137
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Ekonomi
2. Meningkatkan Kapasitas Produksi Nasional
Bagi negara-negara yang masih berkembang, usaha peningkatan kapasitas produksi nasional merupakan keharusan. Hal tersebut diupayakan
dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
Tingkat pendapatan yang tinggi mencerminkan jumlah barang dan jasa- jasa yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut berjumlah banyak. Tingkat
pendapatan nasional yang tinggi akan sekaligus dapat dicapai jika permasalahan nomor 1 dan 2 dapat diatasi.
4. Menstabilkan Situasi Perekonomian
Kestabilan di sini meliputi kestabilan tingkat pendapatan, kesempatan kerja, kestabilan tingkat harga, dan kestabilan nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing. Jika hal tersebut belum tercapai maka perekonomian Indonesia akan sulit berkembang karena dapat menimbulkan
keengganan investor menginvestasikan modalnya di Indonesia.
5. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negeri
Dari segi tinjauan ekonomi murni baik neraca pembayaran luar negeri yang defisit maupun yang surplus bertendensi menimbulkan keadaan yang
tidak diinginkan. Akan tetapi, dari segi politik neraca pembayaran yang surplus lebih diinginkan daripada neraca pembayaran yang seimbang.
Persoalannya pada saat ini neraca pembayaran luar negeri Indonesia masih defisit, jadi baik secara ekonomi maupun politik hal tersebut tidak
menguntungkan.
6. Pemerataan Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan nasional yang lebih merata umumnya dianggap sebagai distribusi pendapatan yang adil. Distribusi pendapatan yang tidak
merata mempunyai tendensi menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial yang akhirnya berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan politik.
Perekonomian di Indonesia masih lebih banyak berputar di Indonesia bagian Barat, dan pemerintah sedang berupaya untuk memeratakan pembangunan
di daerah Indonesia bagian Timur. Di perkotaan pun dapat kita lihat bahwa tidak sedikit gedung-gedung atau komplek perumahan mewah
berdampingan dengan daerah kumuh. Hal tersebut dapat menjadi salah satu ciri kesenjangan ekonomi yang masih terjadi di Indonesia.
138
Ekonomi SMA Kelas X
Jika ditinjau dengan menggunakan pendekatan perhitungan ekonomi Model Kurva Lorentz adalah model yang digunakan secara luas pada
pendekatan perhitungan kesenjanganketidakmerataan distribusi pendapatan pada suatu daerahnegara tanpa harus mengetahui keadaan
ekonomi dari daerahnegara tersebut dan untuk menentukan besarnya kesenjangan distribusi pendapatan tersebut diturunkan secara visual suatu
indikator ekonomi yakni angka koefisien Gini yang menunjukkan skala kesenjangan distribusi pendapatan. Lebih jelasnya akan dipelajari di bab
berikutnya pada materi pendapatan nasional.
7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Setiap negara senantiasa mengharapkan agar perekonomian yang dicapai mengalami peningkatan secara terus-menerus. Peningkatan
perekonomian tersebut akan memupuk investasi serta kemampuan teknik produksi agar hasil produksi terus meningkat. Jika hasil produksi meningkat
dan pendapatan masyarakat meningkat maka perekonomian mengalami pertumbuhan.
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut Economic Commission for Asia and Far East ECAFE adalah sebagai berikut.
a. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP atau pendapatan per
kapita dari tahun ke tahun Flow Output Approach. b.
Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial Level of Living Approach.
c. Di negara tersebut ditemukan sumber-sumber produktif dan dapat
didayagunakan dengan lebih baik Stock of Resources for Productive Asset Approach.
Beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.
2. Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait.
3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.
Tapi di sisi lain, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2008 akan mencapai 6,2–6,8 persen. Ini berarti lebih tinggi dari proyeksi
sebelumnya sebesar 5,7–6,7 persen.