Kompetensi Teknis Perawat Teori Kompetensi

4 Menyusun rencana keperawatan. 5 Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana. 6 Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan. 7 Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan. 8 Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman. 9 Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatan pelayanan kesehatan. 10 Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan. c. Pengembangan profesi. 1 Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan. 2 Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan. 3 Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi.

2.3.1. Kompetensi Teknis Perawat

Perawat juga di minta untuk dapat melakukan kemampuan tersendiri di tiap unit kerjanya diantaranya ialah : kompetensi teknis perawat di Unit Gawat Darurat berdasar Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856MenkesSKIX2009 tentang Standar pelayanan instalasi gawat darurat, untuk Rumah sakit yang bertipe C atau gawat darurat level II maka harus mampu memberikan pelayanan sebagai berikut: 1. Diagnosis Penanganan Permasalahan pada A,B,C dengan alat yg lebih lengkap termasuk ventilator; 2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi 3. Universita Sumatera Utara HCUresusitasi dan 4. Bedah sito, untuk itu maka kemampuan teknis perawat diploma yang berada di UGD juga harus disesuaikan. Kompetensi teknis pelayanan di ruang ICU berdasar Direktorat Jendral pelayanan medis Departemen Kesehatan RI 2006, terdapat 23 kompetensi teknis dasar di bagian ICU dan 14 kompetensi teknis lanjutan, dimana diantaranya ialah memahami konsep perawatan intensif, terampil dalam pengkajian dan analisa tentang : henti nafas dan jantung, pernafasan, gangguan irama jantung, status hemodinamik dan status kesadaran pasien, terampil menggunakan Endo Tracheal Tube ETT guna mempertahankan potensi jalan nafas, mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi mutahir sesuai dengan fasilitas di ruangan ICU, mematuhi isu etik dan hukum pada rawatan intensif, terampil mengidentifikasi dan melaporkan situasi perubahan pasien yang tidak diharapkan, terampil dalam menggunakan alat perekaman EKG. Untuk kompetensi teknis di ruang operasi berdasar pedoman kerja perawat operasi yang di terbitkan Depkes 1993, bahwa perawat yang ada di ruang operasi harus lah mampu menjadwalkan pasien dengan tepat, memberikan rasa nyaman dalam transport pasien, terampil mengenal dan mempersiapkan alat operasi sesuai tindakan, membuat informed consent, mampu menjaga ketiadaan penyebaran infeksi akibat tindakan dan ruangan. Berdasar buku panduan perawat di College Nurse of Ontario 2011, kompetensi perawat ialah kemampuan perawat dalam menggabungkan komponen keprofesionalitas perawat yang di perlukan dalam melakukan suatu tindakan sesuai aturan, situasional maupun dalam praktik keperawatan terencana. Komponen itu Universita Sumatera Utara umumnya ialah pengetahuan, keterampilan, pemahaman, sikap, nilai-nilai dan keyakinan. Banyak penulis yang menyatakan bahwa kompetensi merupakan apa yang dapat dilakukan seseorang, kompetensi merupakan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan menerapkan ilmu pengetahuan dan kapasitas berbagi ilmu pengetahuan serta kemampuan menyesuaikan dalam situasi dan kondisi yang terbaru. Kriteria kinerja dapat di gunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai kompetensi Barbara 2007. 2.4. Kinerja Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi Ilyas 2012. Deskripsi dari kinerja menyangkut 3 komponen penting yaitu : tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Walaupun demikian, penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah seorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk itu ukuran kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personel memegang peranan penting. Universita Sumatera Utara Kinerja para professional yang bisa dinilai menurut Ruky 2002 berdasar konsep “roper man” result oriented performance management : 1. Pengelolaan kerja sendiri : Kemampuan perawat dalam mempertimbangkan efektivitas kerjaan dalam mengelola dan melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan skala prioritas, menjaga kualitas pekerjaan, memberikan data yang di butuhkan dan menunjukkan efektifitas kerjaan kelompok. 2. Melakukan tindakan secara mandiri : Mampu melakukan tindakan pelayanan rawatan dengan sedikit atau tanpa pengawasan dan menunjukkan tingkat efektifitas dalam mengambil tindakan secara mandiri. 3. Berfikir kritis : Mampu menggunakan kreatifitas dan wawasan berfikir dalam menganalisa dan merencanakan tindakan. 4. Komunikasi : Mampu menyampaikan secara lisan dan tulisan ide-ide dan tindakan yang akan dilakukan. 5. Adaptasi berbeda budaya : Kemampuan dalam beradaptasi dalam perbedaan budaya baik dengan rekan kerja maupun dengan pelanggan. 6. Belajar hal-hal yang baru : Kemauan untuk terus memperbaharui ilmu dan keterampilan, baik yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun yang akan datang. 7. Pemberdayaan orang lain : Kemampuan untuk melibatkan rekan kerja, pelanggan dalam hal efektifitas dalam melakukan pelayanan. 8. Hubungan Kerja : Kemampuan dalam hal bekerja sama dengan atasan, rekan kerja, rekan di luar tim, dll. Universita Sumatera Utara Aspek ketiga dari definisi kinerja adalah penilaian. Penilaian kinerja secara regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian jelaslah bahwa pengertian kinerja dengan deskripsi tujuan, ukuran operasional dan penilaian regular mempunyai peran penting dalam merawat dan meningkatkan motivasi personel.

2.4.1. Kinerja Perawat