1.3. Tujuan Penelitian
- Mengukur kompetensi teknis perawat di Rumah sakit umum daerah Batubara, terutama di Ruang Unit gawat darurat, ICU dan Ruang operasi.
- Tergambarnya kinerja perawat rumah sakit umum daerah Batubara. - Mengidentifikasi pengaruh kompetensi teknis perawat terhadap kinerja
perawat di rumah sakit umum daerah Batubara
1.4. Hipothesa
Adanya pengaruh kompetensi teknis perawat sesuai unit kerja terhadap kinerja perawat.
1.5. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu manajemen rumah sakit dalam hal kompetensi perawat dan
kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, manajemen rumah sakit juga dapat melakukan dasar penempatan perawat berdasarkan kompetensi teknis yang
dimiliki sesuai dengan ruangan tempat tugas. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak
manajemen rumah sakit dalam melakukan penilaian kinerja masing-masing perawat yang disesuaikan dengan sistem asuhan keperawatan. Selain itu, penelitian juga dapat
meningkatkan kinerja yang berhubungan dengan kompetensi teknis perawat, dalam hal ini dapat memberi masukan bagi peningkatan mutu dan pelayanan rumah sakit
Universita Sumatera Utara
sebagai acuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan perawat pada masing- masing unit kerja di rumah sakit.
Universita Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Perawat
Merujuk kepada Keputusan Menteri Kesesehatan Republik Indonesia No. 1239 Tahun 2001, Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat
baik didalam maupun di luar negeri. Peran utama perawat pada dasarnya adalah sebagai perawat pelaksana, perawat pendidik, perawat manajer, perawat peneliti.
Sebagian besar perawat bekerja di rumah sakit adalah sebagai perawat pelaksana Nursalam 2008. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan pasal 22,
dinyatakan bahwa tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum dan kualifikasi minimum tersebut diatur dengan peraturan menteri kesehatan.
Di Indonesia pendikan dasar bagi perawat ada tiga tahapan yaitu : program diploma 3 tahun, sarjana keperawatan dan profesi perawat. Selain dari pendidikan
dasar tersebut perawat juga harus lulus dari uji kompetensi yang di keluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI, baru bisa bekerja sebagai perawat
profesional. Menurut Butrej et,all., 1998, tingkatan perawat berdasar kemampuannya
ialah : Tingkat A yaitu perawat yang baru menyelesaikan pendidikannya atau yang baru bekerja di lingkungan keperawatan, dimana saat menangani pasien masih di
bantu atau di pandu baik secara langsung maupun tidak langsung oleh perawat yang lebih berpengalaman. seperti asisten perawat, tingkat B ialah perawat yang sudah
Universita Sumatera Utara
lebih berpengalaman dalam merawat pasien, dan dapat melakukan asuhan keperawatan dengan sedikit ataupun tidak dipandu oleh perawat yang lebih senior.
Sementara tingkat C ialah perawat yang senior, berfungsi sebagai manajer yang dapat menindak lanjuti perawatan pasien, baik dari perencanaan perawatan, sampai
dengan tindakan keperawatan secara mandiri. Sedangkan menurut PPNI tingkatan perawat di Indonesia ialah : Perawat
Ahli Madya mampu menguasai ilmu keperawatan dasar; melakukan asuhan keperawatan yang telah direncanakan secara terampil dalam upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio- spiritual secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan, standar
prosedur operasional; memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan nyaman; mampu bekerjasama dengan tim keperawatan.
Ners mampu menguasai sain keperawatan lanjut; mengelola asuhan keperawatan secara terampil dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan serta standar prosedur operasional;
memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan nyaman; menggunakan hasil riset; mampu bekerjasama dengan tim keperawatan maupun dengan tim kesehatan
lain. Tingkatan ners spesialis mampu menguasai sain keperawatan lanjut;
mengelola asuhan keperawatan secara terampil dan inovatif dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-
Universita Sumatera Utara
spiritual secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan serta standar prosedur operasional; memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan
nyaman; melakukan riset berbasis bukti klinik dalam menjawab permasalahan sains, teknologi dalam bidang spesialisasinya; mampu bekerja sama dengan tim
keperawatan lain Perawat Penelitidoktoral keperawatan dan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Berdasar PPNI penjenjangan perawat klinik yaitu Perawat Klinik I PK I dengan kualifikasi Pendidikan Diploma III
Keperawatan dan pengalaman kerja ≤ 2 tahun atau pendidikan sarjana keperawatan atau profesi ners dan pengalaman kerja 0
tahun. Perawat Klinik II PK II dimana Pendidikan Diploma III dengan pengalaman kerja 5 tahun atau pendidikan sarjana keperawatan atau profesi ners dengan masa
kerja 3 tahun. Perawat klinik III PK III dengan Pendidikan Diploma III dan pengalaman kerja 8 tahun di tambah sertifikasi atau dalam tahap proses pendidikan
sarjana keperawatan, atau pendidikan sarjana keperawatan atau ners dengan pengalaman kerja 6 tahun, dan atau pendidikan magister atau spesialis keperawatan
dengan masa kerja 0 tahun. Kemudian perawat klinik IV PK IV dengan pendidikan sarjana keperawatan atau profesi ners dengan pengalaman kerja 9 tahun ditambah
sertifikasi, atau pendidikan magister keperawatan atau spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, dan atau pendidikan doktoral atau sub spesialis dengan tidak ada
pengalaman kerja. Selanjutnya perawat klinik V PK V dimana pendidikan sarjana keperawatan atau ners dengan pengalaman kerja 12 thun, atau pendidikan magister
Universita Sumatera Utara
keperawatan atau spesialis dengan pengalaman kerja 4 tahun, atau pendidikan doktoral keperawatan atau sub spesialis dengan pengalaman kerja 1 tahun.
2.2. Teori Kompetensi