memiliki kompetensi interpersonal daripada kompetensi teknis dan kompetensi berpikir kritis.
Keseluruhan perawat di ruang UGD sudah pernah mengikut pelatihan bersertifikat sesuai dengan unit kerja, ini dikarenakan manajemen telah melakukan
Pelatihan Gawat Darurat Terpadu pada bulan mei 2014, yang langsung diadakan di rumah sakit.
5.1.1 Kompetensi Teknis Perawat di ruang UGD Rumah Sakit Umum Batubara
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bulan Agustus – September 2014,
terlihat bahwa kompetensi teknis perawat berkategori baik, hasil ini diperoleh karena mayoritas perawat di ruang UGD 80 selalu memberikan tindakan cepat dan tepat
dalam situasi gawat darurat, menerapkan keterampilan bantuan hidup dasar, serta selalu mengerti dan terampil dalam melakukan prosedur pemasangan oxygen. Namun
hanya 40 perawat yang mampu dan terampil dalam mengelola dan melaksanakan prosedur Resusitasi Jantung Pernafasan RJP.
Hasil ini menurut asumsi peneliti disebabkan oleh karena perawat yang bertugas di bagian UGD sudah terbiasa melakukan tindakan yang cepat didalam
kegawat daruratan disebabkan karena mereka baru saja melakukan pelatihan kegawat daruratan yang diadakan oleh pihak manajemen rumah sakit, dan juga perawat
tersebut sudah terbiasa melakukan tindakan-tindakn kegawat daruratan di puskesmas dimana sebelum mereka bertugas ke rumah sakit mereka sudah bertugas di
puskesmas se kawasan kabupaten batubara.
Universita Sumatera Utara
Sehingga dari hasil penelitian ini perawat berkompetensi teknis baik di ruang UGD diperoleh hasil 53,3, dengan kategori masing-masing bahwa perawat yang
memiliki kopetensi teknis dasar berkategori baik sebesar 73,3 dan kompetensi teknis khusus berkategori baik sebesar 53,5. Asumsi peneliti faktor yangmungkin
menjadi penyebab ini diantaranya mayoritas perawat berada dibawah usia 36 tahun yang berjumlah 12 orang, dengan masa kerja dibawah atau sama dengan 3 tahun yaitu
14 orang, merupakan perawat pemula yang baru tamat dan minim pengalaman, atau dapat juga disebut sebagai pemula lanjutan, dimana perawat tersebut sudah memiliki
pengalaman minimal 1 tahun di dalam ruang lingkup pekerjaan yang sama. Hasil penelitian yang diperoleh masih berada di bawah standar kesehatan
yang dimiliki oleh menteri kesehatan, hal ini mungkin dikarenakan usia pasien yang masih berada pada usia yang cukup muda, kematangan emosi perawat dalam
menangani pasien masih belum stabil. Mayoritas perawat memiliki masa kerja yang masih sangat singkat, dengan adaptabilitas terhadap ruangan dan alat-alat yang ada
minim pengalaman, disebabkan rumah sakit tersebut masih baru beroperasi. Kondisi di UGD membutuhkan perawat yang dapat terus berada di ruangan, karena pasien
yang datang selalu dalam kondisi gawat darurat, sehingga perawat sebagai orang pertama yang melayani pasien jika datang pasien baru, harus dalam kondisi ada di
ruangan selalu. Perawat di ruangan UGD harus dibekali tidak hanya kemampuan dalam keterampilan hidup dasar, pemasangan oksigen dan RJPO, tetapi juga
tindakan-tindakan gawat darurat lainnya yang dibutuhkan dalam pertolongan pertama dalam menangani pasien.
Universita Sumatera Utara
5.1.2 Kompetensi Teknis Perawat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Batubara