Pengaruh Kompetensi Teknis terhadap Kinerja Perawat dalam Melayani Pasien

kemampuan perawat, dari variabel-variabel diatas bahwa kemampuan perawat memberikan nilai yang cukup signifikan 86 dapat mempengaruhi kinerja perawat.

5.3. Pengaruh Kompetensi Teknis terhadap Kinerja Perawat dalam Melayani Pasien

Dari hasil penelitian terlihat bahwa nilai p 0,000 dan nilai r hitung 0,748 merupakan signifikan mendekati nilai 1 menyatakan korelasi yang kuat dengan nilai kepercayaan 0,05. Nilai r 0,748 bisa kita tafsirkan bahwa jika kompetensi teknis di naikkan 1 poin maka kinerja akan meningkat sebesar 0,748 kali lebih baik. Hal ini menguatkan hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh kompetensi teknis perawat terhadap kinerja perawat dalam melayani pasien. Kompetensi teknis merupakan ujung tombak perawat dalam melayani pasien, dengan pekerjaan yang kompleksitas di tuntut perawat meningkatkan kompetensi teknis nya untuk meningkatkan kinerja dalam melayani pasien, terutama tindakan yang sesuai dengan asuhan keperawatan. Meningkatakan kompetensi teknis, menambah ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan mengikuti kursuspelatihan yang sesuai unit teknis kerja, belajar dari perawat yang lebih senior, lebih lama bertugas di ruangan sehingga dapat menunjang kemampuan perawat dalam menangani pasien secara cepat dan tepat sesuai dengan standar asuhan keperawatan. Asumsi peneliti dari hasil penilitian yang bernilai positif maka jika kompetensi teknis meningkat akan meningkatan kinerja perawat, begitu juga sebaliknya jika kompetensi teknis perawat menurun juga akan menurunkan kinerja Universita Sumatera Utara perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Kompetensi teknis perawat dapat ditingkatkan dengan seringnya melakukan suatu tindakan yang sama dalam kompetensi teknis tersebut hingga menjadikan mahir, juga dengan menambah ilmu pengetahuan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang sesuai. Dengan menigkatnya kompetensi teknis perawat maka akan meningkatkan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Prabandari,2003 melakukan penelitian di R.S. Panti Wilasa Citarum Semarang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja, dimana semakin tinggi pendidikan dan pelatihan seorang perawat maka semakin besar pula kinerja perawat.Hal ini seiring dengan hasil penelitian Belarmino 2010 di Hospital Nacional Guido Valadares Timor Leste, yang menyatakan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki perawat maka akan semakin baik kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan Awaliya A. Anwar, dkk 2012 di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo bahwa bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, motivasi dan supervisi terhadap kinerja perawat.

5.4. Keterbatasan Penelitian