Dampak Inflasi Ekonomi 1 SMA Kelas 10 Sri Nur Mulyati Agus Mahfudz Leni Permana 2009

164 Ekonomi SMA Kelas X negeri atau karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. a. a. a. a. a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi. b. b. b. b. b. Bagi para penabung Bagi para penabung Bagi para penabung Bagi para penabung Bagi para penabung Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat. c. c. c. c. c. Bagi debitur dan kreditur Bagi debitur dan kreditur Bagi debitur dan kreditur Bagi debitur dan kreditur Bagi debitur dan kreditur Bagi orang yang meminjam uang kepada bank debitur, inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. d. d. d. d. d. Bagi produsen Bagi produsen Bagi produsen Bagi produsen Bagi produsen Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya biasanya terjadi pada pengusaha besar. Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar biasanya terjadi pada pengusaha kecil. 165 Pendapatan Nasional e. e. e. e. e. Bagi perekonomian nasional Bagi perekonomian nasional Bagi perekonomian nasional Bagi perekonomian nasional Bagi perekonomian nasional 1. Investasi berkurang. 2. Mendorong tingkat bunga. 3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif. 4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan. 5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang. 6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang. 7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran. 8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

7. Peran Bank Sentral

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral, termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen—salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian—akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi. Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar danatau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal dicerminkan oleh tingkat inflasi ataupun eksternal kurs. Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, tidak kecuali Bank Indonesia. 166 Ekonomi SMA Kelas X

8. Laporan Inflasi

Laporan Inflasi Laporan Inflasi Laporan Inflasi Laporan Inflasi Laporan Inflasi Berdasarkan Perhitungan Inflasi Tahunan Sumber: www.bi.go.id Bulan dan Tahun Tingkat Inflasi September 2006 14.55 Agustus 2006 14.90 Juli 2006 15.15 Juni 2006 15.53 Mei 2006 15.60 April 2006 15.40 Maret 2006 15.74 Februari 2006 17.92 Januari 2006 17.03 Desember 2005 17.11 November 2005 18.38 Oktober 2005 17.89 September 2005 9.06 Agustus 2005 8.33 Juli 2005 7.84 Juni 2005 7.42 Mei 2005 7.40 April 2005 8.12 Maret 2005 8.81 Februari 2005 7.15