162
Ekonomi SMA Kelas X
b. b.
b. b.
b. T
T T
T Teori Keynes
eori Keynes eori Keynes
eori Keynes eori Keynes
Inflasi terjadi karena: 1.
keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya;
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok.
c. c.
c. c.
c. T
T T
T Teori Str
eori Str eori Str
eori Str eori Strukturalis
ukturalis ukturalis
ukturalis ukturalis
Penyebab inflasi ialah: 1.
kekakuan ketidakelastisan penerimaan ekspor; 2.
kekakuan ketidakelastisan penawaran bahan makanan.
4. Cara Menghitung Laju Inflasi
Untuk menghitung besarnya laju inflasi dapat digunakan Indeks Harga, sebagai berikut.
Keterangan: IH
t
= Indeks Harga tahun tertentu dihitung IH
tâ1
= Indeks Harga tahun sebelumnya
Contoh Contoh
Contoh Contoh
Contoh
Diketahui: Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005
= 150,65 Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005
= 145,15 Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah:
Laju Inflasi = 150, 65 â 145,15
145,15 x 100
= 3,79 Termasuk inflasi ringan.
Mengenai Indeks Harga dijelaskan di akhir Bab ini. Laju inflasi =
Laju inflasi = Laju inflasi =
Laju inflasi = Laju inflasi =
x 100 x 100
x 100 x 100
x 100
163
Pendapatan Nasional
5. Penggolongan Inflasi
a. a.
a. a.
a. Berdasarkan asal timbulnya inflasi
Berdasarkan asal timbulnya inflasi Berdasarkan asal timbulnya inflasi
Berdasarkan asal timbulnya inflasi Berdasarkan asal timbulnya inflasi
1. Inflasi berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya
defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan
menjadi mahal.
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat
naiknya harga barang impor. Hal ini terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor
barang.
b. b.
b. b.
b. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga
Jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara kontinu disebut inflasi tertutup
inflasi tertutup inflasi tertutup
inflasi tertutup inflasi tertutup
closed inflation, dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut
inflasi terbuka inflasi terbuka
inflasi terbuka inflasi terbuka
inflasi terbuka open inflation, sedangkan apabila serangan inflasi
demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama
disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendali
inflasi yang tak terkendali inflasi yang tak terkendali
inflasi yang tak terkendali hyperinflation.
c. c.
c. c.
c. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi
Berdasarkan parah atau tidaknya, inflasi dapat digolongkan: 1.
inflasi ringan di bawah 10 setahun, 2.
inflasi sedang antara 10â30 setahun, 3.
inflasi berat antara 30â100 setahun, dan 4.
inflasi tak terkendali di atas 100 setahun
6. Dampak Inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali hiperinflasi keadaan perekonomian menjadi kacau dan
perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai