama dengan regresi Oldinery Least Square

(OLS),bedanya pada regresi logistik terdapat kategori nilai menggunakan

variabeldummy. Adapun untuk persamaan regresi logistik yang digunakan adalah

sebagaiberikut :

YD = a + β1X1 + β2X2

Dimana :

YD = Dummy Variabel Y (Keputusan Membeli Ulang)

a = Konstanta

β = Koefesien regresi X1 =Pengetahuan Produk


(1)

70 5 5 5 5 5 5 30

71 5 5 4 5 4 5 28

72 5 5 5 5 5 5 30

73 5 5 5 5 5 4 29

74 4 5 5 5 5 5 29

75 5 4 5 5 5 5 29

76 5 5 5 5 5 5 30

77 5 5 5 5 5 5 30

78 5 5 5 5 4 5 29

79 5 5 5 5 5 4 29

80 5 5 4 4 3 5 26

81 3 5 5 3 5 5 26

82 5 5 5 5 4 5 29

83 5 5 5 5 5 5 30

84 5 5 5 5 5 5 30

85 5 5 5 5 5 5 30

86 5 4 5 5 5 5 29

Variabel Keputusan Membeli Ulang (Y)

No. Jawaban Keputusan

Membeli Ulang Coding

1 Memutuskan untuk membeli ulang 1 2 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 3 Memutuskan untuk membeli ulang 1 4 Memutuskan untuk membeli ulang 1 5 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 6 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 7 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 8 Memutuskan untuk membeli ulang 1 9 Memutuskan untuk membeli ulang 1 10 Memutuskan untuk membeli ulang 1 11 Memutuskan untuk membeli ulang 1 12 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 13 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 14 Memutuskan untuk membeli ulang 1 15 Memutuskan untuk membeli ulang 1 16 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0


(2)

17 Memutuskan untuk membeli ulang 1 18 Memutuskan untuk membeli ulang 1 19 Memutuskan untuk membeli ulang 1 20 Memutuskan untuk membeli ulang 1 21 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 22 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 23 Memutuskan untuk membeli ulang 1 24 Memutuskan untuk membeli ulang 1 25 Memutuskan untuk membeli ulang 1 26 Memutuskan untuk membeli ulang 1 27 Memutuskan untuk membeli ulang 1 28 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 29 Memutuskan untuk membeli ulang 1 30 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 31 Memutuskan untuk membeli ulang 1 32 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 33 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 34 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 35 Memutuskan untuk membeli ulang 1 36 Memutuskan untuk membeli ulang 1 37 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 38 Memutuskan untuk membeli ulang 1 39 Memutuskan untuk membeli ulang 1 40 Memutuskan untuk membeli ulang 1 41 Memutuskan untuk membeli ulang 1 42 Memutuskan untuk membeli ulang 1 43 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 44 Memutuskan untuk membeli ulang 1 45 Memutuskan untuk membeli ulang 1 46 Memutuskan untuk membeli ulang 1 47 Memutuskan untuk membeli ulang 1 48 Memutuskan untuk membeli ulang 1 49 Memutuskan untuk membeli ulang 1 50 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 51 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0


(3)

53 Memutuskan untuk membeli ulang 1 54 Memutuskan untuk membeli ulang 1 55 Memutuskan untuk membeli ulang 1 56 Memutuskan untuk membeli ulang 1 57 Memutuskan untuk membeli ulang 1 58 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 59 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 60 Memutuskan untuk membeli ulang 1 61 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 62 Memutuskan untuk membeli ulang 1 63 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 64 Memutuskan untuk membeli ulang 1 65 Memutuskan untuk membeli ulang 1 66 Memutuskan untuk membeli ulang 1 67 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 68 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 69 Memutuskan untuk membeli ulang 1 70 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 71 Memutuskan untuk membeli ulang 1 72 Memutuskan untuk membeli ulang 1 73 Memutuskan untuk membeli ulang 1 74 Memutuskan untuk membeli ulang 1 75 Memutuskan untuk membeli ulang 1 76 Memutuskan untuk membeli ulang 1 77 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 78 Memutuskan untuk membeli ulang 1 79 Memutuskan untuk membeli ulang 1 80 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 81 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 82 Tidak memutuskan untuk membeli ulang 0 83 Memutuskan untuk membeli ulang 1 84 Memutuskan untuk membeli ulang 1 85 Memutuskan untuk membeli ulang 1 86 Memutuskan untuk membeli ulang 1


(4)

Lampiran 4.Output Analisis Regresi Logistik

Logistic Regression Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 86 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 86 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 86 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak memutuskan untuk membeli ulang

0

Memutuskan untuk membeli ulang

1

Block 0: Beginning Block Classification Tablea,b

Observed

Predicted Keputusan_Membeli_Ulang

Percentage Correct Tidak

memutuskan untuk membeli

ulang

Memutuskan untuk membeli

ulang

Step 0 Keputusan_Membeli_Ulang Tidak memutuskan untuk

membeli ulang

0 30 .0

Memutuskan untuk membeli ulang


(5)

Classification Tablea,b

Observed

Predicted Keputusan_Membeli_Ulang

Percentage Correct Tidak

memutuskan untuk membeli

ulang

Memutuskan untuk membeli

ulang

Step 0 Keputusan_Membeli_Ulang Tidak memutuskan untuk

membeli ulang

0 30 .0

Memutuskan untuk membeli ulang

0 56 100.0

Overall Percentage 65.1

a. Constant is included in the model. b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .624 .226 7.610 1 .006 1.867

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Pengetahuan_Produk 3.915 1 .048

Kepercayaan .142 1 .706

Overall Statistics 5.669 2 .059

Block 1: Method = Enter Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 5.672 2 .059

Block 5.672 2 .059


(6)

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 105.564a .064 .088

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea

Observed

Predicted Keputusan_Membeli_Ulang

Percentage Correct Tidak

memutuskan untuk membeli

ulang

Memutuskan untuk membeli

ulang

Step 1 Keputusan_Membeli_Ulang Tidak memutuskan untuk

membeli ulang

7 23 23.3

Memutuskan untuk membeli ulang

4 52 92.9

Overall Percentage 68.6


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

5 64 103

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

5 40 121

Pengaruh Merek Berbahasa Asing Terhadap Keputusan Membeli Pada Produk Minuman Minute Maid Pulpy Orange Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU Medan

3 72 72

Pengaruh Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Samsung Galaxy Di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 9 111

Pengaruh Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Samsung Galaxy Di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Samsung Galaxy Di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Samsung Galaxy Di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 8

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

1 0 10