Selesaikanlah soal-soal berikut ini

40 Ekonomi SMA Kelas X Unjuk Sikap Buatlah kelompok kemudian diskusikan tanggapanmu mengenai artikel di bawah ini Dapat dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang diarahkan guru. Sinar Harapan, 30 April 2003 Menggagas Hukum Persaingan Usaha ASEAN Ekonomi Pasar Seperti kita ketahui, hampir semua anggota negara-negara ASEAN dalam menjalankan perekonomiannya berdasarkan sistem ekonomi terbuka, yaitu apa yang disebut dengan ekonomi pasar. Bahkan, negara yang dulu menganut sistem ekonomi tertutup, seperti Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar, telah menjalankan ekonominya dengan sistem ekonomi pasar. Karena sudah terbukti, sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem yang dapat beradaptasi dengan perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun. Terbukti juga sistem ekonomi yang terkonsentrasi dalam perkembangannya tidak dapat memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh negara yang menganutnya. Hal ini merupakan salah satu penyebab runtuhnya Uni Soviet melalui perestroika. Hancurnya ekonomi negara-negara Eropa Timur mengakibatkan negara-negara Eropa Timur tersebut beralih kepada sistem ekonomi pasar terbuka. Nah, untuk mendukung berjalannya sistem ekonomi pasar tersebut—seperti di negara-negara maju, Amerika Serikat dan Uni Eropa—perlu didukung suatu legal system untuk mendukung persaingan yang sehat dan kondusif, yaitu diperlukan hukum persaingan usaha dan lembaga antimonopoli sebagai pengawas pelaksana hukum persaingan tersebut di tingkat regional. – Udin Silalahi – Researcher, Department of Economics Unjuk Kerja Carilah informasi tentang negara-negara yang menganut ekonomi kapital, komando, dan campuran minimal tiga negara Jika dilihat dari jumlah IPC-nya termasuk golongan negara apakah negara-negara tersebut? Buatlah laporan tertulis 41 Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi Perilaku Konsumen Fungsi Produksi Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi Peranan Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi Penggolongan Nilai Teori Nilai Manfaat dan Nilai Uang Circular Flow Diagram Pola Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi Pengertian dan Tujuan Konsumsi Pengertian, Tujuan, Proses, dan Faktor Produksi Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Pola Perilaku Produsen dalam Kegiatan Ekonomi Perilaku Produksi yang Mengutamakan Kepentingan Rakyat Rumah Tangga Pemerintah Masyarakat Luar Negeri Perusahaan Produsen Peta Konsep Bab III Bab III 42 Ekonomi SMA Kelas X Kata Kunci Circular Flow Motif Investasi Produktivitas Konsumen Produsen Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan manfaat dan nilai suatu barang. 2. Mendeskripsikan perilaku konsumen dan produsen. 3. Mendeskripsikan teori perilaku konsumen dengan tabel dan grafik. 4. Mendeskripsikan teori perilaku produsen dengan tabel dan grafik. 5. Membuat model diagram interaksi pelaku ekonomi Circular Flow Diagram. 6. Mengidentifikasi manfaat diagram interaksi pelaku ekonomi. 7. Mendeskripsikan peran pelaku ekonomi rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. 8. Memberi contoh peran pelaku ekonomi di masyarakat rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. 43 Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi Warta Ekonomi Sistem Ekonomi Terbuka Dituntut Kesiapan Sabtu, 6 Maret 2004 Pontianak Pontianak Pontianak Pontianak Pontianak Sistem ekonomi terbuka dituntut kesiapan dalam menghadapi perkembangan segala sektor yang bergerak cepat. ”Dalam kondisi ini dana dalam jumlah besar dapat masuk dan keluar dengan cepat. Bahkan, menembus batas-batas negara mencari tempat investasi yang paling menguntungkan,” kata Asisten II Sekda Kalbar Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Drs. Kamaruzzaman, M.M., pada penarikan undian berhadiah Simpeda Tingkat Nasional di PCC, Rabu 33. Ia mengatakan dengan terintegrasinya pasar dalam negeri ke dalam pasar global menyebabkan perekonomian menjadi sangat sensitif terhadap berbagai gejolak. Akibatnya, gejolak yang terjadi di suatu negara akan memengaruhi negara kita. Dituturkannya, pengalaman membuktikan bahwa hanya mengandalkan instrumen kebijakan moneter dan perbankan belumlah cukup untuk memulihkan kondisi perekonomian. Salah satu faktor utama yang sangat berperan adanya dukungan stabilitas sosial dan politik. Selain itu, dalam membangkitkan kembali perekonomian Indonesia, khususnya sektor riil, diperlukan pembiayaan cukup besar baik melalui dana pemerintah maupun masyarakat. Peranan perbankan sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sangatlah penting dan strategis. Bertambahnya kantor bank di daerah mengakibatkan semakin tingginya tingkat persaingan antarbank. ”Diharapkan para pimpinan perbankan di Kalbar dapat menjalin kerja sama yang baik guna menghindari persaingan yang tidak sehat,” pintanya. Bab III Bab III 44 Ekonomi SMA Kelas X Kamaruzzaman mengimbau, dengan keharmonisan serta pelayanan yang baik serta pembinaan yang berkesinambungan kepada nasabah, diharapkan pihak perbankan akan lebih berperan dalam membantu Pemda. ”Pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2003 sebesar 2,96 persen atau meningkat 0,72 persen dibanding tahun 2002 sebesar 2,24 persen, sedangkan tahun 2004 diasumsikan 3,23 persen,” ujarnya. Bank sebagai lembaga intermediasi mengemban amanah pemilik dana sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, yaitu menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito serta menyalurkannya dalam bentuk kredit, di samping berperan serta dalam meningkatkan kegiatan gemar menabung pada masyarakat Kalbar. Di satu pihak, peran sebagai penyalur kredit bagi sektor usaha produktif juga perlu lebih ditingkatkan. Berdasarkan data Bank Indonesia, sampai Desember 2003 dari Rp 7,9 triliun dana yang berhasil dihimpun hanya Rp 4,3 triliun atau 54,43 persen yang baru disalurkan. Dikutip dengan pengubahan dari http:www.equator-news.com A Manfaat dan Nilai Barang Alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang telah kita bahas pada bab sebelumnya jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak setiap orang mampu memilikinya, padahal barang dan jasa tersebut dibutuhkan dan bermanfaat bagi manusia. Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itu memiliki nilai bagi manusia. Dengan kata lain, barang-barang yang memiliki nilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, nilai barang diartikan sebagai kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

1. Penggolongan Nilai

Nilai barang dapat digolongkan sebagai berikut. a. a. a. a. a. Nilai Pakai Nilai Pakai Nilai Pakai Nilai Pakai Nilai Pakai V V V V Value in Use alue in Use alue in Use alue in Use alue in Use Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1. Nilai pakai objektif Nilai pakai objektif Nilai pakai objektif Nilai pakai objektif Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang dalam memenuhi kebutuhan setiap orang. Misalnya, air memiliki nilai pakai yang tinggi bagi setiap orang. 45 Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 2. Nilai pakai subjektif Nilai pakai subjektif Nilai pakai subjektif Nilai pakai subjektif Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan seseorang karena barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya, kursi roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai yang tinggi, tetapi bernilai pakai rendah bagi orang yang sehat. b. b. b. b. b. Nilai T Nilai T Nilai T Nilai T Nilai Tukar ukar ukar ukar ukar V V V V Value in Exchange alue in Exchange alue in Exchange alue in Exchange alue in Exchange Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1. Nilai tukar objektif Nilai tukar objektif Nilai tukar objektif Nilai tukar objektif Nilai tukar objektif, yaitu kemampuan suatu barang apabila ditukarkan dengan barang lain sering disebut harga. Misalnya, semua orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi di setiap tempat. 2. Nilai tukar subjektif Nilai tukar subjektif Nilai tukar subjektif Nilai tukar subjektif Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang. Misalnya, bagi seseorang nilai tukar sebuah lukisan tertentu lebih tinggi dari nilai tukar sebuah mobil baru, tetapi tidak demikian bagi yang lain. c. c. c. c. c. Paradoks Nilai Paradoks Nilai Paradoks Nilai Paradoks Nilai Paradoks Nilai Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya memiliki nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya sehingga hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama disebut Paradoks nilai Paradoks nilai Paradoks nilai Paradoks nilai Paradoks nilai. Bisa jadi nilai guna suatu barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah, atau sebaliknya. Seperti pada contoh di atas, air memiliki nilai guna yang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah. Begitu juga dengan berlian yang memiliki nilai guna rendah, tetapi memiliki nilai tukar yang sangat tinggi.

2. Teori Nilai

a. a. a. a. a. T T T T Teori Nilai Objektif eori Nilai Objektif eori Nilai Objektif eori Nilai Objektif eori Nilai Objektif Beberapa ahli ekonomi melakukan penelitian tentang bagaimana terjadinya nilai terhadap barangjasa melahirkan teori nilai objektif sebagai berikut. 1. 1. 1. 1. 1. T T T T Teori nilai biaya pr eori nilai biaya pr eori nilai biaya pr eori nilai biaya pr eori nilai biaya produksi dari oduksi dari oduksi dari oduksi dari oduksi dari Adam Smith Adam Smith Adam Smith Adam Smith Adam Smith Menurut Adam Smith nilai suatu barangjasa ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi barangjasa tersebut. Semakin tinggi biaya produksi semakin tinggi pula nilai dari barang tersebut. Jika biaya produksi yang